SESI 3 Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ketuban Pecah Terlalu Dini
Advertisements

EXTERNAL CAUSES (SEBAB LUAR) (V01 – W – X – Y98) 2010
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )
Disusun oleh: Isni Fitria (13) Qory Deswara (21)
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
SESI 5 CHAPTER SPECIFIC NOTES ICD-10 VOLUME 2 CHAPTER XV
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
“Dual Classification” dr Mayang Anggraini Naga
Sri Dewi Sulastri (RKM )
Pendahuluan Pembahasan meliputi peraturan ICD-10 terkait konvensi tanda baca yang menyertai suatu nomor kode dan pengaruhnya terhadap kode yang bersangkutan.
SESI 3 Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
KODING CEDERA, KERACUNAN & SEBAB LUAR
Pertemuan ke-5 Istilah Divisi, Regio, Arah, dan Gerak Tubuh
Pendahuluan “Lead-term”, kata panduan yang harus digunakan, sebagai kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3 Mahasiswa.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
Struktur ICD-10 Volume 3 PERTEMUAN 9
Lead term Kasus sistem Reproduksi pria dan wanita, kehamilan, persalinan, masa nifas, perinatologi dan kasus konginetal Deasy rosmala dewi, SKM,MKes.
KKPMT VI 6 CHAPTER XXII Codes for special purposes
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN Dr Mayang Anggraini Naga
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Dr. Erkadius, M.Sc. FK Unand / APIKES Iris, Padang
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
YONI MAI PUTRI IIB.
Terapi Jus & Diet (7.10): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
Latihan Kasus Keracunan Pertemuan 4 Deasy Rosmala Dewi, MKes
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Sindrom Guillain–Barré
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
MAHASISWA/I JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Kriteria suspek tb/mdr DAN PEMERIKSAAN DAHAK sps
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Latihan Kasus Cedera/ Injuri Pertemuan 3 Deasy Rosmala Dewi, MKes
SESI 10 Soal Pengkodean Morbiditas
LATIHAN SOAL-SOAL BAB IX DAN III Disusun oleh dr Mayang Anggraini Naga
Deasy Rosmala Dewi, MKes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
MORBIDITAS CODING TOTOK SUNDORO, SKM, MMR..
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
AIR YANG HYGIENIS  Oleh: ANI PUJIASTUTI.
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Dr.Hendry Widjaja,MARS. Tujuan Utama : Mempertahankan penderita tetap hidup Membuat keadaan penderita tetap stabil Mengurangi rasa nyeri,
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
Materi Dasar Tentang TB
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Chairanisa Anwar, SST., MKM
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

SESI 3 Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, & Cara Menggunakan ICD Volume 3 Disusun oleh: dr Mayang Anggraini Naga

DESKRIPSI Mata ajar ini membahas tentang struktur dan kekhususan isi ICD-10 Volume 3. “Lead-term”, kata panduan yang harus digunakan, sebagai kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3, serta melatih peserta didik untuk mentransfer istilah ejaan bahasa Indonesia sesuai Pedoman Ejaan Baru unsur serapan bahasa asing ke ejaan bahasa Inggris ICD-10 agar bisa digunakan sebagai ”Lead-terms”.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Memahami cara memilih dan memanfaatkan ”Lead-terms” untuk digunakan sebagai kata panduan pencari letak istilah diagnosis yang harus dikode di ICD-10 Volume 3; cara me- nentukan dan memilih nomor kode yang akurat sesuai peraturan ICD-10 Volume 2; cara men- transfer “lead-terms” istilah diagnoses dalam bahasa Indonesia ke dalam ejaan bahasa Inggris yang berlaku pada ICD-10 Volume 3 dan Volume 1.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan - Struktur dan sifat kekhususan ketiga seksi di ICD-10 Volume 3 - Definisi ”Lead terms” dan cara menggunakan buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3 - Cara mentransfer ”Lead-term” bolak-balik dari ejaan bahasa Indonesia ke ejaan bahasa Inggris ICD-10 dan menentukan pilihan kode diagnoses dengan benar dan akurat - Cara mengkoreksi salah cetak (corrigenda) isi ICD-10 volume 1

