 SYAMSIDAR  PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tujuan III Mengetahui proses dan fungsi dari analisa losses pada stasiun clay bath Untuk mengetahui.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Modified Atmosphere Packaging (MAP)
Advertisements

Sifat Fisika Ekosistem Perairan Tawar
KARAKTERISTIK LIMBAH GAS DAN PARTIKEL
BOILER 2 Disusun Oleh : Puji Wulandari ( ) Putri Ayu Wulandari ( ) Faddel Pinasthika ( )
PENGALAMAN KERJAPRAKTEK MAHASISWA
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
PERKEMBANGAN MUTU KOMODITI JAGUNG PROVINSI GORONTALO Oleh: DIREKTORAT PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU BARANG DEPARTEMEN PERDAGANGAN 2007.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
PROSES BUDIDAYA TANAM PADI A. Sertifikasi Benih
Teknologi Pascapanen Hasil Pertanian
Metode Pembuatan Bioarang
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
PEMANFAATAN KENDARAAN DAN ALAT BERAT
Nama : Wa Ode Harnanti Nim : Prodi : kimia Fak : Kip
Penggaraman dan Pengeringan
Lukita Wahyu Permadi, Ari Wibowo, Cindy Malfica
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit (PKO)
Tugas Akhir ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb NAMA : ZILFIADI
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
PANEN Persiapan panen Organisasi panen Kriteria matang panen
Peronika Hasibuan, Rizka Handayana P, Sobhan Zainal Arifin
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO
Pengolahan minyak kelapa sawit
PROSES PENGOLAHAN, PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
Mengenal Lebih Dekat Minyak Buah Kelapa Sawit
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
PENGOLAHAN MINYAK DAN INTI KELAPA SAWIT
Metode Pembuatan Bioarang
Metode Pembuatan Bioarang
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Analisis Pengendalian Mutu Pada Pengolahan Minyak Sawit Dengan Metode Statistical Quality Control (SQC)) Pada PTP. NUSATNTARA IV PKS ADOLIA.
Mesin Pemanen Tebu Oleh : Fatma Ridha Nurlaili
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
TEPUNG TELUR.
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
Teknologi Dan Rekayasa
TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 17 MEI 2009 emhanatsir Fapet UB 2009.
Limbah Industri Minyak Kelapa sawit
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
satu kegiatan terpisah sama sekali dari lainnya, dan
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
ENERGI BIOMASSA.
PENGELOLAAN LIMBAH PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA
BAB 1 MORTAR Sep-18.
Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng
PABRIK PENGOLAHAN TANDAN KELAPA SAWIT
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pengelolaan Limbah Peternakan 2018
PEMANFAATAN DAUR ULANG LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
9 PROYEK CIVIL – Stone Crusher TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
PRAKTIK KERJA LAPANGAN PT BSP KUALA PIASA ESTATE (KOMODITI KELAPA SAWIT) KELOMPOK : M. KHAIDIR (KETUA) ( ) M. NIZAR ( ) ATRIA UTAMI SITOMPUL.
TUGAS PERANCANGAN IPAL RIVALDI SIDABUTAR / PENGOLAHAN AIR LIMBAH/LUMPUR DENGAN PROSES DIGESTASI ANAEROBIK.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
STERILISASI DAN DISINFEKSI. KITA AKAN MEMPELAJARI ? ARTI KELAPA SAWIT? SEJARAH PEKEMBANGAN KELAPA SAWIT? SEJARAH PEKEMBANGAN KELAPA SAWIT? PROSPEK KELAPA.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
PROSES CLEANING PADA SATUAN OPERASI Desi Salmah (G )
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
TBT KELAPA SAWIT.
Transcript presentasi:

 SYAMSIDAR 

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tujuan III Mengetahui proses dan fungsi dari analisa losses pada stasiun clay bath Untuk mengetahui pengaruh losses pada stasiun clay bath.

