DISAMPAIKAN KEPADA SISWA SAAT MATERI HAJI DAN UMRAH DI KELAS 9 ROAD TO MABRUR DISAMPAIKAN KEPADA SISWA SAAT MATERI HAJI DAN UMRAH DI KELAS 9
PERBEDAAN HAJI DAN UMRAH 1. Waktu pelaksanaannya pada bulan-bulan tertentu; yaitu dari bulan Syawal hingga bulan Dzulhijah. 2. Niat haji berbeda dengan umrah. ä.1ktîîîîîîîîfeã c~çîe 1. Dapat dilaksanakan kapan saja. 2. Niat umrah berbeda dengan haji : Õ=îjQ ktîîîîîîîîfeã c~çîe 3. Rukun haji ada 6; yaitu : a. Niat melakukan haji dengan berihram; b. Wukuf di Arafah; c. Thawaf; d. Sa’i; e. Tahalul; f. Tertib. 3. Rukun umrah ada 5; yaitu : a. Niat melakukan umrah dengan berihram; b. Thawaf; c. Sa’i; d. Tahalul; e. Tertib. 4. Terdapat wajib haji; diantaranya melakukan mabit di Mina dan melempar jamarat di ula, wustha dan aqabah. 4. Tidak ada wajib umrah sehingga tidak ada Mabit di Mina dan melempar jamarat. 5. Ada dam / denda. 5. Tidak ada dam / denda. 6. Jadwal pelaksanaan rukun haji selama 5 hari (9 – 13 Dzulhijah). 6. Jadwal pelaksanannya umrah dapat dilakukan 1 hari bahkan kurang ( 2 / 3 jam) tergantung situasi dan kondisi.
No Jenis Haji Pelaksanaan 1. Haji Tamattu’; yaitu mengerjakan ibadah haji dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu baru kemudian melaksanakan ibadah haji (umrah dahulu baru kemudian haji) Ihram dari miqat dengan niat umrah. Melaksanakan rukun umrah Ihram lagi di Mekah dengan niat haji. Membayar dam. Disunnahkan thawaf Qudum 2. Haji Ifrad; yaitu melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ibadah umrah yang diselingi tahalul Ihram dari miqat untuk niat haji Ihram lagi dari miqat dengan niat melak-sanakan umrah Tetap dalam keadaan berihram sampai dengan hari nahar yaitu tanggal 10 Dzulhijah. Thawaf, sa’i, tahalul Tidak membayar dam. 3. Haji Qiran; yaitu melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan tanpa diselingi tahalul Ihram dari miqat dengan niat melaksana-kan haji dan umrah sekaligus. Melaksanakan semua rukun atau amalan haji. Terus berihram kecuali pada hari nahar Berihram untuk melaksanakan umrah ter-lebih dahulu kemudian setelah melaku-kan thawaf umrah memasukkan niat un-tuk berhaji. Membayar dam
8 Dzulhijah ( Tarwiyah) äîîîî.î1 ktîîfeã cî~çîe Niat memakai ihram untuk Haji/Umrah : Sebelumnya disunnahkan mandi wajib (boleh memakai sabun, shampoo dan parfum) Setelah berihram disunnahkan shalat sunnah 2 rakaat Berangkat menuju Arafah setelah Dhuhur (Dhuhur – Asyar dijamak Qashar Taqdim) Bermalam di Arafah (Ihram masih dipakai) äîîîî.î1 ktîîfeã cî~çîe Õ=îjîîîQ ktîîfeã cî~çîe
LARANGAN SAAT BERIHRAM Bagi pria dilarang : · Memakai pakaian berjahit · Memakai sepatu yang menutup mata kaki · Menutup kepala yang melekat dengan kepala seperti topi, kecuali kepala yang diperban untuk menutupi luka atau pada saat cuaca sangat dingin sekali yang harus menutup kepala. Bagi wanita dilarang : · Berkaos tangan · Menutup muka , memakai cadar. Bagi pria dan wanita dilarang : · Memakai wangi wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat ihrom. · Memotong kuku, mencukur rambut atau mencabut rambut badan. · Memburu binatang buruan darat yang liar. · Membunuh dan menganiaya binatang buruan darat dengan cara apapun ( kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh). · Meminang wanita untuk dinikah. · Menikah · Bercumbu · Bersetubuh · Mencaci maki atau bertengkar dan mengeluarkan kata kata yang kotor dan keji (Rafats), Melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama) (Fusuq), bertengkar, berdebat, menggunjing atau ngegossip (Jidal) Larangan larangan ini tidak berlaku setelah tahallul.
