Budaya Sekolah. Budaya Sekolah Warg. SekManj. Pend Ling. Siswa Komitmen Prbh Perilaku Sek sbg sistem.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA RANCANGAN BELAJAR BI-TANDUR-LS-MK
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
Tahun Pelajaran Tamatan ( % )Rata-rata NEM / SKHUNSiswa yang melajutkan ke PT ( %) HasilTargetHasilTargetHasilTarget ,057,
STANDAR PENILAIAN.
KEPEMIMPINAN dan KERJA SAMA TIM.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
AKTIFITAS PELATIHAN.
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses)
Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M.Pd.
Pendidikan Gratis dan Standar Pelayanan Minimal
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
P R kita bersama untuk menghidupkan KTSP.
BAB X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Standar Proses Pendidikan
Penyaji: Momon Sulaeman
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
KURIKULUM PENDIDIKAN KEAKSARAAN
Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 Penyusunan KTSP BIMBINGAN TEKNIS
SEKOLAH MENYENANGKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Oleh: H. Nur Ali Rahman KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR 2012
KOMPETENSI GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SD/MI
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
Materi Kuliah Pengertian jabatan profesional guru, dasar, fungsi, tujuan pendidikan nasional, dan tu­gas, hak, serta kewajiban tenaga kependidik­an. Tahapan.
PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI, LAYANAN AKADEMIS DAN ANALISIS POTENSI SISWA
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Oleh: H. Nur Ali Rahman KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR 2012
STANDAR PENJAMINAN MUTU PMRI
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DAN FUNGSINYA PERTEMUAN 3 NONI AGUSTINA
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
INDIKATOR KOMPETENSI GURU BY. MOH. YANI S.Ag,MM,M.PdI
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Pengertian Pembelajaran
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK UNGGUL DALAM PRESTASI NON AKADEMIK UNGGUL DALAM PENCAPAIAN HASIL NILAI UJIAN NASIONAL UNGGUL DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME.
Transcript presentasi:

Budaya Sekolah

Budaya Sekolah Warg. SekManj. Pend Ling. Siswa Komitmen Prbh Perilaku Sek sbg sistem

Warga Sekolah - Kepala sekolah Kepala sekolah - Guru Guru - TU TU - Komite sekolah Komite sekolah - Siswa Siswa Memiliki komitmen dalam rangka mengem- bangkan suatu sistem

Manajemen Pendidikan Demokratisasi Pendidikan Desentralisasi Pendidikan Sekolah Efektif

Demokratisasi Pendidikan Tujuan Memberi kesempatan sekolah utk me - nyusun program sesuai dengan kondisi atau kemampuan sekolah sendiri. Prinsip pendidikan demokratisasi: - interaksi dan kerjasama - saling menghormati - berfikir kreatif

Perilaku kreatif - Interaksi antara: kompetensi, motivasi, keterampilan - Sekolah merupakan tempat utk me- mengembangkan:. krativitas. keberanian melakukan eksp. inovatif. potensi diri

Desentralisasi Pendidikan - Sekolah/Daerah Menyiapkan perangkat pembelajaran:. Silabus, bahan ajar,. perangkat penilaian,. pendukung lain yg diperlukan - Praktek pendidikan

Implikasi Pengembangan UU No. 22 th 1999 & PP No. 25 th Sentralistik ke desentralistik Sentralistik ke desentralistik 2. Upaya peningkatan mutu Upaya peningkatan mutu 3. Wujud pembuatan silabus (KTSP) Wujud pembuatan silabus (KTSP)

Praktek Pendidikan TradisionalModern Status siswaobyeksubyek Peran gurusumberfasilitator Materi subyek oriented problem oriented Manajemensentralitisdesentralistis

Sekolah Efektif Adalah sekolah yg semua sumber dayanya diorganisasi dan dimanfaatkan utk menja- min semua siswanya, tanpa memandang: ras, jenis kelamin, maupun status sosial dan ekonomi, bisa mempelajari materi kurikulum yg esensial di sekolah itu. (Prince George County Public School, Taylor 1990)

