JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SK & SD Standar Kompetensi Memahami penyakit parkinson
Advertisements

METODOLOGI PENELITIAN. Oleh. Dr.Resna AS MPH. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten BSD- CITY, STIKes BANTEN / 5. BSD City.
DIABETES MELLITUS.
Sampel Size (ukuran sampel)
Studi Eksperimen.
Studi Eksperimen.
DI INDONESIA PERIODE 2005 – 2007 for further detail, please visit
Oleh : FERRYANSYAH ILHAM SYAH MELISSA MANDATASARI.
METODOLOGI PENELITIAN.
JUDUL & LATAR BELAKANG Puspo Wardoyo.
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI
Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Prof, Dr, dr. Suroto, Sp.S (K)
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
Seminar gizi Kesehatan
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
HUBUNGAN KONSULTASI GIZI DENGAN PERUBAHAN PERILAKU POLA MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLI GIZI RSUD KOTA PADANG PANJANG Oleh :Defrijon.
Oleh: Luqman Ardi Setiawan ( ) Muhammad Ali Shodiqin ( )
Pengaruh Vitamin A yang diberikan pada Program Perluasan Kontak Imunisasi pada Respon Antibodi terhadap Vaksin Polio Oral (OPV) Disusun Oleh: RICHE MIA.
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
USULAN PENELITIAN PENGARUH HARGA BAHAN POKOK TERHADAP DAYA BELI MASYARAKAT DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : SITI MUSYAROFA CBA
UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed-Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration DISUSUN OLEH :
Kritik Jurnal Fery Mendrofa.
SK & SD Standar Kompetensi Memahami penyakit parkinson
Comparison of Real Time IS6110-PCR, Microscopy, and Culture for Diagnosis of Tuberculous Meningitis in a Cohort of Adult Patients in Indonesia Nama :
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Tranexamic Acid for spontaneous intracerebral hemorrage
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S
RIZA HUDA PRATAMA RAHAYU
- JURNAL READING - Farikha Ni’matul Maghfiroh
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN YANG BEROBAT DI POLIKLINIK ENDOKRIN BAGIAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN TENTANG OBESITAS DAN KOMPLIKASINYA.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI DESA PARINGAN KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO Oleh : RIO YANUAR B.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
Efek Pengobatan Clopidogrel + Aspirin dalam 12 jam Stroke Minor Akut atau Transient Ischemic Attack by Grace Fidia.
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN MENURUT ANDREW GOLISZEK (2005), PERSEPSI KERJA, KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD ULIN BANJARMASIN.
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
KELOMPOK 4 Dina Anita S (11) Murdiningsih D (29) Ixora A (25)
Oleh : Andri Markhoni Permana
Jurnal Reading Perbandingan Dopamin dan Norepinephrine dalam Pengobatan Syok Pembimbing Dr nunung SpAn Disusun oleh Yudha Ramdani ( ) KEPANITRAAN.
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
ANALISA JURNAL Equal antipyretic effectiveness of oral and rectal acetaminophen: a randomized controlled trial [ ISRCTN ] (Efektinitas penggunaan.
SAMPLE SIZE PERTEMUAN 9 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
ENDANG SULISTYARINI GULTOM OBAT ANTIEPILEPSI DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA EPILEPSI : STUDI DI RUMAH SAKIT RAWATAN TERSIER.
Jurnal Reading Sylvan Rubama, S.Ked Pembimbing: dr. A. Yani, Sp.S. M. Kes Tricyclic Antidepressants for Preventing Migraine in Adults.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
Journal reading MANITOL AND OUTCOME IN INTRACEREBRAL HEMORRHAGE propensity score and multivariable intensive blood pressure reduction in acute cerebral.
Uji Dua Sampel Berpasangan
Pembimbing: dr. Kemalasari
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK TAHUN 2017 PENELITIAN KEPERAWATAN DASAR RIRIN AFRIMA YENNI
Rangkaian Awal terjadinya Perdarahan Mayor pada Penggunaan Antiplatelet Setelah TIA atau Stroke Iskemik Andhitya WP Teibang
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
BRAIN STRUCTURE AND COGNITION 3 YEARS AFTER THE END OF AND EARLY MENOPAUSAL HORMON THERAPY TRIAL DEBBY SHERLY AMANDA
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
JOURNAL READING “Effect of Vitamin D Deficiency on the Frequency of Headaches in Migraine” Disusun oleh: Fitria Hasanah Simamora ( ) Pembimbing.
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Efikasi dari Obat Antidepresi untuk Gejala Depresi pada Penyakit Parkinson : Sebuah Penelitian Meta-analisis Chuanjun Zhuo, MD, PhD, Rong Xue, MD, Lanlan.
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
Migrain Without Aura; A New Definition
Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S Siska Sulistiyowati
APLIKASI ADMINISTRASI PENDAFTARAN PASIEN PADA KLINIK Harum Puspasari
Penatalaksanaan fitoterapi terhadap penyakit hipertensi Elmilia pitriana A farmasi.
Transcript presentasi:

JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, SpS OLEH : Lisprapikasari 1610221058 KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “Veteran” JAKARTA RSUD AMBARAWA

ABSTRAK

Objektif Apakah Mucuna Pruriens (MP) yaitu sejenis tanaman kacang kara benguk yang mengandung levodopa dan tumbuh pada semua daerah tropis di seluruh dunia dapat digunakan sebagai alternatif levodopa pada individu miskin dengan penyakit parkinson yang tidak mampu menjalani terapi jangka panjang dengan obat levodopa yang tersedia di pasaran.

Metode Meneliti efikasi dan keamanan dari serbuk MP dosis tunggal berasal dari biji MP yang dikeringkan tanpa pengolahan farmakologis. Delapan belas pasien dengan penyakit parkinson stadium lanjut mendapatkan terapi secara acak sebagai berikut : (1) tablet dispersible levodopa 3.5 mg/kg dikombinasikan dengan dopa-decarboxylase inhibitor benserazide (LD + DDCI : terapi dasar) ; (2) MP dosis tinggi (MP-Hd ; 17.5 mg/kg) ; (3) MP dosis rendah (MO-Ld ; 12.5 mg/kg) ; (4) tablet levodopa tanpa DDCI (LD-DCCI ; 17.5 mg/kg) ; (5) MP dikombinasikan dengan benserazide (MP + DDCI ; 3.5 mg/kg) ; (6) plasebo. Hasil efikasi dinilai dari perubahan respon motorik pada menit ke 90 dan 180 serta durasi responnya. Hasil keamanan dinilai dari ada tidaknya efek samping, perubahan tekanan darah dan detak jantung serta keparahan diskinesia.

Hasil Jika dibandingkan dengan LD+DDCI, MP-Ld memperlihatkan respon motorik yang serupa dengan sedikit diskinesia dan AEs, sementara MP-Hd dapat menginduksi perubahan respon motorik yang lebih baik pada menit ke 90 dan 180, durasi yang lebih lama, dan lebih sedikit diskinesia. MP-Hd menghasilkan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan LD+DDCI dan LD-DCCI. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada respon kardiovaskular. Kesimpulan Pemberian MP dosis tunggal memiliki efikasi dan keamanan yang tidak lebih buruk dari tablet dispersible levodopa/benserazide. Efek klinis MP-Hd serupa dengan pemberian monoterapi levodopa dengan profil tolerabilitas yang lebih baik.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Efikasi MP tidak jauh berbeda dengan levodopa/benserazide ? Levodopa  terapi efektif pada parkinson Penggunaan levodopa pada daerah berpendapatan rendah masih sangat terbatas  sebagian >> pasien parkinson tidak diterapi  ↓ angka kelangsungan dan kualitas hidup Pengobatan herbal alternatif yang lebih terjangkau dan lebih murah dengan  MP  tanaman kacang-kacangan yang mengandung levodopa dengan konsentrasi cukup tinggi Pemberian MP dosis tinggi aman ? Efek dari MP serupa dengan pemberian levadopa ?

JENIS DAN METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Subjek Penelitian Doble Blind RCT (Uji Klinis Secara Acak) Cross-Over study Jenis Penelitian Pasien dengan penyakit parkinson idiopatik sesuai dengan kriteria UK Brain Bank yang direkrut oleh ahli neurologis lokal di Santa Cruz (Bolivia) Subjek Penelitian

Sampel Penelitian Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Pasien parkinson yang berespon terhadap levodopa dan menunjukan adanya fluktuasi motorik selama minimal 1 jam pada saat bangun tidur Pasien yang menggunakan obat anti parkinson secara teratur ± 30 hari sebelum rekrutmen Kriteria Inklusi Pasien dengan gangguan kognitif (sesuai DSM-IV-TR atau Mini-Mental State Examination [MMSE] < 26) Pasien dengan gejala klinis gangguan kejiwaan Pasien dengan Hoehn & Yahr stadium 5 Pasien dengan kondisi medis tidak stabil Pasien hamil Kriteria Eksklusi

