TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN HAMA Disusun Oleh Hariono.S D1B011016
PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN HAMA Tujuan Pengendalian : mengupayakan agar populasi hama tidak menimbulkan kerugian, melalui cara-cara pengendalian yang efektif, menguntungkan, dan aman terhadap lingkungan Ada 2 Pendekatan : Proaktif : Upaya mengekang perkembangan hama agar populasinya tetap di bawah ambang ekonominya Penanaman varietas tahan Cara bercocok tanam Penggunaan musuh alami dll
Umumnya berupa pengendalian kimiawi Reaktif : Upaya menekan perkembangan hama agar populasinya kembali di bawah Ambang Ekonominya (AE) Umumnya berupa pengendalian kimiawi Proaktif Reaktif AE
Manfaat dari PHT Manfaat dari PHT adalah ekonomis, efektif, tidak mencemari lingkungan dan kesehatan, terhindar dari resurgensi (Timbul kembali) dan resistensi (ketahanan) hama, tidak membunuh hewan yang berguna bagi usaha pertanian, terjadi keseimbangan ekosistem, dan sistem berlangsung dalam waktu yang lama
Berikut adalah Teknik-teknik Pengendalian Hama 1.Pengendalian Hama dengan peraturan/perundang-undangan /karantina 2. Pengendalian Fisik dan Mekanik 3.Pengendalian Hama dengan bercocok tanam atau kultur teknis 4.Pengendalian Hayati 5.Pengendalian Hama Secara Genetik 6.Pengendalian Hama secara kimiawi
1.Pengendalian Hama dengan peraturan/perundang-undangan /karantina Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sehubungan dengan kegiatan pertanian dan pengendalian hama. Karantina; Dinas yang mengawasi lalu lintas manusia, hewan dan tumbuhan antar daerah atau antar pulau Untuk hewan dan tumbuhan ⇒ karantina pertanian Pernah suatu kali kapal tidak boleh berlabuh karena awak kapal terserang wabah penyakit dan mereka ditahan selama 40 hari
Untuk hewan dan tumbuhan ⇒ karantina pertanian Pernah suatu kali kapal tidak boleh berlabuh karena awak kapal terserang wabah penyakit dan mereka ditahan selama 40 hari Tindakan karantina - Perlakuan pestisida - Pelarangan masuk - Pemusnahan/eradikasi Sertifikasi
2. Pengendalian Fisik dan Mekanik Fisik : faktor-faktor fisik seperti suhu, kelembaban, cahaya. a. Suhu (temperatur) Dapat digunakan suhu tinggi atau rendah b. Kelembaban Kelembaban relatif diantara tanaman dapat juga diatur dengan mengatur jarak tanam dari pohon pelindung/ peneduh c. Cahaya Serangga fototropik positif (tertarik cahaya), fototropik negatif (menghindari cahaya); Penggunaan lampu perangkap untuk menangkap serangga fototropik positif CTH: Kutu daun tertarik dengan warna kuning
Mekanik : penghalang (barier) pukulan atau tekanan mekanis a) Penghalang (barier mekanik) Penggunaan pagar seng, plastik, atau parit/selokan (Spodoptera) →nokturnal (aktif malam hari) Penggunaan plastik pembungkus pada buah b) Penggunaan alat penghancur/pemotong (Chrusher di Amerika Serikat) Di Amerika Serikat digunakan untuk memotong/ menghancurkan batang jagung setelah panen agar penggerek batang jagung yang ada di dalam terbunuh c)Pengambilan dengan tangan. Adalah teknik yang paling sederhana dan murah tentunya untuk daerah yang banyak tersedia tenaga manusia. Yang dikumpulkan adalah fase hidup hama yang mudah ditemukan atau bagian-bagian tanaman yang terserang.
d) Gropyokan Biasanya dilakukan untuk pengendalian hama tikus d) Gropyokan Biasanya dilakukan untuk pengendalian hama tikus. Tikus dibunuh secara langsung dengan menggunakan alat bantu seperti cangkul dan alat pemukul. e)Pengusiran Sasarannya adalah mengusir hama yang sedang berada di atau sedang menuju pertanaman, dengan memasang patung-patung atau mengeluarkan suara gaduh. F)Memasang perangkap. Serangga hama diperangkap dengan berbagai jenis alat perangkap sesuai jenis dan fasenya. Alat diletakkan pada tempat atau bagian tanaman yang dilewati hama.
