LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
Advertisements

Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN PARIT
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
PEMBUATAN TERAS KONTUR DAN PEMANCANGAN TITIK TANAM
LANDASAN TEORI.
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Pertemuan ke 8 Learning outcome
Pertemuan ke 3 Learning out come
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Menghitung Potensi Daya Potensi daya : Pt = ρ.g.Q.H n.η o Pt= daya terbangkit (W), ρ= rapat massa air (kg/m 3 ), g= gravitasi (m 2 /detik), Q= debit aliran.
KONSTRUKSI BATU BATA.
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Memasang bekisting kayu
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
PEMBANGUNAN RUMAH DAN PENYUSUNAN PROPOSAL TEKNIS
Bangunan Utama – 2: - Bangunan Bendung
Memasang perancah kayu
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Jembatan & Rong-Gorong .....
Risiko, Keselamatan dan Kecelakaan
Memasang bekisting kayu
Memasang rangka dan penutup lantai kayu
ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
Pelaksanaan Pekerjaan Kolom, Balok, dan Plat Lantai
PONDASI BORED PILE.
MENGHITUNG VOLUME DAN MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Upaya Mengurangi Genangan Air Akibat Hujan agar Meresap ke dalam Tanah
Perencanaan Bendung.
Pengelolaan drainase.
DRAINASE JALAN RAYA.
Water Managemen System (WMS)
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Study Kasus : Proyek Hotel Brawa Residences.
Struktur Atas & Pasangan Batu Bata
MODUL 4 MATERI III MENENTUKAN MODEL STRUKTUR JEMBATAN BAJA
Dinding Penahan Tanah by M Jamin
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
Pekerjaan Pembangunan Guest House Mahasiswi Kota Batu Progres Pelaksanaan s.d Tanggal 24 Nopember 2016 sebesar 34,3 %
SISTEM STRUKTUR Bangunan
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
PONDASI BANGUNAN SEDERHANA
DRAINASE. BEST PRACTICE  SISTEM DRAINASE  STRUKTUR ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN  OPERASI DAN PEMELIHARAAN  APLIKASI DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN 
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL DEPOK – ANTASARI SEKSI II MASALAH KHUSUS : Metode Pelaksanaan Lantai Kerja Reinforced Concrete Pipe (RCP) pada Sta
This presentation uses a free template provided by FPPT.com MANAJEMEN KONSTRUKSI Rencana Kerja dan Syarat Dalam Pembangunan.
REKAYASA JALAN (TSP – 214) DRAINASE JALAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
DIV 8. PENGEMBALIAN KONDISI
Diskusi Draft Permen Pengganti Kepmen 1211k/1995
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN
DIVISI 2 PEKERJAAN DRAINASE
Pemeliharaan Berkala.
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN S0802-Rencana Anggaran Biaya Pertemuan 6-7 Ir. Dwi Dinariana,MT.
PEMELIHARAAN RUTIN.
DIKLAT PENANGANAN DRAINASE JALAN
KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI
Kerusakan/Penanganan Landasan Jembatan
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PONDASI BATU KALI. Kompetensi Dasar (KD)  3.5 Menerapkan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan pondasi  4.5 Melaksanakan pekerjaan pondasi.
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
OLEH : Wiwi Rahmadani Junaidi Reza DESIGN PELEDAKAN TEROWONGAN.
Kelompok 4 Jul Arfa GoratF Dela Angelina F Firman SiregarF Dian Hestiyantari F REGULATOR.
Transcript presentasi:

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh : Choirul

DATA PROYEK

DATA UMUM Nama Proyek:Pembangunan Bendungan Bintang Bano Lokasi Proyek:Jl. Undru Taliwang Sumbawa Barat NTB Pemilik Proyek:Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1/PPK Bendungan 1 NTB Tanggal / Nomor Kontrak:16 Oktober 2015 Waktu Pelaksanaan / Pemeliharaan:1460 Hari / 540 Hari Nilai Kontrak:Rp ,- Jenis Kontrak:Lumpsum Fixed Price Sumber Dana:APBN Tahun Anggaran 2015

DATA TEKNIS  Luasan Bendungan Utama:  Elevasi Puncak Bendungan:EL.120,00 m  Tinggi Bendungan:72,00 m  Panjang Puncak:497,25 m  Lebar Puncak:12,00 m  Elevasi Galian:EL.48,00 m  Elevasi River Bad:EL.56,00 m  Luasan Terowong Pengelak:  Panjang Terowong:625,00 m  Panjang Saluran Inlet:220,00 m  Panjang Saluran Outlet:27,00 m  Elevasi Inlet:58,78 m  Elevasi Outlet:51,00 m  Kapasitas Outflow:203,862 m3/det

LOKASI PROYEK

TINJAUAN KHUSUS Pada saat pelaksanaan kerja praktik ini ditemukan suatu longsoran pada lokasi pekerjan shaft. Tampak Atas ShaftTampak Depan Terowong

