Pengertian Peradilan, Pengadilan Peradilan menurut bahasa adalah segala sesuatu yang mengenai perkara pengadilan. Peradilan adalah kewenangan suatu lembaga untuk menyelesaikan perkara untuk dan atas nama hukum demi tegaknya hukum dan keadilan. Atau suatu proses yang berakhir dengan memberikan suatu keputusan dengan tata cara tertentu yang diatur dengan peraturan hukum acara
Pengertian Peradilan, Pengadilan Peradilan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga yang diberi kewenangan untuk menyelesaikan perkara yang dilakukan dengan tata cara tertentu yang diatur dalam hukum acara demi tegaknya hukum dan keadilan.
Pengertian Peradilan, Pengadilan Peradilan Agama adalah terjemahan dari Godsdienstige Rechtspraak (Bahasa Belanda) Godsdienst yang berarti agama; ibadat; keagamaan Rechtspraak berarti peradilan
Pengertian Peradilan, Pengadilan Peradilan Agama yaitu daya upaya mencari keadilan atau penyelesaian perselisihan hukum yang dilakukan menurut peraturan-peraturan dan dalam lembaga-lembaga tertentu dalam pengadilan
Pengertian Peradilan, Pengadilan Peradilan Agama dalam UU 50/2009 yang dimaksud Peradilan Agama dalam undang-undang ini adalah peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam Peradilan Agama dalam UU 3/2006 Peradilan Agama adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini
Pengertian Peradilan, Pengadilan Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Peradilan Agama adalah suatu daya upaya yang dilakukan untuk mencari keadilan atau menyelesaikan perkara-perkara tertentu bagi orang-orang yang beragama Islam melalui lembaga-lembaga yang berfungsi untuk melaksanakan kekuasaan kehakiman menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pengertian Peradilan, Pengadilan Pengertian pengadilan menurut bahasa adalah dewan atau majelis yang mengadili perkara; mahkamah; proses mengadili keputusan hakim ketika mengadili perkara; rumah (bangunan) tempat mengadili perkara
Pengertian Peradilan, Pengadilan Pengertian pengadilan secara istilah adalah badan atau organisasi yang diadakan negara untuk mengurusi dan mengadili perselisihan-perselisihan hukum. Pengadilan menunjuk pada suatu susunan instansi yang memutus perkara. Dalam menjalankan tugasnya pengadilan menjalankan peradilan
Pengertian Peradilan, Pengadilan Jadi pengertian Pengadilan Agama adalah badan yang bentuk negara sebagai tempat untuk mencari keadilan atau menyelesaikan perkara-perkara tertentu bagi orang yang beragama Islam menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengertian Peradilan, Pengadilan Jadi pengertian Pengadilan Agama adalah badan yang bentuk negara sebagai tempat untuk mencari keadilan atau menyelesaikan perkara-perkara tertentu bagi orang yang beragama Islam menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peradilan Agama diatur dalam UU 7 / 1989 UU 3 / 2006 UU 50 / 2009 Tujuan UU Peradilan Agama Peradilan Agama diatur dalam UU 7 / 1989 UU 3 / 2006 UU 50 / 2009
Tujuan UU Peradilan Agama Mempertegas Kedudukan Dan Kekuasaan Peradilan Agama Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Melaksanakan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
Tujuan UU Peradilan Agama 4. Mensejajarkan Peradilan Agama Dengan Peradilan Lain Memperluas Kewenangan Peradilan Agama Penghapusan Hak Opsi Dalam Sengketa Warisan Pengadilan Khusus Dalam Lingkungan Peradilan Agama Pengalihan Organisasi, Administrasi, Dan Finansial Peradilan Agama Ke Mahkamah Agung
Tujuan UU Peradilan Agama Pengawasan Terhadap Hakim Pengaturan Pengangkatan Dan Pemberhentian Hakim Pengaturan Hakim Ad Hoc Menjamin Kemananan Dan Kesejahteraan Hakim Transparansi Pengadilan
Asas-Asas Peradilan Agama Yang diatur dalam UU Peradilan Agama Asas Personalitas Keislaman Asas Badan Hukum Dapat Menjadi Pihak Dalam Sengketa Asas Pemeriksaan Dalam Dua Tingkat Asas Mahkamah Agung Adalah Pengadilan Tertinggi Asas Kewenangan Mengadili Perkara Tertentu
Asas-Asas Peradilan Agama Yang diatur dalam UU Peradilan Agama 6. Asas Kewenangan Mengadili Tidak Meliputi Sengketa Hak Milik Atau Sengketa Lain Yang Subjek Hukumnya Bukan Subjek Yang Bersengketa Di Peradilan Agama 7. Asas Hakim Bersifat Menunggu 8. Asas Kewajiban Memeriksa Perkara Yang Diajukan Ke Pengadilan 9. Asas Peradilan Dilakukan "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa“
Asas-Asas Peradilan Agama Yang diatur dalam UU Peradilan Agama 10. Asas Penetapan Dan Putusan Dimulai Dengan Kalimat “Bismillahirrohmanir rahim” Dan Diikuti Dengan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” 11. Asas Peradilan Sederhana, Cepat, Dan Biaya Ringan 12. Asas Mengadili Menurut Hukum Dan Persamaan Hak
Asas-Asas Peradilan Agama Yang diatur dalam UU Peradilan Agama 13. Asas Pemberian Bantuan 14. Asas Sidang Terbuka Untuk Umum 15.Asas Putusan Pengadilan Harus Memuat Pertimbangan 16. Asas Hakim Wajib Mendamaikan 17. Asas Susunan Hakim Majelis 18. Asas Berperkara Harus Dengan Biaya
Asas-Asas Peradilan Agama Asas-asas lain yang berlaku di lingkungan Peradilan Umum yang berlaku pula di lingkungan Peradilan Agama Asas Kebebasan Hakim Asas Penegakan Hukum Dan Keadilan Berdasarkan Pancasila Asas Peradilan Negara Diatur Dengan Undang-Undang Asas Hakim Wajib Menggali, Mengikuti, Memahami Nilai-Nilai Hukum Dan Rasa Keadilan Yang Hidup Dalam Masyarakat Asas Hakim Harus Memiliki Integritas Dan Kepribadian Yang Tidak Tercela, Jujur, Adil, Profesional, Dan Berpengalaman Di Bidang Hukum
Asas-Asas Peradilan Agama Asas-asas lain yang berlaku di lingkungan Peradilan Umum yang berlaku pula di lingkungan Peradilan Agama 6. Asas Hakim Wajib Menaati Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Hakim Asas Putusan Diambil Berdasarkan Sidang Permusyawaratan Hakim Yang Bersifat Rahasia Asas Pihak Yang Berperkara mempunyai Hak Ingkar Terhadap Hakim Pemeriksa Perkara Asas Hakim Wajib Mengundurkan Diri Apabila Terikat Hubungan Keluarga Atau Kepentingan Langsung maupun Tidak Langsung Dengan Perkara
Asas-Asas Peradilan Agama Asas-asas lain yang berlaku di lingkungan Peradilan Umum yang berlaku pula di lingkungan Peradilan Agama 10. Asas Hakim Bersifat Pasif 11. Asas Berperkara Tidak Harus Diwakilkan 12. Asas Harus Mendengarkan Kedua Belah Pihak 13. Asas Beracara Dapat Secara Lisan Maupun Tertulis 14. Asas Ne bis in Idem