Modal Pada Usahatani
Pengertian Modal Modal merupakan barang ekonomi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa Modal pada usahatani mencakup semua barang-barang yang dapat digunakan untuk kegiatan usahatani Didalamnya meliputi lahan, bangunan, mesin, peralatan, bibit, benih, pupuk, obat-obatan, pakan, persedian produk, uang tunai, dan surat-surat berharga
Menurut Tohir (1983) berdasarkan pengertian tersebut maka tanah bukan termasuk faktor produksi modal, tetapi masuk dalam faktor alam yang memiliki nilai modal dengan berbagai pertimbangan sbb ; Tanah adalah karunia alam, bukan benda yang diproduksi oleh manusia Tanah tidak dapat diperbanyak Tanah tidak dapat musnah sehingga tidak ada penyusutan atas tanah Tanah tidak dapat dipindah-pindahkan Tanah selalu terikat dengan iklim Tanah adalah sumber untuk memproduksi barang ekonomi
Modal menurut Fadholi Hernanto (1989) modal dalam pengertian ekonomi yaitu barang atau uang yang bersama dengan faktor produksi lain dan tenaga kerja serta pengelolaan menghasilkan barang-barang baru yaitu produksi pertanian Pada usahatani yang dimaksud dengan modal adalah : Tanah Bangunan-bangunan (gudang, kandang, lantai jemur, pabrik de el el) Alat-alat pertanian (traktor, luku, garu, sprayer, cangkul, parang dll) Tanaman, ternak, ikan dan kolam Bahan-bahan pertanian (pupuk, bibit, obat- obatan) Piutang di Bank Uang Tunai
Modal Usahatani Bukan Lahan (non real capital) Lahan (Real Capital) Modal Kerja (Short run operating capital) Modal Investasi (Long run or medium invesment capital) Uang Tunai, Bibit, Benih Pupuk, obat-obatan, dan sejumlah uang yang habis sekali proses produksi Peralatan, Mesin, bangunan, kendaraan, ternak kerja, tanaman tahunan dll
WAKTU KEGUNAAN FUNGSI SIFAT PEMBAGIANM O D A L Modal produktif Modal Tetap Modal Tidak tetap/lancar Modal produktif Modal prospektif Modal Aktif Modal Pasif Menghemat lahan (Land saving capital) Menghemat Tenaga Kerja (Labour saving capital)
Konsekuensi Modal Jenis Konsekuensi Biaya bunga modal Penyusutan Asuransi Pemeliharaan Komplementer
Contoh bentuk dan konsekuensi modal tetap dapat dilihat pada Tabel Subyek Jenis Bentuk Penggunaan traktor untuk membajak tanah sawah 1. Bunga modal 1. Sewa Traktor Penyusutan 2. Penyusutan Asuransi 3. Asuransi Pemeliharaan 4. Servis atau beli onderdil 5. Komplementer 5. BBM atau honor operator
Cara Perhitungan Penyusutan Metode Garis Lurus (Straight line method) Dalam metode garis lurus, peyusutan tiap tahun diperoleh dengan membagi nilai barang (pada waktu awal) dengan umur teknis pemakain barang (tahun) atau sebelum dibagi dengan umur teknis pemakaian barang, terlebih dahulu nilai awal barang dikurang dengan nilai sisa (salvage value) Dp = (A – S)/n Vp = A – (Dp)p -------Keterangan Dp = penyusutan pada tahun ke-p (konstan) n = umur teknis pemakaian barang (tahun) A = nilai awal barang S = nilai sisa Vp = nilai barang pada tahun ke-p
Lanjutan......Cara Perhitungan Penyusutan Metode Penyusustan proposional (diminishing balance method) menghitung besarnya penyusutan tiap tahun menggunakan persentase (proporsi) tertentu dari nilai barang pada akhir tahun sebelumnya Dp = (A) (r) (1-r) p-1 Vp = (A) (1-r)
Tahun Nilai Awal (A) Penyusutan (Rp) Nilai Akhir Rp (D = A x 0.1) Tahun (A-D) 1 Rp 200.000 Rp 20.000 Rp 180.000 2 Rp 180.000 Rp 18.000 Rp 162.000 3 Rp 162.000 Rp 16.200 Rp 145.800 4 Rp 145.800 Rp 14.580 Rp 131.220 5 Rp 131.220 Rp 13.122 Rp 118.098 6 Rp 118.098 Rp 11.810 Rp 106.288 7 Rp 106.288 Rp 10.629 Rp 95.659
Pembentukan Modal Usahatani Suntikan modal dari luar atau terbentuk dari dalam usahatani. Suntikan modal dari luar terjadi jika usahatani memperoleh pinjaman dari luar, misalnya dari kredit, atau sumber modal lainnya Sumber kredit terdiri atas kredir informal dan kredit formal Syarat kredit formal dikenal sebagai 5 C ; Character (perilaku calon peminjam), ; Collateral (adanya jaminan kredit),; Capacity (kemampuan usahatani untuk menghasilkan pendapatan atau keuntungan,; Condition (kondisi lingkungan dimana usahatani berada, terutama kondisi pendukung usahatani), ; Capital (struktru modal yang dikuasai usahatani)
Manajemen Sebagai Faktor Produksi Tidak Langsung (Intangible)
Pengelolaan sangat diperlukan karena usahatani selalu mengalami tekanan perubahan, pada aspek ekonomi, aspek tekhnis , aspek iklim, aspek budaya dan aspek politik sehingga menyebabkan adanya penyesuian setiap hari. Pengelolaan usahatani berarti mengelola organisasi yang menggunakan sumberdaya alam, tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan produk dibidang pertanian. Mengingat sumberdaya usahatani bersifat langka, maka sumberdaya tersebut harus digunakan secara efisien Efisiensi di dalam penggunaan sumberdaya usahatani digunakan sebagai kriteria keberhasilan pengelolaan usahalani
Secara umum untuk mengelola usahatani dengan berhasil diperlukan pengetahuan dan keterampilan teknis, ekonomi, dan manusiawi. Pengetahuan dan keterampilan menyangkut teknis budidaya dan penunjang Pengetahuan ekonomi diperlukan untuk menentukan pilihan usaha yang menguntungkan secara ekonomi Kegiatan usahatani akan melibatkan sejumlah tenaga kerja. Oleh karena itu, agar berhasil mengelola usahatani, diperlukan pengetahuan dan keterampilan manusia
Petani sebagai menajer atau peran petani sebagai manajer meliputi empat aktivitas sbb : Aktivitas Teknis Memutuskan akan memproduksi apa dan bagaimana caranya Memanfaatkan lahan Membuat gambaran tentang tekhnologi dan peralatan yang akan digunakan serta implikasinya pada penggunaan tenaga kerja Memutuskan skala usaha Aktivitas komersil Menghitung berapa dan apa saja input yang dibutuhkan baik yang telah dipunyai maupun yang akan dicari Menentukan kapan, darimana, dan berapa jumlah input yang akan diperoleh Meramalkan penggunaan input dan produksi yang akan diperoleh Menentukan pemasaran hasil, kepada siapa, dimana, kapan, dan kualitas produksi atau hasil
Aktivitas Finansial Mendapatkan dana dari sendiri, dari pinjaman kredit bank atau kredit yang lain. Menggunakan dan untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan (jangka panjang) Meramalkan kebutuhan dana untuk jangka panjang yang akan datang (Investasi untuk penggantian alat-alat atau perluasan usaha) Aktivitas Akuntansi Membuat catatan tentang semua transaksi baik bisnis maupun pajak Membuat laporan Menyimpan data tentang usahanya
Persoalan yang dihadapi di dalam mengelola usahatani jauh berbeda dengan persoalan yang dihadapi usaha di bidang industri Perbedaan utamanya terletak adanya unsur alam maka pengelolaan usahatani banyak dihadapkan pada Risiko Risiko pada usahatani dapat terjadi dalam bentuk risiko teknis dan risiko ekonomis. Keberhasilan mengelola usahatani menyangkut keberhasilan untuk mengantisipasi setiap perubahan yang mungkin terjadi. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan usahatani yang baik, mengamati perkembangan terkini terhadap faktor teknis, ekonomis dan sosial di lingkungan usahatani itu berada
Formulasi sasaran akhir (goal) Memaksimumkan keuntungan Pengelolan usahatani menyangkut fungsi manajemen Ada 5 fungsi manajemen yg perlu diperhatikan (Calkins and DiPietre 1983) Formulasi sasaran akhir (goal) Memaksimumkan keuntungan Pemilikan usahatani Perluasan usahatni Menghindari resiko Mencapai kesenangan hidup Menjadi petani teladan dan memperoleh penghargaan
2. Kompilasi 3. Perencanaan 4. Implementasi 5. Evaluasi