DIFFERENTIAL DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING
DEGENERASI MAKULA KATARAK GLAUKOMA
UNCORRECTED REFRACTIVE ERROR KELAINAN REFRAKSI YANG TIDAK DIKOREKSI Kebutaan karena kelainan refraksi yang tidak dikoreksi merupakan permasalahan kesehatan masyarakat di banyak negara Permasalahan tersebut karena pelayanan kesehatan mata yang tidak memadai, walau koreksi terhadap kelainan refraksi merupakan perawatan kesehatan mata yang paling sederhana dan efektif
PENGELIHATAN SUB NORMAL (LOW VISION) Pengelihatan sub normal merupakan gangguan pengelihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata koreksi, lensa kontak, atau operasi Pengelihatan sub normal bukan merupakan kebutaan total karena masih dapat melihat meski hanya sebagian (sedikit sekali) Penyebabnya antara lain katarak, degenerasi makula, glaukoma, yang banyak terjadi pada usia tua, selain itu juga disebabkan diabetes, kanker mata, trauma pada mata, maupun trauma pada otak 1/6 dari mereka yang berusia diatas 45 tahun, dan ¼ dari mereka yang berusia diatas 75 tahun menderita pengelihatan sub normal
WHO (World Health Organization): Tajam pengelihatan pada mata dengan pengelihatan yang terbaik setelah dilakukan koreksi: 6/6 – 6/18 : normal 6/18 – 6/60 : gangguan pengelihatan (visual impairment) 6/60 – 3/60 : gangguan pengelihatan parah (severe visual impairment) < 3/60 : buta Pengelihatan sub normal: setelah dilakukan koreksi, tajam pengelihatan pada mata dengan pengelihatan terbaik antara 6/18 hingga 3/60 Buta: setelah dilakukan koreksi, pada mata dengan pengelihatan terbaik tajam pengelihatan kurang dari 3/60, atau lapangan pengelihatan kurang dari 10O
American Optometric Association: Pengelihatan sebagian (partially sighted): dengan menggunakan lensa koreksi konvensional, tajam pengelihatan antara 20/70 dan 20/200 Buta (legally blind): dengan menggunakan lensa koreksi konvensional, tajam pengelihatan kurang dari 20/200 dan/atau lapangan pengelihatan yang terbatas kurang dari 200
Pengelihatan sub normal dapat diberbaiki dengan alat bantu pengelihatan: Kacamata teleskopik Lensa untuk memfiltrasi sinar Kaca pembesar Selain itu dapat pula menggunakan: Jam yang mengeluarkan suara Jam yang dapat diraba Telepon, jam, dan bacaan dengan angka/huruf yang ukurannya besar Proyektor (overhead proyektor, LCD proyektor, prisma baca)