Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila Surat as-shaff ayat 1 – 4 Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
Surat as-shaff ayat 1 Artinya : “Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
uraiannya : Segala apa yang di langit dan bumi mengakui bahawa hanyalah Allah SWT yang berhak disembah tidak ada yang lain, Dialah yang menciptakan, menguasai, menjaga kelangsungan hidup, serta menentukan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dia mempunyai sifat-sifat yang sempurna, semua makhluk tunduk di bawah kehendak-Nya dan Dia menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud, tujuan yang Dia kehendaki dan sesuai pula dengan kegunaannya. Tafsir Jalalain Surah Ash-Shaff ayat 1 : "(Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi) yakni semuanya memahasucikan-Nya. Huruf lam yang terdapat pada lafal lillaah adalah huruf zaidah; dan di sini dipakai lafal maa, kerana lebih mengutamakan yang majoriti (dan Dialah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya."
Surat as-shaff ayat 2 Artinya : “wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” uraiannya : Setelah Allah SWT menerangkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya ia memperingatkan manusia akan kekurangan-kekurangan yang ada padanya, iaitu mereka mengatakan suatu perkataan, tetapi mereka tidak mengerjakannya. Seperti mereka mengatakan: "Kami ingin mengerjakan kebaikan-kebaikan yang diperintahkan Allah", tetapi jika datang perintah Allah mereka tidak mengerjakannya.
Ada dua jenis kelemahan manusia yang dikemukakan ayat ini, iaitu: Pertama : Perkataan mereka tidak sesuai dengan perbuatan mereka. Kelemahan ini kelihatannya mudah diperbaiki, tetapi sukar melaksanakannya. Ramai manusia pandai berbicara, suka menganjurkan suatu perbuatan baik dan memperingatkan agar orang lain menjauhi larangan-larangan Allah SWT, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahawa Abdullah bin Rahawah berkata: "Para mukmin di masa Rasulullah, sebelum jihad di wajibkan, berkata: 'Seandainya kami mengetahui perbuatan-perbuatan yang disukai Allah tentu kami akan memperbuatnya. Maka Rasulullah menyampaikan bahawa perbuatan yang paling disukai Allah, ialah beriman kepada-Nya, berjihad menghapuskan kemaksiatan yang dapat merosakkan iman, mengakui kebenaran risalah yang disampaikan Nabi-Nya: Setelah datang perintah jihad, sebagian orang-orang yang beriman merasa berat melakukannya. Maka turunlah ayat ini sebagai celaan akan sikap mereka yang tidak baik itu.“ Kedua : Tidak menepati janji yang telah mereka buat. Suka menepati janji yang telah ditetapkan merupakan salah satu ciri dari ciri-ciri orang-orang yang beriman. Jika ciri itu tidak dimiliki oleh seorang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bererti ia telah menjadi orang munafik. Rasulullah SAW. bersabda: آية المنافقين ثلاث: إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا أئتمن خان Maksudnya : "Tanda-tanda orang-orang munafik itu ada tiga macam. Iaitu apabila ia berjanji ia menyalahi janjinya, apabila ia berkata ia berdusta dan apabila ia dipercaya ia khianati.' (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Surat as-shaff ayat 3 Artinya : “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS: Ash-Shaff Ayat: 3) uraiannya : Allah SWT memperingatkan amatlah besar dosanya mengatakan atau menyanggupi sesuatu, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya, baik dalam pandangan Allah SWT mahupun dalam pandangan masyarakat. Menepati janji merupakan tanda iman yang kuat budi pekerti yang agung, sikap yang baik dan mulia pada seseorang, menimbulkan kepercayaan dan penghormatan masyarakat. Sebaliknya perbuatan tidak menepati janji merupakan tanda iman yang lemah, perangai yang buruk dan sikap yang tidak berprikemanusiaan, akan timbul saling mencurigai dan dendam kesumat di dalam masyarakat. Kerana itulah agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan menyalahi janji itu.
Supaya sifat tercela itu tidak dimiliki oleh orang-orang beriman alangkah baiknya jika amalan menepati janji dan berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan yang utama diberikan kepada anak-anak di samping beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan melatih diri mengerjakan bentuk-bentuk ibadah yang diwajibkan. Tafsir Jalalain Surah Ash-Shaff ayat 3 "(Amat besar) yakni besar sekali (kebencian) lafal maqtan berfungsi menjadi tamyiz (di sisi Allah bahawa kalian mengatakan) lafal an taquuluu menjadi fa'il dari lafal kabura (apa-apa yang tiada kalian kerjakan)."
Surat as-shaff ayat 4 Artinya : "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya, dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum muslimin agar mereka menjaga persatuan yang kuat dan kesatuan yang kokoh, memberi semangat yang tinggi, suka berjuang dan berkorban di dalam kalangan kaum muslimin. Membentuk dan menjaga persatuan serta kesatuan di kalangan kaum muslimin berarti menyingkirkan segala sesuatu yang mungkin menimbulkan perpecahan. seperti perbedaan pendapat tentang sesuatu yang sepele dan tidak penting, sifat mementingkan diri sendiri, sifat membangga-banggakan suku dan keturunan, sifat mementingkan golongan, sifat yang tidak berprikemanusiaan dan sebagainya.