Motor 4 Tak Motor 4 Tak Efisiensi Pembakaran Motor Bensin Efisiensi Pembakaran Motor Bensin Injeksi Bahan Bakar Mekanis Injeksi Bahan Bakar Mekanis Sistem Injeksi Elektronis Sistem Injeksi Elektronis Sistem Pengapian Elektronik Sistem Pengapian Elektronik Emisi Gas Buang Emisi Gas Buang
Putaran Mesin Derajat Poros Engkol Detonasi Jumlah Udara Tekanan Udara Masuk Temperatur Mesin Beban Mesin Tegangan Baterai Sensor Oksigen Saklar AC Saklar Pwr Steering
Motor 4 Tak
Langkah Hisap
Langkah Kompresi
Langkah Usaha
Langkah Buang
Effiensi Pembakaran Motor Bensin Effesiensi pembakaran dari motor bensin tergantung dari beberapa kriteria sebagai berikut: Tekanan/Perbandingan Kompressi Proses Pembakaran Perbandingan Campuran Udara Bensin Desain dan Konstruksi Motor
Tekanan dan Perbandingan Kompresi
Proses Pembakaran
Perbandingan Campuran
Lambda (λ) Simbol perbandingan udara yang masuk ke silinder motor dengan jumlah udara menurut teori dinyatakan dengan = λ λ =Jumlah udara masuk Jumlah syarat udara menurut teori λ = 1 Jumlah udara masuk ke dalam silinder motor sama dengan jumlah syarat udara dalam teori λ < 1 Jumlah udara yang masuk sebih kecil dari jumlah syarat udara dalam teori, pada situasi ini motor kekurangan udara, campuran gemuk, dalam batas tertentu dapat meningkatkan tenaga motor. λ > 1 Jumlah udara yang masuk lebih banyak dari syarat udara secara teoritis, saat ini motor kelebihan udara, campuran kurus, tenaga motor kurang. λ > 1,2 Dalam situasi seperti ini campuran bensin udara sangat kurus sehingga pembakaran berkemungkinan tidak dapat terjadi pada tempat yang lebih luas.
Desain dan Konstruksi Motor
Injeksi Bahan Bakar Mekanis Sistem ini sering juga disebut sistem injeksi kontinyu (K- Jetronic), karena injektor menyemprotkan bensin secara terus – menerus dalam setiap saluran masuk silinder motor. Pengukur udara berfungsi mengukur/menghitung udara yang diisap oleh motor, dan melalui mekanisme khusus, penyesuaian penyemprotan bahan bakar pada setiap saluran masuk dapat ditakar. Mercedes Benz serie : 280E dan 300 E tahun 80 an BMW Keluaran lama Volvo serie lama Ford dll. Sistem ini sudah agak jarang, tinggal model lama dan tidak ada keluaran baru Mercedes Benz serie : 280E dan 300 E tahun 80 an BMW Keluaran lama Volvo serie lama Ford dll. Sistem ini sudah agak jarang, tinggal model lama dan tidak ada keluaran baru
K-Jetronic Bensin yang ditampung dalam tangki akan mengalir ke ruang pompadan pompa akan berfungsi untuk memberikan tekanan pada bensin sehingga dapat mengalir ke ruang distributor. Tekanan bensin pada injektor 2 – 3 bar, dengan tekanan tersebut katup jarum injektor membuka sehingga bensin disemprotkan ke saluran masuk secara terus menerus. Sekerup penyetel CO sangat berpengaruh terhadap perbandingan campuran dan emisi.