Indikator Sekolah Efektif 1. Indikator Kerja Internal Indikator Kerja Internal 2. Indikator Kerja Eksternal Indikator Kerja Eksternal 3. Indikator Operasional Indikator Operasional 4. Indikator Produktivitas Guru Indikator Produktivitas Guru

Indikator Kerja Internal 1. Lama belajar Lama belajar 2. Tingkat keberhasilan jumlah lulusan Tingkat keberhasilan jumlah lulusan 3. Distribusi siswa Distribusi siswa 4. Kinerja pengajaran Kinerja pengajaran 5. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa

Indikator Kerja Eksternal 1. Aksestabilitas lulusan Aksestabilitas lulusan 2. Destinasi lulusan Destinasi lulusan 3. Balikan masyarakat Balikan masyarakat 4. Penghargaan Penghargaan

Indikator Operasional 1. Ukuran kelas Ukuran kelas 2. Rasio guru/siswa Rasio guru/siswa 3. Beban belajar siswa Beban belajar siswa 4. Pemakaian sumber daya Pemakaian sumber daya 5. Penggunaan ruang Penggunaan ruang 6. Perlengkapan Perlengkapan

Indikator Produktivitas Guru 1. Publikasi Publikasi 2. Kontrak kerja Kontrak kerja 3. Undangan Undangan 4. Situasi dan kualifikasi Situasi dan kualifikasi 5. Keanggotaan dlm asosiasi profesi Keanggotaan dlm asosiasi profesi

Lingkungan Siswa - Keluarga siswa - Kebiasaan siswa - Lingkungan tempat tinggal siswa Lingkungan tempat tinggal siswa - Kelompok komunikasi siswa Kelompok komunikasi siswa - Motivasi siswa Motivasi siswa

Komitmen Warga Sekolah  Adanya keinginan warga sekolah untuk me- Adanya keinginan warga sekolah untuk me- ningkatkan mutu  Adanya kesepakatan bersama Adanya kesepakatan bersama  Adanya kemauan untuk belajar Adanya kemauan untuk belajar  Adanya kemauan untuk merealisasi gagasan Adanya kemauan untuk merealisasi gagasan

Perubahan Perilaku - Kompetensi guru memotivasi, memfasilitasi dan mengilhami siswa - Kompetensi siswa pemecahan masalah, pengambilan keputu- san, berfikir kritis, berfikir kreatif

Sekolah sebagai suatu Sistem 1. Pengembangan suatu sistem Pengembangan suatu sistem 2. Sistem Kerja Sistem Kerja

Pengembangan suatu Sistem Institusi 1. Kesadaran 2. Penjajagan 5. Siap 3. Orientasi 4. Peyiapan

Tahap Kesadaran  Pengetahuan Pengetahuan  Jenis-jenis Jenis-jenis  Manfaat maupun dampak Manfaat maupun dampak Dipahami secara benar dan utuh

Tahap Penjajagan  Mulai mempelajari Mulai mempelajari  Kunjungan ke institusi yg sudah mempe- Kunjungan ke institusi yg sudah mempe- lajari program tersebut  Menilai minat dan kemampuan warga/ Menilai minat dan kemampuan warga/ anggota

Tahap Orientasi  Mempelajari sistem melalui pengalaman Mempelajari sistem melalui pengalaman kerja (magang) pd institusi  Yang dipelajari Yang dipelajari - tujuan - proses kerja - alat, sumber yg diperlukan

Tahap Penyiapan  Mempelajari secara mendalam Mempelajari secara mendalam - pengetahuan - sikap - keterampilan  Pada tahap ini orang telah siap melaksa- Pada tahap ini orang telah siap melaksa- nakan tugas dg sistem baru yg telah di- putuskan untuk dipakai

Siap melaksanakan Program  Menyusun program Menyusun program  Melaksanakan program Melaksanakan program  Mengevaluasi pelaksanaan program Mengevaluasi pelaksanaan program  Menyusun program dg perbaikan hasil Menyusun program dg perbaikan hasil evaluasi

