Sirkulasi Darah pada Fetus Yang Di susun Oleh : 1. Mirna Yunita Sari (P27824114007) 2. Yesi Ardi Nur Afifah (P27824114017) 3. Emiliya Khoirunnisa (P27824114021) 4. Melinda (P27824114024) 5. Sipma Naneng Duriyati (P27824114025) 6. Ananda Ayu Mauliantika (P27824114026) 7. Listya mudita diningrum (P27824114029) 8 Ifadzatul ulum (P27824114036) 9. Rista Nurodhiah (P27824114040)
A. Pembentukan Darah Janin B. Sirkulasi Darah pada Janin F. Menentukan periode Kehamilan C. Faktor yang Menentukan Sirkulasi Darah E. Menentukan Usia Kehamilan D. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
A. Pembentukan Darah Janin Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati, limpa, dan sum-sum tulang ibu. Pada permulaan, sel darah janin dibentuk oleh kanstung yolk dalam bentuk megaloblas sampai 10 minggu. Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dalam bentuk megalosit sampai 16 minggu. Dan selanjutnya darah janin dibentuk oleh sumsum tulang dalam bentuk eritrosit. Normosit dibuat setelah aktifitas penuh sumsum tulang.
Lanjutan .. Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan unutk mengikat O2 dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat Adult Hemoglobin (A) sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan yang telah aktif.
B. Sirkulasi darah pada janin Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, di mana terdapat duktus venosus Arantii, kemudian langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin. Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan, Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria umbilikalis.
Lanjutan.. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Bothalli. Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenta untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
c. Faktor yang menentukan sirkulasi darah :
1. Foramen ovale Foramen ovale merupakan lubang berbentuk oval Yang memungkinkan darah untuk mengalir dari atrium kanan langsung ke atrium kiri sehingga memintas ventrikel kanan dan juga paru-paru janin.
2) Duktus arteriosus bothali Duktus arteriosus merupakan saluran penghubung, dari arteri pulmonalis ke arkus desendens aorta. Saluran ini membawa darah kotor Yang kembali dari bagian kepala dan ekstremitas atas lewat vena kava superior serta ventrikel kanan dan dengan demikian bagian terbesar darah tersebut dialihkan dari paru-paru janin.
3) Duktus venousus Aranthii Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior dan menutup setelah lahir
4) Vena Umbilcalis Berjumlah dua buah dan membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darah janin.
5) Arteri Umbilicalis Berjumlah dua buah, membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu, dan pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior.
6) Plasenta Jaringan yang menempel pada endometrium dan tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .
D. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir Pada saat persalinan sebagian besar bayi langsung menangis maka terjadi perubahan besar, yaitu : 1. Paru berkembang dengan sempurna dan langsung berfungsi untuk pertukaran O2 dan CO2 akibat perkembangan paru, terjadi perubahan dinamika aliran darah sebagai berikut. a. Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus bothali mengalami obliterasi. b. Perkembangan paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kanan, karena darah di serahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru yang berfungsi. c. Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, voramen ovale akan menutup dengan sendirinya, dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.
Lanjutan... 2. Pemotongan tali pusat a. Tali pusat dipotong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50cc. b. Pemotongan tali pusat tidak banyak berarti dalam perubahan hemodinamik sirkulasi janin yang kini telah menjadi sirkulasi seperti orang dewasa, kecuali bahwa pembuluh darah tambahan akan mengalami obliterasi.
Lanjutan... Metabolisme janin lebih tinggi, agar janin mampu tumbuh kembang dengan baik. Untuk mengatasi kebutuhan O2 dan metabolisme lainnya, pada janin dapat mekanisme sebagai berikut 1. Konsentrasi hemoglobin bayi 15,5 gr/ml 2. Eritrosit makrositik dan hiperkomik. 3. Eritrosit janin berumur pendek sekitar 90 hari. 4. Retikulosit janin relatif tinggi saat permulaan dan makin berkurang menjelang aterm sekitar 4-5%.
Tambahan yang ada pada sirkulasi intrauteri sebagai berikut: ASALNYA MENJADI Arteria umbilikalis Ligamentum vesiko umbilikalis kanan dan kiri Ductus venosus Aranthii Ligamentum teres hepatis Ductus arteriosus Bothalii Ligamentum arteriosum
E. Menentukan Usia Kehamilan Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat ditentukan dengan: 1. Rumus Naegle 2. Gerakan pertama fetus 3. Palpasi abdomen 4. Perkiraan tinggi fundus uteri 5. Ultrasonografi
1. Rumus Naegle Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan.
2. Gerakan pertama fetus Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.
3. Palpasi abdomen Palpasi abdomen dapat menggunakan : a. Rumus Bartholomew b. Rumus Mc Donald c. Palpasi Leopold
Lanjutan... a. Rumus Bartholomew Antara simpisis pubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka tiap bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Fundus uteri teraba tepat di simpisis umur kehamilan 2 bulan (8 minggu). Antara pusat sampai prosesus xifoideus dibagi menjadai 4 bagian dan tiap bagian menunjukkan kenaikan 1 bulan. Tinggi fundus uteri pada umur kehamilan 40 minggu (bulan ke-10) kurang lebih sama dengan umur kehamilan 32 minggu (bulan ke- 8).
b. Rumus Mc Donald Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetrik dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam minggu.
b. Palpasi Leopold Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen. Palpasi leopold terdiri dari 4 langkah yaitu:
Lanjutan... 1. Leopold I : Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain yang terdapat pada bagian fundus uteri 2. Leopold II : Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal 3. Leopold III : Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian persentasi dari janin dan sudah masuk dalam pintu panggul
Lanjutan... 4. Leopold IV : Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul Memberikan informasi tentang bagian presentasi: bokong atau kepala, sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi)
Perkiraan Tinggi Fundus Uteri Cara menentukan kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri: 1. Mempergunakan tinggi fundus uteri 2. Menggunakan alat ukur caliper 3. Menggunakan pita ukur 4. Menggunakan pita ukur dengan metode berbeda
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL).
F. Menentukan Periode Kehamilan Istilah kehamilan adalah ”gravid”, sehingga wanita hamil disebut sebagai ”gravida”. Istilah-istilah lain yang berkaitan dengan kehamilan adalah sebagai berikut : 1. Paritas (para) : menunjukkan jumlah kelahiran hidup sebelumnya 2. Nuligravida : seorang wanita yang belum pernah hamil 3. Primigravida : seorang wanita yang sedang hamil untuk pertama kalinya 4. Multigravida/multipara : seorang wanita yang hamil pada sesudahnya 5. Embrio/mudigah : digunakan sampai usia kehamilan 11 minggu 6. Janin/fetus : digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu
Periode kehamilan Istilah-istilah yang berkaitan dengan periode kehamilan adalah : 1. Aterm : janin dikatakan cukup bulan apabila usia kehamilannya mencapai 38-42 minggu 2. Prematur/preterm : janin dengan usia kehamilan kurang dari 38 minggu 3. Postmatur/postterm : janin dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu 4. Perinatal : periode dimulai pada usia kehamilan 22 minggu dengan berat janin 500 gram hingga 7 hari setelah bayi dilahirkan 5. Masa nifas : periode segera setelah kelahiran bayi hingga 40 hari (6minggu) dimana tubuh ibu kembali ke kondisi sebelum hamil