Direktur Eksekutif INSISTS/Anggota PP Majlis Tarjih

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANDANGAN TENTANG HUKUM (dari masa ke masa)
Advertisements

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
EPISTEMOLOGI PENGETAHUAN
Filsafat Ilmu: administrasi
Filsafat Ilmu (Manajemen)
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Pengantar Filsafat Panorama Rasionalitas Dalam Filsafat
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
KELOMPOK I Deshinta Elsalina ( ) G.A Diasari ( )
METODE DEDUKSI DAN INDUKSI DALAM MEMPEROLEH PENGETAHUAN
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Filsafat & Ilmu Pengetahuan
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
LIBERALISME (MATA KULIAH : TEOLOGIA & MISI KONTEMPORER
F I L S A F A T Oleh: DEDY WIJAYA KUSUMA, ST., M.Pd.
Sejarah & Definisi Psikologi
Modul11 filsafat komunikasi PARADIGMA DASAR ILMU
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )
FILSAFAT, ILMU DAN ILMU SOSIAL
Sejarah sosiologi: kelahiran dan perkembangannya Awan jeminy putra e
Hakikat apa yang dikaji
EPISTEMOLOGI SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
Filsafat Sosiologi Komunikasi
Sejarah & Definisi Psikologi
Sejarah & Definisi Psikologi
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Dalam wacana ilmu pengetahuan, banyak orang yang memandang bahwa filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks.
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Sejarah & Definisi Psikologi
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
Pemahaman Agama: Filosofis & Sosiologis
FILSAFAT DAN SAINS (1) FILSAFAT, CARA BERFIKIR RADIKAL & MENYELURUH, SUATU CARA BERFIKIR YANG MENGUPAS SESUATU SEDALAM-DALAMNYA TUGAS FILSAFAT BUKAN MENJAWAB.
KELOMPOK 4 CILINE RIA APRILLIA RENI SETYA
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
TEORI-TEORI TINJAUAN DESAIN
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
FILSAFAT PENDIDIKAN.
FEYERABEND’S GROUP PRESENTATION
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
03 FILSAFAT UMUM CABANG-CABANG FILSAFAT Psikologi 2015 PSIKOLOGI
Ilmu, Sejarah Perkembangan dan Aliran-Aliran Filsafat Ilmu
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
MATERI I MIP SAINS DASAR
Gagasan Awal tentang Belajar
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
Kelompok XIV Imanda Rizkatria Utami – Vireina Asmaniar
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Agus Permana
Pengertian Kebenaran Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat.
Sosiologi & Politik.
POSITIVISME HUKUM Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang bertitik tolak bahwa ilmu alam (fakta yang positif) sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sejarah & Aliran Psikologi
FILSAFAT PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGI)
PROGRAM STUDI MAGISTER UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Pengantar Filsafat Ilmu
01 PENINGGALAN KANT UNTUK FILSAFAT KIMIA.
FILSAFAT PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGI ) Epistemologi berasal dari bahasa yunani : Episteme : pengetahuan / kebenaran dan logos : pikiran / kata / teori Secara.
FRANSISCUS A. HALAWA MUKHAMAD CANDRA IRAWAN.  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada.
Transcript presentasi:

Direktur Eksekutif INSISTS/Anggota PP Majlis Tarjih Adnin Armas, M.A. Direktur Eksekutif INSISTS/Anggota PP Majlis Tarjih

Teori Ilmu Pengetahuan Pembahasan tentang ilmu (teori ilmu pengetahuan) disebut juga sebagai epistemologi. Berasal dari bahasa Yunani kuno έπιστεήε (episteme) yang bermakna pengetahuan dan λογος (logos) yang artinya kata, logika, akal, diskursus, teori.

Rasionalisme Réne Descartes (1596-1650) Modern Rasionalisme Réne Descartes (1596-1650) Intuisi Deduksi Cogito ergo sum Kebenaran

Empirisisme John Locke (1632-1704): Sumber Ilmu Refleksi Indera Ilmu Pengetahuan Ideal Ilmu Inderawi TABULA RASA Sifat-sifat Objek Primer Sifat-sifat Objek Sekunder EMPIRISISME

David Hume (1711-1776): Menolak hukum sebab-akibat (kausalitas) Kausalitas adalah suksesi yang konstan Pengalaman merupakan pengamatan kebiasaan (habit/custom) Akal adalah hanya suksesi kesan-kesan dan ide-ide-ide. (Mind is but a succession of impressions and ideas). SKEPTISISME

Fondasi Epistemologis untuk MIPA Immanuel Kant (1724-1804): Critique of Pure Reason: “Revolusi Copernicus.” Ilmu pengetahuan bukanlah jendela realitas yang pasif; objek-objek ilmu pengetahuan ditentukan dengan cara kita memahaminya. Otonomi akal (the autonomy of reason) yang diserang oleh sensualisme dan subjektifisme (relativisme).

Sumber Ilmu Rasionalisme (Akal) Empirisisme (Panca-Indera) Plato Aristoteles Rene Descartes (1596-1650) John Locke (1711-1776) David Hume Immanuel Kant (1724-1804)

Immanuel Kant (1724-1804): Ilmu Pengetahuan Synthetic a posteriori Analytic a priori Synthetic a priori

Immanuel Kant (1724-1804): Metafisika adalah tidak mungkin Metafisika adalah ilusi transendent Pernyataan-pernyataan metafisis tidak memiliki nilai epistemologis Rasionalisme Kritis

Teori Ilmu Pengetahuan Barat-Sekular Ilmu Pengetahuan adalah kepercayaan yang benar yang dapat dijustifikasi. Ilmu Pengetahuan (knowledge) lebih tinggi dari kepercayaan (belief). Akal lebih tinggi dari Wahyu (Agama).

