PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA KONTEMPORER Lutfi Wahyudi Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UNMUL 2007
KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL PERADABAN YUNANI-ROMAWI, JUDEO-KRISTIANI DAN ISLAM
Arnold Toynbee, “ suatu peradaban tak ubahnya seperti makhluk organis : lahir, berkembang, matang dan pada akhirnya mengalami pembusukan. Maka, dalam sejarah umat manusia banyak ‘tengkorak-tengkorak peradaban’ yang terkubur dalam sejarah selama ribuan tahun. Meskipun telah menjadi tengkorak peradaban tersebutakan mampu melahirkan kembali peradaban baru” Yin-Yang : Yin mendorong munculnya kreativitas Yang, disertai dengan adanya disintegrasi kembali ke suatu Yin yang baru. Ritme tsb terus berlangsung tanpa akhir, tetapi kelahiran kembali bukan merupakan pengulangan.
Challenge-Response Theory (Teori Tantangan-Response) : ada kekuatan sejarah yang memungkinkan terjadinya ‘kelahiran kembali’ sebuah peradaban, yaitu terdapatnya minoritas kreatif dalam puing-puing suatu peradaban yang mampu merespons secara positif berbagai tantangan lingkungan. Semakin canggih kemampuan minoritas kreatif itu merespons tantangan, semakin canggih pula bentuk peradaban yang dilahirkan kembali.
KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL YUNANI-ROMAWI Way of Life, Yunani : cita-cita kebebasan, optimisme, sekularisme, pengagungan terhadap jasmani dan akal serta pengkultusan pada individualisme. Tradisi keagamaan Yunani : agama sepenuhnya bersifat duniawi, praktis, mengabdi pada kepentingan manusia (bukan Tuhan). Tradisi keilmuan : metode-metode eksperimental dan spekulatif, empirisme dan rasionalisme Filsafat politik : Aristoteles dan Plato sangat berpengaruh terhadap pemikiran dan filsafat politik Barat : Machiavelli (The Prince), Montesquieu (L’esprit de lois), Marx (hub. Ekonomi dan politik), Konservatisme progresif, dll
Alfred North Whitehead : sejarah seluruh filasafat Barat hanyalah rangkaian dari catatan kaki dari Aristoteles dan Plato Karya Aristoteles “Politics” menjadi inspirator bagi perumusan teoritis konsep bentuk negara, hakikat pemerintahan, hukum kontrol negara, revolusi sosial, dll Sumbangan terbesar peradaban Romawi : pemikiran sistem hukum dan lembaga-lembaga politik, dalam pemikiran politik ada teori Imperium
Teori Imperium : teori ttg kekuasaan dan otoritas negara dimana kedaulatan dan kekuasaan dianggap sebagai bentuk pendelegasian kekuatan rakyat kepada penguasa negara. Maka pada hakikatnya kedaulatan sepenuhnya milik rakyat. Penguasa politik hanyalah lembaga yang dipercayakan untuk memegang (bukan menguasai dan mendominasi) serta mempergunakan kedaulatan demi kebaikan seluruh rakyat. Penguasa bertanggungjawab kpd rakyat dan otomatis akan kehilangan legitimasi bila praktik kekuasaannya menyalahi kehendak rakyat. Rakyat memiliki hak-hak politik yang sama dan merupakan esensi tertinggi kedaulatan negara. Menjadi model teoritis bagi John Locke, Rousseau, Hobbes, dll.
KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL PERADABAN JUDEO-KRISTIANI Max Dimont : Yahudi sebagai ‘the historic people’ yaitu orang-orang yg melahirkan peristiwa-peristiwa sejarah, menjadi subjek dan bukan objek peristiwa, melalui gagasan-gagasan brilian yg mereka kemukakan. Abad XIX dan XX, minoritas Yahudi Eropa telah melahirkan tokoh-tokoh besar bid. Pengetahuan dan filsafat : Hegel, Marx, Sigmund Freud, Nietzsche, Bertrand Russel, Schoupenhauer, John Stuart Mill, Charles Darwin, Herbert Spencer, Henry Bergson, Albert Einstein, dll. Pelopor utama dalam aliran pemikiran Marxisme, Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme, Darwinisme, psikoanalisa, Evolusionisme sosial, dll Baruch Spinoza : dasar-dasar pemikiran pembentukan masyarakat baru dan bebas, tetapi terikat (dan selaras dengan) oleh hakekat ke-Tuhanan (Devine Nature). Merintis lahirnya agama sekuler bagi manusia modern dan mengajarkan bahwa akal dan intuisi dpt mengarahkan manusia pada kesatuan dirinya dengan sumber segala sesuatu yg disebutnya intellectual love of God.
