Pemeriksaan Kualitas kimia Air PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu memahami dan menguraikan kulitas dan cara pemeriksaan kimia air
pendahuluan Pengambilan contoh air perlindungan mat air untuk pemeriksaan sifat sifika, kimia dan mikrobiologis dilakukan dengan cara grab sample, yaitu sampel diambil secara langsung dari perlindungan mata air menggunakan jerigen ± 2 liter dan dilakukan pemeriksaan lapangan dan laboratorium. Untuk pemeriksaan BOD5 sampel diambil dengan menggunakan botol gelap ukuran 300 ml.
Pendahuluan sampel yang diawetkan dengan memasukan ke dalam box yang dilengkapi pendingin/es, selanjutnya dibawa ke laboratorium.
Parameter kimia Daya hantar listrik pH (derajat keasaman) Suhu Bahan kimia organik Kandungan bahan kimia anorganik Tingkat kesadahan
Derajat keasaman (pH) pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air. Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada kimia air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam basa. Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen.
Derajat keasaman (pH) Perubahan pH air dapat menyebabkan berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi, dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.
Derajat keasaman (pH) Indikator : - pH = 7 menunjukkan keadaan netral - 0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam - § 7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)
Derajat keasaman (pH) Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH universal, larutan indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode Elektroda Potensiometri). Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadaan larutan sehingga dapat diketahui kecenderungan reaksi kimia yang terjadi serta pengendapan materi yang menyangkut reaksi asam basa.
Daya Hantar Listrik Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
Daya Hantar Listrik Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya. Pengukuran daya hantar listrik bertujuan mengukur kemampuan ion-ion dalam air untuk menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air.
Daya Hantar listrik Pengukuran yang dilakukan berdasarkan kemampuan kation dan anion untuk menghantarkan arus listrik yang dialirkan dalam contoh air dapat dijadikan indikator, dimana semakin besar nilai daya hantar listrik yang ditunjukkan pada konduktivitimeter berarti semakin besar kemampuan kation dan anion yang terdapat dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak mineral yang terkandung dalam air.
Daya hantar Listrik Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter dengan satuan µmhos/cm. Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion yang terlarut dalam contoh air berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Batas waktu maksimum pengukuran yang direkomendasikan adalah 28 hari
Kandungan Bahan Organik Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu tubuh membutuhkan bahan kimia organik namun apabila melebih batas akan menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi Karena bahan kimia organic yang melebihi batas akan terurai dan menimbulkan gangguan pada tubuh. Bahan kimia organic tersebut antara lain seperti: NH4, H2S, SO-42-, dan NO3-
Kandungan Bahan Anorganik Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia anorganik antara lain garam dan ion-ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).
Tingkat Kesadahan Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.