5. Imunodefisiensi Adalah kondisi dimana salah satu atau beberapa komponen respon imun mengalami penurunan jumlah atau fungsi Hal ini menyebabkan tubuh.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBEKALAN FIELD LAB SEMESTER IV
Advertisements

ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
IMMUNOLOGI Antibodi.
Dosen Imunologi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta
DASAR TERAPI GEN Oleh DR. HASNAR HASJIM.
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
BAB 11 Sistem Imun.
Sistem Pertahanan Tubuh
R BAYU KUSUMAH N SISTEM IMUN. Adalah kemampuan untuk membunuh patogen atau bahan asing lain dan untuk mencegah berlanjutnya kasus penyakit akibat infeksi.
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
PENGERTIAN LIMPOSIT Limposit adalah sel darah putih kecil yang bertanggungjawab untuk meningkatkan respon imun secara efektif terhadap antigen. Limfosit.
PATOFISIOLOGI IMUNITAS
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Sistem Kekebalan Tubuh
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Stadium klinis HIV/AIDS
PEKERJA SOSIAL DENGAN HIV/AIDS
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
VARISELA (chickenpox)
IMUNISASI.
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PATOFISIOLOGI HIV-AIDS
Kelainan pada Sistem Pertahanan Tubuh
Assalamualaikum wr.wb.
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
Ninis Indriani, M. Kep., Sp.Kep.An
HIV / AIDS Penanganan dan Pencegahan Penularan
Definisi cytomegalovirus atau lebih sering disebut dengan cmv adalah infeksi opurtunistik yang berhubungan dengan HIV. virus ini juga merupakan anggota.
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
PENYAKIT YANG PALING MEMATIKAN DI DUNIA
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
A.Pengertian Sistem Limfatik Manusia .
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
HIV AIDS.
SISTEM LIMFATIK dan IMUNITAS
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
IMUNITAS.
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
PATOFISIOLOGI INFEKSI OPORTUNISTIK
BAB 11 Sistem Imun.
BAB 11 SISTEM IMUN.
HIV/AIDS Pengenalan HIV/AIDS.
CRYPTOCOCCUS NEOFOMANS
ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA.
HIV/AIDS DAN SISTEM IMUN TUBUH
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
Kemampuan Patogen Menghindari Respon Imun
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
Mencegah Pengo batan Gejala HIV &AIDSHIVAIDS Hubungan seks Orang Terinfeksi HIV Menulari Orang Sehat Jarum Suntik Persalinan Transfusi Darah Absen Setia.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
MATEMATIKA BIOLOGI. Pendekatan Biomatematika untuk HIV dan AIDS.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
IMMUNOLOGY ALLERGIC AND AUTOIMMUNE RESPONSES OF FISH Nn. K. D. Rahalus, S.Pd, M.Si.
IMUNOGLOBULIN & ANTIGEN PADA IKAN Nn. K. D. RAHALUS, S.Pd, M.Si.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Transcript presentasi:

5. Imunodefisiensi Adalah kondisi dimana salah satu atau beberapa komponen respon imun mengalami penurunan jumlah atau fungsi Hal ini menyebabkan tubuh kita mudah sekali terkena penyakit Imunodefisiensi dibagi menjadi 2 : Imunodefisiensi primer : dibawa sejak lahir (faktor genetik) bukan karena faktor eksternal Imunodefisiensi sekunder : didapatkan karena faktor dari luar, semisal infeksi HIV, kekurangan nutrisi, dll

Imunodefisiensi Primer Terjadi karena adanya mutasi pada gen-gen yang berperan pada sistem imun Mutasi ini diturunkan dari orang tua kepada anak Hal ini mengakibatkan defisiensi pada sistem imun non spesifik, limfosit T dan B

Macam-macam Imunodefisiensi Primer Imunodefisiensi bisa terjadi pada sistem imun non spesifik, limfosit T dan B Sindroma-sindroma yang dihasilkan sangat bervariasi Sindroma ini bukan suatu kasus yang sering terjadi, cenderung jarang terjadi Bisa dibedakan menjadi : 1.Defisiensi pada limfosit T 2.Defisiensi pada limfosit B 3.Defisiensi pada sistem imun non spesifik/innate

