Sebaik-baik Pintu Surga “Allah memerintahkan aku berbakti pada ibuku dan tidak menjadikanku sebagai orang yang sombong dan celaka.” (Qs. Maryam : 32) Dalam sebuah Hadist, Rasul mengatakan “ Orang tua itu adalah sebaik-baik pintu surga, seandainya kamu mau, jagalah pintu itu dan jangan kau sia-siakan.” (HR. Tirmidzi)
Surga. Sebuah tempat yang disediakan oleh Saudaraku, Indah sekali ungkapan Rasulullah saw menggambarkan keagungan kedua orang tua. Dalam sebuah hadistnya, Rasul mengatakan, “Orang tua itu adalah sebaik-baik pintu surga, Seandainya kamu mau, jagalah pintu itu dan jangan kau sia-siakan.” (HR.Tirmidzi) Surga. Sebuah tempat yang disediakan oleh Allah swt untuk membalas amal ibadah dan Berbagai kebaikan seorang hamba selama Menjalani hidup didunia. Sebuah tempat yang Kenikmatannya tak pernah bisa hadir dalam pikiran manusia. Dan pintunya, digambarkan oleh Rasululah saw dalam hadist itu, adalah orang tua. “Jagalah pintu itu dan jangan Kau sia-siakan.”
Keridhaan orang tua akan segera membekas dan Tahukah kita, bahwa untuk bisa hidup bahagia, Mendapat berkah,diluaskan rizki, dipanjangkan umur dan Dimudahkan segala urusan, dimasukkan surga, menurut Rasululah kuncinya ada pada berbuat baik pada orang tua. Begitulah, “ Ridha Allah tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua.”(HR. Bukhari) Keridhaan orang tua akan segera membekas dan Berpengaruh dalam perjalanan hidup seseorang .Sebaliknya, Kemarahan dan ketidaksukaan orang tua, juga akan segera Membawa dampak dalam hidup seseorang. Itu yang juga Pernah dikatakan oleh Rasulullah saw, ”Dua perbuatan dosa Yang Allah cepatkan adzab-Nya di dunia yaitu Berbuat Dzalim dan durhaka pada orang tua. “ (HR. Hakim)
Wajib” Saudaraku, mendekatlah kesini dan renungkanlah bersama-sama, Keutamaan barbakti pada orang tua, sampai-sampai menjadikan Imam Ghazali menyimpulkan : “ Kebanyakan Ulama mengatakan bahwa taat pada orang tua itu wajib dilakukan dalam masalah syubhat (yg blm jelas halal dan haramnya). Tapi tidak wajib dilakukan dlm masalah keharaman yang sudah jelas. Itu karena meninggalkan yang syubhat adalah sikap wara,sdgkn berbakti pd orang tua adalah Wajib” (Ihya Ulumiddin, 2/278) Saudaraku, mendekatlah kesini dan renungkanlah bersama-sama, pernahkah kita membuat sedih orang tua? Pernahkah sikap-sikap kita membuat kecewa orang tua? Pernahkah kita memarahinya? Mengeluarkan perkataan kasar pdnya? Membentaknya?Pernahkah kita menyia-nyiakan kepercayaannya? Padahal apa yang telah diberikan orang tua kita hingga saat ini tak pernah bisa dihitung?
Datang dan bersimpuhlah di hadapannya. Mohonlah maaf padanya dan bertekadlah untuk tidak mengulangi lagi tingkah laku yang bisa membuatnya sedih, kecewa, murung. Seandainya, kedua orang tua sudah tiada, bertaubatlah pada Allah, perbanyaklah permohonan ampun kepada Allah untuknya, dan sambunglah hubungan baik dengan kerabat-kerabatnya. Saudaraku, Di akhirat nanti, Allah akan mengangkat derajat seorang hamba shalih di surga dan orang itu mengatakan, “Ya Rabb.. kenapa Engkau mengangkat derajatku sedemikian?”Allah menjawab, itu adalah karena istighfar yang dilakukan Anakmu untukmu (HR.Ahmad dan Thabrani)
Maukah kita tergolong dalam kelompok orang yang dinaikkan derajatnya itu di hari kiamat?” Berbaktilah pada orang tuamu, niscaya anak kalian akan berbuat baik padamu,” itu nasihat dalam sebuah atsar.