KOMUNIKASI PENYULUHAN Falsafah dan Prinsip-Prinsip Penyuluhan Annisa Anindya 0810862047
DEFINISI FALSAFAH Kata falsafah adalah bahasa Arab. Dalam bahasa Yunani adalah philosophia (philo = cinta ; Sophia = hikmah). Falsafah dalam bahasa Greek berarti love of wisdom, cinta akan kebijaksanaan yakni menunjukkan harapan/kemajuan untuk mencari fakta dan nilai kehidupan yang luhur. Plato (filosof Yunani) mengartikan falsafah sebagai ilmu pengatahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Walter Kaufmann, menyebutkan bahwa falsafah adalah pencarian kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi.
Definisi Penyuluhan Secara harfiah, penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor ataupun alat untuk menerangi kegelapan. Jadi dapat dimaknai bahwa penyuluhan dimaksudkan untuk member penerangan ataupun penjelasan pada mereka yang disuluhi agar tidak berada dalam kegelapan mengenai masalah tertentu.
Penyuluhan adalah kegiatan mendidik orang (kegiatan pendidikan)dengan tujuan mengubah perilaku klien sesuai dengan yang direncanakan/dikehendaki yakni orang makin modern. Ini merupakan usaha mengembangkan (memberdayakan) potensi individu klien agar lebih berdaya secara mandiri.
Falsafah Penyuluhan Di Amerika Serikat juga telah dikembangkan falsafah 3-T : teach, truth, and trust (pendidikan, kebenaran, dan kepercayaan).
Falsafah penyuluhan menurut Kelsey dan Hearne (1955) : Penyuluh harus bekerja sama dengan masyarakat, dan bukannya bekerja untuk masyarakat (Adicondro, 1990). Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tapi mampu mendorong terciptanya kreativitas dan kemandarian masyarakat agar mampu berswakarsa, swadaya, swadana dan swakelola dalam berkegiatan agar tercapai tujuan, harapan dan keinginan. Penyuluhan mengacu pada terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat dan peningkatan harkatnya sebagai manusia.
Ellerman (2001) mencatat 8 peneliti yang menelusuri teori pemberi bantuan: Hubungan penasehat dan aparat birokrasi pemerintah (Albert Hirschman) Hubungan guru dan murid (John Dewey) Hubungan manajer dan karywan (Douglas McGregor) Hubungan dokter dan pasien (Carl Rogers) Hubungan guru spiritual dan murid (Soren Kierkegaard) Hubungan organisator dan masyarakat (Saul Alinsky) Hubungan pendidik dan masyarakat (Paulo Freire) Hubungan Agen-pembangunan dan lembaga local (E.F. Schumacher)
FALSAFAH PENYULUHAN Falsafah mendidik/pendidikan (bukannya klien “dipaksa-terpaksa terbiasa”) Ki Hajar Dewantoro (Syarif Tayeb, 1977) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan digunakan falsafah: Ing ngarso sung tulodo, mampu memberikan contoh atau teladan bagi masyaraka sasarannya. Ing madyo mangun karso, mampu menumbuhkan inisiatif dan mendorong kreatifitas, serta semangat dan motivasi untuk selalu belajar dan mencoba. Tut wuri handayani, mau menghargai dan mengikuti keinginan-keinginan serta upaya yang dilakukan masyarakat, sepanjang tidak menyimpang atau meninggalkan acuan yang ada, demi tercapainya tujuan perbaikan kesejahteraan hidup.
FALSAFAH PENYULUHAN 2. Falsafah pentingnya individu 3. Falsafah Demokrasi 4. Falsafah Bekerjasama 5. Falsafah “Membantu Klien Membantu Diri Sendiri.” 6. Falsafah Kontinyu/berkelanjutan 7. Falsafah Membakar Sampah (secara tradisional, baik individual, maupun berkelompok).
DEFINISI PRINSIP Mathews menyatakan bahwa : prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijakan yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara konsisten. Prinsip akan berlaku umum, dapat diterima secara umum, telah diyakini kebenarannya dari berbagai pengamatan dalam kondisi yang beragam. “Prinsip” dapat dijadikan landasan pokok yang benar, bagi pelaksanaan kegiatan.
Meskipun “prinsip” biasanya diterapkan dalam dunia akademis, Leagans(1961) menilai bahwa setiap penyuluh dalam melaksanakan kegiatannya harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip penyuluhan
PRINSIP PENYULUHAN (pendidikan) Mengerjakan Akibat Asosiasi
PRINSIP-PRINSIP PENYULUHA Dahama dan Bhatnagar (1980): Minat dan kebutuhan Organisasi masyarakat bawah Keragaman budaya Perubahan budaya Kerjasama dan partisipasi Demokrasi dalam penerapan ilmu Belajar sambil bekerja Penggunaan metode yang sesuai Kepemimpinan Spesialis yang terlatih Segenap keluarga Kepuasan
Terkait dengan pergeseran kebijakan pembangunan pertanian dari peningkatan produktivitas usahatani ke arah pengembangan agribisnis, dan di lain pihak seiring dengan terjadinya perubahan sistem desentralisasi pemerintahan di Indonesia, telah muncul pemikiran tentang prinsip- prinsip (Soedijanto, 2001):
Prinsip penyuluhan pertanian: Kesukarelaan Otonom Keswadayaan Pertisipatif Egaliter Demokrasi Keterbukaan Kebersamaan Akuntabilitas Desentralisasi
TERIMA KASIH ^-^