PENDEKATAN SCIENTIFIC PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI oleh: Dra. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd. Narasumber Nasional Kurikulum 2013 Direktorat PAI Kemenag RI
Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif .... memanusiakan manusia ...... 2
PENYEMPURNAAN POLA PIKIR PEMBELAJARAN 1 Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa 2 Satu Arah Interaktif 3 Isolasi Lingkungan Jejaring 4 Pasif Aktif-Menyelidiki 5 Maya/Abstrak Konteks Dunia Nyata 6 Pribadi Pembelajaran Berbasis Tim 7 Luas (semua materi diajarkan) Perilaku Khas Memberdayakan Kaidah Keterikatan 8 Stimulasi Rasa Tunggal (beberapa panca indera) Stimulasi ke Segala Penjuru (semua Panca indera) 9 Alat Tunggal (papan tulis) Alat Multimedia (berbagai peralatan teknologi pendidikan) 10 Hubungan Satu Arah Kooperatif Menuju
PENYEMPURNAAN POLA PIKIR PEMBELAJARAN 11 Produksi Masa (siswa memperoleh dokumen yg sama) Kebutuhan Pelanggan (siswa mendapat dokumen sesuai dgn ketertarikan sesuai potensinya) 12 Usaha Sadar Tunggal (mengikuti cara yang seragam) Jamak (keberagaman inisiatif individu siswa) 13 Satu Ilmu Pengetahuan Bergeser (mempelajari satu sisi pandang ilmu) Pengetahuan Disiplin Jamak (pendekatan multidisiplin) 14 Kontrol Terpusat (kontrol oleh guru) Otonomi dan Kepercayaan (siswa diberi tanggungjawab) 15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran kreatif) 16 Penyampaian Pengetahuan (pemindahan ilmu dari guru ke siswa) Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa dan siswa lainnya) Menuju
HASIL REFLEKSI DENGAN GURU PAI TERKAIT METODE PEMBELAJARAN Metode Ceramah (Monolog/Konvensional) berkisar 90-95% Teori berkisar 95-99 %, sehingga hanya menyentuh kognitif peserta didik (afektif dan psikomotor?) Bila siswa menjawab pertanyaan dan tidak sesuai mindset guru, jawaban siswa sering disalahkan Guru bertindak seperti hakim di dalam kelas Ukuran keberhasilan peserta didik condong dinilai dari hasil belajar, kurang melihat proses. Kurangnya reinforcement dari guru kepada peserta didik disaat peserta didik mengambil peran. Kurangnya pengayaan guru dalam proses pembelajaran
Lanjutan Hasil Refleksi 1.............. Terbatasnya media pembelajaran yg digunakan guru Guru terbiasa memanjakan peserta didik Guru menganggap peserta didik ibarat “gentong /tong“ kosong Lemahnya keteladanan, konstruksi pengetahuan, dan ketrampilan guru dalam mendukung PBM Lemahnya kreatifitas guru dalam memodifikasi metode/teknik pembelajaran Lemahnya guru dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Terbatasnya kemampuan guru dalam bidang IT, evaluasi, dan penyusunan RPP
KETERBATASAN PROSES PEMBELAJARAN Terbatasnya buku bacaan Terbatasnya media ICT Terbatasnya media pembelajaran Lemahnya atmosfir pembelajaran
DAMPAK PEMBELAJARAN Peserta didik pasif, kurang kreatif, inovatif, dan inventif Potensi peserta didik kurang terasah secara optimal Pembelajaran condong pada pengembangan kognitif peserta didik, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik terabaikan Lemahnya kemampuan peserta didik untuk memahami lingkungannya Situasi kelas bagi peserta didik menjadi momok dan menakutkan Miskinnya pembentukan karakter bagi peserta didik dalam proses pembelajaran
SUMBER EXPERIENCES CHILDREN (Peter) Pengalaman belajar 10% diperoleh dari membaca 20% dari apa yang di dengar 30% dari apa yang di lihat 50% dari apa yang di dengar dan dilihat 70% dari apa yang di katakan 90% dari apa yang dikatakan dan dikerjakan
“What I hear I forget, what I see I remember, what I do I understand." Menurut Confusius Apa yang saya dengar saya lupa Apa yang saya lihat saya ingat Apa yang saya lakukan saya paham “What I hear I forget, what I see I remember, what I do I understand."
Mell Seberman Memperluas pendapat Confusius Apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya dengar dan lihat saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan didiskusikan dengan beberapa teman lain saya mulai paham Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Apa yang saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai
Kriteria Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Kriteria lanjutan ... Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Langkah-langkah Pembelajaran Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, eksperimen/explore, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Observing (mengamati) Questioning (menanya) Exploring/ Practicing (mendalami/mempraktik-kan) Associating (menalar dan menyimpul-kan) Communi-cating (mengkomu-nikasikan) Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Melihat, Membaca, Mendengar, Memperhatikan tayangan 1. Mengamati Melihat, Membaca, Mendengar, Memperhatikan tayangan Menyimak tayangan video pelaksanaan Shalat Mengamati shalat di rumah, di masjid/mushalla sekitar rumah, atau di sekolah baik secara individu atau kelompok
Menanya, Memberi umpan balik, dan Mengungkapkan Melakukan tanya jawab tentang macam-macam shalat Melakukan tanya jawab tentang hikmah shalat Melakukan tanya jawab tentang keutamaan shalat Melakukan tanya jawab perbedaan shalat wajib dan shalat sunnah
Berpikir kritis, Mendialogkan, Mengeksperimen 3. Mencoba/Eksplorasi Berpikir kritis, Mendialogkan, Mengeksperimen Mendiskusikan tentang pengertian shalat Mengidentifikasi syarat dan rukun shalat Mendemonstrasikan shalat baik secara kelompok maupun klasikal
Menghubungkan dengan materi lain, membuat rumusan 4. Menalar/Asosiasi Menghubungkan dengan materi lain, membuat rumusan Menghubungkan hikmah Shalat dengan kehidupan sehari-hari. Menghubungkan perilaku dalam Shalat dengan kehidupan sehari-hari Menyimpulkan dua jenis shalat fardhu dan shalat sunnah
Mempresentasikan, Mendialogkan, Menyimpulkan 5. Mengkomunikasikan Mempresentasikan, Mendialogkan, Menyimpulkan Menjelaskan hikmah Shalat Menjelaskan makna Shalat dalam kehidupan sehari-hari. Mengevaluasi penjelasan makna Shalat Berjamaah dalam kehidupan sehari-hari. Mempresentasikan makna shalat berjamaah Membiasakan diri untuk shalat berjamaah.
BANGUNAN KARAKTER Tanggung jawab Rasa ingin tahu Kritis Percaya diri Toleran Mengkomunikasikan Kreatif/Terampil Optimis Empati Jujur
Lanjutan ............ Kerja keras Cinta Ilmu Disiplin Mandiri Ikhlas Produktif Relijius Teliti Tekun/Ulet Inovatif
Santun Inspiratif Sabar Cinta Cinta Shalat Konstruksi ilmu Terampil Menulis
Terimakasih