HUTANG JANGKA PANJANG & HUTANG LANCAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUTANG DAN MODAL (EKUITAS)
Advertisements

INVESTASI JANGKA PANJANG (2) DAN UTANG JANGKA PENDEK
HUtang dan Kewajiban Lain
Pertemuan 6 AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
INVESTASI JANGKA PANJANG (1)
PSAP NO 06 AKUNTANSI INVESTASI
AKUNTANSI PAJAK KEWAJIBAN DAN EKUITAS
BAB II Piutang dagang & piutang wesel
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
HUTANG JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi.
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
B. Metode Bunga Efektif PT Hasta Millenia mengeluarkan obligasi nominal Rpl ,-, umur 5 tahun, bunga 10% per tahun dibayarkan tiap setengah tahun.
KEWAJIBAN LANCAR Kewajiban lancar adalah utang yang diharapkan akan dibayar Dalam jangka waktu 1 tahun atau 1 siklus operasi normal perusahaan Dengan menggunakan.
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
INVESTASI JANGKA PANJANG DAN AKTIVA LAIN-LAIN
INVESTASI DALAM SAHAM DAN OBLIGASI
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
UTANG JANGKA PANJANG (OBLIGASI)
PIUTANG Lenni Yovita, S.E., M.Si.
PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
HUtang dan Kewajiban Lain
PERSEDIAAN INVESTASI JANGKA PANJANG
Kewajiban.
AKUNTANSI ASET TAKBERWUJUD DAN LIABILITAS
HUTANG JANGKA PANJANG : OBLIGASI
Chapter 11 Kewajiban Lancar Chapter 11 Kewajiban Lancar
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Sesi 9 Akuntansi Pajak - Piutang
KEWAJIBAN LANCAR Adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN
PIUTANG WESEL Pengertian Macam-macam Piutang Wesel
DEPARTEMEN KEUANGAN RI 2007
PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
ASSALAMUALAIKUM.
WESEL TAGIH.
AMORTISASI PREMI DAN DISKONTO
Investasi Dalam Obligasi
Hutang Obligasi Moh. Amin.
AKUNTANSI KEUANGAN 3 MATERI
Akuntansi Kewajiban Lancar
Piutang.
LAPORAN KEUANGAN BAB 3.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
PIUTANG AKUNTANSI PENGANTAR 2.
Penyesuaian akun-akun
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
5.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
UTANG JANGKA PANJANG (OBLIGASI)
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
Topik VI Investasi Jangka Panjang
INVESTASI JANGKA PANJANG DAN AKTIVA LAIN-LAIN
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Cash Flow – PSAK 2.
Welcome Intermediate Accounting II
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Utang Antarperusahaan
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
SEKURITAS DILUTIF TIARA WULANDARI, SE, M.AK STIE PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG.
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
Kewajiban Lancar dan Kontijensi
Kewajiban Jangka Panjang
Transcript presentasi:

HUTANG JANGKA PANJANG & HUTANG LANCAR AKUNTANSI 2

TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan karakteristik obligasi Menjelaskan nilai teoritis Menjelaskan alasan mengeluarkan obligasi Menghitung obligasi pada tanggal bunga dan pencatatan Menjelaskan pembayaran bunga nominal

TUJUAN PEMBELAJARAN Menghitung amortisasi agio dan disagio utang obligasi serta pengakuan bunga berjalan Menjelaskan penilaian dan penyajian di neraca Menjelaskan pelunasan pada saat jatuh tempo Menghitung penarikan obligasi sebelum jatuh tempo dan pencatatannya Menghitung penjualan obligasi diluar tanggal bunga dan pencatatannya

karakteristik obligasi Obligasi (bonds) yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan, biasanya memerlukan suatu kontrak atau surat perjanjian => bond indenture Obligasi yang dikeluarkan biasanya dibagi dalam jumlah obligasi yang lebih kecil nilainya dalam berbagai pecahan (denominations). Nilai pokok yang tercantum dalam masing-masing obligasi disebut nilai nominal (face value). Pembayaran bunga dapat dilakukan secara tahunan, semesteran, dan kuartalan. Apabila perusahaan ingin menawarkan obligasi di bursa efek, harus meminta izin lebih dahulu kepada Badan Pengawas Pasar Modal.

nilai teoritis Secara teoritis, nilai utang obligasi adalah nilai tunai (present value) dari bunga periodik di masa mendatang selama perioda utang dan nilai nominal pada tanggal jatuh tempo.

