Kesuburan Tanah (5) FOSFOS (P) & KALIUM (K) Semester Genap 2006/2007 PS 46/4: Senin 10.50-12.30; R. Tanah Bawah (5) FOSFOS (P) & KALIUM (K)
Fosfor (P) Fosfor (P) merupakan unsur hara esensial makro seperti halnya dengan karbon (C) dan nitrogen (N). Tanaman memperoleh unsur P seluruhnya berasal dari tanah atau dari pemupukan dan hasil dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Jumlah P total dalam tanah cukup banyak, namun yang tersedia bagi tanaman jumlahnya rendah hanya berkisar 0,01 – 0,2 mg/kg tanah.
Karakteristik P dalam tanah P bergerak lambat dalam tanah; pencucian bukan masalah, kecuali pada tanah yang berpasir. P lebih banyak berada dalam bentuk anorganik dibandingkan organik Di dalam tanah kandungan P total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman. Tanaman menambang P tanah dalam jumlah lebih kecil dibandingkan N dan K
Bentuk P tanah P-anorganik umumnya berasal dari pelapukan mineral primer: misalnya apatit Ketersedian bagi tanaman P-terlarut, bentuk ini labil yang tersedia dengan cepat bagi tanaman, P terikat pada kompleks permukaan koloid, misalnya Al-P dan Fe-P seperti yang dijumpai pada tanah-tanah masam, P-terjerap kuat yang lambat atau sukar larut (P-stabil) dan P terselimuti oleh Fe2O3 atau Mn2O3 (occluded P). Ketiga bentuk P tersebut di atas saling berhubungan satu sama lain membentuk suatu keseimbangan yang dinamis.
Bentuk P tanah P-organik senyawa organik kompleks yang berasal dari sisa tanaman, hewan dan orgaisme tanah. terdapat sebagai senyawa ester seperti inositol fosfat, fosfolipid, asam nukleat, nukleotida dan gula-gula fosfat 30 - 50% terhadap P total tanah Senyawa P-organik terdapat di dalam humus tanah, dan berasosiasi dengan jaringan mikroba tanah. Ketersediaan bagi tanaman sangat tergantung kepada aktivitas mikroorganisme melalui proses mineralisasi. Enzim fosfatase yang dihasilkan oleh mikroorganisme heterotrof berperanan penting dalam pelepasan P ke dalam tanah.
SIKLUS P
Fosfor (P) : 0.1-0.5 % P Bentuk diserap tanaman H2PO4- - orthophosphate primer H2PO4= - orthophosphate sekunder Mobil dalam tanaman Fungsi dalam tanaman Memacu pemasakan, merangsang pertumbuhan akar yg baik, meningkatkan toleransi thd kekeringan, meningkatkan daya kecambah biji, penting untuk pembentukan biji dan buah Penting dalam cadangan dan transfer energi (ADP+ATP) Komponen asam nukleat (DNA dan RNA)
Fosfor (P) : 0.1-0.5 % P Gejala Defisiensi Reduksi pertumbuhan, kerdil Warna hijau tua – becak ungu pada daun jagung, Menunda pemasakan Penbentukan biji gagal
Aspek Lingkungan yang mempengaruhi ketersediaan P pH tanah. Pada pH tanah agak masam hingga netral, H2PO4- lebih mendominasi Untuk pH netral hingga agak basa (pH >7.2) HPO42- lebih banyak dan pada pH sangat basa (>10) PO43- lebih mendominasi. Perubahan pH dalam larutan tanah maupun di dalam rhizosphere akan mempengaruhi kelarutan unsur Al, Fe, Mn dan Ca
Aspek Lingkungan yang mempengaruhi ketersediaan P Kandungan bahan organik tanah Pada proses mineralisasi mikroba menguraikan senyawa P-organik menjadi bentuk P-anorganik yang tersedia bagi tanaman. Proses dekomposisi menghasilkan senyawa-senyawa organik yang akan membantu meningkatkan kelarutan mineral-mineral tanah yang mengandung P.
Aspek Lingkungan yang mempengaruhi ketersediaan P Adanya eksudasi asam organik oleh akar tanaman Adanya cekaman lingkungan di daerah perakaran (misalnya kekeringan) menyebabkan akar mengeksudasi beberapa macam asam organik seperti asam malat, asetat, laktat, suksinat yang dapat mengikat Al, Fe, Mn dan Ca atau sehingga P lepas ke dalam larutan tanah.
Kalium (K) K tanah berasal dari mineral primer yang membentuk tanah K-feldspar mika liat- illite, vermikulit dan khlorit Tanaman menyerap dalam bentuk ion K+
Ketersediaan K dalam tanah K relatif tidak tersedia (90-98%) Merupakan bagian struktur kristal mineral K lambat tersedia (1-10%), K yang terikat pada lapisan struktur liat K mudah tersedia (1-2% ), K pada kisi pertukaran katoon dan K dalam larutan tanah Pelapukan biasanya merubah K menjadi bentuk tersedia. Tetapi, pemberian sejumlah pupuk K dapat menambah jumlah K tersedia
Faktor mempengaruhi ketersediaan K Bahan Induk Tanah Fiksasi K : K yang terjebak pada lapiran liat illit dan vermikulis (liat tipe 2:1) Faktor mempengaruhi ketersediaan K Bahan Induk Tanah Feldspar dan mika mengandung banyak K. Jika mineral ini dijumpai dalam tanah maka tanah akan kaya K Tektus tanah: Tanah bertekstur halus mengandung K lebih banyak dibandingkan tanah bertekstur kasar Intensitas pelapukan: Suhu dan curah hujan tinggi menyebabkan pelapukan mineral, tetapi juga menyebabkan kehilangan K melalui pencucian. Walau tanah mengandung K dalam jumlah besar, tanah tetap memerlukan pupuk K
Pengaruh pH pada retensi K yang ditambahkan Kehilangan K karena pencucian (Leaching) pada tanah berpasir dapat dikurangi jika tanah di kapur pada pH 5.1 sejumlah besar komplek pertukaran ditempati oleh Al3+ yang diikat lebih kuat dibandingkan K. Oleh karena itu, K tidak bisa memasuki daerah pertukaran Jika di kapur, Ca 2+ menempati daerah pertukaran dan K dapat menggantikan Ca 2+ dan dapat ditahan oleh tanah
Kalium (K): 0.5-6% K Bentuk diserap tanaman: Fungsi dalam tanaman K+ Mobil dalam tanaman Fungsi dalam tanaman Katalisator berbagai reaksi; metabolisme karbohidrat, pati dan N Membantu resistensi terhadap penyakit Meningkatkan kualitas buah dan sayuran Penting dalam serapan dan kesimbangan air melalui pengaruhnya terhadappotensiual osmotik Kesimbangan kation untuk transpor anion
Kalium (K): 0.5-6% K Gejala defisiensi Ujung dan tepi daun menjadi coklat, terutama pada daun bagian bawah. Jerami tanaman berbiji menjadi lunak