Macam-macam Imunodefisiensi Primer Contoh defisiensi pada limfosit T : severe combined immunodeficiency (SCID), DiGeorge’s Syndrome Contoh defisiensi pada limfosit B : X-agammaglobulinemia Contoh defisiensi pada sistem imun non spesifik : severe congenital netropenia

Agammaglobulinemia tipe Bruton X linked Merupakan defisiensi sistem imun humoral, hanya mengenai anak laki-laki. Diturunkan melalui kromosom X (X linked). Mekanisme dasar penyakit: berkurangnya limfosit B pada darah tepi dan organ imun perifer, seperti tonsil, limpa dan kelenjar getah bening. Diduga ada kelainan pada gen yg diperlukan untuk proses maturasi atau diferensiasi sel pre-B menjadi sel B yg matang.

Secara klinis gejala yg timbul adalah infeksi berulang dgn bakteri piogen, misal berupa konjungtivitis, otitis media, faringitis, bronchitis, pneumonia dan infeksi kulit. Penderita dpt mengalami komplikasi paralysis dan ensefalitis pasca imunisasi polio namun patogenesisnya belum jelas. Penderita cenderung menderita penyakit autoimun spt artritis rheumatoid, lupus eritematosus, dermatomiositis serta infeksi persisten dgn Giardia lamblia.

Common Variable Immunodeficiency (CVI) Secara umum jumlah sel B cukup, namun terdapat cacat pada proses diferensiasi atau fungsi terminalnya. Cacat tersebut berupa kegagalan sel B untuk berdiferensiasi menjadi sel plasma sehingga pembentukan imunoglobulin kurang memadai jumlahnya atau berupa kelainan intrinsik pada sel B sendiri. Secara klinik kelainan ini ditemukan pada laki-laki dan perempuan pada masa anak-anak dan dewasa muda.

Defisiensi Ig A selektif Banyak ditemukan pada orang kulit putih. Dapat terjadi secara familial atau sekunder akibat infeksi campak, toxoplasma atau virus lainnya. Mekanisme yang mendasari adalah cacat pada proses diferensiasi sel B membentuk Ig A. Penderita kelainan ini bisa asimtomatik.

Gejala klinik biasanya berupa infeksi berulang pada daerah mukosa seperti saluran pernafasan, saluran cerna dan urogenital. Hal ini karena selain Ig A serum yang rendah juga Ig A sekretori yang merupakan sawar pada pertahanan utama pada mukosa berkurang. Penderita juga cenderung mengalami penyakit alergi dan autoimun.

Sindroma DiGeorge (Hipoplasia Timus) Disebabkan karena kekagalan perkembangan saccus faringeal 3 dan 4 pada minggu ke-8 kehamilan. Akibatnya terjadi hipoplasia dan aplasia kelenjar timus dan paratiroid, serta malformasi jantung dan pembuluh darah besar. Bentuk mulut, hidung dan muka juga abnormal.

Imunitas seluler tidak ada (limfosit T tdk ada pada darah tepi sedangkan parakorteks kelenjar getah bening limpa, sel plasma dan kadar imunoglobulin cenderung normal. Penderita sangat rentan terhadap infeksi virus dan jamur disertai tetani akibat aplasia kelenjar paratiroid. Dengan transplantasi timus penderita dapat tertolong.

Sindroma Wiskott-Aldrich Kelainan ini bersifat X-linked recessive, ditandai dgn trombositopenia, eksema dan infeksi berulang yg dapat bersifat fatal. Mekanisme kelainan ini adalah cacat pada protein membran dan cacat pada pematangan sel pokok hematoipoetik.

Secara klinik penderita semula menunjukkan kelenjar timus yang normal namun berangsur terjadi penurunan jumlah sel T secara progresif di sirkulasi darah dan daerah parakorteks kelenjar getah bening. Penderita cenderung mengalami infeksi berulang, trombositopenia dan eksem. Juga rentan terhadap keganasan limfoid.

