PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
Advertisements

ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Alat Optik.
MATA Kebengkakan; karena adanya radang atau infeksi
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
KOMUNIKASI : GANGGUAN PENGLIHATAN (KEBUTAAN)
Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Katarak
EPIDEMIOLOGI KATARAK Kurnia Dwi Artanti.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
SISTEM INDERA MANUSIA Kelompok 7: Tutut Widiyanti
CAHAYA & ALAT OPTIK.
LUKA BAKAR.
OPTIK geometri.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
PENGKAJIAN OFTALMIK.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
ORGANON VISUS PENGLIHAT.
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
KKPMT III 5 ICD-10 CHAPTER VII DISEASES OF THE EYE and ADNEXA
Klasifikasi , Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait II
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
SUCI FITRIA III B.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
MATA.
Penyakit Mata Kerja.
Diabetik retinopati menyebabkan 4,8% kebutaan di seluruh dunia yang diderita sekitar 1,8 juta orang Kontrol secara teratur dan pengendalian gula darah.
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
RETINOBLASTOMA.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Mata dan Telinga Drh, desmeri heppy.
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
PENYAKIT MATA PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Sindrom Guillain–Barré
SARAH KHAIRUNNISA ZHAFIRA RAMADHANI ALBINO.
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Laporan kasus Pembimbing : Dr.Retna D.Iskandar Sp.M. Oleh
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
Marlina Jaya Diputri G1A012009
Miyah Sofani Nisrina Budhyono
Glaukoma By Ronalda.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Mata.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Tuberkulosis Okular Marzarendra Dhion Erlangga
MATA.
SISTEM DERIA UTAMA SUBJEK PEMBEDAHAN KOD MGS 2312 KATARAK.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
GANGGUAN SENSORI DAN INTEGUMENT PADA LANSIA Kelompok VI  Chintya Dinda V  Haidah  Melisa A  Renda Puspitasari  Tegar Harapano.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
Definisi Kebutaaan/Gangguan Penglihatan
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
OPTIK. Pembentukan Bayangan pada Cermin Sferis a. Cermin Cekung (Kankaf) Merupakan bagian kecil dari suatu lingkaran.
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
Transcript presentasi:

PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK Patofisiologi pada sistem penglihatan ( VII ) PERTEMUAN 4 Dr.Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi sistem penglihatan Mahasiswa mampu menguraikan penjelasan patofisiologi pada sistem penglihatan ( VII )

PENDAHULUAN mata merupakan organ penglihatan, Gangguan pada mata dapat menimbulkan gangguan pada sistem penglihatan Dalam ICD 10 dapat dilihat pada kekhususan BAB VII Diseases of the Eye and Adnexa H00 – H59 H00 – H06 : Gangguan kelopak,sistem lakrimal dan orbita mata H10 – H13 : Gangguan conjungtiva H15 - H22 : Gangguan Sklera, kornea, iris dan ciliary body H25 – H28 : gangguan Lensa mata H30 – H36 : gangguan lapisan choroid dan retina H40 – H42 : Glaucoma H43 – H45 : gangguan vitreus body dan bola mata H46 – H48 : Gangguan saraf opticus dan visual pathways H49 – H52 : gangguan otot okular, gerakan binokular , akomodasi dan refreksi H53 – H54 : gangguan visus dan kebutaan H55 – H59 : Gangguan lain mata dan adnexa

PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEXA Gangguan pada Eyelid,kelopak mata Hordeolum Blepharitis Entropion – ecropion Trichiasis Lagohthalmos Ptosis Blepharochalasis Xantelasma Gangguan pada orbita Acut inflamation dari orbita Granuloma pada orbita Exophthalmic Enopthalmos Gangguan pada System lacimalis Dacryo Adenitis Epiphora canalic ulitis Mucocele dacryolith

Gangguan kelopak mata Tumor Kelopak Mata Tumor dan kanker bisa tumbuh di kelopak mata. Xantelasma Salah satu jenis tumor jinak yang paling sering ditemukan di kelopak mata berwarna putih-kuning, yang terdiri dari lemak.menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol (terutama pada orang muda). Kanker jenis karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal Juga bisa tumbuh pada kelopak mata

Entropion dan Ektropion Entropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah membalik ke dalam ke arah bola mata. Ektropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah membalik ke arah luar. Kebanyakan entropion / ektropion terjadi karena : pengenduran jaringan kelopak mata akibat proses penuaan. pembentukan jaringan parut pada permukaan dalam kelopak mata akibat luka bakar kimia panas, peradangan atau reaksi alergi. panas, trauma, kanker kulit atau pembedahan kelopak mata. Bawaan lahir : pembentukan kelopak mata yang tidak sempurna

Blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata. ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri Terdapat 2 jenis blefaritis: Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata).Penyebab bakteri stafilokokus dan ketombe pada kulit kepala. Blefaritis posterior ; mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata).Penyebab : kelainan pada kelenjar minyak.: penyakit kulit rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik). Alergi , infestasi kutu pada bulu mata juga bisa menyebabkan blefaritis.

Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan ,terbentuk sisik dan keropeng /luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata. Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan merah. Bengkak kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang. Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata jika keropeng dilepaskan, terjadi perdarahan.Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri.bisa digunakan sampo bayi atau pembersih khusus. salep antibiotik (misalnya eritromisin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline). Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika terdapat kutu, dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata. 

Hordeolum (Stye) adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di tepi atau di bawah dalam kelopak mata Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Kadang bersamaan dengan atau sesudah blefaritis. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan serta bisa timbul berulang Disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya stafilokokus). Gejala berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata.Mata berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Biasanya hanya sebagian kecil kelopak yang membengkak, kadang seluruh kelopak , di tengah daerah yang membengkak terlihat bintik kecil berwarna kekuningan. Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan melepaskan sejumlah nanah.

Kalazion Adalah massa kecil di dalam kelopak mata disebabkan oleh penyumbatan pada saluran kelenjar minyak yang kecil di dalam kelopak mata.(kelenjar Meibom = kelenjar sebasea, yang menghasilkan minyak membentuk permukaan selaput air mata ). Gejala awal terasa seperti hordeolum, kelopak mata membengkak , nyeri dan mengalami iritasi. Beberapa hari kemudian gejala tersebut menghilang meninggal kan pembengkakan bundar tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh secara perlahan.Di bawah kelopak mata terbentuk daerah kemerahan atau abu-abu Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras yang menyumbat saluran dan mempermudah pengaliran serta penyembuhan

Trichiasis Trichiasis adalah kelainan tumbuh pada bulu mata, yang bergesekan dengan bola mata, pada seseorang yang tidak mengalami entropion. Penyebab trichiasis biasanya tidak diketahui. Mata merah pedih, terasa ada benda asing, terjadi sobekan , peka, kadang terasa sakit ketika kena sinar matahari langsung Jika berlangsung lama, bisa mengakibatkan luka parut. Trichiasis berbeda dengan entropion bila posisi kelopak mata normal angkat bulu mata dengan forceps , elektrolisis atau cryosurgery (menggunakan cara dingin yang ekstrem untuk menghancurkan folikel rambut).

Gangguan pada system lacrimal Dacryoadenitis : kekurangan air mata secara akut akibat peradangan akut Epiphora : epefora adalah melubernya air mata dari kelopak mata karena sekresi berlebihan air mata akibat penyumbatan pada saluran / duktus lakrimalis Dacryocystitis ; peradangan pada kantung sakus lacrimalis , gejala mata merah berair , mengeluarkan cairan nanah yang keluar melalui punktum lakrimalis, dapat terbentuk abses Dacryolith : batu pada saluran air mata Eversion punctum lacrimal tumor kelenjar lakrimalis

Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis). terjadi akibat penyumbatan pada duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung). GEJALA : Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata , tampak merah dan membengkak. Mata menjadi merah, berair dan mengeluarkan nanah. Jika kantong air mata ditekan secara perlahan, akan keluar nanah dari lubang di sudut mata sebelah dalam (dekat hidung).Penderita juga mengalami demam. Jika infeksi ringan atau berulang lama sebagian besar gejala menghilang hanya pembengkakan ringan yang menetap. Kadang infeksi menyebabkan tertahannya air mata di dalam kantong air mata sehingga terbentuk kantong yang berisi cairan mukokel di bawah kulit.

