Perbanyakan Anggrek Grammatophyllum scriptum Melalui Proliferasi Tunas Adventif Secara In Vitro Oleh: Moh. Lutfi 115040101111182 Muhammad Defri S. P. 115040100111002
Pengertian Kultur In Vitro Kata In Vitro berasal dari bahasa Latin yang berarti "di dalam kaca". Kultur In Vitro merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya.
Kelebihan Teknik Kultur In Vitro Mampu menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah lebih banyak. Bisa menghasilkan tanaman sehat yang bebas cendawan, bakteri, virus dan hama penyakit. Mampu mempertahankan sifat baik tanaman induk. Tidak merusak percabangan tanaman yang dipotong karena menggunakan setek batang. Tidak membutuhkan lahan yang luas untuk pembibitan.
Kekurangan Teknik Kultur In Vitro Dibutuhkan keahlian khusus untuk melaksanakannya. Tanaman yang dihasilkan berukuran kecil, aseptik dan terbiasa hidup di tempat yang berkelembaban tinggi sehingga memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal. Aklimatisasi planlet merupakan salah satu tahap kritis yang sering menjadi kendala dalam produksi bibit secara masal. Masih dinilai mahal bagi kalangan peneliti atau pengusaha di Indonesia karena menggunakan bahan kimia yang sebagian besar diimpor.
PENANGANAN PASCA PANEN Pengumpulan Penyortiran dan Penggolongan Penyimpanan Pengemasan dan Pengangkutan
TEKNIK PENERAPAN BUDIDAYA ANGGREK SECARA IN VITRO Menyiapkan Alat dan Bahan Sterilisasi Peralatan Pembuatan Larutan Stok Pembuatan Media Kultur Persiapan Ruang Tanam Penanaman Eksplan Inkubasi Kultur Aklimatisasi
ARIGATOU HUZAIMASU…..