9 Dzulhijah ( Hari Arafah) Wukuf di Padang Arafah dari Dhuhur hingga menjelang maghrib Mendengarkan Khutbah Arafah Berdoa dan mohon ampun sebanyak-banyaknya Setelah shalat maghrin dan Isya dijamak qashar taqdim; jamaah berangkat menuju Mina untuk Mabit dan lempar jamarat dengan berhenti sejenak saat tengah malam di Musdalifah Mencari batu untuk lempar jamarat (min. 70 butir) di Musdalifah Ihram masih dipakai
10 Dzulhijah (Mabit di Mina) Dini hari, saat kedatangan di Mina, para jamaah dianjurkan melempar kerikil di Jumratul Aqabah ( 7x ) – Sunnahnya saat dhuhur hingga menjelang asyar. Tahalul Awal (Cukur rambut yang pertama) Jamaah dapat melepas ihram dengan baju bersih biasa Semua ketentuan saat berihram tidak berlaku kecuali berhubungan suami istri
TAHALUL AWAL DAN TSANI Tahalul ke-1 setelah lempar jumrah aqabah Tahalul ke-2 setelah thawaf ifadhah dan Sa’i
10 Dzulhijah (lanjutan…) Setelah Tahalul Awal, boleh mandi dan keramas serta ganti baju biasa Pergi ke Mekah untuk Thawaf Ifadhah, Sa’I dan Tahalul Tsani Kembali ke Mina sebelum maghrib untuk Mabit (bermalam)
MACAM-MACAM THAWAF THAWAF QUDUM : Thawaf kedatangan pertama kali ke Ka’bah THAWAF IFADHAH : Thawaf rukun haji pada tanggal 10 Dzulhijah setelah Wukuf THAWAF SUNNAH : Thawaf setiap saat / waktu saat ada kesempatan THAWAF WADA’ : Thawaf perpisahan saat akan meninggalkan Mekah
SA’I
11 Dzulhijah Dini hari tgl 11 Dzulhijah sudah diperbolehkan melempar jumrah Jamaah melempar 21 kerikil ke Jamarat. (Jumrah Ula = 7 kerikil; Jumrah Wustha = 7kerikil; Jumrah Aqabah = 7 kerikil) Pagi-sore hari sebelum maghrib boleh beraktifitas apapun termasuk ke Mekah untuk Thawaf Sunnah Kembali ke Mina untuk bermalam sebelum maghrib (Lanjut hari ke-2 di Mina untuk melaksanakan Nafar Tsani)
12 Dzulhijah ( Nafar Awal ) Dini hari tgl 12 Dzulhijah sudah diperbolehkan melempar jumrah Jamaah melempar 21 kerikil ke Jamarat. (Jumrah Ula = 7 kerikil; Jumrah Wustha = 7kerikil; Jumrah Aqabah = 7 kerikil) Setelah melempar jumrah, jamaah dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari / Thawaf Sunnah ke Mekah Pulang kembali ke Mina untuk Nafar Tsani atau kembali ke penginapan dan tidak kembali ke Mina (diakhiri dengan Thawaf Wada’)
13 Dzulhijah ( Nafar Tsani ) Melempar jumrah yang dimulai saat dini hari Jumrah yang dilempar adalah Jumratul Ula (7x); Jumratul Wustha (7X); Jumratul Aqabah (7x) = 21 kerikil Pulang ke penginapan atau ke Mekah untuk melaksanakan Thawaf Wada’