MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Tim Penyusun: Prof. Dr. Patang, S.Pi., M.Si Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si
Pengelolaan Hama dan Penyakit (KB 3.)
Pengendalian hama merupakan usaha atau tindakan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengusir, menghindari dan membunuh spesies hama agar populasinya tidak mencapai aras yang secara ekonomi merugikan. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan seefektif mungkin, jangan sampai justru membuat petani merugi karena kesalahan dalam pengendalian yang digunakan.
Hama dan penyakit tanaman padi Wereng hijau (Nephotettix virescens) Wereng hijau umumnya tidak langsung merusak tanaman padi, tetapi bertindak sebagai penular atau vektor penyakit virus tungro
Wereng coklat (Nilaparvata lugens) Wereng coklat memiliki tingkat kemampuan reproduksi yang tinggi jika keseimbangan populasinya terganggu oleh penanaman varietas peka, perubahan iklim (curah hujan), maupun kesalahan aplikasi insektisida yang menyebabkan resurjensi hama. Pengendalian wereng coklat harus Pengendalian wereng coklat harus dimulai sebelum tanam.
Walang Sangit (Leptocorisa acuta) Walang sangit (Leptocorisa acuta) hanya menyerang tanaman yang sudah berbulir dengan cara menghisab butir-butir padi yang masih sangat muda. Walang sangit (Leptocorisa acuta) hanya menyerang tanaman yang sudah berbulir dengan cara menghisab butir-butir padi yang masih sangat muda.
Keong mas (Pomace canaliculata) Keong mas merupakan hama baru yang penyebarannya cukup luas menyebabkan kerusakan ketika tanaman masih muda karena mereka memotong pangkal batang. Pengendalian yang efektif adalah dengan mengambilnya beserta kumpulan telornya dari lahan selagi populasinya masih rendah.
Ulat grayak (Spodoptera litura) Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama perusak daun yang mempunyai kisaran inang yang luas yang inangnya termasuk padi Untuk mengendalikan ulat grayak diantaranya yaitu dengan pengendalian secara mekanis dan fisik yaitu dengan mengumpulkan kemudian membinasakan kelompok telur dan ulat yang ada di pertanaman
Penggerek batang merusak tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan. Kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh semua jenis hama penggerek batang adalah sama, yaitu matinya pucuk tanaman pada stadia vegetatif (sundep) dan malai yang keluar hampa pada stadia generatif (beluk). Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan penangkapan ngengat jantan dengan memasang perangkap feromon, mengambil kelompok telur pada saat tanaman berumur 10-17 hari setelah semai, karena hama penggerek batang sudah mulai meletakkan telurnya pada tanaman padi sejak di pesamaian.
Serangan tikus Serangan tikus sawah ( Rattus argentiventer) dan tikus semak (R exulans) dapat terjadi sejak di pesemaian, pertanaman sampai pasca panen. Perkembangbiakan tikus mulai terjadi saat primordial dan terus berlangsung sampai fase generatif.
Penyakit Blas Penyakit blas (Pyricularia grisea) gejalanya dapat timbul pada daun, batang, malai, dan gabah, tetapi yang umum adalah pada daun dan pada leher malai. Gejala pada daun berupa bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan ujung runcing
Hawar Daun Bakteri Penyakit hawar daun bakteri merupakan bakteri yang tersebar luas dan dapat menurunkan hasil hingga mencapai 36% yang terjadi saat kondisi musi m hujan atau musim kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang dan dipupuk N tinggi.
Busuk batang Gejala awal berupa bercak berwarna kahitaman, bentuknya tidak teratur pada sisi luar pelapah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya cendawan menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, anakan mati, akibatnya tanaman menjadi rebah
Penyakit Bercak Daun Coklat Penyakit bercak daun coklat disebabkan oleh jamur Helminthosporium oryzae atau Desclera oryzaebergajala khas yaitu bercak coklat pada daun berbentuk oval yang merata di permukaan daun dengan titik tengah berwarna abu-abu atau putih. Penyakit ini dapat lebih berkurang jika tanaman dipupuk dengan pupuk mikro seperti nitrogen, kalium, magnesium, dan mangan
Penyakit Bercak Daun Cercospora Penyakit bercak daun cercospora sering disebut bercak coklat sempit (narrow brown leaf spot) disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae yang merupakan penyakit yang sangat merugikan terutama pada sawah tadah hujan. Pengendalian penyakit bercak daun cercospora diprioritaskan dengan penanaman varietas tahan dan perbaikan kondisi tanaman melalui keseimbangan pemupukan N, P, dan K.
Hama dan penyakit tanaman jagung Ulat Tanah (Agrotis sp.) Ulat tanah menyerang tanaman jagung muda di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Ulat tanah menyerang batang tanaman jagung muda dengan cara memotongnya, akhirnya tanaman jagung mati.