alasan mengeluarkan obligasi Obligasi sebagai alternatif sumber dana bagi perusahaan untuk membelanjai investasi atau proyek jangka panjang. Dari sudut pemegang saham, obligasi tidak memengaruhi kontrol para pemegang saham sebelumnya. Bunga utang umumnya bersifat tetap, dan sepanjang biaya bunga lebih rendah daripada kembalian atas aset operasi bersih (return on net operating assets), maka kelebihan return tersebut merupakan manfaat yang akan dinikmati oleh pemegang saham. Bunga utang menjadi pengurang laba kena pajak, sedangkan dividen tidak. Mengeluarkan surat utang obligasi harus mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

obligasi pada tanggal bunga dan pencatatan Hal-hal yang perlu diperhatikan: Mengeluarkan obligasi tidak dicatat dalam buku jurnal, sedangkan apabila obligasi telah dijual maka dicatat dalam jurnal. Penjualan obligasi laku dijual sebesar nilai nominal, diatas nilai nominal, atau dibawah nilai nominal. Jika bunga nominal melebihi bunga efektif, maka obligasi terjual diatas nilai nominal. (Masyarakat lebih suka memilih obligasi daripada deposito) Jika bunga nominal lebih kecil daripada bunga efektif, maka obligasi terjual dibawah nilai nominal. (Masyarakat lebih suka memilih deposito daripada obligasi) Jika bunga nominal sama dengan bunga efektif, maka obligasi terjual sebesar nilai nominal.

Perhitungan obligasi dan pencatatan Obligasi laku sebesar nilai nominal: Pada tanggal 1 Januari 2013 PT ABC mendapat autorisasi untuk mengeluarkan 20.000 lembar obligasi dengan nilai nominal @ Rp 100, bunga nominal 6 % per semester, tanggal bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januari 2015. Pada tanggal pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih (setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin) sebesar Rp 2.000.000. Oleh karena harga jual bersih sama dengan nilai nominalnya, maka bunga efektif sama dengan bunga nominal, yakni 6 % per semester. Buatlah jurnalnya ?

Perhitungan obligasi dan pencatatan 1 Januari 2013 Kas Rp 2.000.000 Utang Obligasi Rp 2.000.000 (mencatat penjualan obligasi seharga nilai nominal) Perhitungan: 20.000 lembar obligasi @ Rp 100 = Rp 2.000.000

Perhitungan obligasi dan pencatatan Obligasi laku diatas nilai nominal: Pada tanggal 1 Januari 2013 PT ABC mendapat autorisasi untuk mengeluarkan 20.000 lembar obligasi dengan nilai nominal @ Rp 100, bunga nominal 6 % per semester, tanggal bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januari 2015. Pada tanggal pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih (setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin) sebesar Rp 2.070.919. Oleh karena harga jual bersih melebihi nilai nominalnya, maka bunga efektif lebih rendah bunga nominalnya yakni 5 % per semester. Buatlah jurnalnya ?

Perhitungan obligasi dan pencatatan 1 Januari 2013 Kas Rp 2.070.919 Utang Obligasi Rp 2.000.000 Agio Utang Obligasi Rp 70.919 (mencatat penjualan obligasi diatas nilai nominal) Perhitungan: Nilai Pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih : Rp 2.070.919 Nilai nominal obligasi Rp 2.000.000 Rp 70.919

Perhitungan obligasi dan pencatatan Obligasi laku dibawah nilai nominal: Pada tanggal 1 Januari 2013 PT ABC mendapat autorisasi untuk mengeluarkan 20.000 lembar obligasi dengan nilai nominal @ Rp 100, bunga nominal 6 % per semester, tanggal bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januari 2015. Pada tanggal pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih (setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin) sebesar Rp 1.932.256 Oleh karena harga jual bersih lebih rendah daripada nilai nominalnya, maka bunga efektif lebih tinggi daripada bunga nominal yakni 7 % per semester. Buatlah jurnalnya ?

Perhitungan obligasi dan pencatatan 1 Januari 2013 Kas Rp 1.932.256 Disagio Utang Obligasi Rp 67.744 Utang Obligasi Rp 2.000.000 (mencatat penjualan obligasi dibawah nilai nominal) Perhitungan: Nilai Pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih : Rp 1.932.256 Nilai nominal obligasi Rp 2.000.000 ( Rp 67.744 )

pembayaran bunga nominal Perusahaan membayar bunga obligasi di setiap tanggal bunga untuk masa bunga yang telah lewat. Pada saat pembayaran, perusahaan mendebit akun beban bunga dan mengkredit kas.

pembayaran bunga nominal Bunga obligasi PT ABC adalah 6 % per semester, tanggal bunga 1/1 dan 1/7. Pada 1 Juli 2013 PT ABC membayar bunga sebesar 6 % dari nilai nominal untuk masa sejak 1 Januari s/d 1 Juli 2013. Nilai nominal obligasi sebesar Rp 2.000.000. Hitunglah bunganya dan buatlah jurnalnya ?

pembayaran bunga nominal 1 Juli 2013 Beban Bunga Rp 120.000 Kas Rp 120.000 (mencatat pembayaran bunga semester pertama) Perhitungan: Rp 2.000.000 x 6 % = Rp 120.000

penyesuaian Pada setiap tanggal bunga, perusahaan mengamortisasi agio atau disagio utang obligasi jika pada saat penjualan surat utang obligasi terbentuk agio atau disagio tersebut. Penyesuaian dapat dilakukan pada setiap akhir tahun buku.

AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI Metode amortisasi agio utang obligasi adalah metode bunga efektif dan garis lurus. Agio utang obligasi diamortisasi selama masa sejak perusahaan menjual surat utang obligasi sampai tanggal jatuh tempo. Mengamortisasi agio dilakukan dengan mendebit akun agio utang obligasi dan mengkredit akun beban bunga.

AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI PT ABC mengeluarkan dan menjual surat utang obligasi dengan harga jual bersih Rp 2.070.919. Nilai nominalnya adalah Rp 2.000.000. Jadi, agio utang obligasi yang terbentuk dari penjualan obligasi pada 1 januari 2013 adalah Rp 70.919. Umur obligasi adalah 4 semester dari 1 Januari 2013 sampai 1 januari 2015. Bunga efektif per semester adalah 5 %. Pertanyaan: Hitunglah amortisasi agio utang obligasi per semester dengan menggunakan metoda bunga efektif ? Buatlah jurnal penyesuaian pada 1 Juli 2013 untuk mencatat amortisasi agio utang obligasi ?

RENCANA AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI Nominal Rp 2.000.000 dan Agio Rp 70.919. Metode Bunga Efektif Tanggal Bunga Nominal = 6 % x 2.000.000 Bunga Efektif 5 % x (5) t-1 Amortisasi Agio = Nominal - Efektif Nilai Buku Akhir 2.070.919,00 1 Juli 2013 Rp 120.000 103.545,95 16.454,05 2.054.464,95 31 Des 2013 102.723,25 17.276,75 2.037.188,20 1 Juli 2014 101.859,41 18.140,59 2.019.047,61 31 Des 2014 100.952,39 19.047,61 2.000.000,00

RENCANA AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI Nominal Rp 2.000.000 dan Agio Rp 70.919. Metode Garis Lurus Tanggal Bunga Nominal = 6 % x 2.000.000 Amortisasi Agio Bunga Efektif Nilai Buku Akhir 2.070.919,00 1 Juli 2013 Rp 120.000 17.729,75 102.270,25 2.053.189,25 31 Des 2013 2.035.459,50 1 Juli 2014 2.017.729,75 31 Des 2014 2.000.000,00

RENCANA AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI 1 Juli 2013 Agio Utang Obligasi Rp 16.454,05 Beban Bunga Rp 16.454,05 (Mencatat Amortisasi Agio Utang Obligasi)

AMORTISASI disAGIO UTANG OBLIGASI Metode amortisasi disagio utang obligasi adalah metode bunga efektif dan metode garis lurus. Disagio utang obligasi diamortisasi selama masa sejak perusahaan menjual surat utang obligasi sampai tanggal jatuh tempo. Mengamortisasi agio dilakukan dengan mendebit akun Beban Bunga dan mengkredit akun disagio utang obligasi.

AMORTISASI disAGIO UTANG OBLIGASI PT ABC mengeluarkan dan menjual surat utang obligasi dengan harga jual bersih Rp 1.932.256. Nilai nominalnya adalah Rp 2.000.000. Jadi, disagio utang obligasi yang terbentuk dari penjualan obligasi pada 1 januari 2013 adalah Rp 67.744. Umur obligasi adalah 4 semester dari 1 Januari 2013 sampai 1 januari 2015. Bunga efektif per semester adalah 5 %. Pertanyaan: Hitunglah amortisasi disagio utang obligasi per semester dengan menggunakan metoda bunga efektif ? Buatlah jurnal penyesuaian pada 1 Juli 2013 untuk mencatat amortisasi disagio utang obligasi ?

RENCANA AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI Nominal Rp 2.000.000 dan Disagio Rp 67.744. Metode Bunga Efektif Tanggal Bunga Nominal = 6 % x 2.000.000 Bunga Efektif 5 % x (5) t-1 Amortisasi Agio = Efektif - Nominal Nilai Buku Akhir 1.932.256,00 1 Juli 2013 Rp 120.000 135.257,92 15.257,92 1.947.513,92 31 Des 2013 136.325,97 16.325,97 1.963.839,89 137.468,79 17.468,79 1.981.308,69 138.691,31 18.691,31 2.000.000,00