GANGGUAN CONJUNGTIVA Conjunctivitis acut – chronic Pterygium Kelopak mata tiba-tiba membengkak, gatal, dan terbakar. Hidung berair  . Pterygium Ocular pemphigoid Conjunctival degenerations dan deposit Symblepharon Subconjunctival haemorrhage Conjunctivitis purulenta

Konjungtivitis Adalah iritasi atau peradangan akibat infeksi pada bagian selaput konjungtiva yang melapisi dan melindungi bola mata . Gejala: mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan), dan penglihatan (kabur). Gejala ringan mata hiperemia berair ,gejala berat dengan banyak sekret purulen kental mudah menular dan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan disebabkan beberapa faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, bulu, angin, atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang bersih, dan pemakaian lensa kontak jangka panjang. dibagi menjadi 2 golongan yaitu Konjungtivitis Gonokokal , Konjungtivitis Vernalis. Terapi : kompres dengan air hangat dan beri salep mata antibiotika

Pembagian Konjungtivitis Konjungtivitis Bakteri adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri. biasanya pasien datang dengan keluhan mata merah, sekret pada mata dan iritasi mata (James, 2005). Konjungtivitis bakteri dapat dibagi menjadi empat bentuk, yaitu: Konjungtivitis bakteri hiperakut disebabkan oleh N gonnorhoeae, Neisseria kochii dan N meningitidis Konjungtivitis bakteri Akut , biasanya disebabkan oleh Streptococcus pneumonia Dan Haemophilus aegyptyus Konjungtivitis bakteri Subakut, penyebab yang paling sering adalah H influenza dan Escherichia coli Konjungtivitis bakteri Kronik. sering terjadi pada konjungtivitis sekunder atau pada pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimalis .

2. Konjungtivitis Virus : Konjungtivitis viral disebabkan oleh berbagai jenis virus, adenovirus adalah virus yang paling banyak dan herpes simplex virus yang paling membahayakan.virus Varicella zoster ,picornavirus (enterovirus 70, Coxsackie A24), poxvirus, dan human immunodeficiency virus(Scott, 2010). dapat menular melalu di droplet pernafasan, kontak dengan benda-benda yang menyebarkan virus (fomites) dan berada di kolam renang yang terkontaminasi Gejala klinis berbeda-beda sesuai dengan etiologinya keratokonjungtivitis epidemik : adenovirus : demam ,mata seperti kelilipan, mata berair berat , pseudomembran. infiltrat subepitel kornea atau keratitis setelah terjadi konjungtivitis dan bertahan selama lebih dari 2 bulan. Ada gejala pada saluran pernafasan atas dan gejala infeksi umum lainnya seperti sakit kepala dan demam . konjungtivitis herpetic : virus herpes simpleks (HSV) , biasanya mengenai anak kecil ,dijumpai infeksi unilateral, iritasi,sekret mukoid, nyeri, fotofobia ringan dan sering disertai keratitis herpes.

Konjungtivitis hemoragika akut : enterovirus dan coxsackie virus , klinis nyeri, fotofobia, sensasi benda asing, hiper sek resi airmata, kemerahan, edema palpebra dan perdarahan subkonjungtiva , kadang dapat terjadi kimosis 3. Konjungtivitis Jamur Paling sering disebabkan oleh Candida albicans Ditandai dengan adanya bercak putih 4. Konjungtivitis Parasit disebabkan oleh infeksi Thelaziacaliforniensis,Loa loa,Ascaris lumbricoides,Trichinella spiralis ,Taenia solium Konjungtivitis kimia atau iritatif terjadi oleh pemajanan substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis (asam, alkali, asap dan angin pemberian obat topikAl jangka panjang : dipivefrin, miotik, neomycin, dan obat-obat lain dengan bahan pengawet yang toksik atau menimbulkan iritasi), Gejala –gejala berupa nyeri, pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme.

6. Konjungtivitis Alergi bentuk alergi pada mata yang paling sering disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh sistem imun reaksi hipersensitivitas tipe 1 keluhan utama adalah gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan sering ditemukan kemosis berat. Pada keratokonjungtivitis vernal mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat, konjungtiva tampak putih susu dan banyak papila halus di konjungtiva tarsalis inferior. keratokonjungtivitis atopik : Sensasi terbakar, pengeluaran sekret mukoid , merah, dan fotofobia tepian palpebra eritematosa dan konjungtiva tampak putih susu. Pada kasus yang berat ketajaman penglihatan menurun, Konjungtiviitis giant papilar dijumpai tanda dan gejala yang mirip konjungtivitis vernal .

Trachoma Adalah infeksi atau peradangan pada conjungtiva mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi buruk. trakoma sering menyerang anak-anak Pemaparan bakteri berlangsung saat anak menggunakan alat atau benda yang sudah tercemari Chlamydia seperti sapu tangan atau handuk. Gejala trakoma adalah mata merah, mengeluarkan kotoran (belekan), pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, kornea kelihatan keruh. Penyakit ini sangat menular. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada kornea Penyebab utama terjadinya kebutaan

Pterigium merupakan penyakit mata yang ditandai dengan adanya pertumbuhan selaput fibrovascular yang invasi nya berbentuk sayap pada konjungtiva bulbi ke arah kornea mata. selaput tersebut merupakan konjungtiva (membran yang menyelimuti bagian putih mata) yang tumbuh tidak normal ke dalam kornea. Pterigium bisa berukuran kecil atau bisa pula tumbuh membesar Dapat mengganggu penglihatan bila menutupi kornea. Sinar Ultraviolet menyebabkan kerusakan pada barier stem sel limbus sehingga terjadi konjungtivalisasi pada kornea. Pertumbuhan progresif ,berulang memerlukan tindakan operasi /Indikasi operasi : untuk rehabilitasi penglihatan jika menimbulkan keluhan kosmetik dan berpotensi mengganggu penglihatan pada stadium lanjut terganggunya penglihatan , gangguan pergerakan bola mata, inflamasi yang rekuren, gangguan pada pemakaian lensa kontak, serta perubahan ke arah neoplasia

Xerophthalmania terjadinya kekeringan pada selaput lendir / bagian putih mata (konjungtiva) dan selaput bening / bagian hitam mata (kornea). Penyakit ini sering disebut dengan penyakit buta malam, karena penderita tidak bisa melihat benda dengan jelas pada malam hari. Mata kering ini disebabkan kekurangan zat pelindung yang disebut retinol atau vitamin A. Akibat dari kekurangan vitamin A, selaput lendir mata jadi kering dan berlipat-lipat. Pada bagian kiri biji mata terlihat bintil-bintil putih mengkilat seperti sisik ikan.

