Makanan enteral Infeksi & defisiensi 4.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR DIETETIK KLINIK
Advertisements

DASAR DIETETIK untuk pasieN
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
PARENTERAL & ENTERAL NUTRISI Oleh : Yonrizal Nurdin
Paskalis Lukimon (Ners)
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
.. SUSPEK TYPOID ...
13 Masalah Pada Wanita Hamil Wanita hamil kerap mengalami permasalahan yang membuat mereka menderita bahkan hampir putus asa. Berikut ini beberapa beberapa.
PERAWATAN LANSIA DENGAN GASTRITIS (MAAG)
DIET PADA GANGGUAN PERNAFASAN
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Makanan enteral.
Kebutuhan cairan dan elektrolit
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
Jangan Sepelekan Rasa Haus
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
PERHITUNGAN OSMOLARITAS DAN VISKOSITAS SECARA SEDERHANA
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Tips Mencegah Timbulnya Gangguan Pencernaan
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP RAWAT JALAN.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Prinsip perawatan pasien medik
TERAPI DIET dalam upaya PENYEMBUHAN & PEMULIHAN
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
Kebiasaan Makan yang Membahayakan
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
Makanan parenteral Infeksi & defisiensi 6.
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
TIPS HIDUP SEHAT Annisa Nurul H. (A ).
Makanan parenteral Minggu ke V.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
Nama Kelompok: Analailatul Khoirun nisak Indrianayunita sari
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
GIZI BURUK.
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
Pangkas Berat Badan dengan Operasi Ongkosnya Lebih Murah
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
MALNUTRISI.
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

Makanan enteral Infeksi & defisiensi 4

PEMILIHAN JENIS TERAPI ALOGARITMA PEMILIHAN JENIS TERAPI ASUPAN ZAT GIZI TIDAK MEMADAI FUNGSI SALURAN CERNA BAIK TIDAK BAIK NUTRISI ORAL NUTRISI ENTERAL JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG NUTRISI PARENTERAL PARSIAL NUTRISI PARENTERAL TOTAL NASOGASTRIK NASODUODENAL JEJEUNOSTOMI GASTROSTOMI FUNGSI SALURAN CERNA MEMBAIK PILIH CARA PEMBERIAN : KONTINYU 24 JAM BOLUS INTERMINTEN NUKTUMAL, SIKLIK

MAKANAN ENTERAL Adalah: pemberian zat gizi / makanan melalui media tertentu ( pipa ) yang dimasukkan kedalam saluran cerna Makanan formula sebagian besar sudah tersedia dalam bentuk powder / bubuk yang siap pakai

Type formula Formula Standar/intact/polimerik: diberikan kepada : pasien yang dapat mencerna dan menyerap zat gizi secara baik, Sebagian besar formula terdiri dari satu atau kombinasi protein isolat.

......lanjutan Formula hidrolisa: *memudahkan untuk dicerna *sebagian protein diberikan protein yang sudah asam amino (bahan yang dibuat dari asam amino bebas) *biasanya lemak rendah dan dari MCT Diberikan kepada pasien dengan gangguan saluran cerna

.......lanjutan Formula modular: *tidak komplet hanya terdiri dari satu zat gizi (protein, CHO atau lemak) *Formula perlu ditambah dengan vitamin/mineral

Contoh Polimerik/intact/standard : blender food; Nutren, diabetasol, ensure, entrasol Formula hidrolisa :peptamen, criticare HN; vivonex T.E.N. Protein modul : casec; pro-mod CHO modul : moducalolycose liquid Lemak modul : MCT oil; microlipid

KARAKTERISTIK YANG MEMBEDAKAN Densitas zat gizi : standart formula ; 1.0 kcal per ml; 1.2 – 2.0 kcal/ml Residu dan serat : formula tinggi serat biasanya diberikan pada pasien konstipasi, Osmolalitas:ukuran konsentrasi molekul dan partikel ion dlm cairan. Formula biasanya mempunyai osmolalitas 300 mlos per kg isotonik formula Hipertonik jika osmolalitas > serum. Jika hipertonik diberikan tidak bertahap biasanya menyebabkan diare, dumping sindrom karena hyperosmolar. Pemberian harus bertahap dari rendah-cukup- tinggi

Siapa yang memerlukan ? Gangguan fungsi lambung dan usus halus Asupan zat gizi oral < 40 % Makanan enteral > parenteral Dapat membantu memelihara fungsi saluran cerna; sedikit terjadi komplikasi; lebih murah Makanan oral > enteral

ORAL FEEDING dari makanan Enteral Dapat memberikan energi sesuai dengan kebutuhan Diberikan pada pasien yang hanya toleran terhadap makanan cair dan formula hidrolisa Formula dapat memberikan suplemen oral  diet konventional Secara psikologis makanan enteral kurang diterima pertimbangan rasa penting

Makanan lewat pipa Formula lengkap yang diberikan melalui pipa kedalam lambung / usus halus. Indikasi pemberian: saluran cerna berfungsi tapi tak mampu makan cukup memlalui mulut

.......lanjutan Pemberian makanan enteral lewat pipa biasanya Pasien dengan gangguan menelan/mengunyah Pasien dengan tidak ada nafsu makan dalam waktu relatif lama Pasien dengan ganguan saluran cerna atas, fistula, dan ada sedikit luka Pasien koma Kebutuhan gizi tinggi, Pasien yang tidak bisa mengkonsumsi formula hidrolisa secara oral