RENCANA AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI Nominal Rp 2.000.000 dan Disagio Rp 67.744. Metode Garis Lurus Tanggal Bunga Nominal = 6 % x 2.000.000 Amortisasi Disagio Bunga Efektif Nilai Buku Akhir 1.932.256,00 1 Juli 2013 Rp 120.000 16.936 103.064 1.949.192,00 31 Des 2013 1.966.128,00 1.983.064,00 2.000.000,00

RENCANA AMORTISASI AGIO UTANG OBLIGASI 1 Juli 2013 Beban Bunga Rp 15.257,92 Disagio Utang Obligasi Rp 15.257,92 (Mencatat Amortisasi Disagio Utang Obligasi)

pengakuan bunga berjalan Penyesuaian juga diperlukan untuk mencatat bunga berjalan jika tanggal akhir tahun tidak bertepatan dengan tanggal bunga. Jurnalnya adalah mendebit beban bunga dan kredit utang bunga.

pengakuan bunga berjalan Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2013: Beban Bunga Rp 120.000 Utang Bunga Rp 120.000 (Mencatat bunga berjalan)

PENILAIAN DAN PENYAJIAN DI NERACA Di Neraca, utang obligasi dinilai sebesar nilai tercatat setelah diperhitungkan amortisasi agio/disagio. Nilai tercatat untuk surat utang yang terjual di atas nilai nominal adalah nilai nominal plus agio utang obligasi yang belum diamortisasi. Nilai tercatat untuk surat utang yang terjual dibawah nilai nominal adalah nilai nominal minus disagio utang obligasi yang belum diamortisasi. Penyajian utang obligasi adalah dalam kelompok kewajiban jangka panjang jika jatuh temponya melebihi satu tahun. Penyajian utang obligasi jangka panjang yang jatuh tempo tahun depan diklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek jika pelunasannya menggunakan aset lancar atau menciptakan kewajiban jangka pendek.

PENILAIAN DAN PENYAJIAN DI NERACA Kewajiban Jangka Panjang: Utang Obligasi (nominal) Rp 2.000.000 (+) Agio Utang Obligasi Rp 70.919 Rp 2.070.919 Utang Obligasi (nominal) Rp 2.000.000 (-) Disagio Utang Obligasi ( Rp 67.744) Rp 1.932.256

pelunasan pada saat jatuh tempo Perusahaan melunasi kewajibannya sebesar nilai nominal pada saat jatuh tempo. Ketika membayar jurnalnya akun utang obligasi didebit sebesar nilai nominalnya. Akun agio ataupun disagio utang obligasi bersaldo nol pada tanggal jatuh tempo.

pelunasan pada saat jatuh tempo Pada 1 Januari 2015 PT ABC melunasi utang obligasi dengan nilai nominal Rp 2.000.000. Buatlah jurnalnya ? 1 Januari 2015 Utang Obligasi Rp 2.000.000 Kas Rp 2.000.000

penarikan obligasi sebelum jatuh tempo dan pencatatannya Obligasi yang bersifat callable – dapat ditarik kembali sebelum tanggal jatuh tempo atas dasar perjanjian sebelumnya. Obligasi yang sudah go public juga dapat ditarik kembali melalui pembelian di bursa efek tanpa perjanjian lebih dahulu. Ketika utang obligasi yang ditarik sebelum jatuh tempo yang diperlukan adalah : a. Mencatat amortisasi agio/disagio yang diperlukan b. Menghapus nilai buku utang per tanggal penarikan c. Mencatat jumlah kas yang dikeluarkan d. Mengakui untung (rugi) penarikan seandainya ada perbedaan antara kurs penarikan dan nilai tercatat (buku) utang.

penarikan obligasi sebelum jatuh tempo dan pencatatannya Pada tanggal 1 Januari 2013 PT ABC mendapat autorisasi untuk mengeluarkan 20.000 lembar obligasi dengan nilai nominal @ Rp 100, bunga nominal 6 % per semester, tanggal bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januari 2015. Pada tanggal pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih (setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin) sebesar Rp 2.070.919. Oleh karena harga jual bersih melebihi nilai nominalnya, maka bunga efektif lebih rendah bunga nominalnya yakni 5 % per semester. Pada akhir tahun 2013 PT ABC menarik utang obligasi dengan utang obligasi pembayaran Rp 2.050.000. Hitunglah nilai tercatat pada saat penarikan dan buatlah jurnal yang diperlukan !

