Kelainan Kongenital Mata

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Indera SiswaNF.com.
Advertisements

Kelainan Mata Pada Penderita Kusta
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
Unit 4 Sistem Indra Learning More Biology 3.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
Palatum Kelompok : Devi Yunita Astuti Melda Kartika Ilham Rezki
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
HEREDITAS, LINGKUNGAN DAN PENYAKIT
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
PANCA INDRA PADA MANUSIA
Hernia Diafragmatika.
BUTA WARNA DAN HEMOFILIA INKA DETIANA PARAMITHA
Uveitis Posterior.
Presentasi tentang Mata
KELAINAN KROMOSOM.
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
Penyakit Kelainan genetik
Review Anatomi dan Fisiologi Mata Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners
PENGKAJIAN OFTALMIK.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
KKPMT III 5 ICD-10 CHAPTER VII DISEASES OF THE EYE and ADNEXA
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
PENYAKIT GENETIK 27 November 2015.
MATA.
SINDAKTILI POLIDAKTILI BRAKIDAKTILI
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PENGLIHATAN Ani Sutriningsih
PSSS. Kelainan Letak Bola Mata
RETINOBLASTOMA.
ANATOMI MATA. ANATOMI MATA ANATOMI LENSA ANATOMI LENSA.
MARASMUS MATERI KULIAH.
Mata dan Telinga Drh, desmeri heppy.
Almas Mafazi M. Faza Fadhilah XII – IPA 2
M REYNALDI BAYU AJI RADITYA B P
Oleh : yoni mai putri II B
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
3 1 2.
PENYAKIT MATA PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Sindrom Guillain–Barré
SARAH KHAIRUNNISA ZHAFIRA RAMADHANI ALBINO.
Sistem Saraf Invertebrata
Kelompok 2 Annas yafi Reyhan Atika Fitriana Mutiara El Zahrah
ASKEB NEONATAL KELOMPOK II ATRESIA ANI.
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Marlina Jaya Diputri G1A012009
Nama anggota Kelompok : 1. Dameria Pasaribu 2. Dini Raudhatul Jannah 3
Miyah Sofani Nisrina Budhyono
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Glaukoma By Ronalda.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
TUGAS presentasi BIORE
CLEFT PALATE AND/OR LIP
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Mata.
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Blindness (Gangguan Penglihatan)
Kelainan & Interaksi Genetik Novita. Memahami Genetik  Genetik adalah ilmu yang mempelajari keturunan, yang menurunkan sifat dari orang tua ke anak –
MATA.
SISTEM DERIA UTAMA SUBJEK PEMBEDAHAN KOD MGS 2312 KATARAK.
Sistem indra Oleh Taufik NIP
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
MONILETRIKS Elsafana Rizky Debita PEMBIMBING dr. H. Hervina, Sp.KK KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN.
Kesehatan indera penglihatan. I. Menjaga kesehatan mata  A. Mata sehat Tanda-tanda mata sehat:  Bagian yang putih benar-benar putih  Selaput bening.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

Kelainan Kongenital Mata Pembimbing : dr. Bagas Kumoro, Sp.M Oleh : Selma (092011101013) Reza Kurniawan (092011101078)

Kelainan Kongenital Kelainan pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Kelainan Kongenital mata dapat digolongkan melalui 2 kategori utama : Anomali Perkembangan, faktor genetik penyebab utama Reaksi jaringan terhadap gangguan in utero

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kelainan kongenital Teratogenik Infeksi saat hamil, ex: rubella, toxoplasmosis Gizi Faktor fisik pada uterus Genetik Kelainan kongenital pada mata sering merupakan suatu sindroma atau kumpulan dari berbagai kelainan kongenital.

Kelainan Bola Mata (globe) Anoftalmos ,Mikroftalmos Keadaan dimana bola mata tidak terbentu atau terbentuk sangat kecil. Tujuan terapi  memperbaiki estetika mata Protese, inflatable expander, eyelid surgery

Kelainan Kongenital Palpebra Kriptoftalmos Fusi antara kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, Kulit pada bagian dahi berlanjut dan menyatu dengan kulit pad bagian pipi tanpa adanya bulu alis maupun bulu mata. Prognosis baik jika tidak disertai kelainan lain, namun sering pada kriptoftalmos bayi telah mengalami kebutaan.

Ptosis Kongenital Koloboma Palpebra Kelainan kongenital yang menyebabkan gangguan mengangkat kelopak mata. Degenerasi miogenik otot levator Koloboma Palpebra Tidak terbentuknya sebagian kelopak mata sehingga kelopak mata memiliki celah yang terbuka saat menutup.

