TTKI YASA KARYADA (191FF04036). Ada beberapa faktor-faktor penyebab Plagiarisme  Faktor budaya legal formal, dalam arti budaya sistem pendidikan nasional.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Percakapan bisnis Jepang Pertemuan pertama
Advertisements

CIRI CIRI SEKOLAH MELAKSANAKAN MBS
Oleh: Dra. Tri Sakti GURU BK SMP N 1 YOGYAKARTA
Tanggung Jawab Mahasiswa Dalam Mencegah Perilaku Korupsi di Indonesia
Oleh: Cocong AP. KERANGKA ARTIKEL Kerangka artikel sangat membantu, terutama bagi penulis muda, agar pembahasan tidak melebar atau bias. Kita perlu mengingat.
ISR (INTELECTUAL SOCIAL RESPONSIBILITY)
BEBERAPA KASUS PLAGIARISME
Disampaikan pada mata kuliah pengantar psikologi sosial Fisip Unair
Cara belajar efektif untuk memahami materi pelajaran
TEORI PERILAKU MENYIMPANG KONTEMPORER: TEORI ANOMI
PERILAKU MENYIMPANG.
KEMANDIRIAN.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
NORMA-NORMA dalam MASYARAKAT
(JUVENILE DELIQUENCY)
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1 PERTEMUAN 4
MANUSIA, HUKUM DAN MORAL
PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
PERTEMUAN 12 KEPEMIMPINAN Kepemimpinan.
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
PENGENDALIAN SOSIAL Disusun Oleh: Azzahra Jelita K P / 04
1 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
SISWA KELAS X SMKN 3 KUDUS
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
Tertib Sosial Keadaan yang aman, damai, tenteram atau stabil/ harmonis. MENGAPA DIPERLUKAN KEADAAN YANG TERTIB? Agar upaya kebutuhan hidup itu dapat.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PLAGIARISME (Pelatihan Menulis di SPs UGM)
MENGHINDARI PLAGIARISME DALAM KARYA TULIS ILMIAH
HUMANISASI PENDIDIKAN
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
HERU ERWANTO A III D.
Kekerasan Guru Terhadap Murid di Sekolah
Kesukaran Belajar Part II
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
MANUSIA, HUKUM DAN MORAL
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
MENGEMBANGKAN KEBIASAAN
GEJALA SOSIAL “BULLYING”
Nilai Sosial Konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk yang dianut dalam suatu masyarakat (Soerjono Soekanto).
Muatan Fikiran, Bagaimana mengaudit fikran
BEBERAPA KASUS PLAGIARISME
Masalah- masalah Belajar
IPS untuk SMP/MTS kelas VIII
BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAH
PERBEDAAN INDIVIDU Nataya Charoonsri R.
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI
Oleh: Hetti Mulyaningsih
Ratna Dyah Suryaratri, MSi. Psikologi Pendidikan FIP-UNJ
PUBLIC SPEAKING.
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
BUDAYA KERJA ORGANISASI DAN MEMAHAMI POLA PIKIR ORANG
Kelebihan Bertanggung jawab Patuh Tenggang rasa ( penuh pengertian ) pekerja keras dan pantang menyerah Setia / loyal.
Materi pokok bimbingan konseling belajar
PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH
6 (ENAM) bukti / fakta 8. Penilaian untuk kompetensi 8
SENI MENGAJAR GURU MATEMATIKA IDAMAN SISWA
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
KONSEP DIRI Adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita sendiri, meliputi apa yang kita pikirkan dan kita rasakan.
KEPERCAYAAN DIRI.
BAB 03 SOCIAL INSTITUTION
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
KODE ETIK & ETIKA PENULISAN
ETIKA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Pendidikan Multikultur
BULLYING PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING KELAS X. NAMA KELOMPOK 5 FIVE FANTASTIC ANISA LAILATUL KHUSNA ( 05 ) ( ANGGOTA ) RIZKA DWI ASFIA ( 30 ) ( PENYAJI.
Transcript presentasi:

TTKI YASA KARYADA (191FF04036)

Ada beberapa faktor-faktor penyebab Plagiarisme  Faktor budaya legal formal, dalam arti budaya sistem pendidikan nasional Indonesia yang cenderung mengukur keberhasilan dari hasil akhir dibandingkan proses Indikatornya:  individu merasa tertekan untuk mendapatkan nilai atau prestasi yang tinggi  individu mengalami kecemasan yang tinggi terhadap situasi sekolah  individu menganggap bahwa prestasi yang tinggi merupakan tiket untuk meraih penghargaan dalam kelas  individu enggan dianggap sebagai siswa dengan peringkat bawah  individu merasa takut gagal  Faktor sosialisasi dan kontrol, dalam arti kurangnya sosialisasi dan pengawasan dari berbagai pihak terkait Indikatornya:  sikap permisif lingkungan terhadap perilaku plagiat  kurang peka terhadap gejala-gejala yang menjadi penyebab terjadinya perilaku plagiat  sikap tidak tegas institusi terhadap sanksi-sanksi yang diberikan bagi pelaku plagiat  kecenderungan menutup-nutupi plagiat karena rasa takut akan pencitraan negatif pada institusi  rendahnya apresiasi atau rasa hormat kepada sesama penulis Source: Ermis suryana (2016) Self Efficacy and Plagiarisme di Perguruan Tinggi.

Ada beberapa faktor-faktor penyebab Plagiarisme  Faktor mentalitas instan, dalam arti mental yang dikedepankan serba ingin cepat dan kurang memperdulikan sumber dan kualitas. Indikatornya:  adanya kemalasan pada diri sendiri  mudah merasa stres dengan tugas yang diberikan  time manajement yang buruk  mengandalkan teknologi  kurang kreatifitas  Faktor kemampuan menulis, dalam arti masih rendahnya kemampuan menulis baik pada dosen maupun mahasiswa Indikatornya:  kurangnya pengetahuan tentang cara mengutip pendapat orang lain dengan benar  kurangnya pengetahuan tentang tata cara penulisan yang benar  terlalu bergantung atas sumber rujukan  mengikuti kebiasaan salah yang telah dilakukan sebelumnya  kemampuan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lemah Source: Ermis suryana (2016) Self Efficacy and Plagiarisme di Perguruan Tinggi.

Ada beberapa faktor-faktor penyebab Plagiarisme  Faktor self efficacy, dalam arti rendahnya self efficacy baik pada dosen maupun pada mahasiswa Indikatornya:  penghargaan diri yang rendah  sikap pesimis terhadap kemampuan diri  tidak percaya diri, sehingga takut mengeluarkan ide/gagasan sendiri  ketakutan akan kegagalan  prokrastinasi Source: Ermis suryana (2016) Self Efficacy and Plagiarisme di Perguruan Tinggi.