DISTONIA AKUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Advertisements

1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
Laki-Laki 30 tahun dengan Left Ophtalmoplegi Total ec susp
Kasus 1 Infeksi. Seorang anak perempuan umur 12 bulan. Dirawat di RSUP Dr Kariadi 22 Agustus – 8 September 2010 ( 18 hari ) Keluhan : demam RPS : Anamnesa.
Diskusi Kasus Demam Kelompok D – Rotasi 2 – T.A
Presentasi Kasus Kertas DT03 Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, Reiva Wisdharila,
Laporan Jaga 15 Januari-16 Januari 2010 RSP
Kasus SBI.
DK Poliklinik Geriatri 3
DK poli 4 Kelompok D. Keluhan utama Nyeri dan kaku pada jari jari tangan sejak 2 minggu lalu. Atau hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu.
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI Disampaikan pada pertemuan Pelaksana Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 7 April 2015.
STUDI KASUS PENGKAJIAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Presentasi Kasus Penurunan Berat Badan
NASKAH PSIKIATRI Kuliah 6
ELEKTRO CONVULSIVE THERAPY
Cervical Syndrome Post Trauma
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
Radiologi Abdomen.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
Gangguan psikosos akut
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
Tatalaksana skizofrenia
ASUHAN NIFAS Kelompok 3 ARUM RAHAYU ENOK SITI KHODIJAH MAUDY MUAMALAH
Diagnosis fisik anak.
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
SEORANG WANITA 45TAHUN DENGAN KOLESISTITIS AKUT
24 Oktober 2013 Monica Ayu Rossalya
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Myelitis Inas Amalia Mahasin
TRAUMA KEPALA.
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
PENILAIAN PENDERITA.
Tanggal : 02/04/ I Putu Alam M - Riva Nita H - Junaedi
Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
TATA LAKSANA SKIZOFRENIA
Laporan Jaga Selasa Malam 04/08/2015
Case Report Christopher Rinaldi
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
Laporan JAGA Minggu, 27 November 2016
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
LAPORAN JAGA Tanggal 17 Februari 2016 Konsulen Jaga : Dr. Denny Satria Utama, Sp.THT-KL, M.Si, M.Med, FICS Residen Jaga : dr. Depi/dr. Andrey-dr. Novi.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
Pemeriksaan Fisik Oleh Zaenal Arifin.
BED SITE TEACHING Disusun Oleh : Dwi Bella Safira Preseptor : dr. Festy S, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD AL-IHSAN BANDUNG PROGRAM PENDIDIKAN.
LAPORAN JAGA 21 APRIL IDENTITAS NAMA : Ny. A USIA : 19 tahun.
PRESENTASI KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PEMBIMBING Dr. dr. I Gede Arinton, Sp. PD, KGEH, MKOM, MMR.
MORNING REPORT 27 Agustus 2018 Tim Jaga Dokter Muda Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
Oleh Ona Sutefa Sukma, S.ked.  Nama Pasien: Ny. AF  Tanggal lahir: Lambalek, 06-september-1999  Umur: 19 Tahun  Jenis Kelamin: Laki-laki  Agama:
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
LAPORAN KASUS Nn. CWW / 23th. Kronologis Tanggal 5 April 2019, Pukul WIB ■Datang pasien wanita ke IGD Rumah Sakit dr. H Soemarno Kapuas,diantar.
Nama/Usia : An. S / 12 thn MRS: 6/5/19 Anamnesa Keluhan Utama: tidak bisa buang air kecil sejak pkl ( 10 jam SMRS) Keluhan tambahan: BAK anyang-anyangan,
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana. Pengertian Kedaruratan Psikiatri  Adalah tiap gangguan pada pikiran, perasaan dan tindakan seseorang yang memerlukan.
Transcript presentasi:

DISTONIA AKUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA dr. Tiffani Sh. Kairupan

Distonia Akut Spasme atau kontraksi involunter satu atau lebih otot skeletal. Timbul beberapa menit dan dapat pula berlangsung lama. Disebabkan oleh psikotik tipikal. Terjadi pada kira-kira 10% pasien.

Distonia Akut Menyebabkan gerakan atau postur yang abnormal. Kelompok otot yang sering  otot wajah, leher, lidah atau otot ekstraokuler. Menimbulkan nyeri hingga mengancam nyawa (distonia laring/diagframatik)

LAPORAN KASUS

Anamnesis Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan bicara membanjir sejak + 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini disertai dengan gelisah, berteriak-teriak, dan kadang mengantuk. Penderita cenderung ingin keluar rumah tanpa tujuan yang jelas dan ingin menyakiti orang disekitarnya. Setelah diberikan pengobatan dari UGD, pasien terlihat kaku dan kepala kesannya seperti tertarik ke arah belakang.

Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu Pasien riwayat dirawat dengan keluhan yang sama + 15 tahun yang lalu Riwayat Pengobatan Pengobatan terakhir + 15 tahun yang lalu kemudian tidak pernah kontrol kembali.

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum: Sedang Kesadaran: Compos mentis Postur Tubuh: Opistotonus (+) Vital Sign Tekanan Darah : 150/90 mmHg Nadi : 100 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit Suhu Badan : 36,7 0C

Pemeriksaan Fisik Kepala: Simetris, mesochepal, kesan bergerak sendiri dan terputar ke arah belakang Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), refleks cahaya (+/+) Hidung: Deviasi septum (-), discharge (-) Telinga: Simetris, discharge (-/-) Mulut: mukosa mulut basah, trismus (+) Leher: JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Pemeriksaan Fisik Thorax: Simetris Abdomen Jantung: S1 > S2, reguler, gallop (-), murmur (-) Paru: Suara vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Abdomen Inspeksi: Datar, tidak tampak gambaran usus Palpasi: Hepar & lien tidak teraba Perkusi: Tympani di seluruh lapangan abdomen Auskultasi: Bising usus (+) normal.

