U N I V E R S I T A S J A Y A B A Y A F A K U L T A S T E K N I K J U R U S A N T E K N I K S I P I L ANALISIS PRIORITAS PEMILIHAN KRITERIA DAM PARIT DI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
#06 Prasarana/Infrastruktur Sumber Daya Air
Advertisements

AHP: Pengertian dan Konsep Dasar
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
Profil potensi daerah istimewa Yogyakarta
Rafi dan Luthfi. Daerah Istimewa Jogjakarta merupakan propinsi kecil kedua, setelah propinsi DKI Jakarta dan terletak di tengah Pulau Jawa, dikelilingi.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN TERPADU DAS
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Pengelolaan SDA Sungai Ciliwung
Aplikasi AHP.
Analytic Hierarchy Process
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Analytic Hierarchy Process
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
KERAGAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA
APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
GEOGRAFI KELAS X by Edoardus Handoko (banteng)
1 Pertemuan 25 Reservoir dan DAM Matakuliah: S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air Tahun: 2006 Versi:
PENGELOLAAN DAS TERPADU
Teknik Evaluasi Perencanaan
PW-1361 TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN TEKNIK AHP DALAM EVALUASI Cihe Aprilia Bintang, ST, MT.
Alur Paparan Pendahuluan Kategori dan Mekanisme Penilaian
TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
PENYEBAB BANJIR Perbedaan elevasi (ketinggian tempat) antara pusat kota dengan garis pantai sangat tipis, sehingga aliran air hujan di permukaan tanah.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Hidayat Pawitan Yanuar J. Purwanto Budi Kartiwa Nani Heryani Sawiyo
Analitycal Hierarchy Process By: Kelompok 5
Modul XII. Analytical Hierarchy Process
SEKRETARIAT BKSP JABODETABEKJUR
Teknik Pengambilan Keputusan (Analytical Hierarchy Process)
ANALITICAL HIERARCHY PROSESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
FMDAM (2) Charitas Fibriani.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERTEMUAN KE-4
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PSDA.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS A H P (Proses Analitik Hirarki)
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Analytic Hierarchy Process
SISTEM PENGENDALIAN BANJIR YANG DAPAT DILAKUKAN
Konservasi Air Untuk Keserjahteraan Hidup
MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Jenis drainase.
GEOGRAFI. PENGERTIAN GEOGRAFI Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan.
Reviewer Eko Budi Setiawan, S.Kom
PENGELOLAAN DAS TERPADU
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
Analytic Hierarchy Process
MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
KAJIAN EVALUASI KEBIJAKAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL 2019 PROVINSI MALUKU.
SURVEY MUARA SUNGAI JENEBERANG Kelompok 2  Putri Sri Wahyuni Kasba(D )  Andi Maulid Masri (D )  Mohamad Fathurakhman(D )  Amaril.
TEKNOLOGI SABO DAM MICRO MODULAR UNTUK KONDISI LAHAN TERTUTUP MULSA
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: NOVIDA YANTI TAMBUNAN ( ) DAMELIA SITORUS ( ) SYUKRON BAGUS AFLAHA( ) SILVIA.
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
Oleh : KELOMPOK I PENERAPAN TEKNOLOGI SABO DAM MIKRO MODULAR
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
BP2D PROVINSI JAWA BARAT
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
KERANGKA ACUAN KERJA BENDUNGAN CIAWI. KERANGKA ACUAN KERJA dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa,
KELOMPOK II HAJAR WISNU DWIPUTRA CHRISTIANE VANDA WIOR I GEDE ARTAWAN
Transcript presentasi:

U N I V E R S I T A S J A Y A B A Y A F A K U L T A S T E K N I K J U R U S A N T E K N I K S I P I L ANALISIS PRIORITAS PEMILIHAN KRITERIA DAM PARIT DI HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILIWUNG DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : Nurul Azizah 2016731150079 