GANGGUAN PADA SCLERA, CORNEA, DAN CILIARY BODY Scleritis adalah penyakit inflamasi serius yang mempengaruhi sclera (lapisan luar putih mata ), Episcleritisadalah peradangan pada episklera Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrat sel radang pada kornea , mengakibatkan kornea menjadi keruh. Ulcer cornea Keratoconjunctivities Adherent leukoma Bullous keratopathy Odem cornea Cornea degeneratif : arcus senilis , keratopathy Keratoconus Herpesviral keratitis Arcus senilis : warna putih atau kekuningan mengelilingi perifer kornea pada usia setengah tua disebabkan penimbunan lipid tapi bukan karena tanda kelainan metabolisme lipid

Skleritis adalah radang kronis granulomatosa pada sklera yang ditandai dengan dekstrusi kolagen , infiltrasi sel dan vaskulitis. Biasanya bilateral lebih sering terjadi pada wanita sebagian besar disebabkan reaksi hipersensivitas tipe III dan IV yang berkaitan dengan penyakit sistemik. Gejala Rasa sakit yang menyebar ke dahi,alis,dan dagu secara terus menerus,mata merah berair,fotofobia ,dan penglihatan menuru.Terlihat sklera bengkak,konjungtivita kemosis,injeksi sklera profunda,terdapat benjolan berwarna sedikit lebih biru jingga. Sering terjadi bersama iritis atau siklitis dan koroiditis anterior. Terapi : anti inflamasi non steroid sistemik (ibuprofen), obat imunosupresif , bila ada infeksi berikan antibiotika Bila terjadi perforasi kornea dilakukan pembedahan

Camera oculi anterior Hifema : ada darah didalam ruang camera oculi anterior , dapat terjadi akibat trauma tumpul atau trauma tembus ,rubeosis iridis pada diabetes ( akibat rapuhnya pembuluh darah ) ,melanoma ganas pada iris dan korpus siliare Hipopion : ada nanah didalam ruang camera oculli anterior , akibat radang berat pada iris dan corpus siliare ( iridosiklitis) atau pada infeksi intra okuler yang jelas ( endoftalmitis

GANGGUAN PADA IRIS Iridocyclitis Hyphaema Rubeosis iris Iris bombe Iridoschisis Miotic pupillary iris

GANGGUAN PADA LENSA MATA Senile cataract Infantile , juvenile dan presenile cataract Aphakia adalah keadaan dimana mata tanpa lensaakan mengalami gangguan penglihatan karena status refraksi berubah menjadi hypermetropia tinggi Traumatic cataract  berkaitan langsung dengan cedera mata,dapat segera muncul setelah cedera, atau beberapa bulan bahkan bertahun-tahun kemudian. Drug induced cataract Complicated cataract : Katarak komplikata: disebabkan gangguan nutrisi lensa akibat penyakit inflamasi atau degeneratif anterior dan / atau segmen posterior mata Diabetic cataract

Koloboma lubang yang terdapat pada struktur mata, seperti lensa mata, kelopak mata, iris, retina, koroid, atau diskus optikus. telah ada sejak lahir disebabkan adanya jarak antara dua struktur di mata yang gagal menutup sebelum bayi dilahirkan. Koloboma dapat terjadi pada satu atau kedua mata.  Kloboma mempengaruhi pandangan, tergantung dari tingkat keparahan sesuai dengan ukuran dan lokasi. Misalnya, bila hanya sebagian kecil dari iris yang rusak, pandangan mungkin saja normal. Namun bila terjadi pada retina atau saraf optik, maka pandangan pasien akan rusak dan sebagian besar lapangan pandang akan hilang.

Katarak adalah sejenis gangguan pada mata yang menyebabkan lensa mata berselaput atau adanya kabut dengan keluhan rabun. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat penambahan cairan di lensa, pemecahan protein lensa, atau kedua-duanya.Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembus masuk keretina , Penderita katarak akan mengalami penglihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras hilang sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. Katarak merupakan penyebab kebutaan utama yang dapat diobati di dunia pada saat ini. Katarak yang timbul pada usia tua akibat pajanan terus menerus terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh lainnya seperti merokok, radiasi ultraviolet, peningkatan kadar gula darah disebut katarak senilis (katarak terkait usia).

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh: Cedera mata Penyakit metabolik (misalnya diabetes) Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid). Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak adalah: kadar kalsium darah yang rendah Diabetes pemakaian kortikosteroid jangka panjang berbagai penyakit peradangan dan penyakit metabolik. faktor lingkungan (trauma, penyinaran, sinar ultraviolet).

Sejumlah kecil berhubungan dengan : penyakit mata : glaukoma,ablasi,retinitis pigmentosa,trauma, uveitis, miopia tinggi, tetes mata steroid,tumor intraokular penyakit sistemik spesifik : diabetes,galaktosemia,hipokalse mia , steroid atau klorpromazin sistemik, rubela kongenital, distrofi miotonik, dermatitis atopik , sindrom Down, katarak turunan, radiasi sinar X. Gejala utama: penglihatan berasap/berkabut, tajam penglihatan menurun / semakin kabur. penurunan tajam penglihatan berhubungan langsung dengan kepadatan katarak. Pada gejala awal terjadi penglihatan jauh kabur sedangkan penglihatan dekat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya (second sight). Bila kualitas lensa memburuk/ terjadi kelelahan maka second sight ini akan menghilang. Gejala lain pada katarak senilis adalah peningkatan rasa silau/ glare . Pada lensa mata tampak bayangan putih. pandangan ganda, rabun senja dan kadang butuh cahaya terang untuk membaca. daya akomodasi berkurang

Gejala katarak Katarak berkembang secara perlahan tidak menimbulkan nyeri gangguan penglihatan muncul secara bertahap. kesulitan melihat pada malam hari melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada siang hari). sering berganti kaca mata penglihatan ganda pada salah satu mata. Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah: Pemeriksaan mata standar, pemeriksaan dengan slit lamp USG mata Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan

Katarak kongenital adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian). Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: Infeksi kongenital, seperti campak Jerman Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia. Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah: - penyakit metabolik yang diturunkan - riwayat katarak dalam keluarga - infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.

Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan. Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi: Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh Katarak hipermatur : ada bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata yang lainnya. Kebanyakan lensa agak keruh setelah usia 60 tahun. Sebagian besar penderita mengalami perubahan yang serupa pada kedua matanya, meskipun perubahan pada salah satu mata mungkin lebih buruk dibandingkan dengan mata yang lainnya. Banyak penderita katarak yang hanya mengalami gangguan penglihatan yang ringan dan tidak sadar bahwa mereka menderita katarak.

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa: Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya: fakoemulsifikasi. Pembedahan intrakapsuler : lensa beserta kapsulnya diangkat. Pencegahan utama adalah : mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak

Terapi : bedah katarak , lensa diangkat dari mata (ekstraksi lensa) dengan prosedur : Ekstraksi intrakapsular (ICCE). Ekstraksi ekstrakapsular (ECCE Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi. Penyulit pasca bedah serius misalnya glaukoma, ablasio retina, atau infeksi yang mengambat pemulihan daya pandang. Adanya lensa intraokular dan lensa kontak kornea menyebabkan penyesuaian penglihatan setelah operasi katarak menjadi lebih mudah dibandingkan sewaktu hanya tersedia kacamata katarak yang tebal.

Aphakia. Aphakia berasal dari Bahasa Yunani yaitu Aphalina. A artinya tidak dan phalos berarti lensa. Aphakia adalah keadaan dimana mata tanpa lensa/mata tidak mempunyai lensa lagi misal akibat dari ekstrasi katarak mata tidak mempunyai lensa lagi Ciri-ciri aphakia : Ada bekas irisan, COA (Camera oculi anterior) lebih dalam karena lensa mata tidak ada, Pupil tampak hitam , Iris tremulan. Jenis Aphakia Aphakia binokuler : aphakia bilateral : lensa tidak ada pada kedua bolamata Aphakia monokuler : aphakia unilateral : operasi katarak dilakukan pada satu mata Penderita aphakia tanpa upaya rehabilitasi akan mengalami gangguan penglihatan karena status refraksi berubah menjadi hypermetropia tinggi. Terapi : beri lensa berkekuatan plus (+) tinggi yang mampu mengganti kekuatan lensa yang diangkat.

