MASALAH Masalah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi pendidik di kelas Untuk PTK di sekolah, diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu “ditawarkan” kepada guru untuk dipecahkan, tetapi sebaiknya dilakukan bersama- sama oleh dosen dan guru Dosen mengajak guru untuk berkolaborasi
PENETAPAN MASALAH Untuk menetapakn masalah, perlu dilakukan langkah-langkah berikut: Refleksi terhadap isu atau topik yang ingin diteliti: Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan Nyatakan isu sebagai suatu masalah Tulislah dalam bentuk pertanyaan Deskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah
MASALAH PTK Masalah di sekolah/ kelas Layak teliti Terjangkau PTK Perlu ada: Identifikasi masalah, analisis masalah Rumusan masalah: singkat, jelas, operasional
JUDUL PTK Ditulis secara singkat, spesifik dan jelas Menggambarkan masalah yang akan diteliti Menggambarkan tindakan penelitian yang dipilih untuk memecahkan masalah Maksimal sebanyak 15 kata (Dit Ketenagaan Dikti)
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 30 POASIA KENDARI MELALUI MODEL KONSTRUKTIVIS
JUDUL PTK? Kemampuan Menulis Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Se Kecamatan Jambangan, Surabaya Dampak Pembelejaran Kooperatif terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Se-Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Metode Langsung Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa SDN II Batam Sopan Santun Siswa SMU Kodya Surabaya Belajar Mandiri dan Dampaknya Terhadap Prestasi Siswa
JUDUL PTK? Upaya Peningkatan Daya Serap Siswa dengan Mengkomunikasikan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) di Awal Pertemuan pada Pembelajaran Biologi di Kelas I-5 SMUN Pekanbaru Optimalisasi Pembelajaran Matematika melalui Pengorganisasian Tugas Terstruktur dan Kuis pada Siswa Kelas II SMUN 1 Godean Yogyakarta Tahun Pembelajaran 1999/2000 Pengoptimalan Kemampuan Guru Bahasa Indonesia dalam Mengembangkan Kompetensi Komunikatif Siswa Melalui Pembelajaran Menulis Terpadu di Kelas II SLTP Negeri Kendari Upaya Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada Siswa Kelas I F SMUN 5 Bengkulu melalui Penerapan Stategi Pemetaan Konsep Upaya Meminimalkan Kesalahan Konsep Fisis Siswa Kelas II-2 SMA Negeri 11 Binjai melalui Peningkatan Pembelajaran Fisika Model Konstruktivis Peningkatan Kemampuan Menulis Siswa Kelas I SMPN I Batam dengan Pendekatan Komunikatif
LATAR BELAKANG MASALAH Masalah PTK yang diangkat: Jelas dan bukan hasil kajian teoritik (nyata terjadi di sekolah) Dapat terinspirasidari hasil penelitian terdahulu, tetapi digali dari permasalahan pembelajaran yang aktual Masalah didiagnosis secara kolaboratif oleh dosen dan guru Masalah harus bersifat: Penting dan mendesak untuk dipecahkan Dapat dilaksanakan (ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya) Identifikasi masalah disertai data pendukung Masalah dianalisis untuk menentukan akar penyebabnya
JUDUL Meminimalkan Kesalahan Siswa dalam Menggunakan Derivatif Bahasa Inggris Melalui Pola Latihan Berjenjang Pembelajaran Bahasa Inggris selalu mengacu pada kurikulum/ GBPP Bahasa Inggris yang berlaku. Berdasarkan atas laporan guru Bahasa Inggris, kurikulum Bahasa Inggris sama sekali tidak menyentuh pelajaran derivatif atau perubahan bentuk kata yaitu dari kata sifat ke dalam kata benda atau sebaliknya. Namun dalam pelajaran menulis, siswa dituntut menggunakan kata tersebut. Guru menyatakan bahwa 80% keterampilan menulis siswa didukung oleh penggunaan kata derivatif tersebut. Ketidakpernahan menggunakan kata derivatif mengakibatkan banyaknya kesalahan siswa
Latar Belakang Tanpa Data Pendukung Banyaknya konsep-konsep matematika yang masih sulit dipahami siswa Sekolah Dasar. Hal ini mestinya tidak perlu terjadi karena guru mengajar dengan baik, akan tetapi nilai siswa masih juga rendah. Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika di Sekolah Dasar merupakan suatu masalah karena akan berdampak pada penguasaan konsep matematika di jenjang pendidikan berikutnya.