penarikan obligasi sebelum jatuh tempo dan pencatatannya Agio Utang Obligasi mula-mula Rp 70.919 (-) Amortisasi 1 Jan – 1 Juli 2013 Rp 16.454,05 (-) Amortisasi 1 Juli – 31 Des 2013 Rp 17.276,75 Rp 33.730,80 Saldo agio utang obligasi Rp 37.188,20 Nominal utang obligasi Rp 2.000.000 Nilai buku utang obligasi per 31 Des. 2013 Rp 2.037.188,20 Kurs Penarikan Rp 2.050.000 Rugi Penarikan Rp 12.811,80

penarikan obligasi sebelum jatuh tempo dan pencatatannya Jurnal : 31 Desember 2013 Agio Utang Obligasi Rp 17.276,75 Beban Bunga Rp 17.276,75 (mencatat amortisasi agio, jika ini belum dicatat) Utang Obligasi Rp 2.000.000 Agio Utang Obligasi Rp 37.188,20 Rugi Penarikan Utang Obligasi Rp 12.811,80 Kas Rp 2.050.000

penjualan obligasi diluar tanggal bunga dan pencatatannya Obligasi yang terjual di antara tanggal-tanggal pembayaran bunga, maka perusahaan akan mewajibkan pembeli untuk membayar bunga berjalan. Penerimaan bunga berjalan adalah uang muka yang akan dikembalikan ke pembeli pada tanggal bunga. Menggunakan 2 pendekatan yaitu laba rugi dan neraca untuk mencatat bunga berjalan dan pembayaran bunga.

penjualan obligasi diluar tanggal bunga dan pencatatannya Pada tanggal 1 Januari 2013 PT ABC mendapat autorisasi untuk mengeluarkan 20.000 lembar obligasi dengan nilai nominal @ Rp 100, bunga nominal 6 % per semester, tanggal bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januari 2015. Pada tanggal pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dengan harga jual bersih (setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin) sebesar Rp 2.070.919. Oleh karena harga jual bersih melebihi nilai nominalnya, maka bunga efektif lebih rendah bunga nominalnya yakni 5 % per semester. Baru terjual pada 1 Mei 2103 dengan harga jual bersih sebesar Rp 2.000.000 sebesar nilai nominalnya. Hitunglah jumlah yang diterima perusahaan pada tanggal 1 Mei 2013 dan bunga berjalan yang diterima dan buatlah jurnalnya ?

penjualan obligasi diluar tanggal bunga dan pencatatannya Pendekatan Laba Rugi: 1 Mei 2013 Kas Rp 2.080.000 Utang Obligasi Rp 2.000.000 Beban Bunga Rp 80.000 (Mencatat penjualan obligasi sebesar nilai nominal ditambah bunga berjalan 4 bulan) 1 Juli 2013 Beban bunga Rp 120.000 Kas Rp 120.000 (Mencatat pembayaran bunga)

penjualan obligasi diluar tanggal bunga dan pencatatannya Pendekatan Laba Rugi: Perhitungan: 4/6 x 6% x Rp 2.000.000 = Rp 2.080.000 Beban bunga neto: Rp 2.000.000 x 2/6 x 6 % = Rp 40.000

penjualan obligasi diluar tanggal bunga dan pencatatannya Pendekatan Neraca: 1 Mei 2013 Kas Rp 2.080.000 Utang Obligasi Rp 2.000.000 Utang Bunga Rp 80.000 (Mencatat penjualan obligasi sebesar nilai nominal ditambah bunga berjalan 4 bulan) 1 Juli 2013 Beban bunga Rp 40.000 Utang Bunga Rp 80.000 Kas Rp 120.000 (Mencatat pembayaran bunga)

Hutang Lancar dan Penggajian Pertemuan ke 13

Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pengertian hutang lancar dan jenis-jenisnya Menghitung hutang lancar dan jenis- jenisnya Menjelaskan penyajiannya di neraca

Kewajiban Hutang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di waktu yang akan datang.

Ciri-ciri yang melekat pada Kewajiban Kewajiban sudah ada saat sekarang Akan terjadi arus keluar di masa mendatang Transaksi atau kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah terjadi di masa lalu.

Kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek) Kewajiban jangka panjang

Utang yang diharapkan akan dibayar : Kewajiban Lancar Utang yang diharapkan akan dibayar : Dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan (tergantung mana yang lebih panjang). Dengan menggunakan aset lancar yang ada atau hasil dari pembentukan kewajiban lancar yang lain.

JENIS-JENIS KEWAJIBAN LANCAR Jenis-jenis kewajiban lancar diantaranya: Utang Dagang Utang Wesel Utang Pajak Pendapatan diterima dimuka Utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun ini Utang dividen Utang garansi Kewajiban kontinjen jangka pendek

UTANG DAGANG Kewajiban kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian barang dan jasa dan dari pinjaman jangka pendek dan biasanya tidak memerlukan suatu perjanjian khusus.

UTANG DAGANG Tanggal 1 Desember 2005 dibeli barang dagangan dengan faktur Rp 500.000 syarat pembayaran 2/10, n/30.

