TEKS ANEKDOT HUKUM PERADILAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan Zainal Arifin Emka 19/06/2014BERITA OLAHRAGA2.
Advertisements

PROSES MENJADI WARGA YANG BAIK
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Pengertian anekdot Ciri ciri anekdot Kaidah anekdot Struktur anekdot
Hukum acara : 1. Hukum acara Singkat 2.Hukum acara Cepat
Aryani Widyaningsih, S.Pd.
II. Tindakan-tindakan Sebelum dan Selama Sidang
BANTUAN HUKUM Dan PROSEDUR MENGAJUKAN GUGATAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA Oleh: Krepti Sayeti, SH.
Memahami Struktur dan Kaidah Teks Anekdot
Teks Anekdot Albertus Andrie / 05 Reynaldo Indrawan / 27
Anekdot Kelompok Supernova
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2011 “MENDENGARKAN TUHAN BERCERITA” "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi.
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
Maulfi Syaiful Rizal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB
HOW TO SAY IN ADVERTISING
Bahasa Indonesia SMA Kelas X Semester 2 Andri Yogastari
PRINSIP, SYARAT DAN PIHAK DALAM KEPAILITAN
Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
Hukum Acara Pidana adalah rangkaian peraturan hukum menentukan bagaimana cara-cara mengajukan kedepan pengadilan, perkara-perkara kepidanaan dan bagaimana.
KRITIK DAN HUMOR DALAM LAYANAN PUBLIK
Alinea Alinea atau paragraf adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi antarkalimat tersebut. Struktur alinea terdiri.
MENULIS CERPEN DENGAN STRATEGI PEMODELAN
4.2 Memproduksi teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan
BERITA KOPLAK BBM TURUN LAGI
Nina Widyaningsih, S.Pd, M.Hum
TEKS ANEKDOT.
" Si Minem Beranak Bayi" ? 1. Bagaimana kesan yang anda dapat dari penggambaran lingkungan alam di sekitar desa pada awal cerita? 2. Bagaimana kesan ini.
Pengertian anekdot Ciri ciri anekdot Kaidah anekdot Struktur anekdot
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
PENYIDIKAN NEGARA.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
KOMISI PENGKADERAN TAFSIR ALKITAB.
NARASI.
PENUNTUTAN Dr. SETYO UTOMO,SH., M.Hum.
Jabatan Pengajian Melayu IPG Kampus Temenggong Ibrahim Johor Bahru
Nama : Selamet Wijayanti
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
Perbedaan anime dan kartun
Penggunaan tanda baca.
Standar Kompetensi : 7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca
PRINSIP, SYARAT DAN PIHAK DALAM KEPAILITAN
Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
Kelompok 3 Rahmaniar Irhamna Rizky atika Haiqal akbar Teuku harsya giffari.
Teks Prosedur.
Teks Cerita Sejarah.
PELAJARAN II Proses Menjadi Warga yang Baik
TEL1209 Lifelong Learning Topik 1: Teknik Presentasi (2011)
Penjelasan Tentang Cerpen
Tugas bahasa indonesia
Nabi Yusuf By Ibam.
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Konsep Pemidanaan Anak Dalam RKUHP
Kasus Sengketa Merek IPad Perusahaan Apple dengan Proview Technology
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
Reynandra Atari Jaya Natanael J Chen Chen Leong
Perlindungan Konsumen
ANEKDOT KELOMPOK : SAKAW Revisi 0.1 Disusun Oleh NAMA :
TEKS KUHP DALAM ANEKDOT
Rumiyati, S.Pd. Bahasa Indonesia Kelas X – IPS.2 MA Negeri 1 Sumpiuh
Kelompok 8 Asy-syifa Ainina Amalia Elsa Syafira Hidayah Husna Nadhilah
Anekdot dan Strukturnya
TEKS CERITA SEJARAH RATIH PRATIWI XII/ 1.
Pidana & Pemidanaan di Berbagai Negara
SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Pelaku Utama Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti.
KELOMPOK 2 Rosse Isyati Rohdiyah Indah Pratiwi Faradina Izzati Riawan
Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 1
Asas Peradilan Pidana Pertemuan 2.
TEMA PEMBELAJARAN Kritik dan Humor dalam Layanan Publik.
1. Dara Gading A. 2. Devi Eka R. 3. Dwi Ayu W. 4. Shabrina Nola R. 5. Widia Putri E.
Transcript presentasi:

TEKS ANEKDOT HUKUM PERADILAN PRESENTASI TEKS ANEKDOT HUKUM PERADILAN

Disusun Oleh : 1. Arti AriYani (06) 2. Gita Puspitaningtyas (10) 3 Disusun Oleh : 1.Arti AriYani (06) 2.Gita Puspitaningtyas (10) 3.Novian Deny C. (17) 4.Rifqi Azmi R. (22) 5.Yuni Wati Astuti (30)

PENGERTIAN TEKS ANEKDOT Secara luas, anekdot bisa diklasifikasikan sebagai sesuatu yang menggelikan (humor) dan sesuatu yang jenaka (wity). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya . Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu, menggelikan, jenaka, dan mengesankan. Biasanya berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

TUJUAN ANEKDOT Tujuan utama anekdot tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi juga untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya ( kritik dan saran ).

Struktur Anekdot Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 struktur. 5 struktur itu antara lain abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda: 1. Abstraksi adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. 2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini. 3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan. 4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis tadi. 5. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis

Anekdot Hukum Peradilan (1) Teks anekdot itu panjang, tetapi struktur teksnya sederhana dan sama dengan struktur teks anekdot sebelumnya. Struktur teks itu adalah abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda. Abstraksi Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Suatu pagi saat Tukang Pedati melewati jembatan,jembatan itu tidak kuat,sehingga dagangan,kuda dan Tukang Pedati itu jatuh ke sungai.Si tukang pedati dan keluarganya melaporkan si pembuat Jembatan ke hakim,karena mersa dirugikan. Orientasi

Tidak ada yang mengaku bersalah, Si ukangJembatan menyalahkan si Tukang kayu,si Tukang kayu menyalahkan Si Penjual Kayu,dan si Penjual kayu menyalahkan pembantunya.Meraka saling membela diri. Krisis Penjara tidak muat untuk si Pembantu yang gemuk, dan dia tidak punya uang untuk disita.Lalu Si Hakim menyuruh pengawalnya untuk mencari pembantu yang berbadan kurus,pendek dan punya uang dan memjarakanya. Reaksi Koda Akhirnya pembantu yang berbadan pendek,kurus,dan punya uang dimasukan penjara dan disita uangnya.Peradilan pun dianggap adil

(2)Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah partisipan manusia, seperti yang mulia hakim. Partisipan manusia yang lain adalah: (a) Si Tukang Pedati dan keluarganya. (b) Si Pembuat Jembatan (c) Si Tukang Kayu (d) Si Penjual Kayu (e) Si Pembantu berbadan tinggi dan gemuk (f) Si Pembantu berbadan pendek, kurus, dan punya uang.

(3) Dalam konteks tidak terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan kekonyolan bahwa orang yang tidak bersalah dihukum dan dimasukkan ke penjara. Mengapa si Pembantu yang kurus dan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak? Jawab: Karena penjara tidak muat untuk pembantu berbadan gemuk itu, dan dia juga tidak punya uang untuk disita.

(4) Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil dikatakan adil. Siapa yang disindir? Jawab: Yang disindir adalah pelaku peradilan di Indonesia, khususnya Hakim.

(5) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian (5) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu pengandaian yang ditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu dilaksanakan di suatu negara, bukan negara kita. Pengandaian yang lain adalah: (a) (b) (c) (d) Masyarakat yang ada serempak menjawab adil.

(6) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata (antonim)? Dua contoh lawan kata yang digunakan pada anekdot tersebut adalah adil-tidak adil dan benar-salah. Maksudnya adalah bahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan sebagai sesuatu yang adil dan sesuatu yang salah dikatakan sebagai sesuatu yang benar atau sebaliknya. Contoh lawan kata yang lain adalah sebagai berikut. (a) (b) (c) (d)

(7) Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan urutan peristiwa. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah sebagai berikut. (a) kemudian (b) mula-mula (c) selanjutnya (d) Setelah itu

(8) Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan yang dilakukan oleh seorang tersangaka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah: (a) sehingga (b) hingga (c) sampai (d)Oleh karena itu

(9) Fungsi konjungsi yang dapat digantikan oleh kata-kata (9) Fungsi konjungsi yang dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi setelah dapat diungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim (paragraf 4). Kata-kata lain seperti itu pada teks anekdot itu adalah: (a) Namun sayang (b) Beberapa menit kemudian (c)Setelah (d)

(10) Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan bahwa orang yang tidak dapat berdebat di sidang pengadialan akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks anekdot tersebut. Apakah keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di bidang hukum belum bagus?