POKOK & SUBPOKOK BAHASAN ICD-10 Volume 3 Struktur Seksi 1, 2 dan 3 ICD-10 Volume 3 ”Lead-terms” - Cara memanfaatkan ”Lead-terms” - Cara menggunakan ICD-10 Volume 3 untuk mencari kode - Contoh-contoh padanan istilah ”lead-terms” berbahasa Indonesia  Inggeris Memilih code yang benar - Cara menentukan kode yang presisi, akurat dan tepat. Corrigenda: Cara memperbaiki salah cetak di volume 1

STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 ICD-10 VOLUME 3 Buku Indeks alfabetis ICD-10 volume 3 dibagi dalam 3 (tiga) seksi yakni: Seksi 1 Meliput semua istilah diagnoses dan masalah terkait kesehatan yang dikenal dunia internasional sampai dengan tahun 1989, termasuk penyusunan urut alfabetik neoplasma dalam rincian 5 lajur sesuai sifatnya. Daftar istilah dalam indeks alfabetik adalah sebutan penyakit, atau simtom penyakit atau masalah terkait kesehatan

STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 (Lanjutan-1) Seksi 2 meliput penyebab luar cedera dan kondisi kesehatan lain yang bukan istilah diagnosisnya, daftar indeks sebab kecelakaan lalu lintas disusun khusus berdasarkan jenis korban versus jenis penyebab kecelakaannya. Seksi 3 meliput daftar alfabetik nama generik obat dan zat kimia yang berhubungan dengan penyakit dan masalah terkait kesehatan, yang tersusun dalam 5 lajur.

STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 (Lanjutan-2) Daftar Corrigenda Petunjuk untuk perbaikan salah cetak di ICD-10 Volume 1 yang ada di halaman 747-750 Volume 3. Tindakan perbaikan salah cetak hendaknya dilaksanakan sebelum buku volume 1 akan digunakan

CUMMULATIVE OFFICIAL UPDATES TO ICD-10 Corrigenda lebih lanjut dituangkan dalam CUMULATIVE Officially Updates ICD-10 2005-2006 (atau sesudah tahun itu), yang telah diterbitkan WHO setia ½ tahun sekali. Depkes belum memerintahkan untuk menggunakan updates tersebut di Indonesia. Corrigenda tersebut ini meliputi perbaikan isi, tidak hanya perbaikan isi ICD-10 Volume 1 namun juga perbaikan isi Volume 2 dan 3. ICD-revisi ke 11 direncanakan kemungkinan terbit tahun 2009-2011 (internet).

Pemanfaatan ICD Volume 3 dalam proses coding (pengkodean). Perhatikan istilah-istilah yang dapat dimanfaat- kan sebagai “lead-terms”, pada indeks alphabet, ejaan penulisan dimulai dengan huruf kapital, dicetak tebal, kadang diikuti tanda baca kurung ( ) di belakang istilah terkait, disertai note, perintah see also, see dan sebagainya. Perhatikan juga padanan istilah di dalam bahasa Indonesianya

CONTOH: Hal. (42): Anemia D64.9 Hal. (208): Enteritis (acute) (diarrheal) (epidemic) (hemorrhage) (presumed infectious) (septic) ( see also Note at category A09) A09 Hal. (79): Burn (electricity) (flame) (hot gas, liquid or object) (radiation) (steam) (thermal) T30.0 Note: - The following fourth-character sub- divisions are for use with categories T20-T25, T29 and T30:

Hal. (152): Depression – continued CONTOH (Lanjutan) Hal. (152): Depression – continued - metatarsus – see Depression, arches - monoplolar F33.9 dst. Hal. (11) Abdominen, abdominal – See also condition - acute R10.0 Sakit perut  abdominal pain  cari di Pain Hal. (423): Pain(s) R52.9 - abdominal R10.4 - - lower abdomen R10.3 - - - pelvic or perineal R10.2 - - severe R10.0 - - upper abdomen R10.1

