BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

Metode Pembelajaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Sikap Pemandu.
Keterampilan Dasar Mengajar
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
Pertemuan 8 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN.
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Assalamu’alaikum wr. wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera
PRESENTASI LISAN.
PANDUAN TUGAS PEER TEACHING
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
STKIP-PGRI Banjarmasin
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
ANDRAGOGI DAN METODE PELATIHAN
HAND OUT METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Pemilihan Media.
Pengertian Microteaching
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KESUKARAN BELAJAR PART III
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
HAND OUT METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Mengenal karakteristik peserta didik
PROSES BELAJAR ORANG DEWASA
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
FUNGSI – PERAN, SIKAP, CIRI & KIAT FASILITATOR
Membangun Komunitas Belajar di Sekolah
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Penerapan model pembelajaran
Masalah-masalah BELAJAR
PENYUSUNAN RPP NAMA KELOMPOK: Retno Lasdditya Dewantari
TEKNIK PELATIHAN.
KENDALA MENYIMAK.
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Workshop Pembuatan RPP
METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Keterampilan Dasar Mengajar
METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
3 Keterampilan Dasar Bertanya
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN (TOT 01). SASARAN MODUL Mendefinisikan “ Pendidikan dan Pelatihan “ dan menunjukan perbedaan antara keduanya; Mendefinisikan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 2 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING?  BAGI KEHIDUPAN MANUSIA “mendorong kemajuan peradaban manusia” dan.
KURIKULUM 2013 CREATED BY; SRI MARYATI, M.Pd.. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum tingkat.
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA

A. Pendahuluan Proses belajar mengajar orang dewasa adalah suatu proses berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan oleh pelajar atau peserta didik (orang dewasa) dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pembimbing atau pendidik. Proses ini juga dapat dikatakan proses “memberi-menerima” dalam arti peserta didik menerima dan pendidik memberi.

B. Tahapan Proses belajar Proses belajar ini merupakan masalah yang kompleks, dikatakan demikian karena proses belajar terjadi dalam diri seseorang tanpa dapat dilihat secara lahirian oleh orang lain. Proses belajar dimuai dari proses : motivasi, perhatian pada pelajaran, menerima dan mengingat, reproduksi, generalisasi, dan melaksanakan tugas belajar dari umpan balik

1. Motivasi Motivasi disini adalah keinginan untuk mencapai suatu hal. Sedangkan motivasi jangka pendek adalah minat untuk belajar pada saat itu, dan motivasi jangka panjang dapat berupa keinginan mendapatkan nilai ujian yang baik, keinginan berprestasi. Pendidikan harus menumbuhkan minat belajar, dengan cara menjelaskan pentingnya pembelajaran, dan mengapa materi itu perlu dipelajari.

Cara Lain Menumbuhkan Motivasi Memberi nilai perkembangan belajar Memberi hadiah atau pujian Memberitahu kemajuan belajar Memberi tugas yang menantang Menciptakan suasana yang menyenangkan.

2. Perhatian dan Pelajaran Peserta didik harus dapat memusatkan perhatiannya terhadap pembelajaran. Apabila hal ini tidak terlaksana maka akan terjadi hambatan-hambatan. Apabila pendidik dapat menarik perhatian peserta didik, maka perhatian mereka akan tinggi.

Cara untuk Menarik Perhatian Peserta Didik Membuat variasi tempo mengajar, nada, suara, gerakan, dan teknik mengajar Penyisipan istirahat sejenak pada saat tertentu Mengajukan dan menjawab pertanyaan.

Faktor Situasional yang Menarik Perhatian Daya tarik fisik Hadiah atau pujian Keakraban Kedekatan Kemampuan

3. Menerima dan Mengingat Setelah memperhatikan pelajaran, seorang peserta didik akan mengerti dan menerima serta menyimpan dalam pikirannya. Tahap menerima dan mengingat ini harus terjadi pada diri orang yang sedang belajar.

Faktor yang Mempengaruhi Struktur : struktur materi yang diberikan harus jelas Makna : jika suatu pelajaran ada hubungannya dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik, maka pelajaran itu akan mudah diterima, diingat, dan bermakna. Pengulangan : pengulangan suatu pelajaran akan meningkatkan daya ingat peserta didik. Diingatkan kembali garis besarnya. Intervensi : intervensi adalah kekalutan dalam pikiran seseorang yang sedang belajar akibat terlalu banyak menerima pelajaran terlalu berdesakan dalam pikirannya.

Cara Mencegah Intervensi Memberikan tidak terlalu banyak bahan pelajaran Menjelaskan struktur pelajaran Memberikan istirahat singkat Menggambarkan bagan Memberikan bahan tertulis Cara mengingat pembelajaran : pengulangan, pengelompokan konsep, dan pemberian visualisasi

4. Reproduksi Dalam proses belajar, seseorang tidak hanya menerima dan mengingat informasi saja, tetapi ia juga harus dapat menemukan kembali apa-apa yang pernah dia terima (reproduksi) Suatu informasi akan lebih mengesankan apabila : jelas strukturnya, jelas garis arahnya, diberikan dengan cara yang menyentuh perasaan, dengan contoh-contoh nyata, dengan menggunakan alat peraga, gurauan yang segar, serta cara lain yang menarik perhatian.

5. Generalisasi Pada tahap generalisasi ini, peserta didik harus mampu menerapkan hal yang dipelajari di tempat lain dan dalam ruang lingkup yang lebih jelas. Generalisasi juga dapat diartikan penerapan hal yang telah dipelajari dari situasi yang satu kepada situasi yang lain.