Latar Belakang Secara administratif Wilayah Sungai Ciliwung adalah salah satu Sungai terpenting di Tatar Pasundan, Pulau Jawa, terutama karena meliputi 3 provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, dan 10 Kota dan 4 Kabupaten yang mencakup 15 Daerah Aliran Sungai (DAS). Panjang aliran utama sungai ini adalah hampir 120 km dengan daerah tangkapan airnya 387 km persegi. Hulu Sungai Ciliwung ini berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango dan daerah Puncak dan bermuara di Jakarta sebagai batas alami wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sungai Ciliwung juga mempunyai karakteristik yang cenderung menyebabkan rawan banjir. Adapun salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko banjir dan kekeringan teknik panen hujan dan aliran permukaan adalah yang mempunyai fungsi paling efektif ialah dengan penerapan teknologi dam parit. Dam parit adalah teknologi sederhana yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Dam Parit Dam Parit adalah suatu bangunan penampungan air berupa bendung kecil pada parit – parit alamiah atau sungai – sungai kecil yang dapat menahan dan meninggikan air untuk keperluan irigasi. Prinsip dam parit tersendiri untuk mengumpulkan / membendung aliran air pada suatu parit (drainage network) dengan tujuan untuk menampung volume aliran permukaan, sehingga selain dapat digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya juga dapat menurunkan kecepatan run off, erosi dan sedimentasi.

Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Bagaimana penentuan sub kriteria prioritas dalam pemilihan dam parit di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Bagaimana penentuan lokasi prioritas dalam pemilihan dam parit di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Tujuan Penelitian Mengetahui kriteria – kriteria apakah yang dipertimbangkan dalam penentuan pemilihan kriteria prioritas dam parit di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Mengetahui lokasi - lokasi prioritas dam parit di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung untuk.

Analytic Hierarchy Process (AHP) Analisis ini ditujukan untuk membuat suatu model permasalahan yang tidak mempunyai struktur yang jelas, permasalahan yang memerlukan pendapat ahli, dimana data dan informasi terkait permasalahan sangat minim bahkan tidak tersedia. Metode AHP ini membantu untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian – bagiannya, menata bagian dalam suatu susunan hirarki.

Metodelogi 1. Dekomposisi masalah Langkah dimana suatu tujuan yang telah ditetapkan selanjutnya diuraikan secara sistematis kedalam struktur yang menyusun rangkaian sistem hingga tujuan dapat dicapai. Dimana satu tujuan di dekomposisikan (dipecahkan) ke dalam unsur penyusunnya seperti kriteria yang telah ditetapkan, selanjutnya hingga tahap menentukan alternatif kedalam suatu susunan hirarki.

Struktur hirarki

2. Penilaian/pembobotan Contoh penilaian kuisioner Penilaian yang dilakukan menggunakan data survey dari hasil penyebaran kuisioner (penilaian perbandingan berpasangan atau pembobotan pada tiap-tiap hirarki), yang dibagikan kepada 30 responden. Setelah mendapatkan hasil dari kuisioner, dilakukan uji validitas dan reabilitas.

3. matriks & uji konsistensi 4. Penetapan prioritas 3. matriks & uji konsistensi Nilai-nilai yang diperoleh dari penyebaran kuisioner yg telah diisi oleh responden, selanjutnya disusun kedalam matriks berpasangan. Menyatukan pendapat para pakar dengan menggunakan persamaan rata-rata geometri. Menyusun matriks perbandingan. Normalisasi hingga stabil. Mendapatkan priority vektor. Melakukan uji konsistensi. Penetapan prioritas didapatkan dari hasil perhitungan matriks perbandingan yaitu priority vectornya.

Uji validasi Uji reabilitas

PENYUSUNAN MATRIKS & UJI KONSISTENSI

PERENGKINGAN ALTERNATIF 11 ALTERNATIF Lebar Sungai Tinggi Talud Sungai Luas Tangkapan Air Tingkat Bahaya Erosi Kemudahan Pencapaian Ketersediaan Material Pembebasan Lahan Pemanfaatan Partisipasi Masyarakat Aspirasi Masyarakat Jumlah Priority Vector Cienti 0.36 0.27 0.31 0.30 0.33 0.34 0.32 0.35 2.94 Cikamasan 0.25 0.24 0.21 0.22 0.23 0.26 2.14 Cikondang 0.17 0.20 0.18 0.19 0.14 0.16 1.59 Ciletuh 0.10 0.15 0.12 0.13 1.24 Ciliwung Hulu 1 0.11 1.10 1.00 9.00

HASIL PENGOLAHAN AHP

Kesimpulan Sub kriteria dari Aspek Teknis yang menjadi prioritas adalah sub kriteria Lebar Sungai. Sub kriteria dari Aspek Ekonomi yang menjadi prioritas adalah sub kriteria Kemudahan Pencapaian. Sub kriteria dari Aspek Sosial yang menjadi prioritas adalah sub kriteria Pemanfaatan. Pada semua sub kriteria bahwa alternatif Cienti merupakan yang paling prioritas.