“LEAD-TERMS” “Lead-term” adalah kata (istilah medis) yang diguna- kan sebagai panduan untuk mencari istilah diagnoses/ masalah terkait kesehatan yang diperlukan, di dalam ICD-10 volume 3 (daftar alfabetis). ICD-10 Volume 3, yang disusun dalam format model kamus, menggunakan tanda baca (–) untuk menurunkan kata yang ada di atas istilah terkait. Perhatikan suffix yang terkandung pada suatu istilah diagnosesnya: 

“LEAD-TERMS” (Lanjutan-1) SUFFIXES: Apabila suffixnya adalah suffix diagnostik dapat dipastikan akan mudah ditelusuri untuk dapat ditemukan di daftar indeks volume 3. Apabila suffixnya adalah suffix simtoma penyakit juga bisa digunakan sebagai Lead-term Apabila suffix lain yang menunjukkan istilah yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi kesehatan (mungkin juga istilah terkait adalah kata keterangan, kata tambahan, istilah anatomik, dsb.)  sebaiknya jangan digunakan sebagai lead-terms, karena akan menghambat kerja pengkode.

“LEAD-TERMS” (Lanjutan-2) Apabila suffixnya adalah suffix tindakan operasi, maka jangan dicari di Volume 3 karena akan membuang waktu kerja pengkode dan sudah dapat dipastikan tidak akan ditemukan di daftar alfabetik yang tersedia di Volume 3, kecuali istilah tindakan yang berkaitan dengan metode persalinan, atau alasan mengapa seseorang berhubungan dengan sistem pelayanan kesehatan. (Lihat halaman 11 ICD Volume 2)

Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” Diagnose: ablatio retinae  (11) Ablatio, ablation Sebutan diagnosis di atas terdiri dari 2 kata, ablatio (lepas dari dasarnya) dan retina (bagian dari mata)  oleh karenanya pilih kata yang merupakan sebutan penyakit/ gangguan kesehatannya dan jangan pilih kata anatominya (retina)  maka pililah Ablatio (penulisan ejaan kata dimulai dengan huruf kapital A (sebagai lead-term)  Cari kata tersebut di bawah alfabet A (dimulai dengan kapital A dan ”lead-term” dicetak tebal)  Halaman 11 (Vol. 3)

Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-1) (11) Ablatio, ablation - placentae (see also Abruptio-placentae) O45.9 - - affecting fetus or newborn P02.1 - retinae (see also Detachment, retina) H33.2 - uterus Z90 dst. Dari panduan Ablatio terus diturunkan untuk mencari kata kedua setelah tanda baca desk (-) garis sampai menemukan kata kedua retina. (Lihat di atas). Ada kata-kata apa di belakang kata retinae ( ….) ?

Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-2) Apabila muncul kata di dalam kurung (see also ….), maka wajib dilihat untuk memastikan bahwa nomor code yang akan anda pilih adalah benar bagi sebutan diagnose yang dimaksud  contoh di atas menunjukkan bahwa di belakang – retinae ada kurung yang berisi (see also Detachment, retina)  cari Detachment di bawah alphabet D  Hal. (156) Detachment - cartilage - cervic - - complication delivery - dst. - retina (…..) 

Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-3) (156) Detachment - Retina (without retinal break) H33.2 - - with retinal break H33.0 - - pigment epithelium H33.7 - dst. Untuk memastikan bahwa pilihan Anda benar, lakukan analisis kualitatif diagnose yang tertera di Rekam Medis pasien  benarkah ablatio retina yang dimaksud tidak dalam keadaan robek (break) ? Apabila ablatio retina pasien tidak disertai keadaan robek maka nomor kodenya adalah H33.2, namun apabila disertai robek maka nomor kode yang harus dipilih menjadi H33.0.

Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-4) Jelas bahwa karakter (digits) ke 4 (empat) lebih merinci gangguannya  tindakan bisa berbeda. Pada contoh kasus di atas nampak bahwa rincian tentang keadaan pasien dibedakan oleh karakter ke-4 nomor kode istilah diagnosis terkait. Apa saja yang harus diperhatikan dalam proses analisis kuantitaif dan kualitatif sebutan diagnoses yang akan dikode? Dan apa arti temuan hasil analisis Anda? (Baca tentang tujuan Analisis Kualitatif dan Kuatitatif di materi bahan ajar Manajemen Rekam Medis-Informasi Kesehatan  Huffman)

