PERTEMUAN VIII: PENDEKATAN PSIKOANALISA Oleh : Sulis Mariyanti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1.Kelompok sama perilaku berbeda 2.Individual deferences Kesempatan, Kondisi yang Sama tapi menunjukkan Perilaku Berbeda ATRIBUT-ATRIBUT Menjadi kajian.
Advertisements

Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
Perkembangan Diri Individu
Pyschoanalysis Orientation_Psi.Sosial II
PERTEMUAN VIII: PENDEKATAN PSIKOANALISA Oleh : Sulis Mariyanti
ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA
PSIKOANALISIS DAN KAJIAN KARYA SASTRA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD
DINAMIKA KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD
PSIKOLOGI ANALITIS JUNG
Teori Kepribadian (Alfred Adler)
Pertemuan II Materi 2.a. Pendekatan Teori Psikologi
Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
PENDEKATAN PSIKOANALISA
Pertemuan VIII Materi 8. Pendekatan Dlm Psikologi Klinis
TEORI PSIKOANALITIK DARI JUNG
Pendekatan Dalam Psikologi Klinis
Karen Horney Latar belakang: - pendidikan: kedokteran
Individual Psychology Alfred Adler
KONSELING PSIKOANALISIS
Sigmund Freud (Psikoanalisa)
Teori Psikoanalisa-Sigmund Freud
Paradigma Psikoanalisis Sigmund Freud
Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD
Adhyatman Prabowo, M.Psi
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN I
Konsepsi Psikologi tentang Manusia
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Psikologi Perkembangan Sigmund Freud
Obyect Relation Theory Melanie Klein
TEORI IDENTITAS EGO (ERIKSON)
Konsep Kepribadian Sehat (1)
Oleh : Afrira Esa Putri, S.SiT
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Pendekatan Psikologi Edy Prihantoro.
Lahir : 16 September
Adhyatman Prabowo, M.Psi
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Oleh : Sulis Mariyanti & yeny ed
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Treatment Asosiasi Bebas (Free Association).
TEORI EKSISTENSIAL VIKTOR FRANKL
SEKILAS PSIKOANALISIS FREUD
Pertemuan VII Materi 7. Pendekatan Dlm Psikologi Klinis
SEKILAS PSIKOLOGI JUNG
PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA
Mazhab PSIKOLOGI KLASIK
TAHAPAN PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA MENURUT SIGMUND FREUD
TUGAS 2 Cheryl Regita / Gillian J. / Cindyra /
PRESENTASI PSIKOLOGI INDUSTRI Tema : KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH: Kelompok 6 1. BASIT MAHFUD / 2. ENDRI YUDHA / 3. M. SALMAN.
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
JUNG - ADLER PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER ( ).
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
JUNG - ADLER PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD
TEORI PSIKOLOGI STRUKTURALISME Tokoh : WILHELM WUNDT Pendapatnya : Utk mempelajari gejala-gejala kejiwaaan kita hrs mempelajari isi & struktur jiwa.
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
DALAM MEMAHAMI & PENANGANAN PERILAKU BERMASALAH
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
TEORI PSIKOLOGI ANALITIK (CARL GUSTAV JUNG). KELOMPOK 1 PENGELOLAAN PENDIDIKAN SITI NUR AISAH SAHNA NUR A MUHAMMAD ADAM MUBAROQ ATI NURHAYATIFEBBY MARWAH.
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog
Pandangan mengenai sifat manusia: 1
Transcript presentasi:

PERTEMUAN VIII: PENDEKATAN PSIKOANALISA Oleh : Sulis Mariyanti Sulis/Psi.Umum1/Psikoanalisis

Psikoanalisis Pengantar Sigmund Freud Carl Gustav Jung Alfred Adler Oleh : Sulis Mariyanti Sulis/Psi.Umum1/Psikoanalisis

Pengantar Psikoanalisis merupakan unsur utama dari psikiatri Psikiatri sendiri sebenarnya sudah timbul sekitar abad ke 18 sebagai upa menyembuhkan penyakit kejiwaan Istilah “psikiatri” baru diciptakan oleh Reil, 1808 Abad 19 orang mulai mencari penyebab penyakit jiwa pada lapangan psikis, bukan lagi pada kelainan jasmani Para penganut psikoanalisis tidak setuju dengan Descartes & Wundt yang mementingkan analisis terhadap isi dan proses kesadaran saja. Mereka berpandangan bahwa  kesadaran hanyala bagian permukaan dari jiwa, sedangkan bagian jiwa yang terpenting & terbesar, sebenarnya adalah lapisan bawah sadar.

