CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M
Apa Itu Diare ? Diare didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja dan tinja air di keluarkan tiga kali atau lebih per hari (Ramaiah, 2007:13).
Etiologi Diare tejadi akibat pencernaan bakteri E.COLI terhadap makanan. Bakteri ini sangat senang berada dalam tinja manusia, air kotor, dan makanan basi. Untuk mencegah terjadinya diare, makanan yang diberikan kepada anak harus hygenis. Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan dengan bersih (Widjaja. 2005:26).
Patofisiologi Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah adanya peningkatan bising usus dan sekresi isi usus sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan agen iritasi atau agen infeksi. Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare dan absorpsi air serta elektrolit terganggu. Sebagai homeostasis tubuh, sebagai akibat dari masuknya agen pengiritasi pada kolon, maka ada upaya untuk segera mengeluarkan agen tersebut. Sehingga kolon memproduksi mukus dan HCO3 yang berlebihan yang berefek pada gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi darah.
Manifestasi Klinis Bising usus meningkat, sakit perut atau mules Diare, vomitus, tanda dehidrasi (+) Asidosis, hipokalemia, hipotensi, oliguri, syok, koma Pemeriksaan mikro organisme (+) ( misalnya amoeba) Bisa ada darah dan mukus (lendir) dalam feses (misalnya pada disentri amuba) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun), ubun- ubun dan mata cekung, membran mukosa kering Kram abdominal Demam Mual dan muntah Anoreksia s Lemah Pucat Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernapasan cepat Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
Pemeriksaan Diagnostik Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan Kultur tinja Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah
Pencegahan 1. Menggunakan air bersih Tidak berwarna Tidak berbau Tidak berasa 2. Memasak air sampai mendidih sebolum diminum untuk mematikan sebagian besar kuman penyakit. 3. Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar.
Penatalaksanaan Banyak minum Rehidrasi perinfus Antibiotika yang sesuai Diit tinggi protein dan rendah residu Obat anti kolinergik untuk menghilangkan kejang abdomen Tintura opium dan paregorik untuk mengatasi diare (atau obat lain) Transfusi bila terjadi perdarahan Pembedahan bila terjadi perforasi Observasi keseimbangan cairan Cegah komplikasi
SEKIAN... TERIMA KASIH