Luksasi lensa Putusnya penggantung lensa menyebabkan lensa masuk kedalam badan kaca. Hal ini menyebabkan COA lebih dalam, pupil hitam, dan lensa tidak ada yaitu aphakia. Sehingga perlu dikoreksi dengan lensa plus (+) berkekuatan tinggi untuk menggantikan lensa mata yang telah diambil waktu operasi katarak. Akomodasi juga menjadi hilang, untuk penglihatan jarak dekat perlu dikoreksi dengan lensa Spheris plus (+) 3.00 dioptri

GANGGUAN CHOROID DAN RETINA Chorioretinal inflamation Posterior cyclitis Retinal vascular occlusions Retinopathy prematurity Glaucoma pada endocrine , nutritional dan metabolic disease

Ablasio retina (retinal detachment) adalah suatu keadaan terpisahnya sel sensoris retina yaitu sel kerucut dan sel batang retina dengan dari sel epitel pigmen retina. Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel epitel pigmen retina mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid , bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap Gejala yang sering dikeluhkan penderita adalah Floaters, terjadi karena adanya kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri, tampak adanya tabir atau bayangan yang datang dari perifer (biasanya dari sisi nasal) meluas dalam lapangan pandang. bergerak bersama-sama dengan gerakan mata dan menjadi lebih nyata sesudah stres fisik (membungkuk, mengangkat) atau mengendarai mobil di jalan bergelombang Fotopsia yang terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam keadaan gelap disebabkan tarikan pada retina. Penurunan tajam penglihatan yang makin lama menjadi lebih berat

Buta warna Colour blindness disebabkan oleh tidak ada atau tidak berfungsinya sel yang sensitif dengan warna di lapisan retina mata. Retina berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya dan mengirimkannya ke otak. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna merah, hijau, atau biru. merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun. Buta warna bisa juga disebabkan oleh faktor penyakit dan kecelakaan sebagian besar penderita buta warna adalah laki-laki. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan

ARMD (Age Related Makular Degeneration), kelainan pada mata yang merusak penglihatan sentral. Penyakit ini merusak bagian makula pada mata yang berfungsi membedakan warna dan melihat benda secara jelas atau detail. Kelainan ini tidak menyebabkan kebutaan, hanya akan bertambah parah mengikuti bertambahnya umur seseorang. Biasanya penderita berusia 50 tahun keatas. Ada 2 jenis ARMD, yaitu kering dan basah. ARMD kering merupakan kasus yang paling banyak terjadi, perlahan penglihatan sentral menjadi redup. .hingga saat ini tidak ada obat dan operasinya, ARMD jenis basah, jarang terjadi. Penyakit ini berkembang lebih cepat daripada yang jenis kering, yaitu hitungan bulan, bahkan minggu Terapi bisa dilakukan operasi laser.

GANGGUAN VITREUS BODY Prolaps vitreus Purulent endophthalmitis  Endophthalmitis adalah infeksi jaringan di dalam bola mata, umumnya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke matamenyebabkan kehilangan penglihatan permanen.  Degenerative myopia Glaucoma-> gejala tidak langsung / bertahap menyebabkan penglihatan mata makin lama akan semakin berkurang hingga akhirnya mata menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata -> saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati

Bufthalmus Penyakit mata dengan tekanan bola mata yang meninggi sejak lahir. Akibat tekanan bola mata yang meninggi, ukuran bola mata bayi sangat besar sehingga mengganggu kornea mata. penderita takut melihat cahaya, timbul gangguan kelopak mata, kornes membengkak, dan warna kornea menjadi keruh.  Untuk mengurangi bendungan cairan bola mata, yang membuat tekanan bola mata yang meninggi dilakukan operasi sayatan (goniotomy) sesegera mungkin agar perkembangan mata dan ketajaman penglihatan anak tidak sampai terganggu.

GANGGUAN PADA OPTIC NERVE DAN VISUAL PATHWAYS Optic neuritis : peradangan yang mempengaruhi saraf optic dan kerusakan selubung mielin yang mengelilinginya (demielinisasi) dan berpotensi menyebabkan kebutaan Optic atrophy : erusakan pada saraf optik yang mengakibatkan degenerasi saraf optik , terjadi akibat suatu proses patologik yang merusak akson pada sistem penglihatan anterior. Retrobulbar neuritis : adalah kerusakan yang terjadi pada bagian saraf optik yang terletak di belakang bola mata Papil edema :adalah pembengkakan diskus optikus , pada titik di mana saraf optikus memasuki retina disebabkan peningkatan tekanan intrakranial merupakan pertanda kerusakan neurologis yang serius (stroke, trauma otak yang menyebabkan perdarahan, tumor otak, hipertensi maligna, infeksi inflamasi Encephalitis , Meningitis ) dapat mengakibatkan kebutaan karena pembengkakan menutupi aliran darah ke saraf optik

GANGGUAN MUSKULUS OCCULAR , BINOCULAR MOVEMENT, ACCOMMODATION Strabismus = juling : suatu kondisi dimana kedua mata tampak tidak searah atau memandang pada dua titik yang berbeda Ketika satu mata memandang lurus ke depan maka mata sebelahnya dapat saja memandang ke dalam (esotropia), ke luar (exotropia), ke bawah (hipotropia) atau ke atas (hipertropia) Paralytic strabismus = Strabismus Inkomitan  Terjadi akibat paralisis otot pergerakan mata, di mana juling bertambah nyata bila mata digerakkan ke arah otot yang lumpuh , akibat paralisis saraf ke III Vertical strabismus Internuclear opthalmoplegia : adalah kerusakan gerakan mata horizontal (melihat dari sisi ke sisi- rusak) disebabkan oleh kerusakan hubungan tertentu di antara syaraf pusat pada batang otak.

Strabismus = Mata juling adalah keadaan dimana kedudukan kedua bola mata tidak sejajar satu sama lain bisa terjadi sejak saat dilahirkan atau terjadi dalam perjalanan hidup seseorang. Penyebab mata juling bermacam-macam : faktor keturunan, kelainan refraksi/ kaca mata, kelainan dalam otak, lumpuh sebagian saraf, kelainan otot luar bola mata, kelainan didalam bola mata. Kelainan pada mata ini bisa disembuhkan lewat operasi, obat-obatan khusus, kacamata, atau latihan-latihan saraf mata .

GANGGUAN REFRAKSI (REFRACTION ) Kelainan refraksi adalah dapat akibat dari : kerusakan pada akomodasi visual , perubahan bentuk bola mata maupun kelainan bentuk pada lensa . Hypermetropia = rabun jauh , lensa mata memfokuskan bayangan dibelakang retina Myopia = rabun dekat , lensa memfokuskan bayangan didepan retina Astigmatim : kesalahan refraksi karena berkas – berkas cahaya jatuh pada garis – garis diatas retina dan bukan pada titik tajam akibat berubah bentuk lengkungan lensa , diterapi dengan mengenakan kacamata lensa cembung Presbyopia = kesalahan akomodasi , banyak pada orang tua atau usia lanjut , lensa kehilangan elastisitasnya, sehingga kurang dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata, penglihatan jauh tetap baik ,dapat diperbaiki dengan menggunakan kacamata lensa cembung

1. Hipermetropia : mata jauh = Rabun Dekat cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Disebut juga rabun dekat : gangguan mata karena tidak dapat melihat dekat ,penderita hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh disebabkan karena lensa mata terlalu pipih Penderita tidak dapat melihat benda yang jaraknya dekat Terapi : diberikan kacamata dengan lensa positif ( lensa cembung ) , sinar yang jatuh di belakang retina akan dikembalikan tepat pada retina.

2. Miopia : mata dekat = Rabun Jauh Cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Disebut juga rabun jauh : gangguan mata karena tidak dapat melihat jauh dikarenakan lensa mata terlalu cembung Penderita hanya mampu melihat jelas pada jarak yang dekat Terapi : diberikan kacamata lensa negatif : lensa cekung Lensa cekung akan menempatkan bayangan tepat pada retina

3. Hemeralopia : rabun senja cacat mata yang disebabkan karena kekurangan vitamin A Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibat kan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan

4. Presbiopia : Mata Tua adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia sehingga daya akomodasi matanya berkurang Penderita tidak dapat melihat benda dekat dan tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas. cacat mata disebabkan oleh usia lanjut , dikarenakan lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Terapi : memakai kacamata berlensa rangkap. cekung dan cembung sekaligus. Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.

5. Astigmatisma : cacat mata/ gangguan mata disebabkan oleh kecembungan permukaan kornea atau permukaan lensa mata tidak rata sehingga sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna. Ketidak teraturan lengkung - lengkung permukaan bias mata sehingga cahaya sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik retina(bintik kuning). Akibatnya, benda yang dilihat ada bayangannya Terapi : pakai kacamata lensa silindris / Operasi refraktif.