Bagaimana perletakan pipa Transnasal : melalui hidung - nasogastrik, - nasoenterik, - nasodeudenal, - nasojejunal Orogastrik : dari mulut--lambung Enterestomi : dilakukan operasi dilambung/usus halus, pipa langsung

Karakteristik pipa Pipa harus lunak dan fleksible, Diameter dan panjang pipa tergantung pada umur, kondisi kesehatan, Perletakan pipa (transnasal/enterostomi)

Dasar pemilihan formula Kebutuhan gizi dan penyakit pasien Resiko komplikasi kecil Harga sesuai / terjangkau Kebutuhan gizi didasarkan pada assesement: umur, status gizi, kemampuan mencerna, menyerap zat gizi dan faktor lain

Cara memberikan formula Penanganan harus aman Ada 2 sistem : terbuka dan tertutup Formula harus diberi label untuk siapa? nama pasien, ruang, tanggal, waktu persiapan/pemberian

Makanan enteral di ruang rawat Menggantung makanan enteral tidak lebih dari 8 jam sistem terbuka, sedangkan yang tertutup tidak lebih dari 24 jam Jangan menambahkan formula baru pada makanan formula yang digantung Cek tempat/botol/gelas makanan enteral dan pipanya setiap 24 jam

Komplikasi Makanan Enteral Aspirasi dan infeksi saluran nafas Cara mengurangi kemungkinan ini adalah dianjurkan untuk posisi 45 derajat selsius pada saat diberikan sonde dan 30 menit setelah makan tidak tiduran jika mungkin Sebaiknya penempatan pipa difoto apakah posisi tepat / tidak

CARA PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL INTERMITTEN FEEDING CONTINOUS FEEDING

INTERMITTEN FEEDING Baik jika diberikan langsung ke lambung Volume cairan antara 250 – 400 ml Waktu pemberian 30 menit Pemberian yang berlebihan menimbulkan keluhan* Resiko aspirasi bila pemberian dengan volume besar dan waktu yang singkat

CONTINOUS FEEDING Didistribusikan secara perlahan dan konstan Waktu pemberian 8 – 24 jam Baik untuk pasien hipermetabolik Diperlukan pump untuk menjamin akurasi dan konsistensi Harga lebih mahal

Contoh Pasien menerima 2000 kcal / hari Diberikan intermitten 6 x  2000 / 6 = 330 ml setiap pemberian Lebih toleran jika diberikan 8 x = 250 ml/pemberian lebih dari ½ jam Diberikan contionous –> 2000 / 24 jam = 83 ml/jam

Volume formula Sebaiknya bertahap Intermitten sebaiknya dimulai dari 100-150 ml/pemberian, kemudian naik 50-100 ml per hari sampai tujuan regimen tercapai. Continous dimulai 25-50 ml/jam. *Jika toleran– dinaikkan 25 ml setiap 4 - 12 jam, tergantung dari lokasi pipa, kondisi medis, densitas formula, *Jika tidak toleran kembali ke tahap awal dulu, dan jika tidak toleran perlu diubah ; intermitten –> contimouus Continous dengan volume kecil tidak toleran –> parental feeding

Kebutuhan cairan Hati2 terjadi dehidrasi khususnya pada bayi dan lansia Dewasa memerlukan 2000 ml air Air dapat digunakan membersihkan pipa pada awal/akhir pemberian makan , dapat diberikan setiap 4 jam –> continous Perlu diperhatikan : pasien panas, muntah, diare, kehilangan darah,

Tanda dehidrasi Mata cekung Elasitas kulit menurun Lemah, denyut nadi cepat Jumlah urin menurun Haus, pipi kempot BB turun, haus, pernafasan dalam dan megap2

Tanda retensi cairan Edema Ascites Peningkatan tekanan darah Peningkatan urin keluar Peningkatan BB

Komplikasi Aspirasi Pipa stuk: cek besar pipa, guyur air; tambahkan bahan lain misal cola, enzym dll Konstipasi: tambahkan cairan, ganti formula tinggi serat, dan olahraga ringan Dehidrasi gangguan elektrolit: cek elektrolit level, turunkan protein intake Diare/cramps : cek formula (hiper/kecepatan/malnutrition/laktos intoleran/bakteri Hiperglikemia; cek DM, hipermetabolisme, obat Mual dan muntah: cek kecepatan, Iritasi di tempat pipa lewat (enterostomi); gunakan protective skin cream, jamin bersih, cek lokasi

Anjuran monitoring makanan enteral Sebelum mulai pemberian makanan baru Sebelum pemberian makan Intermitten : - ½ jam; 1 jam; 4jam, 6 jam Continous : 4-6 jam, dan setiap 8 jam Setiap hari : BB; pipa dan tempat formula 7-10 hari : cek status gizi Jika diperlukan : cek keseimbangan nitrogen; data lab; dan keluhan lain mual, muntah, konstipasi, diare dll

Dokumentasi makanan formula Tujuan diet Kondisi makanan pipa : letak, type dan besar pipa; jenis formula yang dipilih, anjuran pemberian(konsentrasi dan rate) Konseling yang diberikan Toleransi pasien Alasan pemutusan enteral