أتى الناس النبي فجعلوا ينادزنه ز هو في الحجرة ” يا محمد ! يا محمد !“

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Advertisements

Iman Kepada Rasul Allah SWT
Spionase dalam Tinjauan Dalam
Latar Belakang Masalah
AL-MUQAWQIS, GUBERNUR ROMAWI DI MESIR
Heraclius Kaisar Romawi Timur
Materi kls 5.
Beriman kepada rasul allah
TAAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA
Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
SURAT AT TAUBAH Surabaya, 30 Nov 2008.
أولئك يجزون الغرفة بما صبروا ويلقون فيها تحية وسلاما (الفرقان:75)
Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
Kompetisi dalam Kebaikan
hijrah nabi muhammad Saw ke madinah dan piagam madinah
KETELADANAN RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
BAB II IMAN DAN TAQWA.
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
Berikut penjelasannya
HUKUM WAKAF.
INFORMASI TENTANG JUJUR, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً
عدم الخوف أو التخوف من هذه الليلة
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Ujian Allah Dalam Kehidupan Manusia
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
Amalan Setelah Melahirkan
Amalan Setelah Melahirkan
Iman Kepada Nabi & Rasul Pertemuan Ke-VII
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ
بسم الله الرحمن الرحيم وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا.
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
MENGHINDARI PERILAKU TERCELA
Rasul saw melarang untuk berpuasa Arafah di Arafah. (HR.Ahmad)
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
Hukum Islam Rabu, 21 Maret 2012 FHUI, Depok
Menemani Rasulullah di Surga
Hajar nava khunafi Akselerasi 1
Cinta yang membawa ke surga
BATAS-BATAS TAK BERTEPI; KEIKHLASAN DAN KESABARAN
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
AL-SUNNAH & AL-HADITS PENGERTIAN & FUNGSI
Agama !. Institusi khilafah dalam tradisis politik islam Khilafah (bahasa Arab: خلافة), adalah kepemimpinan, imamah, biasa juga disebut kekhalifahan.
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
SETELAH MENONTON VIDEO TERSEBUT APA SAJA DAMPAK DARI PERILAKU MEREKA.
Cinta yang membawa ke surga
MODUL SIRAH NABAWIYAH.
HUKUM WAKAF.
سُوْرَةُ العَادِيَات بِسۡمِ اللهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ
Hadits-hadits ttg Dajjal
Cinta yang membawa ke surga
Modul: Tafsir KBD.
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
Asri Tadda Madising Foundation
Makanan Halal يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوخُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Toleransi, Kerukunan dan Menghindari Tindak Kekerasan Kelompok 1.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Transcript presentasi:

أتى الناس النبي فجعلوا ينادزنه ز هو في الحجرة ” يا محمد ! يا محمد !“ بسم الله الرحمن الرحيم اِنَّ الَّذِيْنَ يُنَادُوْنَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ اَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْقِلُوْنَ Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu dari luar kamarmu kebanyakan mereka tidak mengerti (Qs.al-Hujurat, 4) Zaid bin Argam ra: أتى الناس النبي فجعلوا ينادزنه ز هو في الحجرة ” يا محمد ! يا محمد !“ Telah datang kepada Nabi Muhammad saw beberapa orang, dan mereka memanggilnya sedang beliau saw berada dalam kamar, “Wahai Muhammad !, Wahai Muhammad !”. (HR.Ahmad) Mereka memanggil dari luar kamar-kamar istri Rasul saw, sebab mereka tidak mengetahui keberadaan Nabi Muhammad saw. Jabir ra: Telah datang Bani Tamim (diantara mereka ada yang bernama: Aqra’ bin Habis, Uyainah bin Hisn, Zibriqan bin Badr dan Qais bin A’shim) kepada Nabi Muhammad saw dan memanggilnya dari depan pintu hal itu membuat Rasul saw merasa terganggu. Mereka berkata : يا محمد اخرج الينا ان مدحنا زين و ان ذمنا شين

