MENULIS BERITA KRIMINAL
Mengapa melaporkan kriminal? Pembaca atau pendengar sering ingin penjelasan mengapa kejahatan terjadi. Mereka bertanya: "Mungkinkah itu terjadi padaku?" Mereka mungkin ingin tahu sehingga mereka dapat mencegah hal serupa terjadi pada diri mereka. Pembaca dan pendengar perlu tahu bagaimana hukum dilanggar, dan bagaimana orang yang melanggar hukum ditangkap dan dihukum. Ini membantu mereka memahami masalah hukum dan apa hukuman bagi mereka yang melanggar. Kebanyakan orang mematuhi hukum, berita-berita kejahatan adalah peristiwa yang tidak biasa (salah satu kriteria untuk berita).
Tipe Berita Kriminal Baru : Reportase kriminal harus dilakukan se up-to-date mungkin. Karena berita kriminal mudah basi. Tidak Biasa : Pembunuhan atau perampokan bersenjata bukan kejadian sehari-hari di kebanyakan komunitas, dan dengan demikian layak diberitakan. Menarik atau penting: Sebagian warga yang taat hukum tertarik pada orang yang melanggar hukum dalam cara-cara yang besar atau tidak biasa. Kejahatan biasa dengan sendirinya dapat menjadi signifikan ketika ditempatkan dalam konteks. Tentang orang: Kejahatan melibatkan orang, sebagai penjahat dan korban.
Nilai Berita Serius: Kejahatan yang lebih serius biasanya lebih layak diberitakan. Kejahatan Luar Biasa: Kejahatan yang lebih tidak biasa umumnya lebih layak diberitakan. Ukuran Masyarakat: Kejahatan biasanya lebih dipandang oleh masyarakat kecil. Jika Anda seorang reporter surat kabar di kota besar, pencurian mobil biasa mungkin tidak memiliki nilai berita sama sekali. Jika Anda seorang jurnalis di sebuah komunitas kecil, pencurian mobil mungkin berita terbesar. Identitas Pelaku dan Korban: Kejahatan menjadi lebih layak diberitakan jika mereka melibatkan orang-orang yang layak diberitakan. Orang melakukan pemukulan di jalan mungkin tidak menjadi berita besar, tetapi jika orang itu adalah kepala daerah, akan sangat layak diberitakan. Kasus penipuan menjadi lebih penting ketika melibatkan seorang politikus terkemuka.
Sumber Informasi Untuk mengurangi risiko ketidakakuratan, cobalah untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber sebanyak mungkin. Cobalah untuk mewawancarai para korban. Jika korban tidak tersedia, cobalah saudara atau teman-temannya. Kunjungi TKP sehingga Anda dapat menambahkan rincian penting untuk berita Anda atau mendapatkan gambar untuk publikasi. Mengunjungi TKP juga akan membantu Anda untuk memvisualisasikan peristiwa.
Sumber Informasi Anda juga perlu menyediakan latar belakang untuk membantu khalayak memahami apa yang terjadi atau apa konsekuensi dari kejahatan tersebut. Anda bisa mendekati sumber-sumber independen meskipun mereka tidak memiliki pengetahuan tentang kejahatan itu sendiri. Sebagai contoh, seorang psikolog mungkin dapat menjelaskan suatu peristiwa kejahatan, dll. Setelah anda mengumpulkan semua informasi, Anda harus memilah dengan hati-hati. Periksa informasi yang dipertanyakan atau bertentangan, dan mana yang diperlukan. Mengidentifikasi fakta-fakta yang akurat dan tidak. Meskipun laporan polisi biasanya cukup akurat, mereka jarang benar-benar dapat diandalkan, sehingga Anda mungkin perlu cross-check sebagian yang mereka katakan.
Informasi Apa yang Dibutuhkan? Tindakan kejahatan: Kenapa polisi menyelidiki kejahatan? Korban dan tersangka: Dapatkan rincian sebanyak mungkin mencakup nama, umur dan alamat (meskipun tidak selalu untuk publikasi), pekerjaa,dll. Dapatkan rincian dari setiap saksi, sehingga Anda dapat berbicara dengan mereka. Situasi yang tidak biasa: Mungkin ada beberapa keadaan khusus yang membuat kejahatan yang lebih layak diberitakan. Sebagai contoh, mungkin kelima kalinya bahwa kantor tertentu dirampok dalam satu bulan; atau pemiliknya seorang pejabat.
