Rumiyati, S.Pd. Bahasa Indonesia Kelas X – IPS.2 MA Negeri 1 Sumpiuh Anekdot Rumiyati, S.Pd. Bahasa Indonesia Kelas X – IPS.2 MA Negeri 1 Sumpiuh
Pengertian Anekdot Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat.
Ciri-ciri Teks Anekdot Berupa teks cerita Sindiran Lucu/komedi Menarik Singkat Nyata Partisipan Kritik
Struktur Teks Anekdot Abstraksi : Bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini. Krisis : Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan. Reaksi : Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi. Koda : Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Bentuk konversi dari teks anekdot Puisi : Terdiri dari bait-bait Prosa : Terdiri dari paragraf-paragraf Drama : Terdiri dari dialog Gambar : Poster, Pamflet, Karikatur
Kecelakaan Karambol Seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sebuah sekolah menengah pertama akan mengajar. Guru tersebut bernama Pak Muslih. Hari ini, Pak Muslih akan mengajar di kelas 7-4. Saat memasukki kelas, suasana kelas biasa-biasa saja. “Assalamu’alaikum, selamat pagi semua” Sapa Pak Muslih ketika memulai pembelajaran. “Wa’alaikum sakam wr. wb, selamat pagi Pak!” Jawab murid- murid secara bersamaan. “Hari ini kita akan mempelajari mengenai cerpen. Sebelum kita masuk ke pokok pembahasan, siapa yang sudah tahu apa itu cerpen?” Tanya Pak Muslih. “Cerita pendek, Pak” Sahut seorang murid. “Iya benar. Yang lainnya ada yang tahu?” Tanya Pak Muslih lagi. Tidak ada yang menjawab, Pak Muslih pun segera menjelaskan tentang materi cerpen.
Setelah Pak Muslih menjelaskan kepada murid-murid, akhirnya murid-murid mengerti tentang cerpen. “Jadi, sekarang kalian telah mengetahui tentang cerpen. Sekarang, Bapak minta kalian untuk membuat sebuah cerpen tentang berita yang sedang hangat, yaitu kecelakaan karambol. Bapak berikan waktu selama 45 menit. Setelah itu, salah satu dari kalian akan Bapak tunjuk untuk membacakan cerpen buatannya di depan kelas” Kata Pak Muslih. “Mengerti?” Lanjutnya. “Mengerti Pak!” Seru murid-murid dengan kompak. 45 menut kemudian “Yaa, sudah 45 menit ya anak-anak. Sudah selesai?” Yanya Pak Muslih ketika ia bangkit dari kursinya. “Sudah Pak!” jawab murid-murid, dan ada salah satu dari mereka yang menjawabnya dengan lantang. “Oke, kamu Alwi. Tolong bacakan di depan teman-temanmu cerpen yang kamu buat. Silahkan maju ke depan” Kata Pak Muslih sambil menunjuk Alwi, seorang murid yang menjawab pertanyaan Pak Muslih dengan lantang. Alwi bangkit dari kursinya dan segera ke depan untuk membacakan cerpen buatannya.
“Suatu hari, Andre dan teman-temannya sedang bermain karambol di teras rumahnya yang berpapasan langsung dengan jalan umum. Salah satu temannya yang bernama Doni, bermain dengan semangat. Hingga karambol yang dimainkan Doni terpental ke jalan. Lalu, Doni meminta tolong kepada Andre untuk mengambilnya. Saat Andre mengambil karambol tersebut, sebuah motor melintas dengan kecepatan yang lumayan tinggi, hingga akhirnya Andre tertabrak. Doni dan teman-teman Andre yang lain segera menghampiri Andre yang sudah pingsan. Doni sangat menyesal dan Andre segera dilarikan ke rumah sakit” Cerita Alwi. Seluruh murid di kelas tertawa karena cerpen Alwi tersebut. Sedangkan, Pak Muslih hanya menggelang-gelengkan kepalanya. Alwi terdiam dan bingung karena teman-temannya tertawa. “Alwi, apakah kau tidak menonton atau membaca berita?” Tanya Pak Muslih. “Tidak, Pak” Jawab Alwi. “Lalu, tidakkah kamu tahu apa kecelakaan karambol itu?” Tanya Pak Muslih lagi. Dan Alwi kembali menjawab tidak.
“Anak-anak, tolong jelaskan kecelakaan karambol “Anak-anak, tolong jelaskan kecelakaan karambol. Acungkan tangan” Sahut Pak Muslih. Seorang murid mengacungkan tangannya dan menjelaskan tentang kecelakaan karambol. “Kecelakaan karambol adalah kecelakaan yang menggunakan kata kiasan karena terjadinya kecelakaan tersebut sangat kacau” Jelasnya. “Mengerti, Alwi?” Tanya Pak Muslih. “Mengerti, Pak” Kata Alwi. “Baiklah, silahkan kembali ke kursi kamu” Lanjut Pak Muslih. Alwi kembali ke kusinya dan suasana kelas yang awalnya penuh dengan tawa, sekarang sudah kembali tenang.
Pembahasan bagian-bagian teks anekdot : Abstraksi : Seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sebuah sekolah menengah pertama akan mengajar. (Paragraf 1) Orientasi : Saat memasukki kelas, suasana kelas biasa-biasa saja. (Paragraf 2)
Pembahasan bagian-bagian teks anekdot : Krisis : Alwi, seorang murid yang salah paham atas pengertian kecelakaan karambol. (Paragraf 5) Reaksi : Seluruh murid di kelas tertawa karena cerpen Alwi tersebut. Sedangkan, Pak Muslih hanya menggeleng- gelengkan kepalanya. (Paragraf 6) Koda : Alwi kembali ke kusinya dan suasana kelas yang awalnya penuh dengan tawa, sekarang sudah kembali tenang. (Paragraf 8)