PT. Perkebunan Nusantara I adalah suatu perusahaan perkebunan yang dimiliki oleh Negara yang berorientasi di bidang perusahaan dan pengolahan. Perkebunan kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara I ini mulai berkembang pada tahun 1975 yang disponsori oleh PTP VI dan PTP VII dari Sumatera Utara dengan bantuan Bank Dunia

Proses pengolahan kelapa sawit Transportas i Loading Ramp Perebusan TBS dituangkan ke tressure Terjadi pemisahan fruit dan tangkos EBC (Entiban Conveyor) Digester Secrewpress Fiber dijadikan bahan bakar boiler Nut masuk ke polishing drum untuk melepaskan serabut yang masih melekat di nut Jembatan timbang

Nut Nut Silo Claybath Ripple Mill LTDS * Wadah Kernel Silo * Memecahkan cangkang & inti * Pemisahan dengan menggunakan udara * menggunakan campuaran tanah rayap STASIUN PENGOLAHAN BIJI Cangkang ada intinya (losses) Inti ada cangkangnya (kotoran)

Losses Inti Kehilangan inti yang terjadi selama pengolahan inti yang mengakibatkan inti pecah, maupun tidak terlepas dari cangkang maka analisa losses dilakukan agar dapat diketahui seberapa besar kehilangan inti yang terjadi selama proses pengolahan biji Norma losses inti pada proses pemisahan inti sawit adalah 0,08%.

Alat pemisah inti dengan cangkang dengan memakai tanah rayap. Proses pemisahan ini secara basah dengan memanfaatkan berat jenis dari bahan yang dipisahkan dengan larutan tanah rayap yang mempunyai berat jenis diantara kedua bahan tersebut. Bagian yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti dan cangkang di dalam Claybath akan terpisahkan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Inti sawit memiliki berat jenis ± 1,13 kg/m 3 sedangkan cangkang memiliki berat jenis ± 1,28 kg/m 3 (berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan). Maka untuk memisahkan kedua material tersebut di butuhkan larutan dengan berat jenis antara 1,15 - 1,20 kg/m 3. Berat jenis larutan claybath perlu dilakukan kontrol setiap saat, karena berat jenis larutan tersebut dapat berubah-ubah akibat pertambahan zat tersuspensi yang berasal dari debu dan pecahan biji. Sehingga berat jenis larutan menjadi tidak sesuai lagi.

Tanggal Sampel Jumlah (gr) Inti Utuh Inti Pecah Inti Lekat Nutten LOSSES gr% %grgr%grgr% 6Feb17 WS l , Feb17 WS I , Feb17 WS I Feb17 WS I , Feb17 WS I Rata-rata 0.25

Tanggal Norma Kehilangan %Losses 6/02/17 0,32 2,3 % x 4,0 = 0, /02/170,168 4,2 % x 4,0 = 0, /02/170,253 6,3 % x 4,0 = 0, /02/170,268 6,7 % x 4,0 = 0, /02/170,276 6,9% x 4,0 = 0,

Kehilangan inti pada pada pemisahan harus dihindari, karena jika kehilangan inti besar kerugian yang didapat pun besar, pada setiap proses produksi yang terjadi pada setiap pabrik selalu terjadi kehilangan (losses). Hal ini merupakan hal yang lazim yang terjadi dan tidak bisa dicegah, namun dapat diusahakan supaya diminimalkan agar tidak terjadi losses. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa losses inti di claybath berkisar antara 0,032-0,276%, hal ini menunjukkan bahwa losses inti di claybath pada PKS Tg. Seumantoh masih ada yang belum memenuhi standar perusahaan, yakni 0,08%. Apabila losses yang didapat berada diatas norma yang telah ditetapkan perusahaan, maka hal ini disebabkan oleh campuran tanah rayap yang belum sesuai dengan berat jenis yang ditetapkan, akan tetapi tentu saja perlu diusahakan supaya meminimalkan losses tersebut untuk dapat mengetahui agar tidak terjadi losses dalam ukuran yang berlebihan.

Dari pelaksanaan tugas khusus yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, yaitu :  Mutu bahan baku (TBS) tandan buah segar yang masuk harus sesuai kriteria mutu panen yang baik.  Proses pemisahan inti sawit dengan cangkang menggunakan sistem clay bath merupakan satu hal yang sangat menentukan mutu inti sehingga harusdilakukan sebaik mungkin  PemisaHan cangkang dan inti dengan menggunakan sistem claybath lebih efisien, tidak rumit dan harga murah.  Proses pemisahan dengan claybath didasari pada perbedaan berat jenis antara kernel basah yang mampunyai BJ=1,13kg/m 3 dengan cangkang yang mempunyai BJ= 1,28 kg/m 3

WASSALAMUALAIKU M WR.WB TERIMA KASIH