Sistem koloid Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.
Perbedaan Suspensi,Larutan,& koloid No Suspensi Larutan Koloid 1 Heterogen Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra. Homogen secara makroskopis tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. 2 Salah satu atau semua partikel lebih dari 100 nm Semua partikel berdimensi (panjang, lebar atau tebal) kurang dari 1 nm Partikel berdimensi antara i nm – 100 nm 3 Dua fase Satu fase 4 Tidak stabil stabil Pada umumnya stabil 5 Dapat disaring Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaringan ultra
Sifat Koloid I.Efek Tyndall Oleh larutan, berkas sinar diteruskan sehingga jejaknya tak terlihat; sedang oleh partikel-parlikel koloid dan suspensi, berkas sinar dihamburkan sehingga jejaknya terlihat.
sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara lain: sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu. berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.
2.Gerak brown Gerak Brown menunjukkan kebenaran teori kinetik molekul yang menyatakan bahwa molekul-molekul dalam zat cair senantiasa bergerak. Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul - molekul medium terhadap partikel Dalam suspensi tidak menjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar. Arah tumbukan molekul medium dengan partikel zat terdispersi: (a) larutan (b) koloid (c) suspensi
Contoh : Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format. Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas (aluminium sulfat). Asap atau debu dari pabrik/industri dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari Cottre. 3.Koagulasi Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut koagulasi. Dengan terjadinya koagulasi, berarti gas terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
4.Koloid Pelindung Contoh: Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukkan kristal besar es atau gula. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloi pelindung. Pada beberapa proses, suatu koloid harus dipecahkan. Misalnya, koagulasi lateks. Dilain pihak, koloid perlu dijaga supaya tidak rusak. Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok
5.Dialisis Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong koloid itu dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir.
6.Koloid Liofil dan Koloid Liofob Sol Hidrofil Mengadsobsi mediumnya. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit. Viskositas lebih besar daripada mediumnya. Bersifat reversible. Efek Tyndal lemah. Sol Hidrofob Tidak mengadsorbsi mediumnya. Hanya stabil pada konsentrasi kecil. Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit. Viskositas hampir sama dengan mediumnya. Tidak reversible. Efek Tyndal lebih jelas.
Pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari Pengolahan Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Air Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Bersih Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapai mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar sepeni ddergen dan pestisida.