6. Menerapkan yang telah Diajarkan dan umpan Balik Pada tahap ini peserta didik harus sudah memahami dan dapat menerapkan apa yang telah diajarkan. Untuk dapat meyakinkan bahwa peserta didik telah benar-benar memahami, maka pembimbing dapat memberikan tugas atau tes yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Bentuk tes yang dapat diberikan : esai, pilihan ganda, memasangkan, benar-salah, dan isian, serta lisan. Dengan umpan balik, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana ia memahami apa yang telah diajarkan.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

Faktor yang Mempengaruhi belajar Faktor internal fisik : umur, pendengaran, dan penglihatan. Faktor internal non-fisik atau psikologis : aspirasi, bakat, dll. Faktor eksternal fisik : ruangan, perlengkapan belajar, kondisi lingkuangan sekitar Faktor interlan non-fisik : dorongan dari keluarga dan teman.

D. Ciri-ciri Belajar Orang Dewasa Motivasi belajar dari diri sendiri Orang dewasa belajar jika bermanfaat bagi dirinya Orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihargai Perlu adanya rasa saling percaya antara pendidik dengan peserta didik Mengharapkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang. Orang dewasa belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan Orientasi belajar orang dewasa terpusat terpusat pada kehidupan nyata.

Lanjutan … Sumber belajar bagi orang dewasa berada pada diri orang dewasa itu sendiri. Mengutamakan peran orang dewasa sebagai peserta didik. Belajar adalah proses emosional dan intelektual sekaligus. Belajar bagi orang dewasa adalah hasil mengalami sesuatu. Belajar adalah hasil kerjasama antara manusia Mungkin terjadi komunikasi timbal balik dan pertukaran pendapat.

E. SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF

1. Suasana Belajar yang Dianjurkan Kumpulan manusia aktif Suasana saling menghormati Suasana saling menghargai Suasana saling percaya Suasana penemuan diri Suasana tidak mengancam Suasana keterbukaan Suasana mengakui kekhasan pribadi Susana memperbolehkan perbedaan Susana mengakui hak untuk berbuat salah Susana membolehkan keragu-raguan

2. Kondisi Belajar yang Perlu Dipertimbangkan Mendorong peserta didik aktif Mendorong peserta didik menemukan dan mengembangkan gagasan Memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan minat dan perhatian peserta didik Memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan sumber daya lingkungan Memungkinkan peserta didik mengakui kelemahan dan kekuatan yang terjadi di masyarakat Memungkinkan peserta didik mengkaji kelemahan dan kekuatan diri dan kelompoknya.

F. FUNGSI PENDIDIK

Fungsi Pendidik Penyebaran pengetahuan Pelatih keterampilan Perancangan pengalaman belajar Pelancar proses belajar Sumber belajar (nara sumber) Pemimpin kegiatan belajar Penjelas tujuan belajar Tutor simulasi

G. Sikap Pendidik

Sikap Pendidik yang Harus Diperhatikan Bekerja dengan suasan hati awal yang menyenangkan Tenggang rasa (empati) Wajar (jujur, apa adanya, terus terang, konsisten, dan terbuka) Respek, mempunyai pandangan positif terhadap peserta didik. Komitmen terhadap kehadiran, bersedia menghadirkan diri secara penuh. Mengakui kehadiran dan menghargai peserta didik Membuka diri, bersedia menerima dan memberi pendapat. Tidak menjadi ahli, menjawab setiap pertanyaan seolah-olah menjadi ahli dalam segala hal.

Lanjutan … Tidak diskriminatif, memberi perhatian kepada semua peserta didik secara merata. Suka membantu, riang, humoris, akrab, menunjukan perhatian Membangkitkan keinginan belajar Tegas, menguasai kelas, membangkitkan rasa hormat Tidak memotong bicara dan menanggapi pertanyaan tidak emosional Tidak suka ngomel, mencela, mengejek, dan menyindir

Lanjutan … Menerima gagasan yang mungkin bertentangan dengan harapan yang diinginkan. Memberi dorongan peserta didik dalam mengembangkan pribadi Mampu mengorganisasikan kelompok belajar Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi peserta didik Menerima keterbatasan diri

H. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP DAN FUNGSI PENDIDIK

1. Karakteristik Program Pendidikan Tujuan dan rancangan pendidikan : tujuan dan rancangan pendidikan sangat mempengaruhi sikap dan fungsi pendidik Lama pendidikan : pada program yang pendek, pendidik harus meransang dan mengarahkan proses belajar dengan pengalaman belajar yang tepat. Untuk program yang lebih lama dapat menggunakan analisis yang mendalam, seperti menggunakan : bermain peran, diskusi kelompok, dan studi kasus. Harapan penyelenggara : pendidikan orang dewasa dapat diadakan oleh berbagai organisasi dan instansi serta memiliki harapan dan tujuan sendiri.

2. Karakteristik Peserta Didik Komposisi peserta didik : status, umur, latar belakang, jenis kelamin, tingkat pendidikan, cara belajar, dan lain-lain juga memengaruhi sikap pendidik. Harapan peserta didik : orang dewasa yang ikut serta program pendidikan biasanya datang dengan harapan tertentu. Peserta didik biasnya berharap dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

3. Karakteristik Pendidik Profesi pendidik : pendidik secara pribadi mempunya latar belakang, profesi, hobi, pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan. Contoh : guru sd harus bisa menyusaikan jika dia diharuskan mengajar orang dewasa Keadaan pendidik : keadaan pendidik seperti ketercapaian, kekhawatiran, kemarahan, kebingungan, akan dapat mempengaruhi aktivitas dalam memberikan bimbingan.

TERIMA KASIH