Ilmu, Sejarah Perkembangan dan Aliran-Aliran Filsafat Ilmu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANDANGAN TENTANG HUKUM (dari masa ke masa)
Advertisements

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Metodologi Penelitian
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
LOGIKA sks.
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
Tutik Juniastuti Yeni Dhamayanti Yunita Nita Yuyun Yueniwati PW
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
FILSAFAT KOMUNIKASI Kuliah 1
KELOMPOK I Deshinta Elsalina ( ) G.A Diasari ( )
Metodologi Penelitian
PEMIKIRAN MASA YUNANI ROMAWI KUNA
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
METODOLOGI PENELITIAN
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
MASHAB-MAZHAB FILSAFAT
Filsafat & Ilmu Pengetahuan
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
E-Learning MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
E-Learning Mata Kuliah : Filsafat Ilmu dan Logika
SEJARAH FILSAFAT HUKUM
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
PENGETAHUAN Binatang memiliki pengetahuan, tetapi terbatas untuk mempertahankan jenisnya. Manusia mampu menalar (berpikir logis dan analitis ), mengembangkan.
RENAISANS ( ) Abad 15 muncul proses transformasi baru dalam dunia berpikir yang menandai munculnya Zaman Pencerahan (Renaisans). Perubahan ini.
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
POLA PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Hubungan Etika dan Ilmu
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA MENEMUKAN KEBENARAN
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Apakah Filsafat Itu ? Etimologis: Filsafat = philosophia, philos + sophia (cinta kebijaksanaan/pengetahuan) Filsafat merupakan aktivitas yang mengusahakan.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA 1 OUTLINE
Filsafat Pendidikan Perenialisme
FILSAFAT PENDIDIKAN.
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
MATERI I MIP SAINS DASAR
MENGENAL FILSAFAT Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
KELOMPOK 3 ` AHMAD WAHYU AJI P RAMOS LENNY BINTI NURYIAH
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
Filsafat ilmu dan ruang lingkup filsafat ilmu
TINJAUAN DESKOMVIS TOPIK 5 MODEL TINJAUAN ESTETIKA FILOSOFI DARI RENAISANCE, PENCERAHAN, MODERN DAN POST MODERN TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN.
Pengenalan tentang Filsafat dan Struktur Filsafat
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Agus Permana
PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN BUDAYA PERTENGAHAN Nama kelompok: 1
Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sejarah & Aliran Psikologi
PENGETAHUAN SUPRIYANTO
KLASIFIKASI FILSAFAT Filsafat BaratFilsafat Timur Filsafat Timur Tengah KLASIFIKASI FILSAFAT, SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT DAN SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT.
Transcript presentasi:

Ilmu, Sejarah Perkembangan dan Aliran-Aliran Filsafat Ilmu Oleh: Nur Widia Rahmawati

Perkembangan ilmu pengetahuan 1. Zaman Purba Masa Pra-Sejarah 2. Zaman Penyelidikan 3. Zaman Pertengahan 5. Zaman Kontemporer 4. Zaman Modern Masa Sejarah

1. Zaman purba Masa Pra-sejarah Masa ini ditandai dengan pengetahuan “apa” dan “bagaimana” (Know-How), yang diperoleh melalui: Kemampuan mengamati Kemampuan membeda-bedakan Kemampuan memilih Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error.

Lanjutan (zaman purba) Masa Sejarah (15000 – 600 SM) Ciri-ciri Pada Masa Sejarah Ciri-ciri Kemampuan Pada Masa Sejarah Know-How dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada pengalaman; Fungsi kontrol dan pengendalian alam. Pengetahuan yang diperoleh sebagai fakta, dan diterima apa adanya “receptive mind” . Penjelasannya masih dihubungkan dengan kekuatan magis. Fungsi imajinasi sebagai realisasi daya kreasi manusia, seperti pembuatan patung dan perhiasan dengan nilai artistik (gambar binatang di gua-gua). Kemampuan mengembangkan huruf abjad, dan sistem bilangan, memungkinkan kemampuan abstraksi. Hasil abstraksi dituangkan dalam kegiatan menulis, berhitung, menyusun kalender yang merupakan sintesa dari hasil abstraksi. Sikap mental dan penalaran yang reseptif dan empiris. Fakta-fakta hanya diolah sekadarnya tanpa tujuan yang jelas dan tertentu. Kemampuan me;lakukan ramalan atas dasar peristiwa sebelumnya .