Retinopati Retinopathy adalah kerusakan pada retina Dibagi menjadi : Hypertensive retinopathy : Retinopathy Hipertensi adalah kerusakan pada retina akibat tekanan darah tinggi. Pemeriksaan ophthalmoscope : pembengkakan pada bagian depan saraf mata. Retinopati diabetik kerusakan mikrovaskuler retina yang membuat pembuluh darah retina menjadi lebih permeabel disebabkan oleh komplikasi diabetes mellitus, yang akhirnya dapat menyebabkan kebutaan.

Anisokonia Anisometropia Perbedaan refraksi yang cukup tinggi antara mata kanan dan kiri mengakibatkan terjadinya anisokonia yaitu kedaan dimana gambar-gambar diretina tidak sama dalam mempersatukan dua keadaan yang tidak sama, sebab otak tidak bisa menoleransi perbedaan bayangan yang besar tersebut. Hal ini akan mengganggu penglihatan binokuler dari mata dan dapat menimbulkan keluhan pusing dan mata cepat lelah. Anisometropia yaitu perbedaan status refraksi yang cukup tinggi antara mata yang kanan dengan mata yang kiri, hal ini dapat berupa : Hypermetropia dan myopia ( antimetropia ) Mata yang satu hypermetropia atau myopia, sedang yang lain emetropia dengan selisih lebih dari tiga dioptri. Mata yang satu hypermetropia atau myopia dan yang lain hypermetropia atau myopia tinggi dengan selisih lebih dari tiga dioptri.

Degenerasi makula orang dewasa , usia lanjut Di mana pusat dari lapisan dalam mata= daerah Makula dari retina, mengalami penipisan, atrofi, dan dalam beberapa kasus terjadi perdarahan. Mengakibatkan hilangnya penglihatan sentral, ketidakmampuan untuk melihat rincian halus, membaca, mengenali wajah Dapat menyebabkan kehilangan penglihatan pada kedua mata. Penyebab : usia , ras, diturunkan , trauma , infeksi , radang

GANGGUAN VISUAL DAN KEBUTAAN Amblyopia : mata malas : lazy eye : penurunan ketajaman penglihatan, Asthenopia : Kelelahan mata : akibat penggunaan mata yang berlebihan , misal otot siliaris berakomodasi maksimal (tegang) saat memandang objek yang sangat kecil dalam jarak yang sangat dekat.(Asthenopia Acomodatif, Asthenopia Muscular, dan Asthenopia Neurastenik) Photophobia = Fotofobia atau sensitifitas cahaya adalah ketidakmampuan mata untuk menoleransi cahaya. Diplopia = Diplopia atau penglihatan ganda adalah suatu gangguan penglihatan yang mana obyek terlihat dobel atau ganda. Night blindness = Kebutaan malam (juga disebut buta ayam) adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan baik pada malam hari atau cahaya miskin.

Gangguan Orbital Mata Orbital adalah bagian tulang tengkorak yang berongga, tempat mata dan struktur sekelilingnya berada. Penyakit orbital dapat timbul dari dalam orbital itu sendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik yang mempengaruhi beberapa jaringan atau organ tubuh. Beberapa tanda gangguan orbital :   Protrusi bola mata (bola mata menonjol keluar) Nyeri Diplopia atau pandangan ganda Kehilangan penglihatan Kelopak mata kemerahan dan bengkak

Kelainan mata dan adnexa lain Nystagmus = gerakan ritmik tanpa kontrol pada mata yang terdiri dari tremor kecil yang cepat ke satu arah dan yang lebih besar, lebih lambat, berulang-ulang ke arah yang berlawanan. Nistagmus bisa horizontal, vertikal, atau berputar. Irregular eye movement Post procedural

Glaukoma Adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan. Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi humor aqueus. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui saluran. Jika aliran cairan terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata.Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata.

Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata. memiliki tanda-tanda penglihatan yang mulai kabur dan sulit melihat benda dari samping mata. Penanganannya harus cepat karena dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada retina dan syaraf -> bisa berakibat buta.

Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Kebutaan karena Glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan kasus Glaukoma dapat dikendalikan. Glaukoma disebut sebagai 'pencuri penglihatan' karena sering berkembang tanpa gejala yang nyata. Penderita Glaukoma sering tidak menyadari adanya gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Karena kerusakan yang disebabkan oleh Glaukoma tidak dapat diperbaiki, maka deteksi, diagnosa dan penanganan harus dilakukan sedini mungkin. Faktor Resiko : Riwayat Glaukoma di dalam keluarga, Tekanan bola mata tinggi, Miopia (rabun jauh), Diabetes (kencing manis), Hipertensi (tekanan darah tinggi),Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk), Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya, Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama,Lebih dari 45 tahun

Jenis Glaukoma : Glaukoma Sudut Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma) tipe yang yang paling umum dijumpai. bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut. saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat , Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia.

Glaukoma Sudut-Tertutup Akut ( Acute Angle-Closure Glaucoma) lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup Gejala : nyeri berdenyut pada mata dan kepala, penurunan fungsi penglihatan, mual, muntah, kelopak mata bengkak merah,mata berair, pupil melebar dan tidak mengecil saat disinari, lapangan pandang berkurang Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang. Dan Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita

Glaukoma Sekunder (Secondary glaucoma) disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Dapat terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat: Infeksi, Peradangan, Tumor, Katarak yang meluas, Penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis, penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata , perdarahan ke dalam mata, beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.

Congenital Glaucoma (Glaukoma Kongenital) terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan. ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan mata (duktus lakrimalis) tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya. Diagnosa Pemeriksaan mata secara teratur dan deteksi dini Tonometer digunakan untuk mengukur tekanan pada mata

Pengobatan glaukoma Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata, untuk mengontrol tekanan intraokuler. Untuk Glaukoma sudut tertutup :Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide) Tetes mata pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. epinephrine, dipivephrine dan carbacol untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah). Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dilakukan pembedahan menggunakan sinar laser untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.

Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan yang terjadi akibat Glaukoma, pada kebanyakan kasus Glaukoma dapat dikendalikan. Semakin dini deteksi Glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan. tujuan terapi untuk menurunkan/menstabilkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. obat tetes mata Laser Trabeculoplasty (LTP) untuk menangani Glaukoma sudut-terbuka. Operasi Filtrasi Mata (Trabeculectomy),untuk membuat saluran baru yang akan memudahkan cairan mata keluar dari mata.

Uveitis adalah peradangan pada uvea. Uvea (disebut juga saluran uvea) terdiri dari 3 struktur: Iris : cincin berwarna yang melingkari pupil yang berwarna hitam Badan silier : otot-otot yang membuat lensa menjadi lebih tebal sehingga mata bisa fokus pada objek dekat dan lensa menjadi lebih tipis sehingga mata bisa fokus pada objek jauh Koroid : lapisan mata bagian dalam yang membentang dari ujung otot silier ke saraf optikus di bagian belakang mata. Sebagian atau seluruh uvea bisa mengalami peradangan. Peradangan yang terbatas pada iris disebut iritis, jika terbatas pada koroid disebut koroiditis. Gejala awal pada uveitis mungkin tidak terlalu berat.Penglihatan menjadi kabur atau penderita melihat bintik-bintik hitam yang melayang-layang. Pada iritis biasanya timbul nyeri hebat, kemerahan pada sklera (bagian putih mata) dan fotofobia (peka terhadap cahaya).

Penyebab uveitis: Spondilitis ankilosis Sindroma Reiter Artritis rematoid juvenil Pars planitis Toksoplasmosis Infeksi sitomegalovirus Nekrosis retinal akut Toksokariasis Histoplasmosis Tuberkulosis Sifilis Sindroma Behcet Oftalmia simpatetik Sarkoma atau limfoma. Sindroma Vogt-Konayagi-Harada Sarkoidosis Apapun penyebabnya, uveitis bisa dengan segera menyebabkan kerusakan mata dan menimbulkan komplikasi jangka panjang seperti glaukoma, katarak dan ablasio retina.