CONTOH LAIN: (Halaman 17) Abses pada lengan atas  Rubahlah Abses menjadi ejaan  Abscess Abscess (embolic) (infective) (metastatic) (multiple) (pyogenic) (septic) L02.9 Kata di dalam kurung ( ) menunjukkan jenis abses terkait, bisa embolik, infektif, multipel dst. (yang ditemukan di kulit), di beri nomor kode L02.9 Bagaimana bisa tahu bahwa ini betul untuk abses kulit?  “L” adalah alphabet untuk gangguan kulit, semua diagnoses mendapat nomor kode L = terkait kulit.

CONTOH LAIN (Lanjutan-1) Untuk Abses yang site lokasinya dirinci jangan mengambil nomor kode L02.9, namun telusuri di bawah Abscess sampai kata kedua yang menunjukan site lokasi absesnya. Contoh: diagnosis adalah Abses di lengan atas (= arm), maka cari kata kedua sebagai isian garis – yang ada di bawah abses  arm (lengan) Abscess - - dst - arm (any part = di mana saja dari lengan) L02.4

CONTOH LAIN (Lanjutan-2) Dari nomor kode L02.4 kita diberi tahu bahwa abses tersebut ada di kulit (L) lengan Apabila abses tersebut di kulit regio ketiak (axilla) maka L02.4 Apabila di kelenjar limfe ketiak maka  L02.2 Di atas nampak bahwa nomor kode yang membedakan letak abses kulit tersebut adalah nomor karakter ke 4 di belakang tanda baca titik (.). Apabila absesnya di dalam rongga abdomen, maka bu- kan di kulit lagi. Tidak dengan alfabet L  hal. (17) Abscess abdomen, abdominal - cavity K65.0 (K adalah alfabet Bab Gangguan Sistem Pencernaan) - wall (dinidng) L02.4

CONTOH LAIN (Lanjutan-3) Apabila absesnya di dinding abdomen yang berarti ada pada bagian kulit perut maka L02.4 Lain lagi apabila abses yang disebabkan infeksi ameba (amebic), hal. (17) maka menjadi A06.4 Amebiasis adalah penyakit infeksi usus, maka alfabetnya A (Bab Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu). Abses di otak atau selaput otak maka: hal. (17) - brain (any part = di mana saja di otak) G06.9 Abses amebik otak adalah: A06.6 ! G07*

CONTOH LAIN (Lanjutan-4) Hal. (19) - meninges G06.2 Abscess - liver (… )(…) dst. K75.0 - - amebic A06.4 Hal. (20) - spleen D73.3 - - amebic A06.8 Dari contoh-contoh di atas jelas bahwa dokter hendaknya menulis diagnose pasien dengan rinci agar pengkode dapat memilih nomor kode yang akurat.

CARA MERUBAH LEAD-TERMS Bahasa Indonesia  Bahasa Inggeris Berbagai “Lead-Terms” yang sering digunakan untuk menelusuri istilah di ICD-10 Volume 3: Padanan sebutan istilah yang bisa ditemukan di Volume 3, Seksi 1 1. Penyakit -> Disease (mulai hal 161 -191 Vol. 3) adalah berbasis site anatomik (Anatomical based) tubuh 2. Komplikasi -> Complication (Hanya untuk panduan komplikasi akibat

CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-1) 3. Kehamilan -> Pregnancy (hal 451 – 455) Untuk mencari diagnoses status kehamilan dan komplikasinya. 4. Persalinan -> Labour, labor (hal 327 – 328). Semua gangguan proses persalinan ditelusuri lewat ini. (persalinan macet, tidak maju, hypertoni, atoni dsb) 5. Kelahiran -> Delivery (hal 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single) bisa ganda (kembar) (multiple). Bisa normal, spontan, dengan pertolong- an, tindakan forsep, vakum atau seksio kaiser dan bisa terkomplikasi (akibat methode of delivery).

CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-2) 6. Keadaan bayi yang lahir -> Outcome of delivery (hal 421 – 422) Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau multiple. Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis sakitnya -> akan ditemukan kode perinatal 7. Nifas  Puerperal (masa ibu melahirkan sampai 40 hari) Perhatikan additional code untuk penyakit-2 yang menyertainya. 8. Gangguan ibu yang berpengaruh pada janin  cari di Maternal condition affecting fetus or newborn

CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-3) 9. Cedera  Cari di INJURY. Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup (closed). Indeks urut abjad berdasarkan site lokasi cedera di tubuh/organ tubuh. 10. Luka baker  cari di BURN. Apakah terbakar akibat api, listrik, petir, zat kimia (burn corrosive), uap atau gas panas 11. Tumor  Neoplasm. Bila ganas  CARCINOMA atau SARCOMA 12. Disease, condition, infection sulit untuk dijadikan lead-term, cari rincian penjelasan lebih lanjut dari kondisi tersebut.

CONTOH: Contoh istilah anatomik organ tubuh yang jangan digunakan sebagai lead-term Stomach (lambung) Lung (paru) Kidney (ginjal) Liver (hati) Colon (usus besar) Appendix (usus buntu) Costa (iga) Femur (tungkai bawah) Cerebellum (otak kecil) Vertebra (ruas tulang punggung) dst. Semua istilah di atas akan dilengakapi kata: - see condition  see disease

Contoh: kata keterangan (adjective), kata tambahan (Adverb) 1. Costal (yang terkait iga)  tidak ada di Volume 3 2. Renal (yang terkait ginjal)  see condition (475) 3. Pulmonal (yang terkait paru)  tidak ada (467) yang ada pulmonary  see condition 4. Thoracic (yang terkait dada)  (533) Thorax, thoracic see also condition 5. Gastric (yang terkait lambung)  (243) see condition 6. Rapid (cepat)  (471) tidak ada nomor kode, harus ada rincian penjelasan lanjut 7. Mesentric (yang terkait selaput penggantung organ dalam abdomen) (357) 8. Cardial, cardiac (berkaitan dengan jantung) (89, 90) 9. Enteric - see condition (208)

10. Optic nerve - see condition (417) 11. Osseus – see condition (417) Contoh (Lanjutan) 10. Optic nerve - see condition (417) 11. Osseus – see condition (417) 12. Organic – see condition (417) 13. Rheumatoid – see also condition (478) Noun (Kata benda): 1. Ossification (417) 2. Opioid(s) (417) 3. Opacity (417) 4. Sequelae – see also condition (494) 5. Withdrawal (566) 6. Varices - see Varix (560) 7. Vas deferens – see condition (561)

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) Model penyebab luar cedera  cari di sebutan model terkait, di antaranya: Jatuh  Fall, falling from, falling on dst. Terpukul  Strike, contact with dst. Tertembak  perlu sebutan alat penembaknya Kecelakaan lalu lintas  cari di Accident (to). Perhatikan tabel pada Hal. 576 Gigitan  Bite Causa akibat kebakaran  Burn Terjebak  Caught Tercekik  Choked Runtuh  Collaps Tabrakan  Collision

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-1) Komplikasi tindakan medis  Complication Terjepit  Crusshed Terpotong  Cut, cutting Pelepasan (peluru)  Discharge Tenggelam  Drowning Tertimbun tanah  earth falling (on) Ledakan  explosion Terpajan  exposure (to) Jatuh  Fall, falling Gagal  Failure Benda asing  Foreign body, object or material Kebakaran hutan  Forrest fire . Ditelusuri melalui Exposure fire uncontrolled

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-2) Kausa fraktur  Fracture Membeku  Freezing, Frostbite, Frozen Luka tembak  Gunshot wound Gantung diri, tergantung  Hanging (accidental) Suhu panas  Heat, hot Ketinggian  High Sengatan  Ignition (accidental) Insident tindakan medis  Incident, adverse Terhisap  Inhalation Tertelan/termakan  Ingestion Cedera  Injury Keracunan  Intoxication Patah  Broken Tercakar kucing  Cat bite or scratch Jatuh saat digendong/diangkatDropped while being ...