Defek Iris dan Pupil Membrana pupilaris persisten Koloboma Iris Membran sisa lapisan mesoderm masih terbentuk di pupil Koloboma Iris Terbentuk celah di iris akibat kegagalan penutupan fetal cleft pada optic cup Heterochromia Warna Iris yang tidak sama antara kedua mata

Kelainan Lensa Ektopia Lentis Katarak Kongenital Kondisi lensa mata yang mengalami kesalahan letak akibat zonula melemah atau rusak. akibat gangguan metabolisme sejak lahir, kelinan resesif denan defek mental dan cirri skleletal, sindroma tertentu (sindrom marfan, sindrom weill marshecani) Katarak Kongenital Katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah kelahiran dan bayi yang berusia kurang dari satu tahun. Atau dikenal juga sebagai “infantile cataract” jika berkembang pada usia 6 bulan setelah lahir.

Bersifat herediter autosomal dominan Atau herediter berkaitan dengan kelainan lain Misal Infeksi Rubella, paling banyak, toxoplasma. Obat – obatan prenatal : kortikosteroid dan vitamin A Kelainan metabolik : Diabetes saat kehamilan

Kelainan Segmen Anterior Glaukoma Kongenital Glaukoma yang terjadi pada bayi baru lahir. Disebabkan akibat saluran pembuangan yang tidak terbentuk dengan baik atau tidak terbentuk sama sekali. Pemeriksaan lengkap pada bayi biasanya perlu anestesi umum Tanda klasik Epifora, Fotofobia Blefarospasme Prognosis baik bila ditangani lebih dini, pada bayi umur 2 – 8 bulan Buruk bila telah terdapat kekeruhan kornea dan peningkatan TIO saat lahir.

Kelainan Retina dan Koroid Buta Warna Suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut (cone cell) pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Gen buta warna terkait dengan dengan kromosom X (X- linked genes). Dapat pula mempunyai kaitan dengan 19 kromosom dan gen-gen lain yang berbeda. Monokromasi Dikromasi Trikromasi

Kelainan Nervus Optikus Hipoplasia Nervus Optikus suatu kelainan kongenital non progresif pada satu atau dua nervus optikus; pada kondisi ini, terdapat pengurangan jumlah akson saraf Derajat gangguan penglihatan bervariasi: mulai dari visus normal yang disertai defek lapang pandang sampai tidak ada persepsi cahaya

Kelainan Sistem Lakrimalis Obstruksi duktus nasolakrimalis kongenital Adanya obstruksi dari sistem eksresi saccus lacrimalis, baik akibat sumbatan maupun tidak terbentuknya saluran kanalikuli lakrimalis.

Kelainan Kedudukan Bola Mata Strabismus Kongenital suatu kelainan posisi bola mata dan bisa terjadi pada arah atau jauh penglihatan tertentu saja, atau terjadi pada semua arah dan jarak penglihatan Kelainan kedudukan mata dapat dibagi dalam : strabismus – paralitik (noncomitant) = incomitant nonparalitik = (comitant = concomitant)  Kongenital manifes = strabismus = heterotropia laten = heteroforia akomodatif non akomodatif

Kelainan Rongga Orbita Disostosis Kraniofasialis (Penyakit Crouzon) deformitas herediter yang jarang dijumpai akibat suatu gen autosomal dominan, yang ditandai oleh eksoftalmos, hipoplasia maksila, pembesaran tulang-tulang hidung, menjauhnya jarak antara kedua mata (hipertelorisme okuler), atrofi optik, dan kelainan tulang regio sinus perilongitudinalis. Fisura palpebra miring ke arah bawah (berlainan dengan miring kea rah atas pada sindrom down). Juga dijumpai strabismus akibat anomali struktur otot dan anomaly sudut orbita

Diagnosis Penegakan diagnosis kelainan kongenital ditentukan dengan pemeriksaan secara teliti mengenai gejala-gejala yang terjadi. Pemeriksaan penyakit yang diderita orang tua perlu dilakukan akibat kelainan-kelainan yang bersifat herediter ataupun akibat infeksi saat kehamilan.

Prognosis Tatalaksana Penataksanaan lebih bersifat suportif, misal dengan tujuan memperbaiki kosmetik dengan protese misal pada anofralmos. Meskipun pada beberapa kelainan dapat dilakukan terapi kuratif seperti pada glaukoma kongenital dan katarak kongenital. Prognosis Prognosis kelainan kongenital secara umum tidak begitu baik dan fungsi organ yang tidak akan berfungsi optimal akibat kelainan kongenital ini sering merupakan kelainan multiorgan sehingga taraf fungsi organ tidak dapat tercapai.

Terima Kasih