Penggerek Batang (Ostrinia fumacalis) Larva O. Furnacalis ini mempunyai karakteristik membuat kerusakan di setiap bagian tanaman jagung yaitu membentuk lubang kecil pada daun, lubang gorokan di batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, serta tumpukan tassel yang rusak
Penggerek Tongkol (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera.) Imago betina akan meletakkan telur pada silk (rambut) jagung), telur menetas dalam tiga hari setelah diletakkan dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk ke dalam tongkol jagung lalu memakan biji yang sedang mengalami perkembangan, biasanya hama ini lebih dahulu menyerang bagian tangkai bunga.
Hawar Daun (Helmithosporium turcicum) Penyakit hawar daun disebabkan oleh Helminthosporium turcicum. Awal terinfeksinya hawar daun, menunjukkan gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik (disebut hawar), warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot jagung, cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau sisa -sisa tanaman di lahan.
Busuk Pelepah (Rhizoctonia solani) Penyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia solani. Penyakit busuk pelepah pada budidaya jagung umumnya terjadi di pelepah daun gejalanya terdapat bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu, selanjutnya bercak meluas, seringkali diikuti pembentukan sklerotium berbentuk tidak beraturan, berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat
Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) Penyakit ini menyerang tanaman jagung khususnya varietas rentan hama penyakit serta saat umur tanaman jagung masih muda (antara 1-2 minggu setelah tanam). Kehilangan hasil produksi akibat penularan penyakit bulai dapat mencapai 100%, terutama varietas rentan Gejala khas penyakit bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas terlihat jelas antara daun sehat. Bagian daun permukaan atas maupun bawah terdapat warna putih seperti tepung, sangat jelas di pagi hari.
Hama dan penyakit pada tanaman cabai Hama Trips Hama trips merupakan penyebab terbesar terjadinya daun keriting pada daun cabe. Biasanya serangan trips diikuti dengan gejala rontoknya bunga cabe. Pada permukaan daun bagian atas biasanya juga terdapat lapisan mengkilap seperti perak.
Serangan oleh Tungau Jenis hama ini menyerang dengan gejala yang khas, yaitu daun yang terserang akan melengkung ke bawah dengan rapih, serangan tungau biasanya terjadi pada daun yang ketiga sampai ke bawah.
Hama Ulat Ulat yang sering menyerang tanaman cabe diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura), ulat jenis ini memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan fotosintesis tanaman. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabe baik yang masih hijau maupun merahUlat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh.
Hama Lalat Buah Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada tanaman cabe menyebabkan kerontokan buah, buah cabe tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah. Pada buah yang terserang apabila di belah terdapat larva lalat. Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabe yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus berulang
Hama Kutu Daun Kutu daun yang menyerang tanaman cabe biasanya berasal dari jenis Myzus persicae, kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun., akhirnya daun menjadi kering dan permukaan daun keriting
Bercak Daun Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe disebabkan oleh jamur Cercospora capsici, dengan gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SEMANGKA Karat Daun Antraknosa Busuk Buah Thrips Busuk Semai HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SEMANGKA Ulat Perusak Daun Bercak Daun Tungau Layu Fusarium Ulat Tanah Lalat buah
Pengendalian hama dan penyakit dengan kultur teknis Pengendalian secara kultur teknis merupakan cara pengendalian hama dan penyakit dengan memanfaatkan lingkungan untuk menekan perkembangan populasi hama atau penyakit Pengelolaan Tanah Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan beberapa cara sanitasi pemupukan
Pengendalian secara hayati Pengendalian hama dan penyakit secara biologi/hayati adalah dengan menggunakan makhluk hidup untuk membatasi populasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Makhluk hidup dalam kelompok ini diistilahkan juga sebagai organisme yang berguna yang dikenal juga sebagai musuh alami, seperti predator, parasitoid, patogen, serta digunakan untuk mengendalikan mikroorganisme (termasuk virus) Pengendalian hayati, walaupun usahanya memerlukan waktu yang cukup lama dan berspektrum sempit (inangnya spesifik)
Pengendalian secara kimia Pengendalian hama secara kimiawi merupakan pengendalian hama dengan menggunakan zat kimia yang dilakukan dengan menyemprotkan bahan kimia kebagian tanaman Pengendalian dengan cara ini termasuk yang paling efektif karena dapat dilakukan dengan cepat dan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia ini cepat terlihat, namun demikian penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit memiliki kekurangan dan terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan
Pengelompokan gulma yang dominan terdapat lahan pertanian 1. Gulma golongan rumput (grasses : Famili Graminae) Gulma golongan ini mempunyai batang bulat atau tegak pipih dan berongga. Gulma golongan ini mempunyai batang bulat atau tegak pipih dan berongga.
2. Gulma golongan teki (sedges : Famili Cyperaceae) Gulma golongan ini batangnya berbentuk segitiga, kadang-kadang bulat dan berongga
Gulma golongan berdaun lebar (broad leaves) Gulma dari golongan ini pada umumnya tergolong tumbuhan dengan biji berkeping dua (Dicotyledoneae) atau paku-pakuan (Pteridophyta).
Gulma Hortikultura Bawang merah Nenas Pisang Axonopus compressus Echinochloa colonum Pisang Setaria plicata