Marx memberikan metodologi ilmiah dalam memahami perkembangan dan dinamika sosial ekonomi dan sejarah kemanusiaan, melalui gagasannya ttg determinisme ekonomi, materialisme sejarah, dialektika materialisme, teori nilai lebih, dll. Marx tonggak penting dlm sejarah pemikiran sosialisme ilmiah (scientific sosialism) yg diklaimnya berbeda dg sosialisme utopis (utopian sosialism) yg dirintis David Ricardo, Robert Owen, Saint Simon, Charles Fourier, dll Marxisme : inspirasi bagi terbentuknya berbagai aliran pemikiran : komunisme, sosialisme demokrasi, feminisme marxis, new left, frankfurt school dan marxisme barat. Russel : marxisme modifikasi atau ‘reinkarnasi’ ajaran keagamaan Yahudi (Judaisme). Teori Marxisme yg fundamental, secara emosional berakar pada ajaran Judaisme. Untuk memahami Marx dapat digunakan kamus : Jahweh : Dialectical Materialism The Messiah : Marx The Elect : The Proletariat The Church : The Communist Party The Second Coming : The Revolution Hell : Punishment of the Capitalist The Millenium : The Communist Commonwealth
Thomas Aquinas : merintis aliran Skolastisisme, yg cirinya a.l, Rasionalitas tetapi tidak empiris Pentingkan pendekatan etika Pentingkan penjelasan makna Skolatisisme adalah ajaran ttg bgm mencari kebenaran. Ada dua cara : Melalui pewahyuan (relevation) Melalui akal (reason) Puncak sumbangan Kristiani pada pemikiran (Barat) adalah Reformasi Protestan dengan tokohnya Martin Luther, Zwingli dan Johanes Calvin.
KONTRIBUSI WARISAN INTELEKTUAL PERADABAN ISLAM Roger Garaudy : zaman renaisans tidak mewarisi secara langsung ajaran-ajaran kebudayaan Yunani, sebab baru setelah melalui terjemahan dan komentar sarjana dan filosof Islam terhadap karya-karya pemikir besar Yunani, kebudayaan Yunani kemudian dijadikan objek kajian akademis zaman renaisans. Perpindahan peradaban Islam Spanyol dan Sicilia ke Barat, salah satunya karena usaha terjemahan yg dilakukan atas perintah Alphonse X Raja Castille. Michel Scotus menterjemahkan karya Ibnu Sina, Kitab al Hayawan (Livre des animaux) dan karya Ibnu Rusyd, Syarah, berisi komentar Rusyd thd karya-karya Aristoteles. Inilah yg dijadikan titik tolak pandangan Barat ttg alam dan kajian-kajian penelitian eksperimental. Ibnu Khaldun melalui karyanya Muqaddimah, menyumbangkan metodologi ilmiah berupa kajian teoritis empiris bidang ilmu sosial. Dialah sebenarnya perintis kajian sosiologi empiris, bukan August Comte yg lahir beberapa abad sesudahnya.
Khaldun telah memberikan formulasi teoritis mengenai paham materialisme sejarah, yg dalam pemikiran politik barat dikembangkan oleh Marx dan Engels. Secara metodologis, Khaldun diakui melebihi apa yg telah dilakukan Machiavelli dan Montesquieu yg lahir beberapa abad sesudahnya. Ibnu Rusyd jg sangat berpengaruh thd pemikiran Thomas Aquinas dg Skolastiknya.