AUDIT SIKLUS PENJUALAN dan PENAGIHAN: UJI PENGENDALIAN dan UJI SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI REKENING dan PENGGOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan apakah saldo rekening yang terpengaruh oleh siklus ini secara wajar disajikan sesuai dengan prinsip dasar akuntansi Yang masuk ke dalam siklus penjualan dan penagihan diperlihatkan Gambar berikut: 2
Rekening di dalam Siklus Penjualan dan Penagihan Penjualan Kas di Bank tunai Piutang dagang Penjualan Saldo Penerimaan Diskon yang kredit awal tunai diberikan Penjualan Retur penjualan kredit dan pengembalian Saldo Penghapusan piutang Retur penjualan akhir tak tertagih dan potongan penjualan Cadangan piutang tak tertagih Penghapusan piutang Saldo tak tertagih awal Beban piutang Perkiraan tak tertagih beban tak tertagih Saldo akhir 2
5 GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN dan PENAGIHAN KAS Penerimaan kas Retur penjualan dan potongan Penghapusan piutang yang tak tertagih Memperkirakan piutang tak tertagih Kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah akhirnya akan masuk ke salah satu dari rekening piutang atau cadangan piutang yang tak tertagih (diasumsikan pengendalian internal pada golongan penjualan kredit dan tunai sama) 3
Serta Dokumen Yang Terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan Tabel 13-1 Pengelompokkan Transaksi, Rekening, Fungsi Bisnis dan Catatan Serta Dokumen Yang Terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan Pengelompokkan Rekening Fungsi Bisnis Catatan dan dokumen Transaksi Penjualan Penjualan Memproses pesanan Pesanan pelanggan Rekening piutang pelanggan pemberian Pesanan penjualan kredit pengiriman barang Dokumen pengiriman tagihan kepada pelanggan Faktur penjualan dan membukukan penjualan File transaksi penjualan Jurnal atau daftar penjualan File rekening piutang dagang induk Memeriksa saldo piutang dagang Rekening bulanan Uang masuk Uang di Bank Memproses dan membutuhkan Pemberitahuan kiriman uang (debet uang uang masuk Mencatat sementara uang yang masuk ) masuk File penerimaan tunai hasil transaksi Daftar atau jurnal uang masuk 4
Pengelompokan Rekening Fungsi Bisnis Catatan dan Dokumen Transaksi Tabel 13-1 ( sambungan ) Pengelompokan Rekening Fungsi Bisnis Catatan dan Dokumen Transaksi Retur penjualan dan Retur penjualan Pemprosesan dan pembukuan Nota kredit Potongan dan potongan retur penjualandan potongan Jurnal retur penjualan Rekening piutang dan potongan Menghapus piutang Rekening piutang Menghapus piutang yang Formulir otorisasi Yang tak tertagih Pinjaman yang tak tertagih rekening yang tak tak tertagih tertagih Jurnal buku besar Beban piutang tak Piutang yang tak Menetapkan piutang yang Jurnal buku besar Tertagih tertagih tidak ditagih Cadangan piutang yang tak tertagih 5
FUNGSI BISNIS, CATATAN dan DOKUMEN TERKAIT Siklus penjualan dan penagihan proses pemindahan kepemilikan barang-barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan penagihan (kolom ketiga Tabel 13-1). Proses pertama dari empat proses merupakan pencatatan penjualan, sadangkan golongan transaksi lainnya hanya merupakan bagian dari satu fungsi bisnis. 6
1. Memproses Pesanan Pelanggan Titik awal dari keseluruhan siklus Penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu. Adanya penerimaan pesanan pelanggan sering mengakibatkan terjadinya pesanan penjualan. Pesanan pelanggan Permintaan barang dari pelanggan. Pesanan yang diterima lewat telepon, surat, formulir yang dikirim pelanggan atau jaringan lainnya antara penyalur dan pelanggan. Pasanan penjual Sebuah dokumen yang berisi uraian tentang barang, kuantitas dan informasi yang berhubungan dengan barang yang dipesan oleh pelanggan. Persetujuan kredit Sebelum barang dikirim, orang yang mengotorisasi rekening penjualan terlebih dahulu harus menyetujui kredit untuk pelanggan. Adanya persetujuan kredit pada pesanan penjualan juga sebagai persetujuan untuk pengiriman barang. 6
2. Pengiriman Barang Titik awal dari siklus dimana aset perusahaan dikelola. Perusahaan mengetahui adanya penjualan ketika barang dikirim. Dokumen pengiriman : Berisi tentang deskipsi barang yang dijual, kuantitas pengiriman, dan data lain yang relevan (lembar asli dikirim kepada pelanggan, dan salinannya disimpan). 7
3. Tagihan kepada Pelanggan dan Pembukuan Penjualan Pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus dibayar untuk barang yang dibelinya, harus dibuat dengan benar dan tepat waktu. Faktur Penjualan : Menentukan jumlah barang yang dijual dan jatuh tempo pembayaran untuk pelanggan (lembar asli dikirim kepada pelangggan, salinannya disimpan). File Transaksi Penjualan : Berisi semua transaksi penjualan yang diproses melalui sistem akuntansi untuk 1 periode. Informasi pada file transaksi penjualan digunakan untuk berbagai catatan, daftar, atau laporan, tergantung perusahaan. Jurnal Penjualan atau Daftarnya : Dibuat dalam berbagai periode, tetapi lebih sering untuk 1 bulan. Kecuali daftar/jurnal yang meliputi total masing-masing nomor rekening dibuat untuk suatu periode waktu tertentu. Daftar/jurnal juga meliputi retur penjualan dan potongan, atau daftar/jurnal yang terpisah dari transaksi tsb. Piutang di Neraca Percobaan : Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan dan waktunya. Neraca percobaan memperlihatkan umur piutang dan komponen saldo piutang dari setiap pelanggan sampai pada tanggal laporannya. Rekening Bulanan : Dokumen yang dikirim melalui pos/elektronik kepada pelanggan yang menyatakan saldo rekening awal piutang, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran tunai yang diterima, memo kredit yang dikeluarkan, dan saldo akhir. 7
4. Pemprosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas Memproses dan mencatat penerimaan (meliputi menerima, menyimpan, dan mencatat penerimaan tunai). Penerimaan tunai meliputi uang tunai dan cek. Berita Pengiriman Uang : Digunakan untuk menunjukkan nama pelanggan, nomor faktur penjualan, dan jumlah faktur ketika pembayaran diterima. Digunakan untuk mengotorisasi setoran tunai dan untuk meningkatkan pengawasan terhadap penjagaan aset. Daftar Penerimaan Tunai Sementara : Daftar yang dipersiapkan ketika uang tunai diterima oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk mencatat penjualan, rekening piutang atau uang tunai dan seseorang yang tidak mempunyai akses ke dalam catatan akuntansi. File Transaksi Penerimaan Tunai : Berisi semua transaksi penerimaan tunai yang diproses dengan sistem akuntansi dalam 1 periode (hari, minggu, atau bulan. Dan berisi informasi yang sama dengan yang ada pada data transaksi penjualan. Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai : Laporan yang dibuat dari data transaksi penerimaan tunai yang berisi semua transaksi dalam berbagai periode. 9
5. Memproses dan Membukukan Penerimaan Tunai Memo Kredit : Dokumen yang berisi pengurangan jumlah pembayaran dari pelanggan,karena barangnya dikembalikan atau ditukar. Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang digunakan untuk mencatat retur penjualan dan potongan. Jurnal ini mempunyai fungsi yang sama dengan jurnal penjualan. 6. Menghapus Piutang Tak Tertagih Formulir Otorisasi Rekening Yang Tak Tertagih Dokumen yang digunakan secara internal yang berisi kewenangan untuk menghapusbukukan piutang yang tak tertagih. 7. Menetapkan Piutang yang Tak Tertagih Adanya cadangan untuk menentukan piutang yang tak dapat ditagih untuk periode penjualan yang sekarang merupakan upaya perusahaan jika tidak dapat lagi menagihnya dimasa yang akan datang. Sebagian besar perusahaan, cadangan hutang yang tidak dapat ditagih merupakan penyesuain manajemen terhadap cadangan piutang yang tak tertagih pada akhir periode. 10
8. Efek E-Commerce terhadap Siklus Penjualan dan Penagihan Aktivitas manajemen penjualan dan penagihan pada perusahaan yang menggunakan pasar elektronik maupun yang masih tradisional adalah sama Manajemen akan tetap bertanggung jawab dengan menggunakan kebijakan akuntansi dan pengawasan internal ketika beraktivitas dengan menggunakan e-commerce. Pada beberapa perusahaan sistem penjualan online diintegrasikan dengan sistem penjualan tradisional, sedang pada perusahaan lain membuat sistem pembukuan akuntansi dan pengawasan internal secara terpisah untuk penjualan online. Auditor harus mampu memahami kunci desain dan operasional pengawasan internal yang ada pada e-commerce sebagai tambahan pemahaman terhadap pengawasan internal dalam siklus penjualan dan penagihan. 11
METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES KONTROL DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENJUALAN TUJUAN 13-4 Memahami pengawasan internal, mendesain, serta melaksanakan tes kontrol dan tes substantif transaksi penjualan Dengan pengetahuan ini, sekarang kita dapat mempelajari desain tes kontrol dan tes substantif transaksi untuk lima kelompok transaksi di dalam siklus. Metodologi untuk memahami pengawasan internal dan desain kontrol dan tes substantif transaksi penjualan diperlihatkan pada Gambar 13-2 GAMBAR 13-2 Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan Memahami Pengawasan Internal penjualan Menilai rencana Risiko pengawasan Mengevaluasi keuntungan Dan kerugian tes pengawasan Mendesain tes pengawasan dan tes substantif transaksi Penjualan untuk mencapai Sasaran audit Prosedur Audit Ukuran Sampel Bagian yang dipilih Waktu
GAMBAR 13-3 Bagan Struktur Personil Organisasi Hillsburg Hardware Direktur Rick Chulick Dewan Direksi Max Mohr Mary Mohr Start Fata Manager Penjualan Bob Jolly Pembelian dan Pengawasan stok barang Pengawas Erma Swanson Tenaga pemasaran luar kota Penerimaan Pengiriman Harry Morton Pembelian Oscar Reed Pemesanan Pam Dilley Pengolah Data Virgil Gillings