Penyakit Imunodefisiensi Gabungan yang Berat Merupakan kombinasi defisiensi imun seluler dan humoral. Dikenal 2 kelompok kelainan yaitu yang diturunkan secara autosomal recessive dan X-linked recessive. Secara klinis penderita menunjukkan kerentanan terhadap berbagai jenis infeksi, baik bacterial, jamur maupun virus dan tidak dijumpai imunoglobulin dalam darah. Pengobatan kasus ini dicoba dgn transplantasi sumsum tulang dan terapi gen

Defisiensi sistem komplemen Komplemen merupakan substansi penting dalam reaksi radang dan respon imun shg defisiensi komplemen akan menyebabkan gangguan sesuai fungsinya. Contoh defisiensi C3 berdampak pada kerentanan terhadap infeksi bakteri piogenik. Defisiensi C1q, C2, C4  rentan thd penyakit kompleks imun krn pemusnahan kompleks imun dari sirkusi terhambat Defisiensi C5-C8  rentan thd neisseria (gonore)

Cacat fungsi sistem fagosit Sangat jarang terjadi, bermanifestasi sebagai radang granulomatosa yang dikenal sebagai Job system dan beberapa kelainan kongenital lainnya. Gangguan ini menyebabkan kegagalan untuk melawan infeksi.

Imunodefisiensi Sekunder Adalah penurunan respon imunitas karena faktor eksternal, seperti infeksi HIV, malnutrisi, kemoterapi

Infeksi HIV Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menyebabkan imunodefisiensi sekunder Virus ini dapat menyerang sel limfosit T CD4 + Virus menggunakan CD4 + sebagai reseptornya untuk masuk ke dalam sel Limfosit akan rusak dan jumlahnya semakin menurun  defisiensi respon imun Apabila infeksi atau musnahnya sel limfosit T CD4+ < 200 sel/ml darah  AIDS

Penurunan jumlah sel T CD4 + akibat HIV/AIDS

Perjalanan infeksi HIV - AIDS

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) Pada tahap ini penderita mengalami infeksi oportunistik (infeksi penyerta) yang ada akibat lemahnya respon imun penderita Infeksi oportunistik ini antara lain Hepatitis B Hepatitis C Tuberkulosis Kandidiasis pada mulut Dll Infeksi opotunistik ini dapat mengakibatkan kematian bagi pasien

Cara penularan HIV

HIV tidak bisa ditularkan melalui….

Terapi untuk penderita HIV/AIDS Terdapat obat antiretroviral yang dapat menekan infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, hepatitis, kandidiasis, dll Obat antiretroviral ini harus diminum seumur hidup Memiliki efek samping terhadap penderita Terdapat kejadian resistensi terhadap antiretroviral Saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularan HIV

6. INFEKSI OPORTUNISTIK

Definisi Infeksi oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan yang normal (sehat), tetapi dapat mengenai orang dengan sistem kekebalan yang tertekan 25 April

Penyebab IO Bakteri/Mycobacterium Salmonella Mycobacterium Avium Complex Jamur Candida albicans Pneumocystis jiroveci Aspegillus Cryptococcus Histoplasma Protozoa Toksoplasma Cryptospodia Virus Cytomegalovirus Herpes simplex Herpes zoster Hepatitis Human Papilloma Virus Keganasan Sarkoma Kaposi Limfoma 25 April

25 April Pd Orang dgn Imunosuppresi IO lebih sering terjadi, lebih berat dan kurang respon terhadap pengobatan yg dianjurkan Infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit yang “non- opportunistic” juga lebih sering terjadi dan sering kambuh setelah pengobatan

25 April

25 April Infeksi Oportunistik * Semua organ, >> hubungan dengan dunia luar  kulit, mulut, paru dan saluran cerna. * Jarang pd organ yang terlindungi seperti otak  pada stadium akhir penyakit.

25 April Efek ART terhadap Insidens dan Manajemen IO ART merupakan kunci utk menurunkan morbiditi yg terkait dengan infeksi HIV ART menurunkan insidens IO dan memperbaiki survival, yg tdk tergantung kpd profilaksis antimikroba –Tdk dpt menggantikan kebutuhan profilaksis antimikroba pd supresi imun yg berat Menurunkan mortaliti pd infeksi HIV Perbaikan dalam fungsi kekebalan dpt mengatasi atau menurunkan beratnya IO tertentu

25 April ART yg diberikan selama ada IO dpt menyebabkan reaksi inflamasi yg berat ART dapat menyebabkan presentasi IO yg atipikal –Hal ini memerlukan pananganan khusus Efek ART terhadap Insidens dan Manajemen IO