UTANG DAGANG Jurnal Pembelian dicatat dengan harga bruto Tgl 1 Desember 2005 Pembelian Rp 500.000 Utang Dagang Rp 500.000 (Sistem Periodik)

UTANG DAGANG Jurnal Pembelian dicatat dengan harga bruto Tgl 1 Desember 2005 Persediaan Barang Dagang Rp 500.000 Utang Dagang Rp 500.000 (Sistem Perpetual)

UTANG DAGANG Tanggal 8 Desember 2005 Utang Dagang Rp 500.000 Potongan Pembelian Rp 10.000 Kas Rp 490.000 (Mencatat saat pelunasan utang dagang dan masih kurang dari 10 hari)

UTANG DAGANG Tanggal 15 Desember 2005 Utang Dagang Rp 500.000 Kas Rp 500.000 (Mencatat saat pelunasan utang dagang dan sesudah lebih dari 10 hari)

UTANG WESEL Kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka pendek, dimana utang ini dibuat dalam perjanjian khusus, sebagaimana diatur peraturan hukum yang berlaku.

UTANG WESEL Wesel berbunga Wesel tidak berbunga

WESEL BERBUNGA Pada tanggal 1 Oktober 2012, PT XYZ meminjam uang dari Bank ABC sebesar Rp 20.000.000. Atas peminjaman tersebut Bank ABC meminta kepada PT XYZ untuk menandatangani sebuah promes dengan bunga 12% dan dengan jangka waktu 4 bulan. Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat penerbitan wesel, penyesuaian pada akhir periode, dan pembayaran utang pada saat jatuh tempo.

WESEL BERBUNGA Tgl 1 Oktober 2012 Tgl 31 Desember 2012 Kas Rp 20.000.000 Utang Wesel Rp 20.000.000 (Mencatat penerimaan kas dari penarikan wesel, 12%, 4 bulan) Tgl 31 Desember 2012 Beban Bunga Rp 600.000 Utang Bunga Rp 600.000 (Mencatat beban bunga 3 bulan)

WESEL BERBUNGA 1 Pebruari 2013 Utang Wesel Rp 20.000.000 Utang Bunga Rp 600.000 Beban Bunga Rp 200.000 Kas Rp 20.800.000 (Mencatat Pelunasan Wesel berserta Bunganya)

WESEL TIDAK BERBUNGA Pada tanggal 1 Oktober 2005, PT XYZ meminjam uang dari bank ABC sebesar Rp 20.800.000. Atas peminjaman tersebut, Bank ABC meminta kepada PT XYZ untuk menandatangani sebuah promes berjangka 4 bulan, tanpa bunga. Jumlah kas yang diterima oleh PT XYZ pada saat penerimaan pinjaman adalah sebesar Rp 20.000.000. Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat penerbitan wesel, penyesuaian pada akhir periode, dan pembayaran utang pada saat jatuh tempo.

WESEL TIDAK BERBUNGA 1 Oktober 2005 31 Desember 2005 Kas Rp 20.000.000 Diskonto Utang Wesel Rp 800.000 Utang Wesel Rp 20.800.000 (Mencatat penerimaan kas dari penarikan wesel, 4 bulan, tanpa bunga) 31 Desember 2005 Beban Bunga Rp 600.000 Diskonto Utang Wesel Rp 600.000 (Mencatat beban bunga 3 bulan)

WESEL TIDAK BERBUNGA 1 Pebruari 2006 Utang Wesel Rp 20.800.000 Beban Bunga Rp 200.000 Diskonto Utang Wesel Rp 200.000 Kas Rp 20.800.000 (Mencatat Pelunasan Wesel Beserta Bunganya)

Penyajian Utang Wesel dan Diskonto Wesel dalam Neraca Utang Wesel Rp 20.800.000 (-) Diskonto Utang Wesel Rp 200.000 Rp 20.600.000

UTANG PAJAK Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga yang timbul karena perusahaan memungut kas dari pihak tertentu (misalnya pegawai atau pelanggan) atas nama pihak ketiga.

UTANG PAJAK Beberapa kewajiban pajak : utang PPN, utang PPH Badan, dan utang PPH karyawan.

UTANG PAJAK Tanggal 20 Nopember 2014 PT ABC menjual barang seharga Rp 10.000.000. Atas penjualan tersebut belum termasuk PPN, PT ABC memungut PPN sebesar 10%. Buatlah jurnal atas transaksi penjualan tersebut ?

UTANG PAJAK Tgl 20 Nopember 2014 Kas Rp 11.000.000 Penjualan Rp 10.000.000 PPN Keluaran Rp 1.000.000 (Mencatat Penjualan Barang Kena Pajak )

UTANG PAJAK Tanggal 10 Nopember 2014 PT ABC membeli tunai barang kena pajak dengan harga beli Rp 9.000.000. belum termasuk PPN Masukan. Tarif PPN adalah 10 % dari harga beli. Buatlah jurnal atas transaksi pembelian tersebut ?

