Analisis Arus Kas 10th Lecture
PENDAHULUAN Laporan arus kas adalah laporan yang sering ‘dilupakan’ namun sesungguhnya merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari serangkaian laporan keuangan yang lengkap. Fungsinya antara lain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan pihak kreditor dan investor seperti berikut ini: Bagaimana hotel mendanai investasi yang akan dilakukan? Mengapa hotel mampu membeli aktiva tetap dalam jumlah besar, padahal kondisinya masih rugi? Berapa besar program ekspansi hotel akan didanai dari arus kas operasi (baca: laba bersih ditahan)? Berapa besar yang akan didanai dari pinjaman? Berapa persen yang akan didanai dari penerbitan saham?
INFORMASI LABA VS INFORMASI ARUS KAS Fungsi laporan laba-rugi mengukur profitabilitas hotel pada suatu periode, namun tidak dapat mengukur akibat dari aktivitas hotel terhadap likuiditas dan solvabilitasnya; termasuk juga “timing” arus kasnya Informasi arus kas operasi tidak hanya fokus pada “mencatat penghasilan dan biaya” tapi juga pada “kebutuhan kas setiap aktivitas hotel”, seperti investasi pada piutang pelanggan dan persediaan. Penghitungan Laba menggunakan accrual basis, sedangkan Arus Kas menggunakan cash basis. Oleh karenanya, arus kas operasi sering dijadikan sebagai alat cek terhadap kualitas laba bersih yang dihasilkan. Namun, pada dasarnya informasi arus kas operasi tidak dapat menggantikan informasi laba.
PENTINGNYA BASIS KAS (CASH BASIS) Isu yang mendasari pentingnya cash basis di laporan arus kas: Investor katanya mementingkan “laba”, padahal kenyataannya hanya peduli soal “dividen” dari nilai investasi mereka di sebuah bisnis / perusahaan Terjadi peningkatan jumlah utang yang dimiliki banyak perusahaan, sehingga mendorong adanya perubahan cara pelaporan keuangan mereka Alasan-alasan terjadinya pergeseran menuju cash basis adalah: Akuntansi berbasis akrual menjadi semakin jauh dari arus kas perusahaan sebagai akibat banyak digunakannya alat-alat alokasi yang ‘arbitrer’ oleh para akuntan Laporan keuangan tidak mengakui pengaruh inflasi, sehingga perlu adanya standar yang lebih kongkrit untuk menilai keberhasilan atau kegagalan operasi hotel Konsep modal kerja tidak mampu memberikan informasi likuiditas dan fleksibilitas keuangan hotel
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS Tujuan utamanya: Memberikan informasi arus kas masuk dan keluar selama periode tertentu Memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan basis kas
MANFAAT LAPORAN ARUS KAS Manfaat utamanya adalah dapat memberikan informasi untuk: Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas Menilai kemampuan hotel dalam menghasilkan ‘kas’ dan ‘setara kas’ Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai hotel Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga
KAS, SETARA KAS, DAN ARUS KAS Kas adalah konsep dana paling berguna; kalau ada yang ‘nganggur’ bisa digunakan untuk investasi jenis jangka pendek yang sifatnya likuid. Terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan kas di bank yang bisa berbentuk Rekening Koran atau Giro (cash in bank) Setara kas (cash equivalent) adalah investasi apapun yang sifatnya likuid; biasanya jangka pendek dan minim/nyaris nol risikonya. Syaratnya: jatuh tempo investasinya 3 bulan atau kurang dari itu. Arus Kas (Cashflow) terdiri dari arus masuk (inflow) dan arus kas keluar (outflow) baik yang terjadi di ‘kas’ maupun ‘setara kas’.
TIGA (3) KLASIFIKASI ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI Kas Masuk (Cash inflow) Penjualan kamar, makanan dan minuman Pendapatan royalti, komisi, fee, dan imbalan lain Pendapatan bunga dan dividen Kas Keluar (Cash outflow) Pembayaran kepada supplier Pembayaran gaji karyawan Pembayaran pajak pada pemerintah Pembayaran bunga dan biaya-biaya lainnya Pos-pos Laporan Laba-Rugi AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aktiva tetap & investasi jangka panjang lainnya Pembelian aktiva tetap & investasi jangka panjang lainnya Pos-pos Neraca Aktiva Tetap AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan saham baru & obligasi Pembayaran dividen pada pemegang saham hotel Penarikan kembali saham (treasury stock) Pembayaran utang jangka panjang Utang Jangka Panjang & Modal
PELAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI – Metode Langsung Pada dasarnya merupakan laporan laba-rugi yang berbasis tunai atau cash-basis income statement. Pada metode langsung, rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan basis akrual harus dikonversi dulu menjadi basis kas. ARUS KAS OPERASI – METODE LANGSUNG Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1998 Penerimaan kas dari pelanggan (-) Kas dibayarkan untuk biaya-biaya: Harga Pokok Penjualan Rp 50.000.000 Royalti, fee, komisi, dan imbalan lain Rp 30.000.000 Biaya operasi lainnya Rp 10.000.000 Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp 100.000.000 Rp 90.000.000 Rp 10.000.000
PELAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI – Metode Langsung Contohnya, pos ‘penerimaan kas dari pelanggan’ di tabel sebelumnya merupakan hasil pengurangan antara angka total pendapatan / penghasilan / omzet di laporan laba rugi (basis akrual) dengan angka perubahan piutang dagang / usaha Perhitungan konversi tersebut dilakukan dengan menggunakan formula ini: Rekening Pendapatan (+) Penurunan Aktiva Lancar / Kenaikan Utang Lancar (-) Kenaikan Aktiva Lancar / Penurunan Utang Lancar Rp xxx xxx (xxx) Arus Kas Masuk (cash inflow) Rekening Biaya (+) Kenaikan Aktiva Lancar / Penurunan Utang Lancar (-) Penurunan Aktiva Lancar / Kenaikan Utang Lancar Arus Kas Keluar (cash outflow)
METODE LANGSUNG LEBIH DIANJURKAN UNTUK DIPAKAI INDUSTRI HOTEL
PELAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI – Metode Tak Langsung Metode ini tidak menentukan kategori utama dari arus kas operasi, layaknya yang dilakukan metode langsung Untuk menentukan dan menyajikan jumlah arus kas bersih yag sama dari aktivitas operasi dapat dilakukan dengan: menyesuaikan laba bersih berbasis akrual dengan perubahan aktiva / utang lancar yang berkaitan. Penyesuaian dimaksudkan untuk mengeluarkan pengaruh dari: Transaksi bukan kas depresiasi, amortisasi, penyisihan, pajak ditangguhkan, & keuntungan/kerugian valas yang belum direalisisasikan Deferal arus kas di masa lalu dan akrual arus kas yang diharapkan di masa depan Semua unsur pendapatan dan biaya yang terkait dengan aktivitas investasi dan pendanaan
PELAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI – Metode Tak Langsung Ketentuan yang berlaku untuk penyesuaian atas perubahan-perubahan rekening aktiva / utang lancar adalah sebagai berikut: Laba (Rugi) Bersis – basis akrual Pos-pos tidak tunai: (+) Biaya-biaya (misal: depresiasi, amortisasi) (-) Penghasilan-penghasilan Rp xxx xxx (xxx) Perubahan rekening lancar (neraca) (+) Penurunan Aktiva Lancar / Kenaikan Utang Lancar (-) Kenaikan Aktiva Lancar / Penurunan Utang Lancar Laba (rugi) dari aktivitas investasi dan pendanaan (+) Rugi (loss) (-) Laba (gain) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
FORMAT & LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN FORMAT LAPORAN: Dibagi menjadi 3 klasifikasi/segmen: arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan Arus kas masuk & arus kas keluar harus disajikan terpisah Kenaikan / penurunan bersih dari kas (dan setara kas) yang dilaporkan dalam satu periode harus merekonsiliasikan antara saldo awal dan saldo akhir seperti yang dilaporkan oleh neraca
FORMAT & LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN Sebelum mulai menyusun, pastikan ada informasi dari: Neraca komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan dalam aktiva, utang, dan modal selama periode tertentu Laporan laba-rugi (dan perubahan saldo laba), yang memberikan informasi tentang laba bersih dan komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode Informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab-sebab perubahan kas dan setara kas
FORMAT & LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN Langkah-langkah penyusunan: Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca) Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas menjelaskan kenapa rekening kas dan setara kas berubah Menentukan arus kas (dipindah ke 3 klasifikasi), aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta asing Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya
Contoh penyusunan laporan di halaman 137-143 Fokus: Metode Langsung
EXTRA: BUNGA & DIVIDEN Prinsip utama: arus kas yang berasal dari bunga dan dividen (baik itu diterimakan maupun dibayarkan) harus diungkapkan secara sendiri- sendiri Di lembaga keuangan seperti bank, keduanya termasuk ke dalam kategori arus kas operasi meskipun belum ada kesepakatan di antara lembaga non-keuangan (termasuk perhotelan) bahwa keduanya harus diklasifikasikan ke dalam arus kas jenis apa. Alasan justifikasi karena mempengaruhi jumlah laba/rugi di laporan laba-rugi Keduanya bisa juga dikategorikan arus kas investasi maupun arus kas pendanaan karena bisa saja merupakan hasil keputusan langsung berinvestasi dan ekspansi
EXTRA: TRANSAKSI BUKAN KAS Semua informasi tentang aktivitas investasi dan pendanaan yang mempengaruhi aktiva atau utang, namun belum dapat memberikan arus kas, harus dilaporkan atau diungkapkan dalam bentuk disclosure (bisa berupa naratif maupun ringkasan dalam suatu skedul) Contoh: perolehan bangunan dalam transaksi sewa guna usaha (leasing) Jika aktivitas investasi dan pendanaan tidak mempengaruhi aktiva dan utang, tidak usah dimasukkan ke dalam laporan arus kas
EXTRA: POS LUAR BIASA, PAJAK PENGHASILAN, & VALUTA ASING Arus kas apapun yang berhubungan dengan pos luar biasa, termasuk ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (tergantung sifat transaksinya). Misalnya biaya pengadilan karena ada perkara perdata Arus kas apapun yang berhubungan dengan pos pajak penghasilan, masuknya ke dalam aktivitas operasi. Pengecualian berlaku jika disebutkan secara spesifik bahwa pajak penghasilan dapat dianggap sebagai aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas yang muncul dalam bentuk valuta asing harus dikonversi ke dalam nilai tukar Rupiah yang tertera pada hari transaksi terjadi kurs rata-rata tertimbang