KISI-KISI MATERI SPB
BELAJAR KOOPERATIF Kagan (1992) mendefinisikan pembelajaran cooperative sebagai suatu strategi instruksional yang melibatkan interaksi siswa secara kooperatif dalam mempelajari suatu topik sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. Jacob (1999) menyatakan bahwa pembelajaran cooperative adalah suatu metode instruksional dimana siswa dalam kelompok kecil bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas akademik
DASAR FILOSOFI “Two are better than one, for if they fall, one will lift up his fellow”. Dua akan lebih baik jika dibandingkan dengan satu, karena jika keduanya jatuh, salah satu diantara mereka akan mengangkat temannya Secara alami manusia tidak bisa terus menerus hidup sendiri atau konfrontatif
KOMPONEN BELAJAR KOOPERATIF ketergantungan positive (positive interdependence), akuntabilitas individu (individual accountability), prosesing kelompok (group processing), keterampilan (social skills), dan interaksi tatap muka (face-to-face interaction).
Saling ketergantungan positif Artinya hubungan yang saling membutuhkan. Saling ketergantungan ini dapat dicapai melalui: saling ketergantungan pencapaian tujuan, saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dan saling ketergantungan reward/hadiah
Akuntabilitas individu berarti bahwa penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual, dan penilaian kelompok didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual
Keterampilan sosial tenggang rasa, santun terhadap teman, mengkritisi ide, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan pribadi secara sengaja diajarkan bukan diasumsikan
Proses kelompok bahwa pada akhir suatu proses, partisipan merefleksi untuk menentukan tindakan anggota kelompok yang membantu dan mana yang mengganggu. Kelompok kemudian memutuskan tindakan mana yang diteruskan , diubah, atau ditinggalkan
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok untuk saling bertatap muka sehingga mereka dapat saling melakukan dialog. Interaksi semacam ini memungkinkan para mahasiswa dapat saling menjadi sumber belajar. Interaksi semacam ini juga perlu karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya
KARAKTER YANG DIBANGUN Teamwork, kerjasama Toleransi, saling menghargai Komunikasi, etika, sopan santun Tanggung jawab, komitmen, kreativitas Kepemimpinan
Peran Guru sbg Fasilitator Guru lebih banyak memberi kesempatan anak untuk bekerja (menemukan sendiri, mengungkapkan pendapat dsb.) Guru menciptakan pembelajaran yang menantang Guru mempergunakan berbagai media, metode, dan sumber belajar, termasuk sumber belajar dan bahan dari lingkungan Guru memberikan tugas dan bantuan yang berbeda sesuai dengan kemampuan siswa Guru mengelola kelas secara fleksibel (individu, kelompok, pasangan) sesuai tugas yang diberikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
HASIL BELAJAR SISWASISWA Siswa tidak takut bertanya Ada interaksi antara siswa untuk membahas dan memecahkan masalah Siswa aktif bekerja Siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri Siswa melakukan kegiatan baca mandiri Siswa melakukan kegiatan proyek (teknologi sederhana, menulis biograpi tokoh). HASIL BELAJAR SISWASISWA