SMAN 1 ADONARA TIMUR Jalan Taman Siswa No. 01 Telpon (HP)
PENILAIAN HARIAN Mata Pelajaran: Kimia Kelas / Semester: XI MIA / 2 Topik : Koloid Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Tahun Pelajaran: 2018 / 2019
Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar ! 1. Tuliskan persamaan molekuler dan persamaan ionik untuk reaksi seng sulfida dan asam klorida! 2. Pernahkah Anda sakit maag? Maag terjadi karena kelebihan asam lambung (HCl) sehingga lambung terasa sakit.Mengapa? mL HCl 0,5 M dicampurkan dengan 50 mL NaOH 0,1M, bagaimanakah pH hasil pencampuran? 4. Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitung pH larutan: a. sebelum penambahan NaOH 5. Setelah penambahan NaOH 25 mL 6. Manakah di antara NaCl, MgCl2, dan AlCl3 yang jika dilarutkan dalam air akan terhidrolisis? 7. Jika 50 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 50 mL larutan CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (Ka = 10–6)! 8. Ramalkan apakah larutan garam berikut bersifat asam, basa, atau netral: (a) NH4COOCH3; (b) NH4CN.
1. Reaksi metatesisnya sebagai berikut : ZnS(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2S(g) Dari data kelarutan diketahui bahwa ZnS tidak larut dalam air, sedangkan ZnCl2 larut. Dengan demikian, persamaan ionnya sebagai berikut. ZnS(s) + 2H+(aq) → Zn2+(aq) + H2S(g) 2. Hal ini terjadi karena dinding lambung mengalami peradangan. Untuk menetralkan kelebihan asam lambung tersebut digunakan suatu basa yang dinamakan antasida sehingga rasa nyeri pada lambung akan berkurang. Contoh suatu antasida diantaranya adalah Al(OH)3, Mg(OH)2, dan CaCO3.
3. Untuk mengetahui nilai pH campuran asam basa, perlu ditentukan jumlah mol asamatau basa yang berlebih setelah terjadi reaksi penetralan. H+(aq) + OH–(aq) → H2O(l) Jumlah mol ion H+ dalam HCl = 25 mL × 0,5 mmol mL–1 = 12,5 mmol Jumlah mol ion OH– dalam NaOH = 50 mL × 0,1 mmol mL–1 = 5 mmol 7,5 mmol. Karena volume campuran 75 mL maka konsentrasi molar ion H+ sisa:[H+] = 7,5mmol /75mL= 0,1 M Dengan demikian, pH campuran = –log (0,1) = 1.
4. a. Nilai pH ditentukan oleh jumlah H+ dari HCl. Konsentrasi awal HCl= 0,1 M maka larutan akan mengandung 0,1 M H+.[H+] = 0,1 M dan pH = 1. b. Jumlah NaOH yang ditambahkan adalah 25 mL × 0,1 M = 2,5 mmol. Jumlah asam klorida mula-mula adalah 25 mL × 0,1 M = 2,5 mmol. Ion OH– yang ditambahkan bereaksi tepat dengan H+, saat [H+] = [OH–]. Pada titik ini dinamakan titik ekuivalen titrasi. Pada titik ekuivalen, konsentrasi H+ yang terdapat dalam larutan hanya berasal dari ionisasi air. Jadi, pH = 7.
5. Ion Cl– berasal dari asam kuat atau basa konjugat yang lebih lemah dari air. Oleh karena itu, ion Cl– tidak bereaksi dengan air. Kation Na+ dan Mg2+ berasal dari basa kuat dan merupakan kation berukuran relative besar dengan muatan rendah sehingga tidak terhidrolisis. Ion Al3+ memiliki ukuran relatif sama dengan Mg2+, tetapi muatannya tinggi sehingga dapat bereaksi dengan air. Oleh karena itu, ion Al3+ terhidrolisis membentuk Al(OH)3.
6. KOH + CH3COOH CH3COOK + H2O t =0 25 mmol 25 mmol 0 mmol 0 mmol yang bereaksi 25 mmol 25 mmol – – Setelah reaksi 0 mmol 0 mmol 25 mmol (dalam 100 mL larutan) [CH3COOK] =25 mmol/100 mL = 0,25 M = 5. 10–5 pOH = –log 5. 10–5 = 5 – log 5 pH = 14 – (5 – log 5) = 9 + log 5
7. a. Spesi uama adalah: NH4 +, CH3COO–, H2O. Nilai Ka(NH4 +) = 5,6 × 10–10; Kb(CH3COO–) = 5,6 × 10–10 Oleh karena Ka(NH4+) sama dengan Kb(CH3COO–) maka larutan bersifat netral. b. Larutan mengandung ion NH4+ dan ion CN–. Nilai Ka(NH4 +) = 5,6 × 10–10, dan nilai Kb(CN–) adalah Oleh karena Kb(CN–) lebih besar dari Ka(NH4 +) maka larutan bersifat basa.