2. Zaman penyelidikan/penalaran (yunani : 600 SM – 200 M) Filosof Alam Bahan Dasar: Thales: “Semuanya berasal dari air” Anaximender: “Semuanya berasal dari sesuatu yang tidak terbatas”, dan air adalah termasuk sesuatu yang terbatas. Anaximenes (570-526 SM): “Asal dari segala sesuatu adalah udara/uap Perubahan dari Bahan Dasar: Parmenides (540-480 SM) Heraclitus (540-480 SM) Empedocles (490-430 SM) Anaxagoras (500-428 SM) Democritus (460-370 SM) Hippocrates (460 SM) Pasca Filosof Alam Socrates Plato Aristoteles

Pasca Filosof Alam Socrates (470-399 SM): Murid Plato (427-347 SM): Lanjutan: Pasca Filosof Alam Socrates (470-399 SM): “Metode dialekstis atau elenchus, yaitu upaya meraih kebenaran dengan metode tanya-jawab/dialog”. Murid Plato (427-347 SM): “Ajarannya tentang ide. Ide bukan sekedar gagasan subjektif dalam pemikiran manusia. Keberadaan ide tergantung pada daya pikir manusia, bersifat objektif, mandiri, sempurna, abadi dan tidak berubah.” Murid Guru Aristoteles (382-322 SM): “Pelopor utama logika deduktif yang menitikberatkan pada rasionalitas.” Esensinya: Logika hubungan (Silogisme). Prinsip kausalitas ilmu-ilmu alam. Logika efisiensi dalam teknologi. Logika ekonomi di dalam industri. Murid

Ciri-ciri zaman penyelidikan/Penalaran: Orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan pendapat/ide; Masyarakat tidak lagi mempercayai mitologi yang dianggap sebagai suatu pseudo-rasional; Masyarakat tidak dapat menerima sikap reseptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiry attitude.

3. Zaman pertengahan (renaissance : 14-17 M) Zaman Pertengahan atau Midle Age ditandai dengan tampilnya theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Karena itu muncul semboyan “Ancilla Theologia”, yaitu kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Di Asia muncul sarjana Islam melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosof Yunani dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainnya. Zaman Renaissance, era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan Tuhan (kelompok sekuler)

Dikenal sebagai “Bapak Filsafat Modern” 4. Zaman modern (abad 17-19 M) Rene Descartes (1598-1650 M) Isaac Newton (1643-1727 M) Dikenal sebagai “Bapak Filsafat Modern” Tidak menerima apapun sebagai yang benar kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar. Berpikir runtu; dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk mencapai hal yang paling rumit. Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah penyelesaian (analisis) Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan

5. Zaman kontemporer (abad 20-sekarang) “Ilmu berkembang cepat dan makin sempit dan mendalam” (Ilmu Kedokteran, misalnya, semakin berkembang menuju spesialis dan superspesialis). “Namun muncul juga sintesis dari berbagai ilmu” (Misal: Bioteknologi, Psiko-linguistik, Bio-farmako-neurologi). “Perkembangan ilmu ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi”

Albert Einstein: Tokoh Relativisme Lanjutan: Relativisme Albert Einstein: Tokoh Relativisme Teori (dikatakan) Baik, jika: Dinilai relatif dari segi standar yang diterima oleh masyarakat; Standar dimaksud di atas, secara tipikal akan berlainan sesuai dengan kultur dan historis masyarakat masing-masing; Akhirnya, analisisnya perlu mempertimbangkan aspek psikologis dan sosiologis.

Aliran-aliran filsafat ilmu Idealisme: Pengetahuan merupakan gambaran subjektif tentang kenyataan dan tidak menggambarkan hakiki di luar pikiran Kritisisme: Pengetahuan dari empiris dan rasional sama-sama benar, apabila mengandung paduan kedua aktivitas inderawi dan sakal. Pengetahuan dari pengalaman disebut a posteori; dan a priori jika bersumber dari kemampuan rasional Positivisme: Pernyataan yang mengandung arti adalah yang dapat diverifikasi secara empiris Naturalisme: Menolak suatu dunia yang ada, yang bersifat adialami (supranatural realisme). Naturalisme mengakui bahwa setiap hal merupakan bagian alam, dan dapat dipahami menggunakan berbagai teknik (metode ilmiah) untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat umum yang sama.