Sigmund Freud (1856-1939) Murid Charcot; kemudian juga belajar pada & bekerjasama dg dr. Joseph Breuer  case Anna O. Breuer  istilah chatarsis (Yun) = membersihkan Breuer berhenti, Freud terus menangani histeria Freud  Psikologi Dalam (Depth Psychology) Freud  deterministic, stage theorist Dorongan-dorongan dalam hidup terdiri dari : Dorongan seksual Dorongan agresi Dorongan untuk mati (thanatos) Individu dibentuk oleh dorongan-dorongan biologis dan pengalaman masa kecil

Iceberg Id S E Kebutuhan Fisik Persepsi & Kesadaran E Dunia yg Penuh obyek Id Kebutuhan Fisik * Courtesy of Dr. C. George Boeree

Kesadaran – Bawah Sadar Kesadaran/conscious : segala sesuatu yang disadari pada suatu saat ttt (persepsi, pikiran, perasaan, dll) Prasadar/preconscious : tidak disadari pd saat ini, namun dapat dimunculkan dengan mudah Bawah Sadar/unconscious : tidak disadari, termasuk berbagai insting dan ingatan atau emosi akibat pengalaman traumatis, yg dihindari kemunculannya; sulit dimunculkan

ID Sudah terbentuk sejak lahir Mewakili berbagai dorongan fisik dan insting Proses tak disadari Pleasure principle (instant)

EGO Dibentuk ± pd tahun pertama kehidupan Merupakan pertahanan thd ID  untuk mengurangi kecemasan krn konflik  menggunakan defense mechanism Reality Prinsiple  reality testing, rasional Menyeimbangkan impuls-impuls (id) dengan tuntutan-tuntutan masyarakat/sosial  Super Ego Membentuk kesadaran diri (self)

Anxiety Ego terancam oleh konflik dalam menyeimbangkan Id dan Super Ego,  kecemasan (anxiety) 3 Jenis Anxiety : Realistic Anxiety : ketakuan realistik. Contoh : singa Moral Anxiety : takut atas ancaman dari Super Ego. Contoh : malu, rasa bersalah Neurotic Anxiety : takut membanjirnya impuls-impuls tak terkendali dari Id.

Defense Mechnaism (ego …. Lanjutan) Repression  motivated for getting (Anna Freud) Regression Rationalization Displacement  turning against the self Projectin Sublimation Denial

Super Ego Berkembang selama masa kanak-kanak awal melalui proses identifikasi Social Standards  didapat dari ORTU, masyarakat dan figur-figur otoritas lain Moral Principle, tidak rasional ‘Menghakimi’ - malu, rasa bersalah  jika Super Ego tidak berkembang, individu tidak punya kesadaran

Dinamika Eros – insting untuk bertahan hidup Libido (‘I desire’) – energi dari Eros tsb Psychosexual Development – energi – libido disalurkan pada area ‘erogenus’ yg berbeda-beda sesuai dg fase perkembangan psikoseksual individu

Fase Perkembangan – Oral (0-18 bln) Menghisap, menggigit, menimbulkan rasa menyenangkan/kepuasan (juga nourishment) Frustasi ataupun kepuasan yg berlebihan  dpt menimbulkan fiksasi pada fase manapun Sifat oral : dependent, sinis, mudah ditipu, dll TL oral : merokok, gigit kuku, makan enak, ketergantungan pada minum(an) keras, dll Membentuk sikap tergantung atau mandiri (bebas) setelah dewasa

Fase Perkembangan – Anal ( th ke-2) Mencerminkan konflik antara self & masyarakat  toilet training  kontrol Kesenangan seksual diubah  kontraksi & relaksasi otot (mis. Toilet training) Konflik muncul  retentive/expulsive traits Retentiveness  perfeksionis (over self control); kebersihan/kerapihan yg berlebihan, dll Expulsiveness  jorok, sembrono, sadis

Fase Perkembangan – Phalik (±3-6 th) Oedipus Complex (pria) Sexual attraction pada ibu Kompleks kastrasi Identifikasi pada ayah Electra compex (perempuan) Penis envy Identifikasi pada ibu

Fase Perkembangan – Laten ( 5 th) Mulai sekitar usia 5 atau 6 tahun pada masa kanak-kanak tengah atau akhir Dorongan-dorongan seksual masih belum disadari : Atau di-repress Dalam tahap belajar hal-hal non seksual, misalnya sosial atau akademis.

Fase Perkembangan – Genital (Puber) Di mulai pada masa puber Oedipus & electra complex timbul kembali Incest taboo menyebabkan dorongan seksual ditekan dan diarahkan (displaced) kepada remaja atau dewasa yg berbeda jenis kelamin

Carl Gustav Jung (1875-1961) Menguasai berbagai bahasa : Latin, Erapa Modern, Sansekerta Pendidikan : Psikiatri Murid Eugene Bleuler (pemberi nama “shizophrenia”) Pengagum Freud, tapi sejak 1909 hubungan mereka mendingin karena perbedaan teori Psikologik Analitik (aliran psikologi dalam)  disebut juga psikologi kompleks

3 (tiga) elemen jiwa : Ego : alam kesadaran (conscious mind) Personal Unconscious : tidak disadari, tapi bisa dimunculkan ke alam kesadaran Collective Unconscious : “warisan jiwa” umat manusia. Tak dapat muncul ke kesadaran, hanya dapat dilihat secara tidak langsung melalui emosi. mis.: Déjà vu, near death experience