انما ذلكم الله الذي مدحه زين و ذمه شين “Wahai Muhammad keluarlah untuk menemui kami, sungguh pujian kami sangat indah dan celaan kami sangat menyakitkan”. Rasul saw keluar dan menjawab: انما ذلكم الله الذي مدحه زين و ذمه شين Semua itu adalah Allah swt yang pujiannya indah dan celaannya buruk. Mereka membaca syair dan Rasul saw memerintahkan kepada Hassan bin Tsabit untuk menjawab syair-syairnya. Setelah syair-syairnya dapat dikalahkan, Agra’ bin Habis berkata: تكلم خطيبنا فكان خطيبهم احسن قولا, و تكلم شاعرا فكان شاعرهم اشعر, ثم دنا من رسول الله فقال: اشهد ان لا اله الا الله و انك رسول الله. Juru bicara kami berbicara tapi juru bicara mereka lebih baik perkataannya, penyair kami mengeluarkan syair tapi syair mereka lebih baik syairnya. Kemudian dia mendekati Rasul saw dan mengucapkan dua kalimat syahat. وَ لَوْ اَنَّهُمْ صَبَرُوْا حَتَّى تَخْرُجَ اِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ Dan sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka, dan Allah swt Maha Pengampum lagi Maha Penyayang. (Qs.al-Hujurat, 4-5)

Hikmat Ayat: Ber-Akhlak saat berhadapan dengan Rasul saw, saat memanggil, berbicara..dll. Kesabaran Rasul saw saat menghadapi orang-orang badui يَا اَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا اِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَببَإٍ فَتَبَيَّنُوْا اَنْ تُصِيْبٌوْا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلىَ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِيْن Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepada kalian membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu. (Qs.Al-Hujurat, 6) Ayat ini turun kepada Walid bin Uqbah bin Abi Muith, beliau diutus kepada Bani Musthaliq untuk menarik zakat, antara Walid dengan kaum Musthaliq di masa Jahiliyah telah terjadi permusuhan. Tetapi belum sampai di perkampungan Bani Musthaliq, Walid bin Uqbah mengurungkan niatnya dan kembali ke Madinah. Ketika bertemu dengan Rasul saw, Walid mengatakan: “Sungguh Bani Musthaliq menolak untuk membayar zakat dan hendak membunuh utusanmu”.

Mendengar laporan Walid ini, Rasul saw marah dan mempersiapkan pasukan untuk memerangi mereka. Sampailah berita ini kepada Bani Musthaliq, maka segeralah mereka (Malik bin Dzhirar al-Khuzai ra) mendatangi Rasul saw dan berkata: Wahai Rasul saw, kami mendengar berita kedatangan utusanmu, maka kami keluar untuk menyambut dan memuliakannya serta menyerahkan apa yang menjadi hak Allah swt. Tapi kami melihat dia kembali tidak jadi mendatangi kami. Karena kami takut terjadi sesuatu maka kami segera datang menemuimu sebab kami khawatir mendapat murka Allah swt dan Rasulnya. Rasul saw mengutus Khalid bin Walid ra secara sembunyi-sembunyi ke Bani Musthaliq. Beliau saw mengatakan: Lihatlah ! Jika kamu melihat ada tanda-tanda keimanan maka mintalah zakat mereka, tapi bila kamu tidak melihat tanda-tanda keimanan maka lakukanlah terhadap mereka layaknya orang kafir. Berangkatlah Khalid ra, dan saat di sana beliau mendengar suara Adzan Magrib dan Isya, maka Khalid ra mengambil zakat mereka dan memuliakan mereka. Khalid ra kembali ke Rasul saw dan memberitahukan keadaan Bani Musthaliq. Maka turunlah Ayat ini.

كَفَى بِاْلمَرْءِ كَذِباً انْ يُحَدَّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ Hikmah Ayat: Diterimanya berita dari satu yang bersifat ‘adil’ kecuali terlihat tanda-tanda tidak kebenarannya. “At-Tabayun” memeriksa dengan berhati-hati berita yang diterima dari orang ‘Fasik’ terlebih dari orang kafir. Bila terjadi perselisihan mendengarkan dari kedua belah pihak Tidak diperbolehkan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya atau menimbulkan fitnah Abu Hurairah ra, Rasul saw: كَفَى بِاْلمَرْءِ كَذِباً انْ يُحَدَّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ Cukuplah bagi seseorang sebuah kedustaan untuk membicarakan setiap yang dia dengar. (HR.Muslim) Ali bin Abi Thalib ra, Rasul saw: مَنْ حَدَّثَ عَنِّي حَدِيْاً وَ هُوَ يَرَى انَّه كَذِبٌ فَهُوَ اَحَدُ الْكَاذِبِيْن Siapa yang menyampaikan sebuah hadits yang dia mengetahui bahwa hadits ini palsu maka dia termasuk salah seorang yang pendusta. (HR.Thurmudzi, Hasan Shahih)