Melanoma Koroid adalah tumor pada lapisan koroid mata. Melanoma maligna pada koroid merupakan kanker mata yang paling sering ditemukan dan merupakan jenis kanker yang sangat agresif dan cepat menyebar Melanoma bisa disebabkan oleh pemaparan sinar matahari yang berlebihan Pada stadium awal, melanoma biasanya tidak menyebabkan gangguan penglihatan, tetapi pada akhirnya tumor bisa menyebabkan ablasio retina dan gangguan penglihatan. Gejala yang mungkin terjadi adalah mata merah dan nyeri, luka kecil pada iris atau konjungtiva,perubahan warna iris, gangguan penglihatan pada salah satu mata, mata menonjol. mungkin juga tidak ada gejala sama sekali Pengobatan : Jika berukuran kecil, tumor bisa diatasi dengan laser atau terapi penyinaran. Jika tumor berukuran besar, mata harus diangkat. Jika tidak diangkat, tumor bisa menyebar ke rongga mata (orbita) dan ke organ lainnya (melalui pembuluh darah), menyebabkan kematian.Jika tumor telah menyebar, dilakukan kemoterapi.

Cedera Bola Mata Kebanyakan luka (trauma) disekitar mata lebih mengenai kelopak mata dibandingkan bola mata. Luka yang mengenai bola mata, kebanyakan dangkal dan kecil. beberapa luka dapat mengenai putih mata (sklera) atau kubah transparan pada permukaan mata (kornea), menembus interior mata. Beberapa luka menyebabkan bola mata pecah (globe). Globe bisa juga pecah oleh pukulan keras. Beberapa trauma selain merusak struktur juga cenderung mengalami infeksi di dalam mata (endophthalmitis). GEJALA : Kebanyakan orang dengan globe pecah hampir tidak bisa melihat. Mata seringkali benar-benar menyimpang Gambaran pupil tajam seperti tetesan air mata. Kadangkala cairan keluar dari mata.

pengobatan trauma medis, Infus antibiotik diberikan untuk mengurangi kemungkinan infeksi di dalam mata. Salep harus dihindari. Obat-obatan untuk nyeri diberikan Jika diperlukan Tetes mata diberikan untuk membesarkan pupil, yang bisa membantu mencegah jaringan luka parut yang terbentuk pada bagian berwarna mata (iris) luka serius bisa menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau seluruh(kebutaan0. kortikosteroid tetes, pil, dan suntikan bisa mencegah reaksi sympathetic ophthalmia(mata yang tidak terluka menjadi meradang ) dengan efektif. operasi

Iritis Trauma dan Iritis Kimia dikenal sebagai iridocyclitis atau uveitis adalah peradangan pada lapisan dalam mata berpigmen (uvea), iris, atau keduanya. Iritis bisa terjadi setelah trauma benda tumpul pada mata atau terbakar bahan kimia, biasanya dalam 3 hari. Meskipun begitu, iritis bisa juga terjadi tanpa luka. Gejala trauma, mata merah, dan sakit sekali pada mata. beberapa orang mengalami penglihatan buram atau rasa sakit ketika terkena sinar yang terang (photophobia). Iritis diobati dengan meneteskan kedalam mata obat yang memperbesar pupil cycloplegics (termasuk cyclopentolate dan homatropine) Obat tersebut menenangkan otot pada bagian iris yang kejang terasa sakit sekali. Kortikosteroid tetes mata biasanya cukup efektif untuk menghilangkan rasa sakit, bila diperlukan bisa juga menggunakan acetaminophen.

Ruptur bulbi dalam kondisi akut cedera bulbi terbuka putusnya integritas dari membran luar mata;, cedera mengenai seluruh lapis kornea atau sklera Etiologi : Cedera tumpul pada kecelakan kendaraan, olahraga, atau trauma lain. perforasi bulbi akibat luka tembak dan tusuk, kecelakaan pada tempat kerja, dan kecelakaan lain yang melibatkan benda tajam Patofisiologi Ruptur bulbi dapat terjadi ketika suatu benda tumpul membentur orbita, menekan bulbi pada aksis anterior-posterior menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler sclera dapat menjadi robek. Ruptur dari trauma tumpul pada tempat sclera mempunyai lapisan paling tipis, pada insersi musculus ekstraokuler, pada limbus, dan pada tempat dimana sebelumnya pernah dilakukan tindakan bedah intraokuler. Benda tajam atau benda tertentu membentur bulbi dengan kecepatan tinggi dapat langsung membuat perforasi bulbi. semua jenis trauma orbita tumpul dan tembus,menimbulkan ruptur bulbi

Gejala Klinis ruptur bulbi Nyeri mata yang hebat Penurunan ketajaman penglihatan Keluar cairan atau darah dari mata Riwayat trauma, jatuh, atau adanya benda asing yang masuk kedalam bulbi Nyeri wajah Pembengkakan wajah, di sekitar mata Mata yang memar Penglihatan ganda, ketika melihat keatas Pupil abnormal Gejala hifema; perdarahan di dalam mata, darah menutup pupil Mata merah; perdarahan menutup conjunctiva bulbi

Pemeriksaan Fisik Laserasi seluruh lapisan sklera atau kornea, subconjunctiva hemoragik berat (terutama seluruh conjunctiva bulbi), COA yang dalam atau dangkal jika dibandingkan dengan mata kontralateral, pupil yang runcing atau ireguler, iris, material lensa maupun vitreous di COA, benda asing atau katarak pada lensa, atau keterbatasan gerakan ekstraokuler. Isi intraokuler dapat berada di luar bulbi. Jika ruptur bagian anterior, dapat dikenali dengan COA dangkal atau mendatar dan pupil umumnya berpindah kearah lokasi penetrasi. Pembengkakan dan kekeruhan lensa dapat timbul (katarak traumatik), perdarahan pada COA (hifema) dan badan vitreous (vitreous hemoragik) dapat timbul. Hipotonus dari bulbi akan timbul pada ruptur bulbi. Pada ruptur bulbi posterior, hanya tanda tidak langsung yang akan muncul, seperti tekanan intaokuler yang rendah, dan asimetri kedalaman COA

Hifema Akibat trauma tembus atau tumpul pada mata  yang merobek  pembuluh darah iris atau badan siliar, atau terjadi secara spontan. Perdarahan bisa juga berasal dari pembuluh darah kornea atau limbus dan badan siliar. tampak darah dibalik kornea menutupi gambaran iris. Hifema dapat disertai dengan atau tanpa perdarahan pada konjungtiva. pasien akan mengeluh sakit, disertai dengan epiforia dan blefaropasme. Penglihatan sangat menurun , bila pasien duduk hifema akan terlihat terkumpul di bagian bawah bilik mata depan,hifema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan.

Gangguan saraf optik dan jalur visual Optic neuritis Papil oedema Optic atrophy Neurosensoris pada retina tidak memberikan suplai sensibel , sehingga kelainan2 yang terjadi pada retina tidak menimbulkan nyeri akibat tidak adanya saraf sensoris pada retina

Papilitis (Neuritis Optikus) adalah peradangan pada ujung saraf optik yang masuk ke dalam mata. Palpitis bisa terjadi akibat berbagai keadaan, meskipun penyebabnya yang pasti tidak dapat ditentukan. Papilitis juga bisa terjadi karena virus dan penyakit kekebalan. Biasanya hanya menyerang satu mata, tetapi tidak tertutup kemungkinan kedua mata akan terkena. Gejala berupa penurunan fungsi penglihatan, yang bervariasi mulai dari bintik buta yang kecil sampai kebutaan total yang terjadi dalam waktu 1-2 hari. Penderita bisa merasakan nyeri atau tidak sama sekali. Pemeriksaan : pemeriksaan lapang pandang, olftalmoskop , respon refleks pupil , CT scan , MRI mata. Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. pengobatan awal sering diberikan Kortikosteroid

PAPILOEDEMA adalah suatu pembengkakan yang bersifat non-inflamasi pada diskus optikus, akibat kelainan yang letaknya di dalam tengkorak (cranium), suatu keadaan dimana terjadi pembengkakan saraf optikus pada tempat masuknya ke mata akibat peningkatan tekanan di sekitar otak pada kasus-kasus dengan pembengkakan diskus optikus dengan elevasi lebih dari 2 Dioptri berhubungan dengan kenaikan tekanan intra kranial. istilah "Choked disc” sering dipakai untuk menerangkan terjadi papilloedema yang berat dan disebabkan oleh tekanan intra kranial yang meningkat akibat dari kelainan yang letaknya di dalam tengkorak (cranium), orbita dan badan pada umumnya Pada awalnya, papiledema menyebabkan sakit kepala tanpa disertai gangguan penglihatan.