UTANG PAJAK Tgl 10 Nopember 2014 Pembelian Rp 9.000.000 PPN Masukan Rp 900.000 Kas Rp 9.900.000 (Mencatat Pembelian Barang Kena Pajak)

UTANG PAJAK Jurnal untuk mencatat utang PPN: Tgl 30 Nopember 2014 PPN Keluaran Rp 1.000.000 PPN Masukan Rp 900.000 Utang PPN Rp 100.000 Jurnal untuk mencatat pembayaran utang PPN: Utang PPN Rp 100.000 Kas Rp 100.000

UTANG PAJAK Pada akhir tahun 2014 PT ABC melaporkan laba sebelum PPH Rp 500.000. Laba kena pajak menurut perhitungan sesuai aturan perpajakan adalah Rp 540.000. Jika tarif PPH adalah 15 % maka pajaknya adalah Rp 81.000. Buatlah jurnal untuk mencatat taksiran utang pajak penghasilan dan mencatat penyetoran PPH ke kas negara ?

UTANG PAJAK Jurnal untuk mencatat taksiran utang pajak penghasilan: Beban PPH Rp 81.000 Utang PPH Rp 81.000 Jurnal untuk mencatat penyetoran PPH ke Kas Negara : Kas Rp 81.000

Pendapatan diterima dimuka Kewajiban yang timbul karena diterimanya kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan dalam periode yang akan datang.

Pendapatan diterima dimuka Majalah “Waktu” menerima uang muka untuk berlangganan majalah selama 3 tahun sebesar Rp 360.000. Jurnalnya: Kas Rp 360.000 Pendapatan diterima dimuka Rp 360.000

Pendapatan diterima dimuka Pendapatan diterima dimuka Rp 120.000 Pendapatan Rp 120.000 (mencatat pengakuan pendapatan untuk setiap periode)

Utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun ini Bagian dari utang jangka panjang yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Seperti pinjaman bank, kewajiban sewa guna usaha, dan penghasilan ditangguhkan.

UTANG DIVIDEN Kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena mengumumkan pembagian laba berupa kas.

UTANG DIVIDEN Tanggal 15 Januari 2008 para pemegang saham memutuskan untuk membagi sebagian keuntungan perusahaan pada tahun 2007 sebesar Rp 17.500.000. Tanggal 25 Januari 2008 dividen tersebut benar- benar dibagikan. Buatlah jurnal pada waktu dividen diumumkan dan dibagikan ?

UTANG DIVIDEN 15 Januari 2008 Saldo laba Rp 17.500.000 Utang dividen Rp 17.500.000 (Mencatat saat diumumkan) 25 Januari 2008 Utang dividen Rp 17.500.000 Kas Rp 17.500.000 (Mencatat saat dibagikan)

UTANG GARANSI Utang garansi timbul karena perusahaan, misalnya menjamin reparasi gratis atas produk yang dijualnya.

UTANG GARANSI Pada tahun 2014 Sweet house company menjual 1.000 unit mainan anak-anak dengan harga rerata per unit Rp 3.000. Harga jual ini meliputi garansi satu tahun untuk suku cadang. Ditaksir bahwa 50 unit (5 %) akan rusak dan biaya reparasi berjumlah Rp 300 per unit. Di tahun penjualan 2014, perusahaan telah menerima tuntutan 30 unit mainan tersebut yang rusak dan mereparasinya dengan biaya sebesar Rp 8.400. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan dan mencatat beban garansi ?

UTANG GARANSI Penjualan: 1.000 unit x Rp 3.000 = Rp 3.000.000 Perhitungan: Penjualan 1.000 unit Persentase taksiran yang rusak 5 % x Jumlah taksiran yang rusak 50 unit Jumlah unit rusak yang sudah direparasi 30 unit – Jumlah unit rusak yang ditaksir akan direparasi 20 unit Jumlah biaya reparasi taksiran per unit Rp 300 x Utang garansi taksiran Rp 6.000

UTANG GARANSI Kas Rp 3.000.000 Penjualan Rp 3.000.000 (mencatat penjualan 1.000 unit mainan anak-anak) Beban Garansi Rp 8.400 Suku Cadang/ Utang gaji dan upah Rp 8.400 (mencatat beban garansi) Beban Garansi Rp 6.000 Utang Garansi Rp 6.000 (penyesuaian untuk mencatat taksiran utang garansi)

KEWAJIBAN KONTINJEN JANGKA PENDEK Kewajiban potensial yang belum pasti atau kewajiban kini yang tidak diakui karena tidak memenuhi salah satu atau kedua kondisi yaitu: a). Kemungkinan terjadi bahwa perusahaan akan diwajibkan untuk mentransfer manfaat ekonomik pada saat penyelesaian, b). Jumlah kewajiban dapat diestimasi dengan andal.