Informasi yang dibutuhkan ? Kutipan dan aktualitas: Informasi yang Anda kumpulkan, harus selalu bertujuan untuk akurasi. Karena kalau tidak akurat tidak hanya berisiko tindakan hukum, namun reputasi Anda juga akan terancam. Periksa lagi apakah Anda mengerti apa yang Anda ketahui dan telah membuat catatan yang akurat. Cross-ceck dengan sumber lain jika Anda memiliki keraguan tentang informasi yang diberikan sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan buku referensi, peta atau direktori untuk memeriksa. Kalau polisi mengatakan kantor pusat perusahaan di Jalan Mangga, Anda harus mengkonfirmasinya di buku telepon, dll.
Etika Pelaporan Kriminal Wartawan kriminal menghadapi sejumlah isu etika ketika melakukan pekerjaan mereka. Mungkin masalah terbesar adalah mengingat di mana mereka berada dalam hubungannya dengan polisi, penjahat dan publik.
Loyalitas terbagi Sebagai seorang jurnalis, loyalitas paling utama adalah menginformasikan kebenaran kepada khalayak. Tapi kadang-kadang polisi ingin Anda menyembunyikan kebenaran atau mengubahnya, untuk membantu mereka menangkap penjahat. Misalnya, mereka mungkin meminta Anda untuk tidak menerbitkan atau menyiarkan cerita tentang pembunuhan, karena mereka berpikir kerahasiaan akan membantu mereka menangkap seorang tersangka tertentu. Anda tidak harus membuat keputusan itu dengan ringan. Selalu tanya editor berita Anda sebelum membuat kesepakatan apapun.
Peniru Kejahatan Mengenai peniru kejahatan ada perdebatan panjang: Apakah orang melakukan kejahatan karena mereka telah melihat kejadian serupa di media. Karena ada kejahatan tertentu yang jelas diperagakan, sehingga orang melihat, mendengar atau membaca. Meskipun media tidak mendorong orang untuk melakukan kejahatan, mereka sering menunjukkan bagaimana hal itu bisa dilakukan. Anda harus menuliskannya sekadar untuk memberi informasi dan membantu khalayak memahami mengapa hal itu terjadi, tetapi Anda tidak harus mendorong adanya peniru kejahatan.
Peringatan dan Ketakutan Pelaporan kejahatan membutuhkan sensitivitas khusus karena sangat mudah untuk menyebarkan ketakutan. Anda harus selalu menyeimbangkan kebutuhan audiens: mana informasi yang dibutuhkan atai tidak. Anda mungkin perlu memperingatkan mereka bahwa ada pembunuh berantai, tetapi Anda harus sejelas mungkin. Kalau polisi mengatakan si pembunuh telah terlihat di Provinsi Utara, Anda akan memperingatkan orang-orang di Provinsi Utara agar ekstra hati-hati, tanpa orang di tempat lain perlu khawatir. Sebagai prinsip umum, Anda tidak akan dituduh menyebar peringatan dan ketakutan jika Anda tetap pada fakta dan laporan akurat.
Merilis Nama Anda harus selalu memeriksa informasi di kepolisian sebelum merilis nama-nama korban kejahatan, terutama ketika korban telah tewas. Biasanya tugas polisi memastikan bahwa kerabat terdekat dari korban diberitahu dulu, jadi mereka tidak terlalu shock.
Kesimpulan Salah Anda harus menghindari kesimpulan palsu. Jika Anda hanya melaporkan apa yang Anda ketahui dengan benar, Anda akan aman. Jika Anda mulai untuk menarik kesimpulan sendiri dan menyalahkan, Anda akan mendapatkan masalah. Bayangkan bahwa Anda tiba di TKP. Tubuh pria itu ditemukan di trotoar, di kaki sebuah gedung perkantoran 10 lantai. Polisi memberitahu Anda bahwa dia meninggal karena jatuh dari gedung. Apakah ia terdorong? Apakah dia melompat? Apakah dia mencondongkan tubuh untuk menutup jendela dan jatuh? Polisi juga memberitahu Anda bahwa mereka mempertanyakan seorang pria yang bekerja dengan korban di lantai atas.
Praduga Tak Bersalah Selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah
Penyebutan Identitas Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan