TEKNIK PEMBENIHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA- JAWA TENGAH DIAN VITASARI NIT Di bimbing oleh : Iman Supriatna,S.Pi.,M.P Abu Darda Razak,M.P
PENDAHULUAN Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan bernilai ekonomis tinggi dan potensial untuk dibudidayakan. Nilai gizi tinggi, dan mengandung 47.5 protein dan 11.20% lemak (karim, m.y., 2005) TUJUAN Untuk mengetahui Teknik Pembenihan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara-Jawa Tengah. Untuk mengetahui kelayakan usaha pembenihan kepiting bakau (Scylla serrata)
Tempat Pelaksaaan Waktu Pelaksanaan Kerja praktik akhir (KPA) di laksanakan pada tanggal 07 januari 2019 – 18 april 2019
TEKNIK PEMBENIHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata)
PENANGANAN INDUK 1. Sumber induk 2. Persiapan media 5. Monitoring kualitas air 3. Penanganan induk 4. Pemberian pakan
PEMIJAHAN Pemijahan kepiting bakau adalah pemijahan yang dilakukan secara alami, dimana induk kepiting yang sudah masuk TKG IV akan mengerami telurnya Kemudian dipindahkan kedalam bak pengeraman dengan kepadatan 1 ekor/wadah dan di tunggu selama 1-2 hari untuk telur menetas. Penetasan terjadi sekitar pukul pagi hari.
Persiapan Media Pemeliharaan Pengeringan bak Sterilisasi atau desinfeksi (pengaporitan) Pencucian bak Pemasangan instalasi aerasi Pengisian air Penebaran Larva larva yang ditebar sebanyak ekor HR : 74.1% 21 fiber yang digunkan untuk pemeliharaan larva dengan kepadatan perbak ekor Pemindahan Larva pemendahan larva ke bak beton dilakukan pada akhir stadia zoea 5 Penambahan shelter Pemberian Pakan Pakan yang diberikan ada 3 jenis yaitu : pakan alami, pakan buatan dan pakan tambahan Pakan alami berupa artemia dan rotifer Pakan buatan berupa frippak # 1 car, frippak # 2 cd, frippak pl ultra, flake Pakan tambahn berupa ikan kadalan yang telah direbus frekunsi pemberian pakan 6 kali seharii Waktu pembetian pakan 06.00, 10.00, 13.00, 16.00, 20.00, dan 23,0 Pengkayaan artemia dan rotifer disetiap pemberian pakan Monitoring Kualitas Air Pengukuran parameter kualitas air Monitoring pengukuran kualitas air dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi jam dan sore Pergantian air sebanyak % Pemberian antibiotik
Kultur skala laboratorium Kultur skala semi massal Kultur skala massal Kultur Chorella sp. Persiapan wadah Penebaran bibit Pemberian pakan panen Kultur rotifer (Brachionus sp.) Dekapsulasi Kultur artemia pemanenan artemia
Duri dorsal pleomere Duri letera karapas abdomen teleson mata Duri rostrum antennule maxilliped maxiflufe antenna
Zoea 1 Panjang tubuh 1,15 mm Duri rostrum 0,35 mm Duri dorsal 0,43 mm Duri lateral 0,19 mm, Panjang karapas 0.2 mm Mata menempel. Zoea 2 Panjang tubuh 1,51 mm Duri rostrum 0,39 mm Duri dorsal 0,54 mm Duri lateral 0,2 mm Panjang karapas mm Mata telah bertangkai Zoea 3 Panjang tubuh 1,93 mm Duri rostrum 0,52 mm Duri dorsal 0,63 mm Duri lateral 0,24 mm Panjang karapas m Zoea 4 Panjang tubuh 2,40 mm Duri rostrum 0,72 mm Duri dorsal 0,86 mm Duri lateral 0,28 mm Panjang karapas mm, Zoea 5 Tubuh 3,43 mm Panjang karapas mm Antennule dengan aesthetes dalam tiga tingkatan Megalopa Panjang karapas 1,52 mm Panjang abdomen 1,87 mm Panjang tubuh total (termasuk duri rostal) 4,1 mm Panjang duri rostal 0,5 mm Panjang duri sternal 0,7 mm. Crablet Ukurannya ± 0,5-1 cm Berumur 1 bulan, cangkangnya telah terlihat sempurna Bentuk tubuhnya telah terbentuk sempurna seperti halnya kepiting dewasa.
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT Penanganan penyakit pada induk Penyakit : Zoothamnium, Octolamis sp, Vibrio sp, Lagenidium sp dan Leucothrix sp. Cara pencegahan yaitu dengan penyiponan, pengambilan sisa pakan dan pergantian air menggunkan air steril sangat dianjurkan untuk pencegahan penyakit. Penanganan penyakit pada larva Penyakit :Fusarium sp, Lagenidium sp, Zoothamnium sp, Epistyles sp, Verticella sp, Leucothrix sp, dan Vibrio sp. Pencegahan infeksi penyakit pada larva dilakukan dengan menyiponan terhadap larva yang mati dan kotoran yang mengendap di dasar wadah pemeliharaan untuk menekan akumulasi bahan organik. Serta pemberian makanan pada larva dengan nutrisi yang cukup sehingga memiliki energy yang cukup untuk proses pergantian kulit (moulting).
PANEN DAN PASCA PENEN
Analisa laba R/C ratio Payback period (PP) ANALISA USAHA Rp ,- Biaya investasi Rp ,- Biaya tetap Rp ,- Biaya variabel
Biaya total = biaya tetap + biaya variable = Rp Rp = Rp pendapatan Total pendapatan 1 tahun = × 12 siklus = Analisa laba Laba/rugi (PD) = Total Penerimaan (TR) – Total Biaya (TC) = Rp Rp = Rp
Revenue cost ratio = total penerimaan / total biaya = Rp / Rp = 1.4 R/C Ratio Payback Period (PP) × 1 tahun = 0.8 = =