Papiledema hampir selalu menyerang kedua mata dan biasanya disebabkan oleh: Tumor atau abses otak Cedera kepala Perdarahan otak Infeksi selaput otak (meningitis) Pseudotumor otak Trombosis sinus kavernosus Tekanan darah tinggi yang berat Penyakit paru-paru yang berat. Pengobatan tergantung kepada penyebab meningkatnya tekanan di dalam otak , Untuk mengurangi tekanan bisa diberikan obat-obatan atau dilakukan pembedahan. Jika tidak segera diatasi, bisa terjadi kerusakan saraf optikus dan otak yang sifatnya permanen.

Papilitis (Neuritis Optikus) adalah peradangan pada ujung saraf optik yang masuk ke dalam mata. Palpitis bisa terjadi akibat berbagai keadaan, meskipun penyebabnya yang pasti tidak dapat ditentukan. Pada penderita yang berusia diatas 60 tahun, kemungkinan penyebabnya adalah arteritis temporalis. Papilitis juga bisa terjadi karena virus dan penyakit kekebalan. Papilitis biasanya hanya menyerang satu mata, tetapi tidak tertutup kemungkinan kedua mata akan terkena. Gejala berupa penurunan fungsi penglihatan, yang bervariasi mulai dari bintik buta yang kecil sampai kebutaan total yang terjadi dalam waktu 1-2 hari. Penderita bisa merasakan nyeri atau tidak sama sekali. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut: - pemeriksaan lapang pandang , olftalmoskop , pemeriksaan respon refleks pupil , CT scan atau MRI mata. Pengobatan tergantung penyebabnya, pengobatan awal Kortikosteroid sering diberikan

Neuritis Retrobulber adalah peradangan pada bagian saraf optikus yang terletak tepat dibelakang mata. Biasanya kelainan ini hanya menyerang satu mata. Penyebab tersering adalah sklerosis multipel. Kadang penyebabnya tidak diketahui. Dengan segera akan terjadi penurunan fungsi penglihatan jika mata digerakkan akan timbul nyeri. Sekitar 50% kasus menunjukkan perbaikan dalam waktu 2-8 minggu meskipun tanpa pengobatan. Penglihatan kabur di pusat lapang pandang kadang menetap sering terjadi kekambuhan, terutama jika penyebabnya sklerosis multipel. Setiap kekambuhan akan memperburuk fungsi penglihatan. Saraf optikus bisa mengalami kerusakan permanan kadang serangan berulang menyebabkan kebutaan total. Pengobatan tergantung kepada penyebabnya, biasanya diberikan kortikosteroid.

KELUMPUHAN DARI N.III (N. OKULOMOTORIUS) N.III mengurus M.rektus superior, m.rektus medialis, m.rektus lateralis, m.obliqus inferior, m. sfingter pupil, mm.siliaris. Bila semua lumpuh tinggal m.rektus lateralis, m.obliqus superior yang bekerja, karena itu mata berdeviasi kearah temporal sedikit kearah bawah dan intorsi (berputar kearah nasal). Pada kelumpuhan total dari saraf ini didapatkan mata ptosis, bola mata hampir tak dapat bergerak. Keterbatasan bergerak kearah atas, kenasal dan sedikit kearah bawah.mata berdeviasi ketemporal, sedikit kebawah. Kepala berputar kearah bahu pada sisi otot yang lumpuh. sedikit eksoftalmus, akibat paralise dari 3 mm rekti yang dalam keadaan normal mendorong mata kebelakang. pupil midriasis, reaksi cahaya negatif, akomodasi lumpuh.ada crossed diplopia. Pupil lebar tak ada akomodasi.

Bila terdapat kelumpuhan dari semua otot-otot, termasuk otot iris dan badan siliar, disebut oftalmoplegia totalis. Kalau hanya terdapat kelumpuhan dari otot-otot mata luar, disebut oftalmoplegia eksterna, kelumpuhan terbatas pada m.sfingter pupil dan badan siliar, disebut oftalmoplegia interna. Kelainan dapat terjadi pada setiap tempat dari korteks serebri keotot. eksudat, perdarahan, periostitis, tumor, trauma, perubahan pembuluh darah yang menyebabkan penekanan atau peradangan pada saraf. perjalanan penyakit menahun. Kekambuhan sering terjadi. Kalau telah terjadi lama, prognosis tidak baik karena terjadi atrofi dari otot-otot yang lumpuh dan kontraksi dari otot lawannya. Pengobatan : Untuk menghindari diplopia, mata yang sakit ditutup. Ada pula yang menutup mata yang sehat. dilakukan operasi reseksi dari otot yang lumpuh disertai resesi dari otot lawannya. Hasil dari operasi ini sering mengecewakan

Kelumpuhan m.rektus medialis Menyebabkan strabismus divergens, gangguan gerak kearah nasal, cross diplopi. Kelainan bertambah bila mata digerakkan kearah nasal (aduksi). Kepala dimiringkan kearah otot yang sakit. Kelumpuhan m.rektus superior : Terdapat keterbatasan gerak keatas, hipotropia, diplopia campuran (diplopi vertikal dan crossed diplopia). Bayangan dari mata yang sakit terdapat diatas bayangan mata yang sehat. Kelainan bertambah pada gerakan mata keatas. Kelumpuhan m.rektus inferior : Terdapat keterbatasan gerak mata kebawah, hipertropia, diplopi campuran, crossed, yang bertambah hebat bila mata digerakkan kebawah. Bayangan dari mata yang sakit terletak lebih rendah.

Kelumpuhan m.obliqus superior : Terdapat keterbatasan gerak kearah bawah terutama nasal inferior, strabismus yang vertikal, diplopia campuran, terutama vertikal dan homonim yang bertambah hebat bila mata digerakkan kearah nasal inferior. Bayangan dari mata yang sakit terletak lebih rendah. ( 4, 5 ) Kelumpuhan m.obliqus inferior : Terdapat keterbatasan gerak keatas, terutama atas nasal, strabismus vertikal, diplopia campuran, homonim. Kelainan ini bertambah bila mata digerakkan kearah temporal atas. Bayangan dari mata yang sakit terletak lebih tinggi.

Kebutaan ketajaman visual lebih buruk daripada 20/400 dengan koreksi terbaik, bidang visual 10 derajat atau kurang. Visual ketajaman diukur dengan menggunakan Snellen grafik. Visi gangguan bisa disebabkan oleh kerusakan mata, kegagalan otak untuk menerima dan membaca petunjuk visual yang dikirim oleh mata dll. juga dapat menyebabkan gangguan visual. Penyebab paling umum adalah diabetik diabetes, degenerasi makula terkait usia, pembentukan katarak dan mengangkat tekanan dalam mata yang menyebabkan glaukoma.