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-3) Loncat  Jumped, jumping Terjebak di antara …  Jammed Tertendang  Kicked by Terbunuh  Killed, killing Terpukul  Knock down (accidentally) Kurang  Lack of Legal  Legal Angkat barang berat  Lifting Petir  Lightning Kehilangan control  Loss of control Berbaring di depan kereta api  Lying before train Nyasar di laut  Loss at sea Gempa bumi  Earthquake

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-4) Misadventure  khusus untuk pasien akibat tindakan medis. Mabuk gunung  Mountain sickness Bising suara  Noise Tidak terdaftar Non-administration Tersumbat  Obstruction Berlebihan  Over- … Keracunan  Poisoning Terdorong  Pushed Tusuk  Puncture Tertusuk/tindik: Piercing Tekanan  Pressure Radiasi  Radiation Lari  Run, running away, running off Eksekusi (legal)  Execution Faktor-faktor  Factors, supplemental

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-5) Terkelupas  Scald Mau sendiri  Self harm(ed), self inflicted Sisa  Sequelae Syok  Shock Tembak  Shooting Tenggelam  Sinking Terpleset  Slipping Kelaparan Starvation Tersengat (hewan)  Sting Tercekik  Strangulation Membentur  Striking against Diserang (pukul)  Struck by Sufokasi  Suffocation Bunuh diri  Suicide Tersengat matahari  Sunstroke

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-6) Tertelan  Swallowed, swallowing Terlempar ke, dari  Thrown from, off Terjebak  Trapped Tersandung  Tripping Korban  Victim Gunung meletus  Volcanic eruption Perang  War operation Tersapu  Washed Luka  Wound Cairan infuse salah  Wrong fluid in infusion Teruruk tanah longsor  Earth falling (on) … Tertimpa pohon tumbang  Tree falling on or hitting (accidental) (person) … Tertimba hewan (tidak ditunggangi)  Fallen on by

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-7) Terseret kendaraan  Dragged by transport vehicle (see also …) Kekurang mampuan akibat cacat  Disability, late effect or sequelae of injury (see also …) Gigitan anjing  dog bite Efek yang berlawanan  Effect(s) (adverse) of .. Kadar alcohol darah sebagai factor penyebab  Factors, alcohol dirinci sesuai mg/cc darah Factor polusi lingkungan  Factor environmental- pollution-related condition Gagal  Failure (untuk tindakan medis) Perhatikan: untuk kegagalan sistem organ tubuh (heart failure, respiratory failure dll) carinya di seksi 1 Perdarahan  hemorrhage (tindakan medis)

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-8) Ditemukan dalam keadaan cedera  Found injured … Kekurang tepatan tindakan operasi medis  Inappropriate operating performed Tersasar di laut  Lost at sea … Terbaring di depan kereta api atau kendaraan lain  Lying before train …etc. Pengalaman kurang menyenangkan pada tindakan medis  Misadventures to patient’s during surgical or medical care … Sindrom akibat perlakuan jelek yang diberikan orang lain  Maltreatment (syndrome = kumpulan gejala) Mabuk gunung  Mountain sickness Tercakar  Scratched by … Penumpang kendaraan  Passenger Pengemudi  Driver

VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-9) Usaha bunuh diri  Self-inflicted (injury) … Bencana lumpur longsor  Mudslide Banjir  Flood (any injury) … Perdaharan akibat tindakan medis-operasi  hemorrhage Perhatikan: perdarahan akibat kondisi kesehatan pasien  ini cari di Volume 1 Insiden, adverse adalah yang berkaitan dengan tindakan medis-operasi Incident, adverse - ... Mencelakakan diri sendiri  self harm Perkosaan  Rape (attempted) = Assualt sexual Biji kacang di hidung  Bean ini nose. Bedakan dengan Foreign body entering through nostril. Penggal kepala  beheading (by guillotine) legal atau dibunuh?