Sistem Injeksi Elektronis Sistem injeksi elektronis yang lebih terkenal dengan sebutan Electronic Fuel Injection (EFI)/L-Jetronic, volume penyemprotan bahan bakar dikontrol secara elektronis, basis dari sistem ini mengalami banyak pengembangan dan juga banyak dipakai pada berbagai merek kendaraan, baik kendaraan keluaran Eropa, Jepang maupun Amerika. Bekerjanya injektor penyemprot bahan bakar diatur oleh sebuah Electronic Control Unit (ECU), kadang-kadang disebut ECM (Electronic Control Module), perangkat pengontrol elektronis ini menerima beberapa masukan dari sensor-sensor antara lain sensor volume dan suhu udara yang masuk ke silinder motor, suhu air pendingin, beban dan putaran motor, posisi katup gas dan lain-lain sehingga volume penyemprotan bahan bakar bisa disesuaikan secara tepat berdasarkan berbagai masukan/input yang diterima oleh ECU tersebut. Jepang : hampir semua kendaraan jepang mengadopsi teknologi ini seperti TOYOTA, MAZDA, DAIHATSU, SUZUKI dll. Eropa : OPEL, AUDI, PEUGEOT, VOLVO dll. Amerika : Ford, Chrysler, GM dan kendaraan buatan korea. Jepang : hampir semua kendaraan jepang mengadopsi teknologi ini seperti TOYOTA, MAZDA, DAIHATSU, SUZUKI dll. Eropa : OPEL, AUDI, PEUGEOT, VOLVO dll. Amerika : Ford, Chrysler, GM dan kendaraan buatan korea.
Skema Sistem Aliran Bensin
Komponen Sistem Bahan Bakar Sistem Bahan Bakar 1Tangki Bensin11Sekrup Penyetel CO 2Pompa Bensin12 Electronic Control Unit (ECU) / Unit Pengontrol Elektronis 3Saringan Sistem Start Dingin dan Penambah Udara 4Pipa Pembagi13Injektor Start Dingin 5Regulator Tekanan Bensin14Sensor Waktu Start Dingin 6Injektor15 Katup Pengatur Penambah Udara Sistem Aliran Udara16 Sensor Tempratur Air Pendingin Motor 7Pengukur Aliran UdaraRangkaian Listrik Pengendali 8Katup/Trotel Gas17Kunci Kontak 9Saklar Posisi Katup Gas18Koil Pengapian 10Sekrup Penyetel Putaran Idel19Relai Pompa Bensin
Prinsip Kerja Dasar
Sistem Aliran Bahan Bakar
Komponen Sistem Aliran Bahan Bakar
Fuel Pump dan Fuel Filter
Fuel Distributor
Fuel Pressure Regulator
Pressure Tester
Injector
Wiring Diagram
Sensor Location
Sistem Aliran Udara
Pengukur Volume Udara
Pengukur Massa Udara
Manipold Absolute Pressure Sensor (MAP Sensor)
Sensor Temperatur Udara Masuk ( IATS = Intake Air Temperature Sensor ) Sensor temperatur udara masuk biasanya dipasangkan pada saluran masuk atau di rumah pengukur aliran udara. Sensor ini berfungsi mengukur suhu adara yang masuk ke dalam silinder motor. Material sensor berupa thermistor yang bersifat NTC (Negative Temperature Coefesient). Tegangan referensi 5 Volt dari Kontrol Unit Elektronis/ECU selanjutnya akan berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu udara masuk. Sensor temperatur udara masuk biasanya dipasangkan pada saluran masuk atau di rumah pengukur aliran udara. Sensor ini berfungsi mengukur suhu adara yang masuk ke dalam silinder motor. Material sensor berupa thermistor yang bersifat NTC (Negative Temperature Coefesient). Tegangan referensi 5 Volt dari Kontrol Unit Elektronis/ECU selanjutnya akan berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu udara masuk.
Sensor Posisi Katup Gas ( Throttle Position Sensor )
Wiring Diagram
Sensor Temperatur Air Pendingin ( Water Temperature Sensor )
Sensor Posisi Poros Engkol ( Crankshaft Position Sensor/Crank Angle Sensor )
Sensor Detonasi ( Knocking Sensor )
CKP Location
Sensor Oksigen ( Oxygen Sensor )
Sinyal Oxygen Sensor
Electronic Control Module
Idle Speed Control ( ISC ) 1. Rumah pengatur idel 2. Pintu penutup saluran 3. Poros penggerak pintu 4. Lubang bypass 5. Bimetal pemanas 1. Rumah pengatur idel 2. Pintu penutup saluran 3. Poros penggerak pintu 4. Lubang bypass 5. Bimetal pemanas
Idle Speed Control ( ISC )
Pengapian Konvensional
Pengapian Elektronik
Kelemahan Pengapian Konvensional
Kelebihan Pengapian Elektronik
Pengapian Komputer / Engine Management
Lokasi Komponen Engine Management
Emisi / Gas Buang
Katalitik Konverter
Penampang Katalitik Konverter
Hasil