Epistemologi Sekular Friedrich Nietzsche (1844-1900): “There exists between religion and true science neither affinity, nor friendship, nor even enmity; they dwell on different stars.” (Antara agama dan sains yang betul, tidak terdapat keterkaitan, pesahabatan, bahkan permusuhan: keduanya menetap di bintang yang berbeda).

Friedrich Nietzsche (1844-1900) Kebenaran adalah rezim dan ilusi. “God died; now we want the overman to live.” Agama adalah “membuat sesaat lebih baik sesaat dan membiuskan” (momentary amelioration and narcoticizing).

Friedrich Nietzsche (1844-1900) “Seseorang tidak dapat mempercayai dogma-dogma agama dan metafisika ini jika ia memiliki metode-metode yang ketat untuk meraih kebenaran di dalam hati dan kepalanya.”

Epistemologi Sekular Teologi: Ludwig Feurbach (1804-1872): Prinsip filsafat yang paling tinggi adalah manusia. Sekalipun agama atau teologi menyangkal, namun pada hakikatnya, agamalah yang menyembah manusia (religion that worships man). Agama Kristen sendiri yang menyatakan Tuhan adalah manusia dan manusia adalah Tuhan (God is man, man is God). Agama akan menafikan Tuhan yang bukan manusia. Makna sebenarnya dari teologi adalah antropologi (The true sense of Theology is Anthropology). Agama adalah mimpi akal manusia (Religion is the dream of human mind).

Epistemologi Sekular Ekonomi: Karl Marx (m. 1883): Agama adalah keluhan makhluk yang tertekan. Agama adalah candu rakyat. Agama adalah faktor sekunder, sedangkan faktor primernya adalah ekonomi.

Antropologi Herbert Spencer: Agama bermula dari mimpi manusia tentang adanya spirit di dunia lain.

Epistemologi Sekular Sosiologi: Auguste Comte: Agama merupakan bentuk keterbelakangan masyarakat. Masyarakat berkembang melalui tiga fase teoritis, yaitu: fase teologis (fase fiktif); fase metafisik (fase abstrak); dan fase saintifik (fase positif).

Epistemologi Vs Teologi Psikologi Sigmund Freud (1858-1939): Doktrin-doktrin agama adalah ilusi. Agama sangat tidak sesuai realitas dunia. Bukan agama, tetapi hanya karya ilmiah, satu-satunya jalan untuk membimbing ke arah ilmu pengetahuan.

Pergeseran Paradigma (paradigm shift) dalam Teologi Kristen Sekularisme/Sekularisasisme Teolog Kristen pada abad ke-20 seperti Karl Barth (1886-1968), Dietrich Bonhoeffer (1906-1945), Friedrich Gogarten (1887-1967), Paul van Buren (m. 1998), Thomas Altizer, Gabriel Vahanian, William Hamilton, Woolwich, Werner and Lotte Pelz, Harvey Cox dan lain-lain memodifikasi teologi Kristen supaya sesuai dengan peradaban Barat modern-sekular.

POSTMODERN MICHEL FOUCAULT (m. 1984) Binatang-binatang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (a) yang dimiliki Kaisar, (b)yang dimumikan, (c) yang jinak, (d) babi-babi yang menyusui, (e) yang merayu betina, (f) yang menakjubkan, (g) anjing-anjing yang sesat, (h) yang termasuk dalam klasifikasi sekarang, (i),yang gila, (j), yang tidak dapat dihitung, (k) yang dilukiskan dengan sikat rambut unta yang cantik, (k), dan lain-lain, (m) yang telah mematahkan teko air, (n) yang kelihatan dari jauh seperti lalat-lalat.

Charles Kurzman Pertama, para penulis dalam bunga rampai ini tidak menganggap diri mereka sebagai kaum liberal; kedua, para penulis mungkin tidak mendukung seluruh aspek ideologi liberal, sekalipun mereka menganut beberapa diantaranya; ketiga, bahwa istilah ‘liberal’ mengandung konotasi negatif bagi sebagian dunia Islam, di mana ia diasosiasikan dengan dominasi asing, kapitalisme tanpa batas, kemunafikan yang mendewakan kebenaran, dan permusuhan kepada Islam; keempat, konsep “Islam Liberal” harus dilihat sebagai sebuah alat bantu analisis, bukan kategori yang mutlak; kelima, saya tidak membuat klaim apa pun mengenai “kebenaran” interpretasi liberal terhadap Islam. Saya tidak punya kualifikasi untuk terlibat dalam perdebatan-perdebatan yang demikian; saya ingin mendeskripsikannya saja.

MICHEL FOUCAULT (m. 1984) Sejarah sebagai ketidaksinambungan Ilmu Pengetahuan adalah kekuasaan kepada yang lain, kekuasaan untuk mendefinisikan yang lain. Kekuasaan-Ilmu Pengetahuan

FERDINAND DE SAUSSURE (m. 1913) TANDA (SIGN) PENANDA (SIGNIFIER) PETANDA (SIGNIFIED)

JACQUES DERRIDA (1930-2004) TANDA (SIGN) PENANDA (SIGNIFIER) PETANDA (SIGNIFIED)

Derrida: Membongkar kepastian makna (dekonstruksi) Makna tidak hadir serta-merta dalam sebuah tanda. Makna tidak bisa dipaku. Makna tidak bisa tetap. Menolak kehadiran makna