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengendalian internal dalam memahami penilaian resiko pengendalian. Ada 4 langkah penting untuk penilaian tersebut. 1. Auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai resiko pengendalian (kerangka untuk semua kelompok transaksi yaitu 6 transaksi yang berkaitan dengan audit). 2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan kelemahan penting dalam penjualan 3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, auditor menghubungkan keduanya dengan tujuan audit 4. Terakhir, auditor menilai risiko pengendalian pada masing – masing tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahan dari setiap tujuan. Langkah ini penting karena mempengaruhi keputusan auditor tentang tes pengendalian dan tes substantif
Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware GAMBAR 13-4 Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware BAGIAN PEMESANAN BAGIAN PENGIRIMAN PENGOLAHAN DATA RESEPSIONOS Pam Bailley Jim Morton Virgin Gillings Penerima Pesanan pelanggan Menerima Cek Menyiapkan Daftar kirim barang Kunci transaksi penjualan Data transaksi penjualan Data baru rekening piutang Pesanan Diprint out Cek Pesanan Pelanggan Jurnal Penjualan Pencetakan rekening Data rekening piutang Menyiapkan daftar sementara C O 2 B I 4 Menyiapkan Pesanan Pelanggan B I 3 S O 3 Daftar sementara B I 2 C O Cek Daftar kirim barang B I 3 C O Salinan kirim Inv 2 Data transaksi penerimaan tunai Kunci Transaksi Penerimaan Tunai S O 4 Pencetakan rekening Inv 2 S O 3 3 2 Invoice S O 2 Pesanan Pelanggan Untuk Pelanggan Form setoran Jurnal Penjualan Daftar sementara Untuk Pelanggan Slip setoran Daf setoran 1 1 2 Cek Untuk Pelanggan KET 1 Urutan berdasarkan alfabet Untuk Bank 2 Urutan berdasarkan normal 3 3 Urutan berdasarkan tanggal
Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai kesalahan, baik disengaja maunpun tidak disengaja. Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci : kredit harus benar – benar disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang – barang harus dikirimkan bila telah diotorisasi dengan tepat; dan harga, termasuk didalamnya, biaya pengiriman, dan diskon harus diotorisasi. Kelengkapan Catatan dan Dokumen Dengan sistem ini, hampir tidak ditemui kesalahan untuk menagih pelanggan jika semua faktur dilaporkan secara periodik Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya. Laporan Bulanan Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalam rekening harus diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab terhadap penanganan uang atau pencatatan penjualan atau rekening piutang. Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.
Tabel 13-2 Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku, Tes Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai Hillsburg Hardware Tes Substantif Transaksi Sasaran Audit Transaksi Kunci Pengawasan yang berlaku Pengawasan Tes Kelemahan Catatan Penjualan Kredit disetujui secara otomatis oleh komputer dibanding dengan batas pemberian kredit (C1) Memeriksa pesanan pelanggan sebagai bukti persetujuan pelanggan (13e) Terdapat kelemahan internal dalam memverifikasi berbagai kemungkinan pencatatan faktur penjualan yang lebih dari satu (W1) Memeriksa jurnal penjualan dan data untuk transaksi yang tidak umum dan jumlahnya besar (1) - yang sesungguhnya dikirim kepada pelanggan ( keberadaan ) Penjualan didukung dengan otorisasi pengiriman dokumen dan menyetujui pesanan pelanggan (C2) Memeriksa faktur penjualan yang mendukung daftar pengiriman barang pesanan pelanggan (13b) Menelusuri entri jurnal penjualan untuk mendukung dokumen, termasuk salinan faktur penjualan, daftar pengiriman barang, pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (14) Rekening faktur penjualan berurutan (12) Jumlah total kuantitas yang dikirim dibandingkan dengan jumlah tagihan (C6) Memeriksa jumlah total data sebagai kontrol awal bagi pencatat data (8) Rekening bulanan yang dikirim kepada konsumen (C9) Memeriksa kembali rekening bulanan yang dikirim (6)
Mencatat setiap transaksi penjualan ( kelengkapan) Dokumen yang dikirim dicatat dan dilaporkan secara mingguan (C5) Melaporkan secara berurutan dokumen yang dikirim (10) Menelusuri dokumen yang dikirim dengan menggunakan jurnal penjualan untuk mengetahui mana yang telah masuk (11) Jumlah total kuantitas yang dikirim dibandingkan dengan jumlah tagihan (C6) Memeriksa jumlah total data sebagai pengawasan awal bagi pencatat data (8) Mencatat penjualan yang barangnya telah dikirim dan memeriksa tagihan dan mencatatnya (akurasi) Penjualan didasarkan pada otorisasi dokumen pengiriman dan persetujuan pesanan pelanggan (C2) Memeriksa faktur penjualan dari dokumen pengiriman (13b) Menelusuri entri jurnal penjualan dengan faktur penjualan Memeriksa jumlah total data sebagai pengawasan awal bagi pencatat data (8) Meng-input kembali harga ke komputer dan mencocokkannya dengan faktur penjualan Jumlah total kuantitas pengiriman dibandingkan dengan jumlah tagihan (C6) Memeriksa akurasi dan otorisasi ketepatan daftar harga yang disetujui (9) Harga satuan penjualan yang diperoleh dari data daftar harga asli yang telah disetujui (C7) Menelusuri detil faktur penjualan dengan menggunakan dokumen pengiriman (13c), Pesanan penjualan (13d) Pesanan pelanggan (13e) Memeriksa rekening bulanan yang dikirim (6) Rekening dikirim kepada pelanggan setiap bulan (C9)
Memeriksa salinan faktur penjualan agar dapat diklasifikasikan dengan benar (13b) Transaksi penjualan sebaiknya diklasifikasi (klasifikasi) Transaksi penjulan secara internal diperiksa (C9) Memeriksa paket dokumen untuk verifikasi internal (13b) Penjualan tanggalnya dicatat dengan tepat (waktu) Dokumen pengiriman dicatat sementara dan dilaporkan mingguan oleh akuntan (C5) Melaporkan dokumen pengiriman secara berurutan Terdapat kelemahan untuk tes pengawasan pada pencatatan waktu (W2) Membandingkan tanggal pencatatan penjualan pada jurnal penjualan dengan salinan faktur penjualan dan surat tagihan (13b dan 13c) Catatan penjualan yang sesungguhnya dikirim kepada pelanggan (yang Berlaku) Kredit disetujui secara otomatis oleh komputer dibanding dengan batas pemberian kredit (C1) Memeriksa pesanan pelanggan sebagai bukti persetujuan pelanggan (13e) Terdapat kelemahan internal dalam memverifikasi berbagai kemungkinan pencatatan faktur penjualan yang lebih dari satu (W1) Memeriksa jurnal penjualan dan data untuk transaksi yang tidak umum dan jumlahnya besar (1) Memeriksa faktur penjualan yang mendukung daftar pengiriman barang pesanan pelanggan (13b) Penjualan didukung dengan otorisasi pengiriman dokumen dan menyetujui pesanan pelanggan (C2) Menelusuri entri jurnal penjualan untuk mendukung dokumen, termasuk salinan faktur penjualan, daftar pengiriman barang, pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (14) Terdapat kelemahan untuk tes pengawasan pada pencatatan waktu (W2) Rekening faktur penjualan secara berurutan (12) Jumlah total kuantitas yang dikirim dibandingkan dengan jumlah tagihan (C6) Memeriksa jumlah total data sebagai kontrol awal bagi pencatat data(8)
Urutan pembukuan untuk faktur penjualan yang dipilih dari jurnal penjualan dan memperhatikan nomor yang dihilangkan dan nomor ganda atau faktur yang berada di luar urutan adalah tes yang secara simultan memberikan bukti keberadaan atau kelengkapan. Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada diskusi dan pengamatan auditor dengan personil. Beberapa tes pengawasan pada Tabel 13-2 dilakukan dengan menggunakan komputer. Pengawasan terakhir adalah kunci pengawasan untuk mencegah penjualan fiktif. Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur biasanya digunakan untuk setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya tergantung pada terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan. Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh internal dan tes pengawasan terhadap sasaran. Menentukan tes substantif atas transaksi yang tepat pada prosedur penjualan relatif sulit sebeb jumlahnya cukup banyak tergantung pada keadaan
Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi. Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang dilakukan untuk pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan Auditor dapat menelusuri dari data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain yang ada. Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya dicatat dua kali. Pengiriman Untuk Konsumen Palsu Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang mencatat penjualan juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya untuk mendeteksi tiga jenis kesalahan tersebut adalah dengan menelusuri kredit pada berkas induk rekening piutang ke sumbernya. Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif transaksi kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan aset yang lebih diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding pengecilannya.
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber. Gambar 13-5 Arah Tes untuk Penjualan Pesanan Pelanggan Dokumen Pengiriman Salinan Faktur Penjualan Jurnal Penjualan Buku Besar Berkas Induk Rekening Piutang = Dimulai dengan kelengkapan Dimulai dengan keberadaan Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan. Arah tes diperlihatkan pada Gambar 13-5
Penjualan dicatat dengan akurat Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang menyangkut jumlah pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat untuk jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah tagihan di dalam pembukuannya. Tes substantif dalam tiap audit akan memastikan apakah setiap aspek telah dibuat dengan akurat. Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya Pada umumnya tes penjualan untuk kesesuaian klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya dengan rekening yang didebet. Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak sengaja dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan Benar Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas induk piutang sanatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien untuk menagih piutang yang belum dilunasi. Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit (Kolom 1) Walaupun beberapa pengawasan internal memenuhi lebih dari satu tujuan, namun perlu dipertimbangkan sisi masing-masing sasaran secara terpisah untuk memudahkan penilaian risiko pengawasan yang lebih baik.
PENJUALAN DAPAT DIKEMBALIKAN (DAN DAPAT MENGHANTUI ANDA) Pada akhir 1993, Bausch & Lomb, Inc., diinformasikan bahwa distributornya akan membeli stok lensa kontak selama 2 tahun. Lensa itu dibeli sebelum 24 Desember, saat Bausch & Lomb menutup pembukuannya. Distributor mengklaim bahwa mereka telah melakukan persetujuan secara lisan dengan Bausch & Lomb, mereka tidak akan membayar sampai lensa itu terjual. Jika perjanjian ini ada, pengiriman lensa mestinya tidak dinyatakan sebagai penjualan. Sepuluh bulan setelah penjualan bulan Desember, banyak lensa yang belum terjual dan Bausch & Lomb baru menerima 15 % piutang dagang dari penjualan. Pada Oktober 1994, Bausch & Lomb menyetujui untuk menarik kembali tiga perempat stoknya yang dikirim pada bulan Desember tahun lalu, menghasilkan beban tak terduga pada pendapatan triwulan. Sumber: Diadaptasikan dari Mark Maremont “Number Game at Bausch & Lomb?” Business Week (Desember 1994) hlm. 108-110 Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom 2, auditor mendesain sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya. Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak adanya pengawasan yang efektif. Auditor ada yang merespon kelemahan di dalam pengendalian internal dengan memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah kelemahan hasil dari kesalahan yang signifikan.
Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada kesalahan keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes subtantif transaksi tidak secara langsung berhubungan dengan kunci pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif transaksi tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes pengawasan. Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang dapat diterapkan, prosedur harus dikombinasikan. Kombinasi tersebut akan dilakukan sebagai berikut : Hapus prosedur yang ganda Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada dokumen dan akan selesai pada waktu itu juga Memungkinkan auditor untuk melakukan urutan prosedur yang lebih efektif.
RETUR PENJUALAN DAN PENUKARAN BARANG Untuk retur penjualan dan pengurangan harga, penekanan umum biasanya pada tes keberadaan pencatatan transaksi untuk membuka beralihnya uang tunai yang ditarik dari rekening piutang yang disembunyikan melalui retur penjualan dan pengurangan harga yang fiktif. Walaupun penekanan untuk audit pada retur penjualan dan pengurangan harga sering dilakukan dengan tes keberadaan pencatatan transaksi. Retur penjualan dan pengurangan harga yang tidak dicatat bisa bersifat material dan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menekan pendapatan bersih.
METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES PENGENDALIAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERIMAAN UANG TUNAI Tes pengendalian tergantung identifikasi auditor terhadap pengendalian dan tingkat pengurangan risiko pengendalian yang mereka percayai. Bagian penting yang menjadi tanggungjawab auditor dalam melakukan audit penerimaan uang tunai adalah mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal (penipuan). Jenis penyalahgunaan uang yang paling sulit dideteksi adalah terjadi sebelum uang dicatat dalam jurnal penerimaan uang tunai atau dalam daftar lainnya, terutama jika tanda terima dan penerimaan uang tunai dicatat serempak. Yang dilakukan adalah melacak berita pengiriman yang diberi nomor, daftar penerimaan tunai sementara, catatan jurnal penerimaan uang tunai dan ke bagian catatan rekening piutang sebagai tes substantif pencatatan penerimaan uang tunai.
GAMBAR 13-6 Matrik Risiko Pengawasan Penerimaan Uang Tunai pada Perusahaan Hillsburg Hardware PENERIMAAN UANG TUNAI YANG MENJADI SASARAN AUDIT Pencatatan penerimaan tunai sebagai simpanan yang diterima perusahaan (keberadaan) Penerimaan tunai dicatat pada jurnal penerimaan tunai kas (kelengkapan) Penerimaan tunai di setor dalam jumlah yang sama (akurasi) Transaksi penerimaan tunai diklasifikasi secara tepat (klasifikasi) Penerimaan tunai dicatat sesuai dengan tanggalnya (waktu) Penerimaan tunai benar-benar masuk ke dalam data rekening piutang dan rekapitulasi dengan tepat (pembukuan dan rekapitulasi) PENGAWASAN INTERNAL Akuntan merekonsiliasi rekening bank secara independen C C Daftar penerimaan uang disiapkan (C2) C Cek disahkan secara ketat (C3) C Jumlah total setiap penerimaan tunai dibandingkan dengan hasil rekapitulasi rekening di komputer (C4) C C C Rekening dikirim kepada pelanggan setiap bulan (C5) C C C Transaksi penerimaan uang tunai diverifikasi secara internal (C6) C Prosedur mengharuskan pencatatan kas setiap hari (C7) C Komputer secara otomatis memasukkan transaksi pada catatan tambahan rekening piutang dan pada buku besar (C8) C Berkas induk piutang disesuaikan dengan buku besar yang dilaporkan setiap bulan (C9) C Daftar sementara penerimaan uang tunai tidak digunakan untuk memverifikasi penerimaan tunai W Penilaian terhadap risiko pengawasan Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah C = Pengawasan ; W = Lemah
TABEL 13-3 Transaksi yang berkaitan Dengan Sasaran Audit, Petunjuk Pengawasan yang Berlaku, Tes Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penjualan Hillsburg Hardware Sasaran Hasil Audit Transaksi Petunjuk pengawasan yang berlaku Pengawasan Tes Kelemahan Tes Substantif Transaksi Pencatatan penerimaan uang tunai sebagai dana yang benar-benar diterima perusahaan (keberadaan Akuntan merekonsiliasi rekening bank (C1) Meneliti apakah akuntan merekonsiliasi rekening bank (3) Memeriksa jurnal penerimaan tunai dan data transaksi yang tidak biasa dan jumlahnya besar (1) Jumlah total penerimaan uang tunai dibandingkan dengan rekapitulasi laporan komputer (C4) Memeriksa jumlah total data sebagai kontrol awal bagi pencatat data (8) Menelusuri entri penerimaan tunai dari entri jurnal penerimaan uang tunai hingga ke rekening bank (19) Menyiapkan bukti penerimaan uang tunai (18) Penerimaan uang tunai dicatat pada jurnal penerimaan tunai (kelengkapan) Daftar sementara penerimaan uang tunai disiapkan (C2) Meneliti daftar sementara penerimaan uang tunai (4) Daftar sementara kas tidak digunakan untuk membuktikan penerimaan uang tunai (W1) Peroleh daftar sementara penerimaan tunai dan menelusuri jumlahnya pada jurnal penerimaan tunai, ke rekening bank (15) Cek disahkan secara ketat (C3) Meneliti keabsahan yang dibuat oleh bagian pembukuan (5) Jumlah total penerimaan uang tunai dibandingkan dengan rekapitulasi rekening di komputer (C4) Memeriksa jumlah total data sebagai kontrol awal bagi pencatat data (8) Rekening koran dikirim kepada pelanggan setiap bulan (C5) Memeriksa apakah raekening bulanan telah dikirim (6)
Penerimaan tunai disetor dalam jumlah yang sama diterima (akurasi) Akuntan merekonsiliasi Rekening Bank (C1) Meneliti apakah akuntan merekonsiliasi rekening bank (3) Membandingkan rekening sementara dengan salinan formulir setoran (16) Jumlah total penerimaan tunai dibandingkan dengan rekapitulasi rekening komputer (C4) Memeriksa jumlah total data sebagai kontrol awal bagi pencatat data (8) Membuat rekening piutang tunai dan menelusuri jumlahnya hingga jurnal penerimaan tunai, pemeriksaan nama dan tanggalnya (15) Rekening yang dikirim kepada pelanggan setiap bulan (C5) Memeriksa apakah rekening bulanan telah dikirim (6) Menyiapkan bukti penerimaan uang tunai (18) Transaksi penerimaan tunai diklasifikasi secara tepat (klasifikasi) Transaksi penerimaan tunai diverifikasi secara internal (C6) Memastikan bukti-bukti verifikasi internal (15) Memastikan daftar sementara klasifikasi rekening yang tepat (17) Penerimaan tunai dicatat sesuai dengan tanggalnya (waktu) Prosedur membutuhkan pencatatan kas yang dibukukan setiap hari (C7) Meneliti kas yang tidak tercatat pada waktu yang tepat (4) Membandingkan tanggal rekening setoran per bank tanggal dalam jurnal penerimaan tunai dan sementara penerimaan tunai (16) Penerimaan tunai benar-benar masuk ke dalam berkas induk piutang dan direkapitulasi dengan tepat (pembukuan dan rekapitulasi) Rekening dikirim kepada pelanggan setiap bulan (C5) Meneliti apakah rekening untuk pelanggan dikirim setiap bulan (6) Menelusuri entri tertentu dari jurnal penerimaan hingga berkas induk piutang dan memeriksa tanggal dan jumlahnya (20) Secara otomatis komputer membukukan transaksi pada berkas induk piutang dan buku besar (C8) Menguji bukti-bukti berkas induk piutang disesuaikan dengan buku besar Menelusuri kredit tertentu dari data rekening piutang sampai ke jurnal penerimaan tunai dan memeriksa tanggal dan jumlahnya (21) Berkas induk piutang disesuaikan dengan buku besar yang dibukukan setiap bulan (C9) Menguji bukti-bukti berkas induk piutang disesuaikan dengan buku besar (7)
BAB 14 SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI Desain tes pengawasan dan tes substantif transaksi yang diperlukan untuk melaksanakan audit siklus penjualan dan penagihan. Sebelum tes dilakukan, auditor harus menentukan ukuran dan nomor sampel setiap prosedur audit dari populasi. Ketika auditor memutuskan untuk memilih kurang dari 100 persen dari populsi yang akan diuji untuk membuat kesimpulan tentang populasi, maka disebut sampel audit. Kapan ukuran sampel yang cukup besar digunakan mengevaluasi populasi? Apakah keakuratan sampel representatif untuk informasi akuntansi? SAMPEL YANG REPRESENTATIF Ketika seorang auditor memilih sampel dari populasi, tujuannya adalah untuk memperoleh yang representatif. Sampel yang representatif merupakan salah satu karakteristik dalam pemilihan sampel audit yang memiliki kesamaan dengan populasi. Artinya bahwa hal yang ada pada sampel juga ada pada yang tidak termasuk sebagai sampel. Auditor dapat meningkatkan kemungkinan sampel menjadi representatif dengan memperhatikan desain, pemilihan , dan evaluasinya. Dua hal yang dapat mengakibatkan sampel tidak representatif: resiko nonsampel dan resiko sampel. Tujuan 14-1 Menjelaskan konsep sampel yang representatif
Resiko nonsampel adalah resiko dimana tes audit tidak menemukan adanya sampel yang diabaikan. 2 penyebab resiko nonsampling adalah kegagalan auditor menemukan sampel yang diabaikan dan yang tidak sesuai atau tidak efektifnya prosedur audit. Dalam sampel sebelumnya dimana ada tiga dokumen pengiriman yang tidak disertai dengan salinan faktur penjualan, jika auditor menyimpulkan bahwa tidak ada yan diabaikan, maka yang terjadi adalah kesalahan nonsampel. Resiko sampling adalah resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sampel yang tidak representatif. Ada 2 cara untuk pengawasan resiko sampel: dengan menyesuaikan ukuran sampel dan dengan menggunakan metode pemilihan sesuai dengan materi populasi. Meningkatkan ukuran sampel akan mengurangi resiko sampel, demikian sebaliknya. Dengan menggunakan metode pemilihan sampel yang sesuai maka representatif akan terpenuhi. SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK DAN PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK Metode sampel audit dapat dibagi menjadi 2 kategori: sampel statistik dan nonstatistik. Kesamaan keduanya dalam 3 langkah berikut: Merencanakan sample. Tujuannya adalah untuk meyakinkan kita bahwa tes audit dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang diinginkan dan memperkecil kemungkinan kesalahan nonsampel. memilih sampel dan melaksanakan tes,. Pemilihan sampel ditentukan dengan cara pemilihan materi sampel dari populasi sedangkan melakukan tes adalah melakukan pengujian dokumen dan membuat prosedur audit. Statistik Lawan Nonstatistical Sampling Tujuan 14-2 Membedakan atara statistik dan nonstatistika sampling dan antara probabilistik sampel nonprobabilistik dan probabilistik
METODE PEMILIHAN SAMPEL NONPROBABILISTIK 3. mengevaluasi hasilnya. Mengevaluasi hasil merupakan pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit. Perbedaan:: sampel statistik dalam mengaplikasikan aturan matematis, berkaitan dengan perhitingan (ukuran) dari resiko sampel dalam merencankan sampel dan mengevaluasikan hasil. Dalam sampel nonstatistik, auditor tidak mengukur resiko sampel. Sebagai gantinya, sampel yang dipilih auditor akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemilihan keadaan tertentu. Karena itu, sampel ini sering disebut sebagai sampel berdasarkan penilaian. Pemilihan sampel probabilistik adalah metode pemilihan sampel dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilitas yang disertakan dalam sampelnya dan sampelnya dipilih secara acak. Pemilihan sampel nonprobabilistik adalah metode pemilihan sampel dimana auditor lebih menggunakan pertimbangan profesional dibandingkan dengan metode probabilistik dalam memilih sampel. Metode Nonprobabilistik melipiti yang berikut: Pemilihan sampel langsung Pemilihan sampel blok Pemilihan sampel sembarang Metode pemilihan sampel Probabilistik meliputi yang berikut: Pemilihan sampel acak sederhana Pemilihan sampel sistematis Pemilhan sampel probalistik proporsional Pemilihan sampel stratifikasi METODE PEMILIHAN SAMPEL NONPROBABILISTIK Pemilihan sampel langsung adalah pemilihan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan ukuran-ukuran yang dibuat oleh auditor. Biasanya ukuran-ukuran yang digunakan sebagai berikut:
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK Materi yang paling mungkin berisi kesalahan. Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih Yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar. b. Pemilihan sampel blok adalah pemilihan beberapa materi secara berurutan. Biasanya cara pemilihan blok sampel dilakukan jika pembagian jumlah blok dapat digunakan. Sampel blok dapat juga digunakan untuk melengkapi sampel lain ketika ada kemungkinan kesalahan yang tinggi untuk periode tertentu. c. Pemilihan sampel sembarang adalah memilih materi dengan mengabaikan bias pada auditor. Kelemahan utama sampel adalah kesukaran menghindari bias dalam pemilihannya. Walaupun sampel sembarang dan blok pemilihannya nampaknya kurang logis dibandingkan pemilhan langsung, oleh karena itu sering digunakan sebagai alat audit dan jangan sampai diabaikan. METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK Sampel random sederhana adalah pemilihan sampel dimana setiap kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sample. Sampel ini digunakan untuk sampel yang populasinya tidak terbagi-bagi untuk tujuan audit. Table nomor random. Ketika sampel random sederhana dipilih, metode harus memastikan bahwa semua materi dalam populasi mempunyai kesampatan yang sama untuk dipilih. Komputer pengacak angka. Komputer ini digunakan untuk memahami penggunaan table angka random sebagai konsep pemilihan sampel random sederhana. Keuntungan penggunaan komputer dalam pemilihan sampel random adalah penghematan, memperkecil kemungkinan kesalahan auditor dalam pemilihan angka, dan dokumentasi otomatis. Tujuan 14-3 Penarikan sampel yang representatif
Komputer Pengacak Angka – Perusahaan Hillsburg Hardware Gambar 14-1 Komputer Pengacak Angka – Perusahaan Hillsburg Hardware Pengacak angka random 1 OK Nomor angka random 50 Cancel Distribusi Uniform Help Parameter Antara dan 3689 9542 Angka random yang terpilih Urutan angka bertambah setelah disortir 5890 4269 7127 8871 8787 9213 3773 6037 8664 4488 5101 3951 3876 4635 4955 3787 5332 5666 6880 5749 5832 5738 8935 6375 6145 5440 9312 8338 9402 5166 9174 3997 7752 8395 9294 6376 5419 8012 3773 3787 3876 3924 3951 3997 4058 4117 4269 4488 4655 4855 4955 5019 5101 5166 5332 5419 5440 5666 5715 5738 5749 5754 5832 5841 5890 6037 6145 6375 6376 6496 6635 6880 7172 7752 8012 8159 8339 8395 8664 8787 8871 8935 9174 9213 9294 9312 9321 9452 5715 8159 4117 4833 4038 5754 6496 6655 5841 9371 3924 5019
Untuk mengilustrasikan komputer pengrandom angka random, Gambar 14-1 memperlihatkan pemilihan random untuk faktur penjualan pada audit Hillsburg Hardware Co. dengan menggunakan program tabulasi data elektronik. Dalam aplikasinya tampak, auditor menginginkan 50 sampel, dari populasi faktur penjualan dari nomor 3689 hingga 9452. program hanya membutuhkan masukan parameter oleh auditor untuk sampel yang akan terpilih. Proses ini memiliki fleksibilitas pengaturan angka yang tinggi. Sebagai contoh, program dapat mengrandom tanggal secara random, atau sejumlah angka-angka (seperti nomor halaman dan barisan angka). Alat ini juga memberikan hasil berupa penyortiran dan pemilihan secara berurutan. Angka random mungkin diperoleh dengan angka pengganti atau tanpa angka pengganti. Dalam pemilihan sampel sistematis, auditor mangalkulasikan interval dan kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untuk sampel berdasarkan pada ukuran interval. Keuntungan dari pemilihan secara sistematis adalah kemudahan dalam penggunaan. Masalah utama dalam pemilihan sistematis adalah kemungkinan bias. Karena cara kerja pemilihan sistematis, ketika item pertama dalam sampel terpilih semua materi lain terpilih secara otomatis. Ada 2 cara untuk mendapatkan sampel dimana dalam auditing lebih menguntungkan jika pemilihan sampel lebih ditekankan pada meteri populasi yang jumlah catatannya lebih banyak. Pertama dengan metode yang disebut sampel dengan ukuran probabilitas proporsional (PPS). Cara kedua disebut dengan istilah sampel stratifikasi. Pemilihan Sampel Sistematis Probabilitas Proporsional terhadap ukuran dan Pemilihan Sampel Stratifikasi
Pengambilan Sampel tingkat Pengecualian sampel audit untuk tes pengawasan dan tes substantif transaksi digunakan untuk memperkirakan proporsi materi dalam populasi yang berisi karakteristik atau atribut dari kepentingan. Proporsi ini disebut tingkat kejadian atau tingkat pengecualian dan berupa rasio dari materi berisi atribut spesifik terhadap total jumlah materi populasi. Tingkat kejadian pada umumnya dalam bentuk presentase. Tujuan 14-4 Tentukan dan jelaskan sampel audit untuk tingkatan pengecualian
Auditor tertarik dengan kejadian jenis pengecualian di dalam populasi data akunting berikut : 1. penyimpangan dari pengawasan yang dibentuk klien, 2. kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi, 3. kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo. Untuk jenis pengecualian ketiga, auditor umumnya harus memperkirakan jumlah total dari pengecualian itu karena penilaian harus dibuat mengenai apakah pengecualiannya penting. Pengambilan sample tingkat pengecualian digunakan untuk menentukan tingkat pengecualian keseluruhan populasi. Istilah pengecualian harus dipahami untuk menjelaskan penyimpangan dari situasi dan pengawasan tertentu ketika jumlah keuangan salah, apakah karena kesalahan akunting tidak disengaja atau karena penyebab lain. Dalam penggunaan sample audit dalam akunting untuk tingkat pengecualian, auditor akan sangat tertarik untuk mengetahui berapa besar tingkat pengecualian dari jarak interval yang tepat. Jadi, auditor dapat berfokus pada batas atas dari perkiraan interval. Hal ini disebut batas atas tingkat pengecualian atau perhitungan tertinggi tingkat pengecualian (CUER = Compute & Upper Exception Rate) dalam tes pengawasan dan tes subtantif transaksi.
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTASTIK APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTASTIK Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasn dan tes subtantif transaksi melalui 14 langkah. Adalah penting untuk mengikuti langkah – langkah ini secara hati – hati untuk memastikan aspek audit dan sample diproses dengan aplikas yang tepat. Langkah – langkah ini dibagi menjadi tiga bagian. Lngkah – langkah memberikan kerangka acuan pembahasan berikut dan digunakan untuk audit Hillsburg Hardware Co. Merencanakan Sampel 1. Menentukan tujuan pengujian audit. 2. Menentukan sample audit apakah yang dapat diaplikasikan. 3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian. 4. Menentukan populasi. 5. Menentukan unit sample. 6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian. 7. Menentukan risiko yang dapat diterima dalam menilai risiko pengawasan terlalu rendah. 8. Menentukan tingkat pengecualian populasi. 9. Menentukan ukuran sample awal. Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit 10. Pemilihan sample. 11. Melaksanakan prosedur audit. Mengevaluasi Hasil 12. Menggeneralisasikan sample pada populasi 13. Menganalisis pengecualian. 14. Memutuskan diterimanya populasi. Seluruh sasaran tes harus dikaitkan dengan siklus transaksi yang sedang diuji efektivitas pengawasan internalnya pada penerimaan tunai dan penjualan serta untuk menentukan apakah transaksi penerimaan tunai dan penjualan berisi kesalahan keuangan. Program audit siklus penjualan dan penagihan yang dilakukan untuk Hillsburg Hardware terdapat pada gambar berikut.
Istilah Yang Digunakan Dalam Sampel Audit Istilah Definisi Istilah Yang Berkaitan Dengan Perencanaan Karakteristik atau atribut Karakteristik yang akan dites dalam aplikasi Risiko yang dihadapi ketika menilai risiko pengawasan Risiko yang diinginkan oleh auditor adalah keadaan terlalu rendah (ARACR pengawasan yang efektif atau jumlah kesalahan keadaan keuangan yang dapat ditoleransikan, yaitu ketika jumlah populasi pengecualian lebih besar dari jumlah yang ditolernsi. Jumlah toleransi yang mendapat pengecualian (TER) Dengan jumlah yang dapat pengecualian tersebut, memungkinkan auditor menentukan populasi dan tetap dapat menggunakan penilaian pengawasan risiko dan/atau laporan keuangan yang salah dalam transaksi yang terjadi selama perencanaan. Perkiraan jumlah populasi yang dapat pengecualian Dengan jumlah yang dapat pengecualian, auditor (EPER) mengharapkan untuk menemukan populasi sebelum tes dimulai. Ukuran sample awal Ukuran sample ditentukan setelah pertimbangan factor perencanaan di atas. Istilah Yang Berkaitan dengan Hasil Evaluasi Pengecualian Pengecualian dari sifat yang ada di dalam sample. Jumlah sample pengecualian (SER) Angka pengecualian di dalam sample dibagi dengan ukuran sampel Perhitungan tertinggi jumlah pengecualian (CUER) Jumlah tertinggi pengecualian di dalam populasi didasarkan pada ARACR
Aplikasi sample audit yang direncanakan auditor ditujukan untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sample. Auditor perlu menguji program audit dan memutuskan prosedur audit di mana sample akan diaplikasikan. Sample audit yang tidak sesuai dengan dua hal pertama adalah prosedur analisis dalam program audit. Yang pertama adalah prosedur analisis di mana sample tidak sesuai. Yang kedua adalah prosedur observasi untuk ketiadaan dokumentasi untuk menentukan sample audit. Table berikut memperlihatkan adanya prosedur audit untuk siklus penjualan pada Hillsburg Hardware Co. di mana sample audit sesuai.
Prosedur Audit Hillsburg Hardware Co. PROSEDUR KOMENTAR Pengiriman Barang 10. Urutan laporan dokumen pengiriman Untuk mengerjakan ini mungkin saja dengan pemilihan sample secara acak untuk selurud dokumen pengiriman yang telah terpilih. Hal ini membutuhkan pemisahan angka-angka secara acak karena unit sameplnya akan berbeda bila menggunakan cara tes yang lain. Tagihan Pelanggan dan Mencatat penjualan dalam Pembukuan 12. Urutan laporan faktur penjualan di dalam jurnal penjualan Prosedur audit untuk tagihan dan pencatatan penjualan (prosedur 12 sampai 14) merupakan satu kesatuan dengan urian sepanjang bab ini. 13. Menelusuri nomor faktur penjualan dari jurnal hingga a. berkas induk rekening piutang dan tes pada jumlah, tanggal dan nomor faktur b. salinan faktur penjualan dan cek pada jumlah total catatan di dalam jurnal, tanggal, nama pelanggan, dan klasifikasi, perkiraan. Periksa pasting,? Memeriksa dokumen-dokumen yang menjadi petunjuk verifikasi internal. c. bill of lading dan tes pada nama pelanggan, deskripsi produk, kuantitas, dan tanggal. d. salinan pesanan penjualan dan tes pada nama pelanggan, deskripsi produk, kuantitas, dam petunjuk verifikasi internal dari Pam Dilley. e. pesanan pelanggan dan tes pada nama pelanggan, deskripsi produk, kuantitas, tanggal, persetujuan kredit. 14. Menelusuri catatan penjualan dari jurnal penjualan dari jurnal penjualan hingga arsip dokumen pendukung, yang di dalamnya termasuk salinan faktur penjualan, bill of lading , pesanan penjualan dan pesanan penjualan dan pesanan pelanggan.
Sifat Kondisi Pengecualian Definisi Sifat – Tes Fungsi Tagihan pada Perusahaan Hillsburg Hardware Co. Sifat Kondisi Pengecualian 1. Adanya nomor faktur penjualan (prosedur 12). Tidak ada catatan nomor faktur penjualan di dalam penjualan. 2. Jumlah dan data lainnya di dalam arsip asli Jumlah catatan dalam arsip asli berbeda dengan jumlah catatn di dalam jurnal sesuai dengan entri dari jurnal penjualan penjualan (prosedur 13a). 3. Jumlah dan data lainnya pada salinan faktur Nama pelanggan dan nomor rekening pada faktur berbeda dengan catatan penjualan sesuai dengan entri jurnal penjualan informasi dalan jurnal penjualan (prosedur 13b). 4. Bukti bahwa harga, perkaliannya, dan footing teks Tidak ada paraf yang memadai verifikasi pada harga, perkalian dan footing telah diperiksa (pada bagian awal dan jumlah yang benar) ( prosedur 13b). 5. Kuantitas da data lainnya pada bill of lading sesuai Kuantitas barang yang dikirim berbeda dengan kuantitas yang ada pada salinan dengan salinan faktur penjualan dan (prosedur 13c). faktur penjualan. 6. Kuantitas dan data lainnya pada esanan penjualan Kuantitas pada pesanan penjualan berbeda dengan kuantitas pada salinan sesuai dengan saliana faktur penjualan (prosedur 13d). faktur penjualan 7. Kuantitas dan data lainnya pad pesanan pelnggan Nomor produk dan deskripsi pada pesanan dari pelanggan berbeda dengan sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13d). informasi yang ada pada salinan faktur penjualan. 8. Kredit yang disetujui (prosedur 13e). Tidak adanya paraf adanya persetujuan kredit. 9. Untuk catatan penjualan di dalam jurnal penjualan, Bill of lading tidak dilekatkan dengan memilki salinan faktur penjualan dan arsip dokumen pendukung, termasuk di dalamnya pesanan pelanggan. salinan faktur penjualan, bill of lading, pesanan penualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14).
Atribut kepentingan dan kondisi pengecualian yang langsung dari prosedur audit di man auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampel audit. Sample faktur penjualan akan digunakan untuk memverifikasi atribut. Ketiadaan satupun atribut materi sample akan menadi pengecualian bagi atribut. Adalah penting untuk dicatat bahwa dokumen yang hilang dan kesalahan tidak selalu mengakibatkan pengecualian apabila auditor secara khusus menentukan kondisi pengecualian. Populasi merupakan sekumpulan data yang diharapkan auditor untuk dapat digeneralisasikan. Auditor dapat menentukan populasi untuk berbagai macam data yang diharapkan tetapi harus sample dari keseluruhan populasi yang ditentukan. Auditor boleh menggeneralisasikan populasi yang telah dipilih menjadi sample. Sebagai contoh, dalam melakukan tes pengawasan dan tes substantif transaksi penjualan, auditor biasanya menentukan populasinya sebagai semua catatan penjualan pada tahun itu. Jika sample auditor hanya transaksi untuk 1 bulan, maka kesimpulan tidak bisa ditarik untuk keseluruhan faktur pada tahun itu.
Pertimbangan utama dalam menentukan unit sample adalah harus konsisten dengan sasaran tes audit. Jadi, menentukan populasi dan merencanakan prosedur audit umumnya akan menentukan unit sample yang sesuai. Sebagai contoh, jika auditor ingin menentukan bagaimana klien sering gagal untuk mengisi pesanan pelanggan, unit sampelnya harus adalah pesanan pelanggan. Jika, sasaran dikirimkan dan ditagih, maka yang paling sesuai sebagai unit sample untuk pesanan pelanggan adalah dokumen pengiriman, atau salinan faktur penjualan. Auditor bisa menentukan unit sample seperti salinan faktur penjualan untuk melaksanakan prosedur audit ke 12 sampai dengan ke 14. prosedur audit ke 10 dan ke 11 masih tetap dapat digunakan untuk pengujian secara terpisah untuk sample dokumen pengiriman.
Menetapkan toleransi tingkat pengecualian (Tolerable Exception Rate) memerlukan pertimbangan professional auditor. TER merupakan pengecualian yang diijinkan auditor untuk populasi dan akan digunakan sebagai penilaian risko pengawasan dan / atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama perencanakan dibuat. TER adalah hasil penilaian auditor. TER yang pantas adalah pertanyaan kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya dalam menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit. Sebagai contoh, seandainya pengawasan internal digunakan untuk mendukung penilaian risiko pengawasan yang rendah untuk sasaran, TER akan rendah untuk atribut ini dibandingkan jika pengawasannya dua kali lipat yang digunakan untuk mendukung penilaian risiko pengawasan rendah untuk sasaran.
Untuk ampel audit dalam tes pengawasan dan tes subtantif transaksi, risikonya disebut risiko diterimanya penilaian risiko pengawasan terlalu rendah (Acceptable Risk Of Assessing Control Risk too low). ARACR adalah risiko auditor dalam menerima pengawasan yang (atau tingkat kesalahan keuangan yang dapat ditolerir) ketika tingkat pengecualian populasi lebih besar disbanding TER. Dalam menentukan ARACR yang sesuai dengan keadaan, auditor harus menggunakan pertimbangan terbaiknya. Makin rendah penilaian risiko pengawasan maka makin rendah penilaian ARCAR yang dipilih dan merencanakan tes rincian saldo. Jika nilai risiko pengawasan di bawah maksimum, tes pengawasan harus dilakukan. Dalam beberapa hal, pengujian ini boleh dilaksanakan sebagai bagian dari prosedur untuk mengetahui pengawasan internal.
Definisi Sifat – Tes Fungsi Tagihan pada Perusahaan Hillsburg Hardware Co. Klien : Hillsburg Hardware Akhir Tahun : 31/12/02 Cakupan Audit : Menguji tes subtantif dan kendali Ukuran Populasi : 5.764 transaksi fungsi penagihan Menentukan Sasaran : Menguji salinan faktur penjualan dan hubungan antara dokumen dengan system tertentu yang memiliki fungsi sebagai tujuan dan sebagai gambaran dari program audit. Menentukan populasi yang tepat (termasuk strarifikasinya jika ada) : Faktur penjualan pada periode 1/1/02 hingga 31/12/02. Nomor faktur prtama = 3689, nomor faktur terakhir = 9452. Menentukan unit sample, populasi organisasi, prosedur pemilihan secara acak : Nomor faktur penjualan, urutan catatn di dalam jurnal penjualan; computer yang melakukan pengacakan angka Hasil Sebenarnya Rencana Audit Deskripsi Sifat Menghitung sample yang salah Angka jumlah sample pengecualian Nomor jumlah pengecualian Ukuran sampel Ukuran awal sampel ARACR TER EPER 75 Medium 3 1. Menguji nomor faktur penjualan di dalam jurnal penjualan (prosedur 12). 100 4 1 2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip asli yang sesuai dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13a) 3. Jumlah dan data lainnya di dalam salinan faktur penjualan yang sesuai dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13b) 4. Bukti bahwa harga, penambahannya dan pengecekan alasannya (jumlah awal dan kebenarannya) (prosedur 13b) 5. Kuantitas dan data lainnya di dalam surat tagihan sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13c) 65 6 6. Kuantitas dan data lainnya di dalam pesanan penjualan yang sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13d) 50 8 2 7. Kuantitas dan data lainnya di dalam pesanan pelanggan yang sesui dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13e) 8. Kredit yang disetujui oleh Rick Chulick (prosedur 13e) 9. Untuk mencatat penjualan di dalm jurnal penjualan, arsip yang mendukung dokumen itu adalah salinan faktur penjualan, surat tagihan, pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14)
Panduan ARACR dan TER Pengawasan Pada Sampel Nonstatistik TABEL 14-4 Panduan ARACR dan TER Pengawasan Pada Sampel Nonstatistik Faktor Pendapatan Panduan Penilaian resiko pengawasan.pertimbangan » Nilai resiko pengawasan rendah » ARACR rendah yang harus diambil : » Nilai resiko pengawasan moderat » ARACR menengah Keadaan,tingkat dan waktu tes subtantif » Nilai resiko pengawasan tinggi » ARACR tinggi (perencanaan tes subtantifyang menyeluruh » Nilai resiko pengawasan 100% » ARACR tidak ada berkaitan dengan tingginya nilai resiko pengawasan dan perubahan yang terjadi padanya). Jumlah dari bukti yang tersedia untuk tes pengawasan (sedikitnya jumlah bukti yang tersedia untuk memberlakukan nilai resiko pengawasan tinggi dan perubahan yang terjadi padanya) Transaksi yang signifikan dan berkaitan » Saldo yang signifikan tingginya » TER 4% dengan jumlah saldo Yang diharapkan » Saldo signifikan » TER 5% oleh pengawasan internal mempunyai » Saldo yang signifikan rendahnya » TER 6% efek.
Perkiraan Nilai Pengecualian pada Populasi Auditor dapat menetapkan perbedaan tingkat TER dan ARACR untuk atribut yang berbeda dalam setiap tes audit.Tabel 14-4 dan 14-5 menjadi acuan ilustratif untuk penetapan TER dan ARACR.Acuan ini tidak dapat digunakan untuk mewakili seluruh standar profesional,jenis standar acuan untuk staf CPA dibuat sendiri. Perkiraan Nilai Pengecualian pada Populasi Perkiraan tingkat pengecualian populai harus dibuat untuk merencanakan ukuran sampel yang sesuai.jika perkiraan tingkat pengecualian populasi (Estimated Population Excetion Rate) rendah,maka ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir auditor.oleh karena itu perkiraan yang diperlukan kecil.dengan kata lain, agar lebih tepat,perkiraan tingkat pengecualian populasi harus didasarkan pada data sampel yang lebih besar. Pada umumnya,hasil dari audit tahun lalu digunakan untuk membuat perkiraan yang ini.jika tahun lalu tidak ada atau jika dianggap tak dapat dipercaya, audit dapat mempersiapkan sampel kecil dari populasi tahun yang sekarang untuk tujuan ini. Tidaklah terlalu kritis untuk membuat perkiraan yang tepat sebab tingkat pengecualian sampel tahun sekarang dapat digunakan untuk memperkirakan karakteritik populasi. Huhuh
TABEL 14-5 Panduan ARACR dan TER Untuk Sampel Nonstatistik :Tes Subtantif Transaksi Rencana Pengurangan Hasil dari Memahami ARACR untuk TER untuk dalam Substantif Tes Pengawasan Internal Tes Substantif Tes Substantif dari Perincian Neraca dan Tes Pengawasan Transaksi Transaksi Besar Sangat baik Tinggi Persen atau jumlah yang Baik Sedang didasari oleh bahan – bahan Tidak baik Rendah yang perlu dipertimbangkan bagi laporan yang terkait Menengah Sangat baik Tinggi Persen atau jumlah yang Baik Sedang didasari oleh bahan – bahan Tidak baik Rendah yang perlu dipertimbangkan Kecil Sangat baik Tinggi Persen atau jumlah yang Cat :dalam panduan ini juga harus dipahami bahwa ARACR yang didasari pada pertimbangan audit memiliki berbagi variasi.Tabel diatas adalah panduan yang paling konservatif yang harus diikuti. Dalam situasi ini,internal pengawasan dan bukti – buktinya semua baik. Tes Subtantif yang dapat dilakukan pada transaksi semacam ini sangat sedikit. Dalam situasi ini,terdapat sedikit penekanan pada internal pengawasan. Dalam situasi seperti ini tidak mungkin dilakukan tes Subtantif untuk transaksi.
Menentukan ukuran sampel awal Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel audit : » Ukuran sampel populasi, » TER, » ARACR, » dan EPER. suatu karakteritik sampel nonstatistik yang penting dibandingkan dengan metode statistik adalah pentingnya menentukan ukuran sampel menggunakan pertimbangan profesional metode nonstatistik dibandingkan dengan menggunakan kalkulasi rumusan statistik.disebut sebagai ukuran sampel awal sebab tingkat pengecualian dalam sampel harus dievaluasi sebelum mengetahui apakah sampel cukup besar memenuhi sasaran tes. Kepekaan ukuran sampel untuk faktor perubahan pemahaman yang baik konsep yang mendasari sampel audit, sangat menolong untuk memahami efek mengubah keempat faktor yang lain tidak diubah. Tabel 14-6 menggambarkan meningkatnya efek terhadap keempat faktor;pengurangan pengaruhnya akan terbalik. Kombinasi dua faktor mempunyai efek terbesar pada ukuran sampel: TER minus EPER.perbedaannya pada ketepatan dalam menentukan rencana sampel.ketika perkiraan keteptannya lebih kecil,maka perkiraan yang lebih tepat,diperlukan sampel lebih besar. Gambar 14-2 meringkas perbedaan ukuran sampel.
Adalah tidak tepat bila auditor menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi adalah sama dengan tingkat pengecualian sampelnya kecil. Karena metode nonstatistik,memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel untuk populasi. 1.Tambahan perkiran kesalahan sampel dengan SER untuk mendapatkan tingkat pengecualian atas (Calculation Upper Exception Rate) karena resiko bisa diterima dengan menilai resiko pengawasan terendah. Sulit bagi auditor untuk membuat perkiraan kesalahan sampel yang menggunakan sampel nonstatistik oleh karena dibutuhkan pertimbangan,pendekatan ini biasanya tidak digunakan. 2. Kurangi tingkat pengecualian sampel dengan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir,hasilnya adalah kalkulasi kesalahan sampel (TER-SER= kalkulasi kesalahan sampel),dan evaluasi apakah kesalahan sampel yang dihitung cukup besar untuk pendekatan ini, auditor tidak membuat perkiraan tingkat pengecualian atas. Sebagian besar auditor yang menggunakan sampel nonstatistik untuk melakukan hal ini. SER dan kesalahan sampel yang dihitung (TER dikurangi SER) terlihat dalam Gambar 14.4. Analisa Pengecualian Pengecualian bisa disebabkan oleh kecerobohan karyawan,instruksi yang salah dimengerti,kesengajaan untuk melaksanakan kesalahan prosedur, atau banyak faktor lain. Umum pengecualian dan penyebabnya mempunyai efek penting pada evaluasi kualitatif dari sistem.
Melaksanakan Prosedur Audit Memilih Sampel Setelah ukuran sampel awal untuk aplikasi sampel audit telah dihitung,auditor harus memilih materi dalam populasi sebagai contoh. Sampel dapat terpilih dengan menggunakan metode nonprobabilistik atau probabilistik.Untuk memperkecil kemungkinan klien mengubah materi sampel,auditor metisnya tidak menginformasikan kepada klien materi sampelnya. Audiot perlu juga mengawasi sampel setelah klien menyediakan dokumen. Melaksanakan Prosedur Audit Audior melaksanakan prosedur audit dengan pengujian masing-masing item dalam sampel untuk menentukan apakah konsisten dengan ketentuan untuk mencatat pembukuan dari semua pengecualian yang ditemukan. Ketika prosedur audit telah selesai untuk aplikasi sampel,akan dibuat ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk masing-masing atribut. Sebagai cara untuk mendokumentasikan dan menyediakan informasi untuk tinjauan ulang,sudah umum memasukkan jadwal hasil. Beberapa auditor menyukai jadwal berisi daftar semua materi dalam sampel yang lainnya menyukai untuk membatasi dokumen untuk mengindentifikasi pengecualian. Pendekatan terakhir diikuti dalam Gambar 14-3 Generalisasi dari Sampel ke Populasi Tingkat pengecualian sampel (Sampel Exception Rate ) dapat dengan mudah dihitung dari hasil sampel. Jumlahnya akan sama dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran sampel. Gambar 14-3 meringkas tingkat pengecualian untuk tes atribut ke1 sampai ke9. h
Efek dari Perubahan ukuran Sampel TABEL 14-6 Efek dari Perubahan ukuran Sampel Jenis perubahan Pengaruh pada Ukuran Sampel Meningkatnya reiko dalam pengawasan resiko yang terendah Menurun Meningkatnya angka toleransi yang dapat pengecualian Menurun Meningkatnya batas angka populasi yang dapat pengecualian Meningkat Meningkatnya ukuran populasi Meningkat ( efeknya kecil )
Deskriptif Atribut Gambar 14-4 Lembaran Data Sampel :Tes Fungsi Pengihan Perusahan Hillburg Hardware Klien : Hillburg Hardware Akhir Tahun :31/12/02 Cakupan Audit : Tes Pengawasan dan Tes Subtantif Fungsi Tagihan dari Tes Ukuran Populasi :5.764 Fungsi Penagihan Menentukan Sasaran : Menguji salinan faktur penjualan dan dokumen yang berhubungan dengannya untuk menentukan fungsi sitem yang diharapkan dan sebagai gambaran dari program audit . Menentukan populasi yang tepat (termasuk stratifikasinya jika ada) :Faktur penjualan pada periode 1/1/02 hingga 31/12/02.Nomor faktur pertama =3689,nomor faktur terakhir = 9452 Menentukan unit sampel,populasi organisasi,prosedur penarikan secara acak : Nomor faktur penjualan,urutan catatan di dalam jurnal penjualan; angka acak yang dibuat komputer. Deskriptif Atribut Rencana Audit Hasil Sebenarnya EPER TER ARACR Ukuan awaL sampel Ukuran sampel No Pengecualian Angka sampel pengecualian Menghitung sampel Yg slh 1. Menguji nomor faktur penjualan didalam jurnal penjualan (prosedur 12) 3 Sedang 75 3.0 2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip yang sesuai dengan entri junal (prosedur 13) 1 4 100 2 2.0 3.Jumlah dan data lainnya didalam salinan faktur penjualan yang sesuai dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13b) 4.0 4. Bukti bahwa harga,penambahannya dan pengecekan lainnya jumlah awal dan kebenarannya (prosedur 13b) 10 SER Melebihi 5. Kuantitas dan data lainnya didalam surat tagihan sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13d) 6. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan penjualan yang sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13c) 6 65 1.5 4.5 7. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan pelanggan yang sesuai dengan salinan faktur penjualan(prosedur 13d) 8 50 8.0 8. Kredit yang disetujui oleh Rick Chulick (prosedur 13e) 12 SER Mel ebihiTER 9. Untuk mencatat penjualan didalam jurnal penjualan, arsip yang mendukung dokumen itu adalah salinan faktur penjualan, surat tagihan,pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14) 6.0
Menentukan Populasi yang Dapat Diterima Untuk menggeneralisasikan dari sampel populasi kebanyakan auditor mengurangi SER dengan TER ketika mereka menggunakan sampel nonstatistik dan mengevaluasi adakah perbedaannya,yang dihitung apakah kesalahan sampel cukup besar. Jika auditor menyimpulkan bahwa perbedaan cukup besar,pengawasan yang sedang diuji dapat digunakan untuk mengurangi penilaian resiko pengawasan ketika dibuat rancangannya,perlu dilakukan analisis yang hati-hati untuk mentukan penyebab pengecualin yang tida kmengindikasikan adanya kemungkinan permasalahan penting lainnya pada pengawasan internal. Seperti diperlihatkan dalam gambar 14-4, SER melebihi TER untuk atribut 4 dan 8, sedangkan SER dan TER sama untuk atribut 5. karena semua atribut SER yang lain kurang dari TER. Adalah penting untuk meneliti tingkat pengecualian untuk menentukan penyebabnya dan untuk menarik kesimpulan masing-masing atribut yang diuji. Ketika auditor menyimpulkan TER dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima, atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan yang spesifik. Empat macam tindkan tersebut adalah. Merevisi TER atau ARACR Memperbesar Ukuran Sampel Revisi Penilaian Resiko Pengawasan Berkomunikai dengan Komite Audit atau Manajemen
Efek Pada Audit dan Komentar Lainnya Gambar 14-5 Analisis Pengecualian KLIEN : Hillsburg Hardware ANALISIS PENGECUALIAN Disisapkan oleh MSW AKHIR TAHUN : 31 DESEMBER 2002 Tgl 2/3/03 No Jumlah Pengecualian Hal-hal Pengecualian Efek Pada Audit dan Komentar Lainnya 2 4 5 6 10 1 Kesalahan terjadi pada penempatan laporan yang salah dan belum diselesaikan setelah beberapa bulan. Jumlahnya 2.500 dolar dan 7.800 dolar. Pada 6 kasus tidak dilakukan verifikasi internal awal. Pada 2 kasus terjadi penerapan harga yang salah tetapi setiap kesalahannya masih dibawah 200 dolar. Pada 1 kasus kesalahan penerapan harga hingga 5.000 dolar. Pada 1 kasus ongkos pengiriman tidak dikenakan. (tiga dari empat pengecualian terjadi pada verifikasi internal awal). Dalam setiap kasus tanggal salinan faktur penjualan terlambat daripada tanggal pengiriman. Ada 106 barang dkirim dan tagihan pesanan penjualan yang dibuat 112 barang. Alasan terhadap perbedaan ini adalah kesalahan yang telah lama terjadi pada salinan asli stok. Kesalahan yang telah lama itu menunjukkan bahwa 112 barang adalah catatan yang dipegang, padahal yang sebenarnya 106. Sistem yang tidak mengembalikan pesanan yang dikirim lebih kecil dari 25 %. Kredit yang tidak disetujui. Empat diantaranya untuk pelanggan baru. Diskusi dengan Chulck yang menyatakan bahwa jadwalnya yang padat tidak mengizinkannya menyetujui semua penjualan Karena SER lebih besar dari pada TER, maka harus dilakukan penambahan pekerjaansubstantif. Menunjukan terjadinya perpanjangan prosedur konfirmasi dan memperlihatkan sisa yang tak tertagih sepenuhnya. Hasilnya, Personil klien yang independen harus melakukan pengecekan ulang terhadap 500 sampel salinan faktur penjualan secara acak di bawah pengawasan kami juga meluaskan konfirmasi rek.piutang Melakukan tes yang mendalam terhadap penjualan yang menggunakan jalan pintas, membandingkannya dengan catatan penjualan yang menggunakan dokumen pengiriman. Tidak dilakukan tes pengawasan atau substantif tes. Sistem harus bekerja dengan efektif Pada akhir tahun prosedur diperluas untuk mengevaluasi piutang yang tak tertagih. Termasuk melakukan jadwal ulang terhadap penerimaan kas berikutnya sampai akhir tahun dan untuk semua penerimaan yang belum tertagih harus ditentukan penagihannya pada akhir tahun. SER adalah nol untuk atribut 5 dan yang kecil untuk atribut 2, Gambar 14.5 berisi tindak lanjut untuk atribut. Tidak ada tindak lanjut yang harus dilakukan dalam catatan pengecualian untuk atribut 6, dimana terdapat perbedaan besar antara TER dan SER . Kesimpulan untuk masing-masing atribut juga diperlihatkan pada bagian bawah Gambar 14-4
Lembar Kerja Perecanaan BUkti untuk Memutuskan Tes Rincian Saldo Yang terpenting auditor harus tetap melakukan pencatatan yang memadai pada prosdur yang dilaksanakan, metode ini digunakan untuk pemilihan sampel dan melaksanakan tes, hasil yang didapatkan dari tes, dan kesimpulan diambil. Dokumentasi juga penting untuk sampel statistik atau nonstatistik. Gambar 14-2 sampai 14-6 menggambarkan jenis dokumentasi yang biasa ditemukan dalam praktek. Gambar 14-6 Lembar Kerja Perecanaan BUkti untuk Memutuskan Tes Rincian Saldo untuk Hilsburg Hardware Co.- Rek. Piutang Resiko audit yang dapat diterima Tinggi Resiko bawaan Rendah Rndah Sdang Sedang Pengawasan resiko penjualan Tak dapat diterapkan Pengawasan resiko penerimaan kas Pengawasan resiko pengawasan tambahan Tidak ada Tes substantif transaksi pada penjualan Hasil baik Hasil sedang Tes substantif transaksi pada penerimaan kas Prosedur analitis Merencanakan pendeteksian resiko untuk tes detail pada saldo Merencanakan bukti audit untuk tes detail pada saldo Detail yang terkait Penyajian dan pengungkapan Keberadaannya Kelengkapannya Nilai yang dicapai Akurasi Klasifikasi Pisah Batas Kebenarannya Kesalahan Laporan yang dapat ditoleransi sebesar $422.000
Setelah tes pengawasan dan tes substantif transaksi lengkap, auditor perlu melengkapi baris ke tiga sampai ke tujuh bukti rencana tabulas. Tabulasi Hilsburg Hardware diilustrasikan pada gambar 14-6. Perhatikan baris ke satu dan ke dua yang telah dilengkapi pada bab terdahulu. Baris ke tiga sampai ke lima dokumen resiko pengawasan tambahan lainnya. Penilaian resiko pengawasan dalam Gambar 14-6 sama dengan rencana matrik penilaian resiko pengawasan Hillsburg Hardware, dengan modifikasi sebagai berikut : Resiko pengawasan tinggi pada sasaran akurasi penjualan karena hasil yang tidak memuaskan untuk atribut 4 (prosedur 13b). Resiko pengawan tinggi pada sasaran nilai penjualan didasarkanpada hasil untuk atribut 8 (prosedur 13e). Memunculkan kembali keberadaan (kelengkapa) sasaran pada penerimaan tunai yang berhubungan dengan kelengkapan (keberadaan) sasaran pada rekening piutang.
Sampel dan ukuran sampel GAMABAR 14-17 Ringkasan dari Langkah Sampel Audit MERENCANAKAN SAMPEL Tentukan sasaran Tentukan apakah sampel audit diterapkan Tentukan atribut dan kondisi pengecualian Tentukan populasi Tenyukan unit sampel Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa diterima. 8. Perkiraan tingkat pengecualian populasi. 9. Tentukan ukuran sampel. SAMPEL 10. Sampel PEMILIHAN 11. Melaksanakan prosedur Audit Angka pengecualian Sampel dan ukuran sampel sebenarnya Bandingkan MENGEVALUASI HASIL 12. Mengeneralisasikan ampel kepada populasi perkecualian dalam sampel Ukuran sampelnya yang sesungguhnya Menerima penilaian resiko pengawasan terendah 13. Menganalisis pengecualian 14. Menentukan populasi yang diterima Mengolah tingkat pengecualian
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR STATISTIK Akhirnya, pada catatan dalam Gambar 14-6 semua hasil tes substantif transaksi memuaskan kecuali sasaran pada ketelitian dan jalan pintas penjualan. Seluruh langkah untuk untuk sampel nonstatistik tampak pada Gambar 14-7. Walaupun gambar ini berlaku untuk asmpel nonstatistik, 14 langkah dalam gambar juga dapat diterapkan untuk sampel statistik, yang akan dipelajari pada bagian berikutnya. PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR STATISTIK transaksi yang substantif adalah atribut sampel. Atribut sampel dan sampel nonstatistik mempunyai atribut, merupakan karakteristik yang untuk menguji populasi, tetapi atribut sampelnya menggunakan metode statistik. Lebih banyak persamaannya dibandingkan perbedaan dalam menerapkan atribut sampel dalam sampel nonstatistik untuk tes pengawasan dan tes substantif transaksi. Ke-14 langkah yang dibahas digunakan untuk kedua pendekatan ini, dan istilah-istilah pentingya sama. Tujuan 14-6 Menentukan dan membuat nomor sampel dan distribusi sampel PEMBAGIAN SAMPEL Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik. Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial. Distribusi binomial adalah distribusi semua kemungkinan sampel dimana materi dalam populasi mempunyai satu dari dua kemungkinan, contoh, ya / tidak, hitam / putih, atau adanya pengawasan penyimpangan / tidak ada pengawasan penyimpangan. Distribusi sampel untuk contoh populasi tampak pada Tabel 14-7. Distribusi ini menunjukkan bahwa, materi 50 sampel dari populasi sangat besar dengan tingkat pengecualian 5 %, sampel seperti ini paling sedekit memperoleh 92.31 % pengecualian (1-.0769).(Karena probabilistik tanpa pengecualiannya adalah 7.69 %, probabilistik lebih dari 0 adalah 92.31 %).
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya,14 langkah yang dibahas untuk sample non statistic juga dapat digunakan untuk atribut sample dalm tes atribut sample. Merencanakan Sampel Tentukan sasaran tes audit.Untuk setiap atribut sample dan sample nonstatistik. Tentukan apakah sample audit dapat diterapkan.Untuk setiap atribut sample dansampel nonstatistik Tentukan atribut dan kondisi pengecualian. Tentukan populasi Tentukan unut sample Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa diterima Konsep untuk menetapkan resiko ini sama untuk untuk sample statistic dan nonstatistik,hanya saja metode penghitungannya yang berbeda.Sebab dari perbedaan ini membutuhkan kuantifikasi resiko ketika auditor merencanakan untuk menentukan ukuran sample dan mengevaluasi hasil perhitungan statistic. Perkiraan tingkat pengecualian populasi. Tentukan ukuran sampla awal. Empat factor yang menentukan ukuran sample awal untuk sample statistic dan non statistic :ukuran populasi,TER,ARACR,dan EPER.Tabel digunakan untuk menentukan ukuran sample.Ada 2 tabel pada table 14.8 diambil dari acuan sample audit AICPA.Keduanya sama ,pengecualian yang pertama ARACRnya 5 persen dan yang kedua ARACR 10 persen.Tabelnya adalah “table satu sisi” yang berarti bahwa keduanya memiliki tingkat pengecualian yang tinggi untuk ARACR ditentukan. Penggunaan Tabel.Menggunakan table untuk menentukan ukuran sample awal terdiri dari 4 langkah: Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR Menempatkan TER pada bagian atas tabel Menempatkan EPER pada kolom paling kiri Perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai.Angka pertemuan antar TER dan EPER adalah ukuran sample awal
TABEL 14.8 Menentukan Ukuran sampel untuk Nomor Sampel ARACR 5 Persen Batas angka populasi pengecualian Toleransi angka pengecualian (dalam persen) (dalam persen) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 20 149 99 74 59 49 42 36 32 29 19 14 0.25 236 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22 0.5 * 0.75 208 1 156 1.25 124 1.5 192 103 1.75 227 153 88 77 181 127 68 2.25 61 2.5 150 109 2.75 173 95 195 129 84 3.25 148 112 3.5 167 76 40 3.75 185 100 146 89 158 116 179 50 37
ARACR 10 persen 114 76 57 45 38 32 28 25 22 15 11 0.25 194 129 96 77 64 55 48 42 18 0.5 0.75 265 1 * 176 1.25 221 132 1.5 105 1.75 166 88 2 198 75 2.25 65 2.5 158 110 58 2.75 209 94 52 3 3.25 153 113 82 3.5 73 3.75 149 98 4 218 4.5 180 87 34 5 160 115 78 5.5 142 103 6 182 116 7 199 7.5 8 60 8.5 68
Gambar table 14.8 memperlihatkan sample yang dokumentasinya lengkap pada tes atribut 1 sampai 9 pada table 14.3 Hillsburg Hardware Co.yang menggunakan atribut sample ARACR harus ditentukan dalam angka (10 persen) dalam aplikasi atribut sample (gambar 14.8) Penentuan angka ARACR dipertimbangkan bersama dengan penilaian EPER dan TER untukmenentukan masung-masing sample pada atribut pada Tabel 14.8
Pemilihan sample dan melaksanakan prosedur audit Pemilihan sample. Melaksanaka prosedur audit Mengevaluasi hasil Generalisasi sample kepada populasi.Untuk atribut sample,auditor mengkalkulasi batas retinggi (CUER) pada ARACR tertentu,kemudian menggunakan program computer atau tabel khusus yang dibuat dari tabel statistic. Penggunaan Tabel.Tabel untuk menghitung CUER meliputi 4 langkah berikut ini: Pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR Carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit dibagian atas tabel Carilah ukuran sample pada kolom paling kiri Baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pegecualian sampai bertemu dengan pesilangan ukuran sample pada baris yang sesuai (CUER) Mungkin saja terjadi ukuran sample tidak sepadan dengan tabel evaluasi atribut sample,ketika ini terjadi umumnya ditambah. Tabel ini berasumsi bahwa ukuran populasi yang sangat besar (tanpa batas) mengakibatkan CUER lebih konservatif dibandingkan pada ukuran yang lebih kecil.Sebab ukuran ukuran populasi terhadap ukuran sample dan secara spesifik diabaikan. Menganalisa pengecualian menentukan populasi yang dapat diterima