KEWAJIBAN KONTINJEN JANGKA PENDEK Pengungkapan kewajiban kontinjen jangka pendek dalam bentuk catatan kaki. Contoh: Kewajiban bagi perusahaan yang mungkin timbul dari gugatan oleh pihak lain dalam perkara pelanggaran hak cipta.

PENYAJIAN DI NERACA Kewajiban Jangka Pendek Utang Wesel (termasuk bunga berjalan Rp 8.000) Rp 308.000 Utang gaji dan upah Rp 78.000 Utang Usaha Rp 120.000 Utang PPh Karyawan Rp 43.000 Utang PPN Rp 21.000 Utang PPh Badan Rp 69.000 Utang jangka panjang jatuh tempo tahun ini Rp 19.000 Utang garansi Rp 600 Jumlah Kewajiban Lancar Rp 658.600 * *) Perusahaan pada saat ini sedang dalam sengketa dengan PT XYZ mengenai hak cipta. Menurut pengacara perusahaan, diperkirakan perusahaan akan dinyatakan kalah oleh pengadilan dan diwajibkan untuk membayar denda dan biaya peradilan. Oleh karena itu, jumlah kewajiban lancar diatas belum memasukkan kewajiban yang mungkin timbul dari keputusan pengadilan ini.

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Gaji (Payroll): Jumlah yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang telah disediakan pada periode tertentu. Gaji (Salary): Pembayaran untuk tenaga kerja bagian manajerial, administrasi, atau jasa kantoran sejenis. Besaran gaji biasanya dinyatakan dalam satu bulan atau satu tahun.

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Upah (wage) : Pembayaran tenaga kerja buruh pabrik, baik yang memiliki keahlian ataupun tidak. Besaran upah biasanya dinyatakan dalam basis per jam atau per minggu.

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Gaji dan upah dianggap penting karena: Untuk mempertahankan semangat kerja karyawan yang baik harus diupayakan agar gaji dan upah dihitung dengan akurat dan dibayarkan sebagaimana yang dijadwalkan. Pengeluaran gaji dan upah merupakan objek pajak penghasilan. Jumlah beban gaji dan upah serta pajak gaji dan upah mempunyai pengaruh yang signifikan pada laba bersih.

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Gaji kotor (Gross Pay) Total Penghasilan seorang karyawan untuk satu periode gaji termasuk bonus, lembur, dan tunjangan lainnya. Gaji bersih (net pay) Jumlah yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan setelah dikurangi potongan-potongan tertentu seperti pajak penghasilan karyawan, dan pensiun.

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jaminan Hari Tua (JHT) : Pembayaran uang secara periodik sebagai antisipasi untuk karyawan yang pensiun karena usia, ketidakmampuan (cacat fisik) atau berakhirnya masa kerja. Premi untuk JHT berasal dari pembayaran gabungan oleh perusahaan & karyawan, dimana karyawan 2 % dari gaji, perusahaan 3,7 % dari gaji karyawan. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) : Program JAMSOSTEK yang tidak wajib. Jumlahnya 6 % untuk karyawan yang telah menikah (maksimal Rp 60.000/bulan) dan 3% untuk karyawan yang belum menikah (maksimal Rp 30.000/bln)

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Pajak Penghasilan : Setiap pemberi kerja harus memotong sebagian dari penghasilan karyawannya untuk pembayaran pajak penghasilan (PPh).

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Penghasilan Bersih Kary. Bag. Penjualan Rp 1.500.000 Rp 90.000 Rp 1.410.000 Kary. Bag. Administrasi Rp 1.000.000 Rp 50.000 Rp 950.000 Rp 2.500.000 Rp 140.000 Rp 2.360.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jurnal : Jika pajak penghasilan ditanggung oleh karyawan: Beban gaji penjualan Rp 1.500.000 Beban gaji kantor Rp 1.000.000 Utang PPh karyawan Rp 140.000 Utang gaji dan upah Rp 2.360.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jurnal Jika pajak penghasilan ditanggung oleh perusahaan: Beban gaji penjualan Rp 1.500.000 Beban gaji kantor Rp 1.000.000 Beban Pajak Penghasilan Karyawan Rp 140.000 Utang PPh Karyawan Rp 140.000 Utang gaji dan upah Rp 2.500.000

GAJI & PAJAK PENGHASILAN Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji: Utang gaji dan upah Rp 2.500.000 Kas Rp 2.500.000 Jurnal untuk mencatat penyetoran PPh karyawan ke negara: Utang PPh karyawan Rp 140.000 Kas Rp 140.000

TERIMA KASIH