3. Pengendalian Hama dengan bercocok tanam atau kultur teknis a) Pengolahan/pengerjaan tanah Ditujukan terhadap hama yang dalam siklus hidup mempunyai fase di dalam tanah Contoh : Larva famili Scarabaeidae (lundi), larva penggerek batang padi putih (pada pangkal padi) b) Sanitasi ¤ Pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman terdahulu atau gulmanya ¤ Pencabutan tanaman terserang
c) Pemupukan Pemupukan yang berimbang dengan kebutuhan tanaman antara N, P, K dan unsur-unsur mikro → tanaman sehat → tahan serangan hama d) Pengairan Pengairan Irigasi : Secara langsung : Scirpophaga innotata, Nymphula depunctalis Secara tidak langsung : perubahan iklim mikro terutama RH e) Tanam serempak • Harus dilaksanakan di areal yang cukup luas, minimal satu hamparan dengan golongan air yang sama • Tujuannya untuk membatasi perkembangbiakan serangga hama
f) Rotasi/pergiliran tanaman • Tujuannya untuk mematikan kehidupan hama yang dengan menghilangkan tanaman inang • Sangat efektif pada serangga-serangga monofag g) Penanaman tanaman perangkap atau bertani secara jalur (Strip farming) • Tanaman perangkap yang digunakan adalah varietas/tanaman yang paling rentan dan ditanam lebih dahulu • Menanam minimal dua jenis tanaman di lahan yang sama dalam barisan-barisan (tumpang sari)
4.PENGENDALIAN HAYATI Secara umum pengertian pengendalian hama secara biologi/hayati adalah penggunaan makhluk hidup untuk membatasi populasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pengendalian biologi memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan. Pasalnya, penggunaan insektisida dapat dikurangi bahkan tidak digunakan sama sekali. Kendati demikian, kunci dari pengendalian hama secara biologi adalah mengenal terlebih dahulu aspek biologi dari serangga itu sendiri. Aspek biologi dari serangga antara lain siklus hidup, umur, dan deskripsi masing-masing spesies.
Musuh alami serangga hama : Predator (pemangsa) → yang dimakan disebut mangsa Parasitoid → yang diparasit disebut inang Patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) → cendawan, bakteri, virus, protozoa, nematoda Berikut beberapa teknik pengendalian hayati: Inokulasi : Pelepasan musuh alami (predator /parasitoid) dalam jumlah yang sedikit, diharapkan musuh alami mampu berkembangbiak Inundasi : Penglepasan musuh alami dalam jumlah besar secara periodik Konservasi : Menciptakan lingkungan yang mendukung dan menguntungkan untuk perkembangan musuh alami
5.Pengendalian Hama Secara Genetik Definisi : Pengendalian serangga hama dengan menggunakan jenisnya sendiri bukan musuh alaminya Contoh : Penggunaan serangga jantan mandul a) Teknik Pemandulan : Radiasi sinar X (rontgen) atau dengan isotop Co60 Menggunakan bahan kimia → Chemosterilant b) Penerapan di lapangan : Penglepasan serangga jantan mandul dalam jumlah besar dengan harapan agar berkompetisi dengan jantan fertil (tidak mandul) dalam mendapatkan betina
c) Beberapa syarat yang harus dipenuhi : Serangga tersebut dapat diperbanyak secara massal (dengan biaya murah/ekonomis) Serangga yang dimandulkan mampu menyebar secara alami dan mampu bersaing dengan jantan fertil Serangga betina hanya berkopulasi satu kali selama hidupnya Pelepasan serangga jantan mandul harus dilakukan pada saat populasi di alam sedikit/rendah
6.Pengendalian Hama secara kimiawi Definisi : Pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia beracun untuk melindungi tanaman atau hasil tanaman.Bahan kimia tersebut disebut Pestisida (pest=hama. Sida=racun) Keuntungan penggunaan pestisida : 1. Praktis. 2. Cepat. 3. Sifat-sifat, penggunaan dan cara aplikasinya mempunyai kisaran yang luas. Keterbatasan penggunaan pestisida : 1. Resistensi 2. Membunuh organisme non target 3. Ledakan hama sekunder 4. Polusi lingkungan 5. Harga relatif tinggi
Dalam PHT penggunaan pestisida dapat dikategorikan 3 macam yaitu : 1. Penyemprotan pestisida didasarkan pada pemilihan waktu yang tepat, yaitu dtujukan pada titik lemah dari siklus hidup serangga. 2. Pengendalian dengan pestisida digunakan untuk mengatasi keadaan epidemik yakni apabila semua tindakan pengendalian tidak mampu untuk mencegah peningkatan populasi hama hingga mencapai ambang kerusakan ekonomis. 3. Perlakuan pestisida harus dilakaukan secara selektif dan sesuai dengan dosis anjuran.
Terima Kasih