Pemeriksaan Fisik Ekstremitas: Superior: akral hangat Inferior: akral hangat

Status Mental Deskripsi Umum Alam Perasaan Penampilan: Tampak seorang pria dengan memakai jaket berwarna biru dan celana jeans hitam dengan rawat diri cukup. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor: Pasien tampak gelisah saat di wawancarai. Tampak kaku. Alam Perasaan Mood : Hipotimik Afek : Datar Empati: Tidak dapat diraba-rasakan

Status Mental Persepsi Proses Berpikir Halusinasi : sulit dinilai Ilusi : sulit dinilai Depersonalisasi : (-) Observasi : (-) Proses Berpikir Arus Pikir : Asosiasi longgar (+)

Status Mental Fungsi Intelektual Taraf Pendidikan, Pengetahuan umum dan Kecerdasan: sesuai dengan taraf pendidikan pasien. Daya Konsentrasi: cukup baik Orientasi: Waktu: kurang baik Tempat: kurang baik Orang: baik

Status Mental Fungsi Intelektual Pengendalian Impuls: terganggu Daya Ingat Segera : Baik Jangka Pendek : Baik Jangka Panjang : Kurang Baik Pikiran Abstrak: Baik Pengendalian Impuls: terganggu Daya Nilai: terganggu Tilikan: Derajat 1

Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin Hemoglobin : 14,1 gr/dl Lekosit : 9.220/mm3 Eritrosit : 4,9 x 106/mm3 Hematokrit : 40 % Trombosit : 431.000/mm3

Pemeriksaan Laboratorium Kimia Darah GDS : 92 mg/dl Ureum : 29 mg/dl Kreatinin : 1,0 mg/dl SGOT : 17 u/l SGPT : 17 u/l

Diagnosis Aksis I Aksis II Aksis III Aksis IV Aksis V Skizofrenia Tak Terinci Distonia Akut Aksis II Ciri kepribadian skizoid Aksis III Tidak ditemukan kelainan organobiologik Aksis IV Masalah psikososial dan lingkungan lain Aksis V 60-51 : gejala sedang, disabilitas sedang

Tatalaksana UGD: Inj Haloperidol 5 mg IM Inj. Diazepam 10 mg IM Di Ruang Akut: Risperidone 2 x 2 mg Heximer (trihexyphenidyl) 2 x 1,5 mg CPZ 1 x 25 mg Inj. Difenhidramin 1 ampul IM Inj. Sulfas Atropin 1 ampul IM

Pembahasan

Distonia Akut Kriteria diagnostik dan riset untuk diagnosa distonia akut akibat neuroleptik menurut DSM IV: suatu posisi abnormal atau spasme otot kepala, leher, anggota gerak, atau batang tubuh yang berkembang dalam beberapa hari setelah memulai atau menaikkan dosis medikasi neuroleptik (atau setelah menurunkan medikasi yang digunakan untuk mengobati ekstrapiramidal)

Satu (atau lebih) tanda atau gejala berikut yang berkembang berhubungan dengan medikasi neuroleptik: Posisi abnormal kepala dan leher dalam hubungannya dengan tubuh (misalnya tortikolis) Spasme otot rahang (trismus, menganga, seringai) Gangguan menelan (disfagia),  bicara,  atau bernafas  (spasme laring-faring, disfonia) Penebalan  atau  bicara  cadel  karena  lidah  hipe rtonik  atau membesar (disartria, makroglosia) Penonjolan lidah atau disfungsi lidah Mata deviasi ke atas, ke bawah, ke arah samping (krisis okulorigik) Posisi abnormal anggota gerak distal atau batang tubuh B. Tanda atau gejala dalam kriteria A berkembang dalam tujuh hari setelah memulai atau dengan cepat menaikkan dosis medikasi neuroleptik, atau menurunkan medikasi yang digunakan untuk mengobati (atau mencegah) gejala ekstrapiramidal akut (misalnya obat antikolinergik) C. Gejala dalam kriteria A tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan mental (misalnya gejala katatonik pada skizofrenia). Tanda-tanda bahwa gejala lebih baik diterangkan oleh gangguan mental dapat berupa berikut : gejala mendahului pemaparan dengan medikasi neuroleptik atau tidak sesuai dengan pola intervensi farmakologis (misalnya tidak ada perbaikan setelah menurunkan neuroleptik atau pemberian antikolinergik) D. Gejala dalam kriteria A bukan karena zat nonneuroleptik atau kondisi neurologis atau medis umum. Tanda-tanda bahwa gejala adalah karena kondisi medis umum dapat berupa berikut : gejala mendahului  pemaparan  dengan  medikasi  neuroleptik,  terdapat tanda neurologis fokal yang tidak dapat diterangkan, atau gejala berkembang tanpa adanya perubahan medikasi.

GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL ANTIPSKOSIS DOSIS (mg/dl) GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL Chlorpromazine 150-1600 ++ Thioridazine 100-900 + Perphenazine 8-48 +++ Trifluoperazine 5-60 Fluphenazine Haloperidol 2-100 ++++ Pimozide 2-6 Clozapine 25-100 - Zotepine 75-100 Sulpride 200-1600 Risperidone 2-9 Quetapine 50-400 Olanzapine 10-20 Aripiprazole

Tatalaksana Distonia Akut Diberikan obat antikolinergik, misalnya triheksifenidil, sulfas atropine dan difenhidramin.

TERIMA KASIH