BENTUK USAHA TETAP ( BUT ) KETERANGAN : BUT : Adalah Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal atau Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia, dikenakan pajak di Indonesia melalui bentuk usaha tetap tersebut. Pasal 5 UU PPh
OBYEK PAJAK UNTUK BUT c. PENGHASILAN SEBAGAIMANA a. PENGHASILAN DARI USAHA ATAU KEGIATAN BUT - HARTA YANG DIMILIKI/DIKUASAI PENJUALAN BARANG , ATAU -PEMBERIAN JASA DI INDONESIA , b. PENGHASILAN KANTOR PUSAT DARI USAHA / KEGIATAN YANG SEJENIS DENGAN YANG DI JALANKAN/ DILAKUKAN OLEH BUT DI INDONESIA c. PENGHASILAN SEBAGAIMANA TSB DLM Psl 26 YG DITERIMA/ DIPEROLEH KANTOR PUSAT SEPANJANG TERDAPAT HUBUNGAN EFEKTIF ANTARA BUT DENGAN HARTA/ KEGIATAN YANG MEMBERIKAN PENGHASILAN DIMAKSUD . Pasal 5 ayat (1)
OBJEK PAJAK BUT PENGHASILAN KANTOR PUSAT DARI : - USAHA ATAU KEGIATAN - PENJUALAN BARANG/PEMBERIAN JASA DI INDONESIA YANG SEJENIS DENGAN YANG DILAKUKAN DI INDONESIA 1 BUT INDONESIA BANK DILUAR INDONESIA PINJAMAN PT A. DI INDONESIA PINJAMAN BUNGA PT.B DI INDONESIA 2 KANTOR PUSAT DILUAR NEGERI B U T INDONESIA BARANG LISTRIK PT.C DI INDONESIA BARANG LISTRIK PT.D DI INDONESIA LABA - C 3 KANTOR PUSAT KONSULTAN DILUAR NEGERI B U T INDONESIA JASA KONSULTASI KOMPUTERISASI PT.F DI INDONESIA PT.D DI INDONESIA JASA KONSULTASI Psl 5 (1) b KOMPUTERISASI FEE - D
OBJEK PAJAK BUT ROYALTY = PENGHASILAN BUT DI INDONESIA ROYALTY PENGHASILAN KANTOR PUSAT SEBAGAIMANA TSB DALAM PASAL 26 SEPANJANG TERDAPAT HUBUNGAN EFEKTIF ANTARA BUT DENGAN HARTA/KEGIATAN YANG MEMBERIKAN PENGHASILAN X-INC. DILUAR INDONESIA B U T INDONESIA PERJANJIAN LISENSI PT. Y DI INDONESIA JASA MANAJEMEN PENGGUNAAN MERK DAGANG X-INC. PEMASARAN PRODUK ROYALTY PENGGUNAAN MERK DAGANG X-INC. OLEH PT. Y , MEMPUNYAI HUBUNGAN EFEKTIF DENGAN BUT DI INDONESIA . ROYALTY = PENGHASILAN BUT DI INDONESIA Pasal 5 ayat (1) huruf c
BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BUT DARI USAHA/KEGIATAN PENJUALAN BARANG ATAU PEMBERIAN JASA YANG SEJENIS BUT DI INDONESIA DARI PENGHASILAN, SEBAGAI MANA TERSEBUT PASAL 26, SEPANJANG TER DAPAT HUBUNGAN EFEKTIF. (Sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c) YAITU : BIAYA-BIAYA YANG BERKENAAN DENGAN PENGHASILAN KANTOR PUSAT Pasal 5 ayat (2)
DITERIMA/DIPEROLEH BUT PENENTUAN LABA BUT BIAYA YG BERKAITAN DGN USAHA/KEGIATAN BUT a. BIAYA ADMINISTRASI KANTOR PUSAT YANG BOLEH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA BESARNYA DITETAPKAN DIRJEN PAJAK b. PEMBAYARAN KEPADA KANTOR PUSAT YG TIDAK BOLEH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA ROYALTY IMBALAN : JASA MANAGEMEN/JASA LAIN, DAN BUNGA . KECUALI BUNGA YG BERKENAAN DGN USAHA PERBANKAN c. PEMBAYARAN DARI KANTOR PUSAT DITERIMA/DIPEROLEH BUT Pasal 5 ayat (3) BUKAN OBJEK PAJAK BACK
TERIMA KASIH