Pertemuan 4 Vektor 2 dan 3 Dimensi bilqis.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bilqis1 Pertemuan bilqis2 Himpunan bilqis3 Definisi: himpunan (set) adalah kumpulan obyek-obyek tidak urut (unordered) Obyek dalam himpunan disebut.
Advertisements

Pertemuan 4 Teori Dualitas bilqis.
VEKTOR.
Bilqis1 Pertemuan bilqis2 The Basics of Counting.
Pertemuan 3 Determinan bilqis.
Bilqis1 Pertemuan 2. bilqis2 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini mahasiswa diharapkan : – Mengetahui definisi Matriks – Dapat.
Pertemuan bilqis.
PERTEMUAN 1 bilqis.
Bilqis1 Pertemuan bilqis2 Sequences and Summations Deret (urutan) dan Penjumlahan.
Pertemuan 8 Transformasi Linier 4.2 bilqis.
Pertemuan 3 Metnum 2011 Bilqis. bilqis2 Berbedaan Akolade dan Terbuka M. Akolade  –Konvergen  krn penerapan metoda berulang kali akan mendekati akar.
Pertemuan 7 Metnum 2011 Bilqis
Pertemuan 6 Metnum 2011 Bilqis
VEKTOR VECTOR by Fandi Susanto.
Materi Kuliah Kalkulus II
Potensial Listrik.
KALKULUS I SRI REDJEKI.
KALKULUS I NI KETUT SARI.
Bilqis1 Pertemuan 2. bilqis2 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini mahasiswa diharapkan : – Mengetahui definisi Matriks – Dapat.
RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah..
Soal No 17 halaman 66 Find a) the coordinates of the foci and vertices for hyperbola whose equations given, b) equation of the asymptotes. Sketch the curve.
Vektor dan Skalar Vektor adalah Besaran yang mempunyai besar dan arah.
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
BAB IV V E K T O R.
Program Studi Teknik Elektro, UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
PENGANTAR VEKTOR.
Matriks Dan Tranformasi Linear

Koordinat Silinder dan Koordinat Bola
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
Pengantar Vektor.
VEKTOR Besaran Skalar dan Besaran Vektor
ALJABAR VEKTOR & MATRIKS (Vector Analysis & Matrices)
besaran fisis yg hanya memiliki besar (kuantitas) saja.
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
KONSEP DASAR ALJABAR LINEAR
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
Matakuliah : Kalkulus II
Presented By : Group 2. A solution of an equation in two variables of the form. Ax + By = C and Ax + By + C = 0 A and B are not both zero, is an ordered.
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
VEKTOR-VEKTOR DALAM RUANG BERDIMENSI 2 DAN RUANG BERDIMENSI 3
2. VEKTOR 2.1 Vektor Perpindahan B
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
ALJABAR LINEAR RUANG EUCLID, RUANG VEKTOR, DAN SUB RUANG
(Tidak mempunyai arah)
VEKTOR VEKTOR PADA BIDANG.
VEKTOR VEKTOR PADA BIDANG.
P. X w A B B v v+w v+w w v v v+w w v -v v-w v v v-w -w w w
Salmah Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada
Cartesian coordinates in two dimensions
Program Studi S-1 Teknik Informatika FMIPA Universitas Padjadjaran
BAB 4 VEKTOR Home.
PENGANTAR VEKTOR.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCA MARGA
PENERAPAN INTEGRAL LIPAT DUA PELAKSANA MATA KULIAH UMUM (PAMU)
Pertemuan ke-2 Mukhtar Effendi
Aljabar Linier Pengantar vektor(geometris) Aljabar Linier Pengantar vektor(geometris) Perkalian titik vektor Proyeksi vektor Disusun oleh kelompok.
RUANG VEKTOR.
Two-and Three-Dimentional Motion (Kinematic)
Aljabar Linier Vektor Oleh: Chaerul Anwar, MTI.
Definisi Jika n adalah sebuah bilangan bukat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-n-tuple) adalah sebuah urutan n bilangan real (a1, a2, a3, ,
PENJUMLAHAN BESARAN VEKTOR
Vektor dan Ruang Vektor
VEKTOR.
PERTEMUAN 4 Vektor Dimensi 2 dan Dimensi 3.
PERTEMUAN 7 RUANG N EUCLEDIAN.
Vektor Indriati., ST., MKom.
PENGANTAR VEKTOR.
Transcript presentasi:

Pertemuan 4 Vektor 2 dan 3 Dimensi bilqis

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini mahasiswa diharapkan : Mengetahui definisi Vektor Dimensi 2 dan Vektor Dimensi 3 Dapat menghitung perkalian dan jarak antara 2 vektor bilqis

Vektor di Ruang-2 Vektor di Ruang-3  Bab 3.1 bilqis

3.1) Vektor -> Pengantar Besaran skalar yang mempunyai arah ex : gaya, ke kanan bernilai (+) , ke kiri bernilai (-) Secara geometris, Simbol vektor : v Skalar vektor : v + Vektor : 2 dimensi - * 3 dimensi + - vektor v = AB A disebut titik awal/inisial B disebut titik akhir/terminal Arah panah = arah vektor Panjang panah = besar vektor B v A bilqis

A disebut titik awal/inisial B disebut titik akhir/terminal v A vektor v = AB A disebut titik awal/inisial B disebut titik akhir/terminal Vektor-vektor ekivalen Dianggap sama Panjang dan arahnya sama bilqis

Negasi sebuah vektor v  –v secara geometrik Panjang sama, arah berlawanan –v Penjumlahan dua vektor: w = u + v secara geometrik Selisih dua vektor: w = u – v sama dengan w = u + (–v) w v u u w v v w u bilqis

Penjumlahan dua vektor: w = u + v Cara analitik: Vektor-vektor u, v, w di Ruang-2 atau Ruang-3 Ruang-2: u = (u1, u2); v = (v1, v2); w = (w1, w2) w = (w1, w2) = (u1, u2) + (v1, v2) = (u1 + v1, u2 + v2) w1 = u1 + v1 w2 = u2 + v2 bilqis

Perkalian vektor dengan skalar (bilangan nyata/real number) w = k v ; k = skalar secara geometrik: v v 3v –2v bilqis

Perkalian vektor dengan skalar (bilangan nyata/real number) w = k v ; k = skalar Cara analitik: Di Ruang-2: w = kv = (kv1, kv2) (w1, w2) = (kv1, kv2) w1= kv1 w2 = kv2 bilqis

Vektor P1P2 = OP2 – OP1 = (x2 – x1, y2 – y1) Koordinat Cartesius: P1 = (x1, y1) dan P2 = (x2, y2) P1 dapat dianggap sebagai titik dengan koordinat (x1, y1) atau sebagai vektor OP1 di Ruang-2 dengan komponen pertama x1 dan komponen kedua y1 P2 dapat dianggap sebagai titik dengan koordinat (x2, y2) atau sebagai vektor OP2 di Ruang-2 dengan komponen pertama x2 dan komponen kedua y2 Vektor P1P2 = OP2 – OP1 = (x2 – x1, y2 – y1) bilqis

y ( v1, v2 ) v1 & v2 komponen2 v v Mis: v = ( 1, -2 ) & w = ( 7, 6 ) Using Coordinat y ( v1, v2 ) v1 & v2 komponen2 v Mis: v = ( 1, -2 ) & w = ( 7, 6 ) ( + ) v + w = ( 1, -2 ) + ( 7, 6 ) = ( 1 + 7, -2 + 6 ) = ( 8, 4 ) ( - ) v – w = ( 1, -2 ) - ( 7, 6 ) = ( 1 - 7, -2 - 6 ) = ( -6, -8 ) ( * ) 4 v = 4 ( 1, -2 ) = ( 4, -8 ) v x w V + w v V - w 4v bilqis

v = P1 P2 = P2 - P1 = ( x2 – x1, y2 – y1, z2 – z1 ) Vektor 3 dimensi z v = ( v1, v2, v3 ) Misal: v = ( 4, 5, 6 ) Mis : v = ( 1, -3, 2 ) w = ( 4, 2, 1 ) ( + ) v + w = ( 5, -1, 3 ) ( - ) v – w = ( -3, -5, 1 ) ( * ) 2 v = ( 2, -3, 4 ) v = P1 P2 = P2 - P1 = ( x2 – x1, y2 – y1, z2 – z1 ) 6 y v 5 4 x P2 v P1 bilqis

Ex 2 hal 124 Example 2: the component of the vector v = P1 P2 with the initial point P1 ( 2, -1, 4 ) And terminal point P2 ( 7, 5, -8 ) are v = ( 7 – 2, 5 – ( -1 ), ( -8 ) – 4 ) = ( 5, 6, -12 ) in 2-space, the vector with initial point P1 ( x1, y1 ) and terminal point P2 ( x2, y2 ) is P1 P2 = (x2 - x1 , y2 - y1 ) bilqis

Translasi sumbu-y sumbu-y’ P sumbu-x’ sumbu-x x’ = x – k y’ = y – k (x, y) (x’, y’) y’ P y (0, 0) l x’ sumbu-x’ (k, l) k x sumbu-x (0, 0) x’ = x – k y’ = y – k bilqis

Translasi sumbu-y’ P sumbu-y sumbu-x’ sumbu-x x’ = x - k y’ = y – l pers.Translasi : x’ = x - k y’ = y – l x = x’ + k y = y’ + p Ex: ( k, l ) = ( 4, 1 ), koordinat ( x, y ) titik P ( 2, 0 ). Berapakah koordinat ( x’ , y’ )? Jwb : x’ = x – k y’ = y – l = 2 – 4 = 0 - 1 = -2 = -1 (x, y) (x’, y’) sumbu-y y’ (0, 0) x’ l sumbu-x’ (k, l) x k sumbu-x (0, 0) bilqis

Ex 3 hal 125 Suppose that an xy-coordinate system translated to obtain an x’y’-coordinate system whose origin has xy-coordinates ( k, l ) = ( 4, 1) Find the x’y’-coordinates of the point with the xy-coordinate P ( 2, 0 ) Find the xy-coordinates of the point with the x’y’-coordinate Q ( -1, 5 ) Solutions (a): the translations equations are x’ = x – 4 y’ = y – 1 So the x’y’-coordinates of P ( 2, 0 ) are x’ = 2 – 4 = - 2 and y’ = 0 – 1 = - 1 Solutions (b): the translations equations in (a) can be rewritten as x = x’ + 4 y = y’ + 1 So the xy-coordinates of Q are x = -1 + 4 = 3 and y = 5 + 1 = 6 bilqis

Contoh soal Carilah vektor yang mempunyai titik awal P ( 2, 3 ) yang mempunyai arah yang sama dengan v = ( 4, 5 ) dari titik P jwb : v = ( 4, 5 ) dari titik P so, x’ = 4 y’ = 5 Maka P( 2, 3 ) dianggap sebagai titik pusat baru. k = 2 dan l = 3. yang kita cari adalah keberadaan vektor v terhadap sumbu koordinat mula-mula ( 0, 0 ) x = k + x’ y = l + y’ = 2 + 4 = 3 + 5 = 6 = 8 Jadi vektor lain yang mempunyai arah yang sama dengan v adalah Q ( 6, 8 ) y y’ v x’ P ( 2, 3 ) x bilqis

Aritmatika vektor Norma sebuah vektor Bab 3.2 bilqis

Aritmatika vektor di Ruang-2 dan Ruang-3 Teorema 3.2.1.: u, v, w vektor-vektor di Ruang-2/Ruang-3 k, l adalah skalar (bilangan real) u+v = v+u (u+v)+w = u+(v+w) u+0 = 0+u = u u+(-u) = (-u)+u = 0 k(lu) = (kl)u k(u+v) = ku + kv (k+l)u = ku + lu 1u = u bilqis

Secara geometrik (digambarkan) Secara analitik (dijabarkan) Bukti teorema 3.2.1.: Secara geometrik (digambarkan) Secara analitik (dijabarkan) Bukti secara analitik untuk teorema 3.2.1. di Ruang-3 u = (u1, u2, u3); v = (v1, v2, v3); w = (w1, w2, w3) u + v = (u1, u2, u3) + (v1, v2, v3) u + 0 = (u1, u2, u3) + (0, 0, 0) = (u1+ v1, u2 + v2, u3 + v3) = (u1+ 0, u2 + 0, u3 + 0) = (v1 + u1, v2 + u2, v3 + u3) = (0 + u1, 0 + u2, 0 + u3) = v + u = 0 + u = (u1, u2, u3) = u bilqis

k(lu) = k (lu1, lu2, lu3) k(u + v) = k((u1, u2, u3) + (v1, v2, v3)) = (klu1, klu2, klu3) = k(u1+ v1, u2 + v2, u3 + v3) = kl(u1, u2, u3) = (ku1+ kv1, ku2 + kv2, ku3 + kv3 ) = klu = (ku1, ku2, ku3) + (kv1, kv2, kv3 ) = ku + kv (k + l) u = ((k+l) u1, (k+l) u2, (k+l) u3) = (ku1, ku2, ku3) + (lu1, lu2, lu3) = k(u1, u2, u3) + l(u1, u2, u3) = ku + lu bilqis

Norma sebuah vektor: (Untuk sementara norma bisa dianggap sebagai panjang vektor) Ruang-2 : norma vektor u = ||u|| =  u12 + u22 Ruang-3 : norma vektor u = ||u|| =  u12 + u22 + u32 Vektor Satuan (unit Vector) : suatu vektor dengan norma 1 bilqis

Jarak antara dua titik: Ruang-2: vektor P1 P2= (x2 – x1, y2 – y1) jarak antara P1(x1, y1) dan P2(x2, y2) d =  (x2 – x1)2 + (y2 – y1)2 Ruang-3: vektor P1 P2= (x2 – x1, y2 – y1, z2 – z1) jarak antara P1(x1, y1, z1) dan P2(x2, y2, z2) d =  (x2 – x1)2 + (y2 – y1)2 + (z2 – z1)2 bilqis

Jika u adalah vektor dan k adalah skalar, maka norma ku = | k | || u || bilqis

Vektor bisa dinyatakan secara grafik analitik (diuraikan mjd komponennya) Norma v = panjang vektor v = || v || = v1 + v2 v = P2 P1 = ( x2 – x1, y2 – y1, z2 – z1 ) d = || v || = ( x2 – x1 )2 + ( y2 – y1 )2 + ( z2 – z1 )2 Ex: Norma v = ( -3, 2, 1 ) adalah || v || = ( -3) 2 + ( 2 ) 2 + ( 1 ) 2 = 14 Jarak ( d ) antara titik P1 ( 2, -1, -5 ) dan P2 ( 4, -3, 1 ) adalah d = ( 4 – 2 ) 2 + ( -3 + 1 ) 2 + ( 1 + 5 ) 2 = 44 = 2 11 bilqis

Contoh (1): Cari norma dari v = (0, 6, 0) Penyelesaian : Contoh (2): Anggap v = (–1, 2, 5). Carilah semua skalar k sehingga norma kv = 4 ||kv|| = | k | [(–1)2 + 22 + 52 ] = | k |30 = 4  | k | = 4 / 30  k =  4 / 30 bilqis

d = (6 – 3)2 + (0 – 3)2 + (3 – 3)2 =  9 + 9 + 0 = 18 Contoh (3): Carilah jarak antara P1 = (3, 4) dan P2 = (5, 7) P1 = (3, 3, 3) dan P2 = (6, 0, 3) Penyelesaian : d = (5 – 3)2 + (7 – 4)2 =  4 + 9 = 13 d = (6 – 3)2 + (0 – 3)2 + (3 – 3)2 =  9 + 9 + 0 = 18 bilqis

PR 3.1 3.f , 4, 6.f , 7, 8, 10, 11 3.2  2.b, 3.f , 4, 5, 6, 7 bilqis