VOLUME 3 SEKSI 3 Pada seksi 3 ini daftar obat atau zat kimia berdasarkan nama generiknya. Apabila nama generic obat tidak diketahui, maka dipandu melalui khaziat obat terkait. Contoh: Baygon (ini nama pabrik) tidak muncul di seksi 3.  Maka cari melalui insecticide, unspecified bila komposisi tidak diketahui. Contoh beberapa lead-terms : - Obat tidur  Sedative - Obat bius  Anesthetica - Antibiotik  Antibiotic - Obat turun panas  Antipyretic - Obat pengurang rasa sakit  Analgetic - Obat TB  Anti-tuberculosis

Contoh beberapa lead-terms (Lanjutan-1): - Obat jamur  Antifungal - Obat antivirus  Antiviral - Antiracun kuman  Antitoxin - Penawar racun  Antidote - Obat antikejang  Anticonvulsion - Obat antimuntah  Antiemetic - Anticacing tambang  Antihookworm - Serum antirabies  Antirabies hyperimmune serum - Antipembekuan darah  Anticoagulant - Antiradang  Anti-inflammation - Antidarah tinggi  Antihypertensive - Antidiabetes  Antidiabetic - Obat pernapasan  respiratory drug NEC

Contoh beberapa lead-terms (Lanjutan-2): - Obat kumur antiseptic  Mouthwash (antiseptic) … - Racun jamur  Mushroom, noxious - Tembakau rokok  tobacco - Vaksin  Vaccine - Darah merah (untuk transfusi)  red blood cells, packed - Racun tikus  rat poison NEC - Substitusi garam  salt substitute - Shampo  shampoo - Sabun  soap (untuk enema) - Tepung  starch - Airmata  tear (tear gas)

Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur: Keracunan (Poisoning) Accidental Intensional Undetermined Adverse effect Self harm intent in therapuetic use  Hal. 627 – 746 Volume 3 Poisoning untuk keracunan yang dirinci sesuai - kecelakaan - usaha menyakiti atau bunuh diri - belum/tidak dapat ditentukan maksudnya - efek samping obat dalam terapi khusus untuk zat kimia yang digunakan berdasarkan dosis terapi medis

LATIHAN Apa arti (-) di belakang titik .- ? Cara Memanfaatkan Lead Term (Kata bergaris bawah) untuk Mencari Kode di ICD-Volume 3 1. Pleuritis TB dengan BTA + No: 2. Meningoensefalitis viral No: 3. Flu burung dan pneumonia No: 4. Hepatitis B dengan koma No: 5. Dermatitis akibat Anthrax No: 6. Osteoartritis sendi tumit No: 7. Abses pada ketiak No: 8. Unstable angina pectoris No: 9. GEA dehidrasi No: 10.Gastritis kronis No:

Soal dalam bahasa Indonesia: Latihan (Lanjutan-1) Soal dalam bahasa Indonesia: 11. Gangguan usus akibat gumpalan cacing ascaris No: 12. Sinusitis akut infeksi streptokokus B No: 13. Anemia post partum No: 14. Edema akibat malnutrisi berat No: 15. Infeksi viral kaki-mulut No: 16. Buta senja akibat kekurangan vitamin A No: 17. Beri-beri basah dengan gangguan sirkulasi darah No: 18. Minamata, air minum keracunan merkuri No: 19. Bronkitis, usia 5 tahun No: 20.` MCI, serangan sudah sejak 4 jam yang lalu No: 21. Septikaemia, meningococcal infection No: Pendengaran kurang No:

24. Osteomyelitis tuberculosis No: 25. Gastroenteritis dehydration No: Latihan (Lanjutan-2) 23. Kelaparan No: 24. Osteomyelitis tuberculosis No: 25. Gastroenteritis dehydration No: 26 Abses hati akibat amoebiasis No: 27. Bisul pada dahi No: 28. Demam berdarah chikungkunya No: 29. DBD No: 30. Leptospirosis No: Tenggelam No: Ketergantungan obat No: 33. Radang paru No: 34. Kurang vitamin A No: 35. Sesak napas No:

Contoh pencarian kode di seksi 2 dan 3: 1. Tersamber petir No: X33.- (Struck by) 2. Tenggelam No: W74.- (Drawning) Tersengat listrik No: W87.- (Exposure) 4. Tersentuh ketel boiler panas No: X15.- (Contact) Menabrak trotoir No: Siapa menabrak ? Karacunan jamur tempe No: T62.0 X47.-

Contoh pencarian kode di seksi 2 dan 3 (lanjutan): 7. Terminum baygone No: T60.9 Y18.- Minum obat tidur luminal dan penenang overdosis (ingin bunuh diri) No: T42.3 X61.- Overdosis morfin dipaksa suntik oleh tan No: T37.1 X44.- Overdosis morfin dalam terapi kanker No: T37.1 Y41.1 11. Overdosis opiad akibat kecanduan No: ?