Sistem Kerja Proses Balikan Motivatif Balikan Formatif HasilKondisi

 Semua masukan (input) yg diperlukan se- Semua masukan (input) yg diperlukan se- bagai kondisi dalam proses  Misal: SDM, ruang belajar dan bekerja, Misal: SDM, ruang belajar dan bekerja, peralatan belajar mengajar, struk- tur organisasi, prosedur, instruktur kebijakan pemerintah, hubungan an- tar pribadi, dana, dan suasana kerja

Proses  Semua kegiatan yg dilaksanakan untuk Semua kegiatan yg dilaksanakan untuk mencapai hasil (keluaran/output)  Misal: interaksi semua komponen seko- Misal: interaksi semua komponen seko- lah dalam pembejaran

Hasil  Semua keluaran, yaitu segala sesuatu yang Semua keluaran, yaitu segala sesuatu yang dihasilkan dari proses kerja  Misal: - lulusan sekolah Misal: - lulusan sekolah - prestasi siswa - sistem kerja

Balikan Motivatif  Informasi yg dipergunakan untuk mem- Informasi yg dipergunakan untuk mem- pengaruhi kuantitas hasil/keluaran. In- formasi ini mendorong upaya utk me- ningkatkan kecepatan atau bekerja le- bih giat  Misal: kepala sekolah memuji seorang Misal: kepala sekolah memuji seorang guru yg bekerja dg baik dlm me- ngani keluhan orang tua siswa

Balikan Formatif  Informasi yg dipergunakan utk mempenga- Informasi yg dipergunakan utk mempenga- ruhi kualitas hasil  Balikan ini mengharuskan adanya peruba – Balikan ini mengharuskan adanya peruba – han dalam cara menghasilkan atau kinerja dalam proses  Misal: kepala sekolah meminta guru atau Misal: kepala sekolah meminta guru atau beberapa guru menggunakan teknik mengajar tertentu dalam proses belajar mengajar

Budaya (kultur) Istilah teknis yg berdampingan dg kultur: Istilah teknis yg berdampingan dg kultur: - Latar (setting) - Latar (setting) - Lingkungan (millieu) - Lingkungan (millieu) - Suasana (atmosphere) - Suasana (atmosphere) - Rasa (feel) - Rasa (feel) - Sifat (tone) - Sifat (tone) - Iklim (climete) - Iklim (climete)

Definisi Budaya (kultur) Kultur dapat diartikan sebagai kualitas in- Kultur dapat diartikan sebagai kualitas in- ternal organisasi sebagaimana dirasakan ternal organisasi sebagaimana dirasakan oleh seluruh anggotanya. oleh seluruh anggotanya. Kultur dapat diartikan sebagai kualitas in- Kultur dapat diartikan sebagai kualitas in- ternal-latar, lingkungan, suasana, rasa, ternal-latar, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim yang dirasakan oleh selu- sifat, dan iklim yang dirasakan oleh selu- ruh anggota. ruh anggota.

Kultur Organisasi Sebagai kualitas kehidupan (the quality of Sebagai kualitas kehidupan (the quality of life) dalam sebuah organisasi, termanifes - life) dalam sebuah organisasi, termanifes - tasikan dalam aturan-aturan atau norma, tasikan dalam aturan-aturan atau norma, tatakerja, kebiasaan kerja (work habits), tatakerja, kebiasaan kerja (work habits), gaya kepemimpinan (operating styles of gaya kepemimpinan (operating styles of principals) seorang atasan maupun bawahan principals) seorang atasan maupun bawahan

Kultur Sekolah Kualitas kehidupan sekolah yg tumbuh dan Kualitas kehidupan sekolah yg tumbuh dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai- berkembang berdasarkan spirit dan nilai- nilai tertentu yang dianut sekolah. nilai tertentu yang dianut sekolah. Kualitas kehidupan sekolah tercermin dalam Kualitas kehidupan sekolah tercermin dalam bentuk bagaimana kepala sekolah, guru, dan bentuk bagaimana kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya bekerja, bela- tenaga kependidikan lainnya bekerja, bela- belajar, dan berhubungan satu sama lain. belajar, dan berhubungan satu sama lain.