Masalah Dengan Data Pendukung Fenomena di atas juga merupakan gambaran yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Poasia Kendari. Hasil perbincangan dengan guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Poasia Kendari, saat dilakukan studi awal pada tanggal 10 Februari 2005, diperoleh informasi bahwa masih banyak konsep matematika yang sulit dipahami siswa, antara lain konsep KPK dan FPB, konsep luas bangun datar, konsep pengukuran, konsep pangkat, konsep akar. Berdasarkan informasi dari guru, bahwa siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Poasia Kendari masih sulit menentukan KPK dan FPB dari dua bilangan atau lebih, masih ada yang menjawab 2/3 + 4/5 = 6/8. Masih banyak siswa yang tidak dapat menentukan hasil dari , masih ada yang menjawab 2 3 = 6 dan sebagainya
RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA Rumusan masalah disusun: Dalam bentuk rumusan PTK o Ada alternatif tindakan yang akan diambil o Hasil positif yang diantisipasi Menggunakan kalimat tanya o Bagaimanakah penerapan pembelajaran remidial di sekolah untuk meningkatkan pemahaman konsep……? oBagaimanakan peningkatan…..melalui…..? oApakah penerapan……dapat meningkatkan …….?
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: apakah melalui model konstruktivis, pemahaman konsep matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Poasia Kendari dapat ditingkatkan?
1.2 Perumusan dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. Bagaimana mengembangkan strategi pembelajaran menentukan volume bangun ruang dengan memanipulasi material dapat membangun pemahaman siswa SD Negeri 3 Percontohan Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen secara lebih operasional. Permasalahan tersebut dapat dirinci sebagai berikut: 1.Bagaimana merencang strategi pembelajaran volum bangun ruang yang menggunakan manipulatif material 2.Bagaimana mengimplementasikan strategi pembelajaran volum bangun ruang dengan manipulatif material 3.Bagaimana mengevaluasi efektifitas strategi pembelajaran volum bangun ruang yang menggunakan manipulatif material
Pemecahan Masalah Pemecaham masalah berisi Identifikasi alternatif tindakan Sajian argumentasi logis terhadap pilihan tindakan o Kesesuaiannya dengan masalah o Kemutakhirannya o Keberhasilannya dalam penelitian sejenis o Berdasarkan teori atau wawancara dengan ahli Hipotesis tindakan dikemukakan bila diperlukan Indikator keberhasilan tindakan harus realistis dan dapat diukur (jelas cara asesmennya)
2. Pemecahan Masalah Alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa terhadap volum bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 3 Percontohan Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen melalui tahapan pembelajaran teori Bruner. Untuk penanaman konsep dasar dilakukan pembelajaran dengan enaktif (tindakan siklus I). Untuk pemantapan konsep dilakukan pembelajaran dengan ikonik (tindakan siklus II jika siklus I sudah dianggap berhasil) Untuk kemampuan dan penguasaan secara menyeluruh dilakukan pembelajaran dengan simbolik
TUJUAN PENELITIAN Dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan 1.Menerapkan pmbelajaran remidial di sekolah untuk meningkatkan pemahaman konsep…… 2.a. Meminimalkan kesalahan siswa dalam mengubah bentuk kata Bahasa Inggris (derivatif) dari kata sifat ke kata benda atau sebaliknya melalui pola latihan berjenjang 3.b. Meningkatkan kemampuan siswa kelas II IPA SMA dalam menggunakan derivatif tersebut dalam pelajaran menulis
C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Poasia Kendari melalui model konstruktivis
Tujuan umum penelitian tindakan ini adalah: a.Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa kelas I SMP Negeri 6 Sidoarjo dalam menyelesaikan masalah matematika b.Meningkatkan kemampuan siswa kelas I SMP Negeri 6 Sidoarjo dalam memecahkan masalah matematika c.Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan masalah matematika di kelas 1 SMP Negeri 6 Sidoarjo
MANFAAT PENELITIAN Manfaat diuraikan secara jelas dan sistematis Kemukakan manfaat bagi pendidik, peserta didik, komponen pendidikan terkait di sekolah. Bagi pendidik: melalui PTK pendidik dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan kesalahan peserta didik dalam mengubah bentuk kata bahasa Inggris (derivatif) dari kata sifat ke kata benda Bagi peserta didik: hasil penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik yang bermasalah dalam mengubah kata benda menjadi kata sifat Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran bahasa Inggris di sekolah