LATIHAN MANDIRI MENGGUNAKAN ICD-VOL. 3 20 Soal dalam ejaan Bahasa Inggeris Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1 Kode ICD-10 1. Abscess ( 17) [ 600] No: L02.9 2. Appendicitis ( ) [ ] No: 3. Dysentry ( ) [ ] No: 4. Malaria ( ) [ ] No: 5. Hypercholestrolemia ( ) [ ] No: Icterus Dehydration ( ) [ ] No: Dysnoe ( ) [ ] No: Hypertension ( ) [ ] No: Angina pectoris ( ) [ ] No:

LATIHAN MENGGUNAKAN ICD-VOL. 3 (Lanjutan) Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1 Kode ICD-10 11. Renal failure ( ) [ ] No: 12. Acute tosillitis ( ) [ ] No: 13. Chronic active hepatitis ( ) [ ] No: 14. Cardiac hypertrophy ( ) [ ] No: 15. Perianal abscess ( ) [ ] No: 16. Tuberculosis meningitis ( ) [ ] No: Acute upper respiratory tract infection ( ) [ ] No: 18. Chronic Hepatitis ( ) [ ] No: 19. Gastric bleeding ( ) [ ] No: 20. Pumonary edem ( ) [ ] No: Apa arti nomor kode dengan digit ke 4  .9?

B. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Indonesia Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode ICD-10 1. Obervasi demam ( ) [ ] No; 2. Batuk pilek ( ) [ ] No: 3. Pegal dan ngilu pada otot ( ) [ ] No: 4. Sakit kepala ( ) [ ] No: 5. Sakit gigi ( ) [ ] No: 6. Sakit dada ( ) [ ] No: 7. Sesak napas ( ) [ ] No: 8. Sakit perut bagian atas/ulu hati ( ) [ ] No: 9. ISPA ( ) [ ] No: Tidak dapat BAB (buang air besar) ( ) [ ] No: ]

B. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Indonesia (Lanjutan) Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode ICD-10 11. Berdebar-debar ( ) [ ] No: 12. Tifus ( ) [ ] No: 13. Tifoid ( ) [ ] No: 14. Deman berdarah ( ) [ ] No: 15. Sulit menelan ( ) [ ] No: 16. Sakit menelan ( ) [ ] No: Cengeng (bayi) ( ) [ ] No: 18. Sulit minum ASI ( ) [ ] No: 19. KB spiral ( ) [ ] No: 20 Periksa kesehatan untuk SIM ( ) [ ] No:

RANGKUMAN Pengkode harus hafal urutan huruf alfabetik agar waktu kerja bisa efisien. Istilah lead-term dipilih kata benda yang menggam- barkan nama penyakit, keadaan/kondisi sakit dan jangan kata benda noun anatomic, keterangan waktu, tempat atau ukuran dsb., atau kata depan. Pada daftar indeks alfabetik di Volume 3 ICD-10, lead-term dicetak dalam huruf kapital dan tebal Mulailah penelusuran pencarian istilah yang dimaksud pada pertama lead-term terkait muncul di halaman indeks alfabetik, apabila istilah diagnosis terdiri dari lebih dari satu kata maka telusuri terus ke bawah lead-term sampai menjumpai kata kedua, tiga dan seterusnya yang sesuai dengan istilah diagnosis yang akan diberi kode.

Rangkuman (Lanjutan) Perhatikan semua note, see, see also dan kata-kata yang ada di dalam kurung ( ) di sebelakang lead-term terkait. Lalukan analisis kuantitatif dan kualitatif hasil tulisan diagnosis yang ada di rekam medis pasien, pastikan bahwa itu benar dan legal Mulailah selalu bekerja dengan menentukan lead-term dan memanfaatkan buku volume 3 terlebih dahulu untuk menemukan kode yang benar, sebelum mengontrol kode yang ditemukan di daftar tabulasi ICD-10 Volume