Archetype Terletak dalam collective unconscious Nama lain : dominants, imagos, mithological atau primordial images, dll. Tidak berbentuk, bertindak sbg “pengorganisir” dari apa yang kita lihat atau lakukan  seperti ‘insting’ dalam teori Freud. Mis.: bayi lapar meminta makan

Jenis Archetype Mother Archetype : Mana : Shadow : Figur yang diperlukan seluruh umat manusia Simbolisasi : Pertiwi, Bumi, Laut, Hutan Mana : Simbol kekuatan spiritual, mis. Kesuburan Shadow : Warisan ‘hewani’, mis. Naga, monster, ular Bersifat amoral (bukan immoral) dan dipandang ‘jahat”

Jenis Archetype Persona : Anima & Animus : Berarti topeng, wujud tampak dari self Awalnya adalah archetype lalu menjadi jauh dari collective unconsciousness Anima & Animus : Semua manusia pada dasarnya bisexual Anima : sisi wanita dalam CU pria Animus : sisi pria dalam CU wanita

Archetype Lain - Father - Child Hero - Wise Old Man Animal - original Man SELF : Merupakan tujuan hidup manusia Orang muda berorientasi ego, semakin tua semakin mendalam ke diri sendiri/orang lain Archetype yang mewakili segala hal dalam diri manusia yg saling bertentangan

Tipologi Kepribadian Tipologi Jung : Extrovert – Introvert Sensing – Intuiting Thinking – Feeling Ditambah Judging – Perceiving  MBTI

Alfred Adler (1870-1937) Lahir di Wina dari sebuah keluarga Yahudi Latar belakang : Dokter (praktek mata, lalu umum, lalu psikiatri) Semula dekat dengan Freud, lalu berpisah karena berbeda prinsip Lebih berorientasi Psychosocial daripada Psychosexual Teorinya disebut “Individual Psychology” Pengalaman sebagai dokter di medan perang  social interest.

Pendorong Perilaku Manusia Hanya ada satu, dengan beberapa istilah : Agression Drive, (mirip ‘death instinct dari Freud)  adalah reaksi bila kebutuhan tidak terpenuhi Striving for Perfekction, mengejar cita-cita/potensi Compensation, cara kita mengkompensasikan kekurangan diri Striving for Superiority, ingin lebih baik (dari diri senddiri atau orang lain)

HOLISM Individual Psychology Life Style Teleology Lawan dari reductionism Freud Melihat manusia tidak dari bagian, tapi seutuhnya Life Style Melihat manusia bukan dari sifat, struktur, konflik, dsb tapi dari bgm sso menyikapi hidup Teleology Manusia bukan hanya rekasi mekamins ttp mengarah ke masa depan

Striving For Perfection Fictional Finalism Sso berprilaku bhw seolah-olah sesuatu memng benar ada/terjadi. FF yang dominan ini membentuk life-style Social Interest Lingkungan harus diperhatikan dalam Striving For Perfection Lingkugna dibawa dr lahir, dan dibentuk Kurang social concern  gangguan mental

Social Interest Kegagalan dlm social interest krn self interest Self Interest karena Inferiority Organ inferiority Psychological Inferiority Reaksi thd Inferiority  kompensasi Ketika lahir, manusia pada dasarnya inferior :  Inferiority Complex  Superiority Complex

Perbandingan Freud - Adler Keduanya menganut paham totalitet (jiwa adl suatu kesatuan) : Freud  doronga jiwa utk mencapai kepuasan Adler  dorognan utk mencapai tujuan, cita-cita Keduanya berpangkal pd energi yg tak disadari : Freud  energi tsb terutama adl nafsu sexual Adler  energi tsb adl dorongan menjadi superior Sama-sama mengakui bhw masa kanak-kanak adl faktor utama pembentuk pribadi manusia setelah dewasa Neurose & gejala patologis lain harus disembuhkan dg mengungkap penyebab penyakitnya lbh dulu.

Utk mengungkap sebab penyakit tsb terutama digunakan metode wawancara antara pasien & konsultan  sgt perlu adanya kepercayaan pasien kepada konsultan Ajaran : Freud : bersifat biologis, ilmu Pengetahuan alam (gejala kejiwaan dicari sebabnya pd masa lampau) Adler : sosiologis, tinjauan teleologis (dicari sebabnya di ms yad, apa tujuan akhirnya) Freud  nomothetis; cenderung membentuk hukum2 umum yg berlaku utk semua mns Adler  ideografis; tiap manusia mempunyai ciri kepribadian unik yg berlaku secara individual Sulis/Psi.Umum1/Psikoanalisis

PERTEMUAN IX : ANALISIS KASUS

ANALISIS TOKOH Analisis Kepribadian Presiden Sukarno ditinjau dari teori Psikonalisis Freud Analisis Kepribadian Presiden Suharto ditinjau dari teori Psikoanalisis Freud