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat: 1.Bagi siswa: hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dan konsep itu akan diingat lebih lama karena siswa mengkonstruksi sendiri konsep-konsep itu. 2.Bagi Guru: dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas, sehingga konsep-konsep matematika yang diajarkan dapat dikuasai siswa. Selain itu, dengan diberikan contoh penelitian tindakan kelas, guru akan terbiasa melakukan penelitian. 3.Bagi Dosen: dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan sekolah sebagi mitra, dosen akan lebih memahami tugas berat seorang guru serta dapat mengetahui lebih jauh permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah 4.Bagi Sekolah: dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, khususnya pelajaran matematika
BENTUK DAN SKENARIO TINDAKAN Pendidik perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam kelas Bentuk dan macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama
CONTOH HIPOTESIS TINDAKAN Dengan mengunakan permainan bahasa teka-teki silang, kemampuan kosakata siswa akan berkembang dengan baik Penetapan strategi pemetaan konsep dapat meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi Pengembangan kinerja guru dalam melaksanakan penilaian portofolio dapat meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan IPS
Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan Instrumen yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan dapat dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati
Pengukuran Keberhasilan Tindakan Cara pengukuran dan kriteria keberhasilan sedapat mungkin telah ditetapkan sejak awal penelitian Keberhasilan tindakan ini disebut sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan rencana di kelas Perlu pengamat (mitra kolaborasi) Pada saat yang sama dilakukan observasi dan interpretasi
Observasi dan Interpretasi Merekam segala peristiwa selama pelaksanaan tindakan (pembelajaran), dampak tindakan, perubahan dinamika kelompok dalam pembelajaran Pelaksanaan observasi: mendengarkan, melihat, mencatat, merekam (tidak mengganggu)
Analisa Data Kegiatan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan, secara sistematis dan rasional untuk memperoleh jawaban dari masalah penelitian.
Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi: Validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (validasi bukan generalisasi atas hasil PTK) Interpretasi dengan acuan teori Tindakan untuk perbaikan lebih lanjut
Interpretasi Data Penelitian Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori, dibandingkan dengan pengalaman, praktik atau dengan penilaian dan pendapat pendidik Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokan dengan mengacu pda kriteria, norma, dan nilai yang telah diterima oleh pendidik dan peserta didik yang dikenai tindakan
Kegiatan Refleksi Menjawab penyebab kondisi yang terjadi Merenungkan kembali kekuatan dan kelemahan tindakan Memperkirakan keluhan yang ada Mengidentifikasi kendala. Ancaman yang mungkin dihadapi Memperkirakan akibat dan implikasi tindakan yang direncanakan
Penyusunan Laporan Penelitian (Bab Hasil Penelitian) Bab hasil penelitian berisi paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa saja yang dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian), kondisi pendidik dan peserta didik Diikuti uraian refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan siklus I, diikuti dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan, hasil observasi kegiatan pendidik, observasi situasi, dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan peserta didik
Paparan data itu kemudian diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data Berikutnya dilaporkan refleksi hasil tindakan siklus I yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus II
Paparan data siklus II juga lengkap mulai perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian. Temuan ini menjadi dasar refleksi tindakan siklus II, yaitu peneliti membandingkan hasil siklus II ini dengan indikator keberhasilan tindakan siklus II yang telah dietapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I, termasuk refleksi apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus III
Penutup PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan pendidik Dalam pelaksanaannya, pendidik perlu melakukan segala langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir
Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan penelitian dosen dan guru peneliti harus berusaha memenuhi ketentuan, kriteria, atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana
Profesi pendidik adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus menerus. Oleh karena itu, setiap pendidik harus selalu siap, mau, dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan peserta didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang hayat yang penting dan perlu dikuasai oleh setiap pendidik yang mau mengembangkan keprofesionalannya Dalam pelaksanaan PTK, pendidik tidak sekedar melaksanakan, tetapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekan pendidik lain melalui media komunikasi (majalah) dan pertemuan ilmiah.