Variabel Penelitian INDEPENDEN DEPENDEN Ke6 regimen obat (MP-Hd, MP-Ld, LD+DDCI, LD-DDCI, MP+DDCI, Plasebo) DEPENDEN Efikasi dan Keamanan

Pengukuran Hasil EFIKASI KEAMANAN Primer  Perubahan Respon Motorik  UPDRS-III Sekunder  Periode laten to on & the duration of on state KEAMANAN Efek samping Perubahan TD dan HR Keparahan diskinesia

SPSS 17 ANALISA DATA PROGRAM STATISTIK Mc Nemar Test Hasil Sekunder : T test OR Wilcoxon Mc Nemar Test SPSS 17

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian Karakteristik Klinis Subjek Penelitian Rata-rata durasi penyakit adalah 10 tahun dan durasi rata-rata durasi ontime setelah pemberian dosis tunggal levodopa/karbidopa di rumah sekitar 160 menit. 8 pasien menjalani terapi MP secara rutin rata-rata selama 3,5 tahun. 18 pasien (13 pria, 5 wanita) dengan PD stadium lanjut pada penelitian ini seluruhnya mempunyai fluktuasi dan diskinesia motorik.

2. Efikasi MP Dibandingkan dengan respon motorik pada menit ke90, skor UPDRS-III pada menit ke 180 jauh lebih rendah dengan rata-rata sebesar 32% pada LD+DDCI, 16% pada MP-Ld, dan 50% pada MP+DDCI. Pemberian dosis levodopa yang sama dari MP-Hd atau LD-DDCI dapat memberikan respons motorik yang sama pada satu waktu. Pemberian MP-Ld dan MP+DDCI memberikan respons motorik yang serupa dengan LD+DDCI, sementara MP-Hd menginduksi peningkatan respon motorik yang lebih baik pada menit ke 90 dan 180 (p = 0,037 dan p = 0,002). Efikasi MP-Hd dan Mp-Ld tidak jauh berbeda dengan terapi LD+DDCI

3. Keamanan MP Bila dibandingkan dengan LD+DDCI, AE secara signifikan lebih rendah pada pemberian MP- Ld dan MP-Hd. AEs paling sering terjadi pada 30-45 menit setelah pemberian terapi dan bertahan < 15 menit, kecuali 4 pasien, yang melaporkan AEs berlangsung > 90 menit setelah LD-DDCI. Meskipun dosis levodopa sama, AE >> sering terjadi pada LD-DDCI dibandingkan MP-Hd. Tidak ada perbedaan antara perubahan tekanan darah dan detak jantung. Pemberian plasebo berbeda dengan semua regimen karena tidak menimbulkan perubahan apapun. Diskinesia pada menit ke-90 lebih rendah pada pemberian MP-Hd dan LD-DDCI dibandingkan dengan LD+DDCI.

PEMBAHASAN

Jika dibandingkan dengan LD+DDCI, MP-Ld memperlihatkan respon motorik yang serupa dengan sedikit diskinesia dan AEs, sementara MP-Hd dapat menginduksi perubahan respon motorik yang lebih baik pada menit ke 90 dan 180, durasi peningkatan respon motorik yang lebih lama, dan lebih sedikit diskinesia. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dengan ekstrak MP (menggunakan pengolahan farmakologis) yang melaporkan kejadian diskinesia berkurang jika diberikan MP dibandingkan dengan LD+DDCI. Profil keamanan MP lebih menguntungkan dibandingkan profil keamanan LD + DDCI dan LD - DDCI. Pertama, MP dosis rendah dan dosis tinggi berhubungan dengan AE lebih sedikit dibandingkan LD + DDCI. Temuan kami sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa, meskipun pengurangan dosis levodopa setiap hari, penambahan DDCI tidak berpengaruh atau bahkan memperparah hipotensi, menimbulkan gangguan kejiwaan, dan diskinesias lebih besar dibandingkan pemberian levodopa saja.

Kesimpulan Pemberian MP dosis tunggal memiliki efikasi dan keamanan yang tidak lebih buruk dari tablet dispersible levodopa/benserazide. Efek klinis MP-Hd serupa dengan pemberian tablet levodopa dengan dosis yang sama dengan profil tolerabilitas yang lebih baik (efek samping yang lebih sedikit) sehingga MP bisa menjadi alternatif pada individu berpenghasilan rendah yang mengalami parkinson.

Daftar Pustaka