Gangguan orbita Acut inflamasi pada orbita dapat berupa : abses , selulitis , osteomyelitis , perioatitis tenonitis Pada kasus kronis inflamasi berupa granuloma Exophtlalmic orbita berupa : haemoragic dan edema Enophthalmos

Gangguan Inflamatori (menular atau tidak menular) Infeksi orbital atau sellulitis orbital dapat disebabkan oleh : bakteri, jamur atau organism parasit. infeksi sinus yang berdekatan pada daerah periokular, atau cidera. kondisi opthalmik gawat darurat yang memerlukan rawat inap dan pengobatan antibiotik karena penyebaran infeksi rongga sinus ke dalam otak dapat membahayakan jiwa. Operasi untuk mengeringkan abses orbital mungkin diperlukan

Gangguan Vaskular Malformasi vaskular seperti : Malformasi limfangioma atau venous limpatik pada dasarnya bersifat jinak tetapi dapat menyebabkan hilangnya penglihatan karena penekanan terhadap saraf optik. Kondisi tersebut sering menyebabkan mata menonjol yang tidak enak dilihat dan mempengaruhi posisi dan pergerakan mata mengakibatkan penglihatan ganda. Diagnosis : Pemeriksaan klinis , CT scan atau angiogram . 

Endoftalmitis Disebabkan infeksi yang terjadi pada lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata mengeluarkan nanah Gejala : mata merah,nyeri, penglihatan mengalami gangguan Penyebab : rudapaksa mata tertusuk benda tajam seperti lidi atau benda tajam lainnya Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan. Terapi : antibiotika dan pembedahan untuk mengeluarkan nanah dalam bolamata

Gangguan Struktural Kerusakan struktur orbit mengakibatkan: cacat congenital Kista dermoid umumnya benjolan tanpa nyeri dari kanak-kanak , tidak selalu butuh operasi kecuali mengganggu penglihatan Keretakan dinding orbital umumnya mempengaruhi medial dan dasar orbit, lokasi antara mata dan hidung, dibawah masing-masing mata. Tidak semua keretakan perlu diperbaiki. Biasanya hanya keretakan besar dan keretakan yang menyebab kan penglihatan ganda yang sangat mengganggu karena penjeratan otot, yang diperbaiki. Contoh : Pasien mengalami keretakan pada dasar orbital mengakibatkan memar parah disekeliling kulit kelopak mata juga penjeratan otot mata menyebabkan ketidak mampuan pasien melihat ke atas dan penglihatan ganda saat melihat ke atas. 

Ablasio Retina = retinal detachment adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel batang retina dari sel epitel pigmen retina lepasnya syaraf sensoris dari epitel pigmen retina (RIDE). Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membran Bruch. Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel epitel pigmen retina akan mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetapAkibat yang bisa muncul karena ablasio retina terkoyak-koyak, disebut ablasio retina regmatogen (Rhegmatogenous Retinal Detachment). Gejala yang muncul saat mengalami penyakit ini adalah, penglihatan mulai kabur dan berangsur menghilangkan objek pandangan.

ada 3 bentuk ablasio retina : Ablasio retina regmatogenosa: terjadi akibat adanya robekan pada retina bagian perifer,(jarang pada makula), Miopia tinggi, afakia, degenerasi lattice dan trauma mata Ablasio retina traksional (tarikan) : akibat adanya Jaringan fibrosis/ jaringan parut pada badan kaca menyebabkan retina terangkat dari epitel pigmennya , dapat disebabkan oleh retinopati diabetik proliferatif, vitreoretinopati proliferatif, trauma mata, dan perdarahan badan kaca akibat pembedahan Ablasio retina eksudatif / serosa , adanya penimbunan cairan eksudat di bawah retina (subretina) akibat ekstravasasi cairan dari pembuluh retina dan khoroid akan mengangkat retina , , misalnya pada penyakit epitel pigmen retina dan koroid. Penyakit degeneratif, kelainan kongenital, tumor pada koroid, miopia tinggi , vaskulopati , inflamasi dan infeksi pada jaringan uvea

NYSTAGMUS Nistagmus adalah gerakan ritmik pada mata yang terdiri dari tremor kecil yang cepat ke satu arah berulang-ulang ke arah yang berlawanan. Nistagmus bisa horizontal, vertikal, atau berputar.

Strabismus : juling adalah gangguan visual di mana mata tidak sinkron dan titik fokus menuju ke arah yang berbeda. Ketidaksinkronan ini dapat selalu hadir atau datang dan pergi, kadang, hanya satu mata yang terkena dengan pandangan balik ke dalam ( esotropia) , pandangan ke luar (eksotropia) atau ke bawah, sedangkan mata yang lain mengarah lurus ke depan. Strabismus adalah kondisi umum pada anak-anak dimana posisi normal kedua mata selama masa anak-anak memungkinkan otak untuk memadukan dua gambar menjadi sebuah gambar 3-dimensi tunggal. Strabismus dapat menghalangi perkembangan visual normal dan menyebabkan ambliopia/ pandangan berkurang pada satu mata. Jika visi berkurang, otak anak hanya akan belajar untuk mengenali gambar yang lebih kuat dan mengabaikan gambar dari mata yang lebih lemah (ambliopik) -> menyebabkan hilangnya persepsi kedalaman

jika tidak diobati sebelum usia 6-7 tahun, dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan permanen pada mata yang terkena. Jika strabismus berkembang pada orang dewasa, pasien akan sering mengalami penglihatan ganda karena otak telah terlatih untuk menerima bayangan dari kedua mata. Otak mengkoordinasi otot-otot mata Enam otot mata mengontrol pergerakan mata dan melekat pada bagian luar masing-masing mata. Dua otot pada setiap mata menggerakkan mata ke kanan atau kiri empat otot lainnya menggerakkan ke atas atau bawah dan kontrol gerakan miring. Untuk fokus kedua mata pada satu sasaran, semua otot mata harus bekerja sama dengan otot-otot mata yang sesuai dari arah berlawanan. Penyebab strabismus : Faktor keturunan, Kelainan refraksi mata , Kelainan dalam otak, Lumpuh saraf, Kelainan otot luar bola mata, Kelainan dalam bola mata

PEMERIKSAAN PENUNJANG / TINDAKAN PADA MATA Dengan senter Probe Lakrimalis : prosedur pembedahan duktus lakrimalis Retinoskopi Pemeriksaan funduskopi dengan menggunakan ophthalmoscopy indirek binokuler Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri Pengukuran lapang pandang Mengukur Ketajaman penglihatan dengan Pemeriksaan visus. Tes refraksi Respon refleks pupil Pemeriksan slit lamp Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor aqueus) USG mata pemeriksaan radiologi CT scan tulang tengkorak MRI kepala

Tindakan - tindakan Enukleasi mata : pengambilan bola mata : adalah operasi pengangkatan bola mata dikarenakan mata terkena cederayang ganas , sakit mata dengan kebutaan Pencangkokan kornea : dilakukan untuk menggantikan kornea yang tidak bening lagi atau terjadi parut , kornea diambil dari mata yang telah di enukleasi atau donor yang baru saja meninggal sehingga penerima dapat melihat lagi dengan jelas Reseksi sklera , diatermi Cryosurgery

Deteksi penyakit melalui kelainan mata dapat dideteksi dengan tanda-tanda sebagai berikut Kelainan kelopak mata: Kelopak mata menurun (kelainan saraf, usia tua, atau kencing manis). Kelopak mata tidak bisa menutup rapat (kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor). Kelopak mata bengkak (ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis). Kelopak mata tidak dapat berkedip (lepra). Kelopak mata berkedip secara berlebihan (kelainan saraf/ otak). Mata juling : gangguan saraf/otak,stroke, DM , tumor dan struma Mata merah tanpa nyeri : cacingan, TBC, alergi ringan karena debu atau makanan, alergi berat karena obat, tiroid, HIV/AIDS, tumor dengan nyeri hebat : reumatik , sifilis , sarkoidosis ,lupua DM (kadang kadang mata nyeri saat kelopak mata dibuka diwaktu bangun) disertai dengan kornea yang kering dan penebalan selaput lendir ; kekurangan vitamin A. Lingkaran putih disekeliling kornea pada usia muda : menandakan tingginya kadar kolesterol. Katarak pada usia dini (dibawah usia 61 tahun) menandakan kencing manis. Ibu hamil yang selama masa kehamilan terinfeksi campak juga dapat menyebabkan anaknya lahir dengan katarak.

Selamat belajar