PENYEBAB PERMASALAHAN A.Longsoran Bagian Atas Potensi longsoran telah mencapai disekitar parit drainase di Elv m dibagian hilir dan bagian kanan atas lubang shaft Pada sekitar bagian hilir tengah telah terjadi longsoran pada tanggal juli 2018 Longsoran pada tanggal juli 2018 menutupi lubang shaft (Blok 13) serta lantai dinding Blok 14 yang telah selesai dibersihkan sehingga pembetonan tidak dapat dilanjutkan B.Longsoran Bagian Bawah Potensi Longsoran horizontal pada crown terowong dan dinding(terutama bagian kanan Blok 12 dan blok 14 Pada Blok 14 beberapa bagian crown terowong dan dinding kanan telah runtuh kecil diperkirakan pada akhir juni

DAMPAK PERMASALAHAN 1.Terhambatnya pencapaian target project 2.Lantai Blok 14 dan sebagian dinding tertimbun longsoran sehingga pembetonan terhenti 3.Pada blok shaft tidak dapat dilanjutkan penggalian dan pembetonan karena lokasi tertumpuk longsoran 4.Pengalihan sungai tertunda 5.Shaft Terowong menjadi lebih besar diameter lubangnya

SOLUSI DAN PENANGANAN YANG DIKERJAKAN 1.Lakukan pembersihan pada shaft akibat longsoran dari atas tebing dinding menggunakan alat excavator mini/pc Gunakan wire mash untuk menahan longsoran lebih banyak dan besar lagin pada sisi-sisi bagian yang rawan longsor 3.Setelah longsoran tertutup sempurna oleh wire mash dan di Shotcrete 4.Kemudian lakukan perkutan pembesian pada permukaan shaft terowong 5.Terakhir lakukan finishing pada dinding dinding yang rawan longsor

Perkuatan lereng (dinding) lubang shaft bagian atas 1)Memasang penahan longsoran di blok 12 & blok 14 dalam terowong. (sandbag, papan & balok kayu). 2)Membentuk slope pada Elv.85. mengikuti slope yang telah ada s/d Elv m. (disesuaikan dengan kondisi batuan yang ada). 3)Galian saat membetuk slope (2) dibuang ke lubang untuk mengisi lubang. Bila alat sulit bekerja karena posisi alat dikhawatirkan jatuh ke bawah, maka lubang shaft boleh diisi/ditambahkan tanah sampai posisi alat dapat bekerja aman. 4)Segera setelah sebagian slope lereng terbentuk dan telah mendapat persetujuan Geologist Konsultan dan Direksi Pekerjaan maka secepatnya (dalam hari itu juga) harus di shotcreate tebal 3 cm, dilanjutkan dengan pemasangan anker grout jarak 2.00 m kedalaman 4.00 m dan pasang wiremesh dan shotcrete s/d t=10 cm.

5)Setelah selesai perkuatan lereng Elv.85,00m s/d Elv m, maka dilanjutkan menggali isian lubang shaft (timbunan yang telah digunakan untuk dudukan alat kerja) sampai pada Elv m. (untuk mencapai galian s/d Elv m diawali dengan membentuk akses jalan turun pada lokasi jalan masuk menuju lubang shaft, dilanjutkan dengan menggali isian tanah pada lubang shaft (timbunan/longsoran yang telah digunakan untuk dudukan alat kerja) sampai pada Elv m. 6)Setelah alat dapat bekerja di Elv.77.00m dilanjutkan dengan membentuk slope lereng Elv.80.00m s/d Elv m segera setelah sebagian slope lereng terbentuk dan telah mendapat persetujuan Geologist Konsultan dan Direksi Pekerjaan, maka secepatnya (dalam hari itu juga) harus di shotcreate tebal 3 cm, dilanjutkan dengan pemasangan anker grout jarak 2.0 m kedalaman 4.00 m dan pasang wiremesh dan shotcrete s/d t = 10 cm.

Perkuatan lereng (dinding) lubang shaft bagian tengah 1)Setelah perkuatan lereng s/d Elv m, maka diperhatikan kondisi lokasi apakah masih bisa dilanjutkan untuk perkuatan s/d El m. Bila tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, maka dilakukan pembersihan melalui terowong inlet atau outlet. 2)Setelah selesai pembersihan, maka dipertimbangkan pada dinding dibawah Elv m s/d Elv m untuk bisa dilakukan shotcrete t = 3 cm dan bila memungkinkan dilanjutkan dengan pemasangan aker grout dan shotcrete t = 10 cm. 3)Bila butir no. 2) tidak dapat dilakukan, maka diperlukan pengamanan pada blok 12, blok shaft (blok 13), blok 14 digunakan portal H-beam dan penutup plat baja pada bagian atas portal tersebut sebagai pengaman dari kemungkinan jatuhnya batuan atau longsoran dari atas lubang lokasi shaft.

Perkuatan lereng (dinding) lubang shaft bagian bawah/Terowong Pengelak 1)Setelah perkuatan lereng s/d Elv m, maka diperhatikan kondisi lokasi apakah masih bisa dilanjutkan pada langit-langit crown terowong dengan shotcrete t = 3cm serta pada sebagian daerah dinding yang rawan /berpotensi longsor. 2)Setelah lagit-langir / crown terowong serta sebagian dinding aman, maka dilanjutkan dengan pegamanan dinding terutama pada rongga-rongga dinding yang telah longsor dengan mengisi beton (K175) dan ditambahkan tulangan besi praktis diupayakan mengikuti bentuk rongga sebagai tulangan susut (isian beton ini diluar dari dimensi struktur).

S E K I A N TERIMA KASIH