I. Latar Belakang Peningkatan tekanan terhadap kualitas dan daya dukung lingkungan perkotaan: Peningkatan jumlah penduduk perkotaan (urbanisasi dan kelahiran) Peningkatan kebutuhan ruang dan sumber daya alam perkotaan Ruang Terbuka Hijau, Ruang Publik Energi dan Air Bersih Infrastruktur perkotaan (transportasi dan sarana lingkungan) Penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan Peningkatan jumlah sampah Penurunan kualitas udara dan air Kelangkaan Energi Belum efektifnya Instrumen kebijakan yang ada untuk mengatasi penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan dalam mewujudkan Kota Berkelanjutan
Partisipasi Masyarakat Kapasitas Pemerintah Daerah II. Pokok Masalah Bagaimana mengembangkan inovasi kebijakan publik yang efektif dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya dukung Lingkungan Perkotaan guna mewujudkan kota bersih, teduh, sehat dan berkelanjutan Peran Dunia Usaha Partisipasi Masyarakat Kemimpinan Daerah Kapasitas Pemerintah Daerah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Perkotaan
III. Inovasi Kebijakan untuk Mewujudkan Kota Berkelanjutan a. Sasaran Terwujudnya kota yang Bersih, Teduh, Sehat, dan Berkelanjutan melalui antara lain Penurunan Beban Pencemaran, Penurunan Laju Kerusakan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Alam b. Tujuan Strategis Mendorong kepemimpinan Walikota/Bupati, Masyarakat, dan Dunia Usaha dalam mewujudkan Kota yang Bersih, Teduh, sehat dan berkelanjutan dengan dukungan dan partisipasi masyarakat serta dunia usaha yang kuat
c. Alternatif Instrumen Kebijakan Peningkatan kapasitas aparat daerah dan masyarakat Peningkatan Kepemimpinan Kepala Daerah melalui Penguatan Program Adipura Peningkatan Peran Dunia Usaha
Peta Jalan Kota Berkelanjutan Indikator Pencapaian Kota Tahapan Kondisi Kota 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Kecil Kota Bersih dan Teduh Kota Bersih, Teduh dan Sehat Kota Bersih, Teduh, dan Sehat Kota Berkelanjutan Sedang Besar Kota Bersih, Teduh & Sehat Metro Ada kota-kota Indonesia yang memenuhi Kondisi Kota berdasarkan Kriteria Adipura
IV. Kunci Keberhasilan dan Penguatan Efektifitas Adipura No Kunci Keberhasilan Pendekatan 1 Akseptabilitas Kredibilitas Legitimasi Penguatan Governance dari pelaksanaan Adipura: Transparansi Partisipasi Stakeholder Fairness Akuntabilitas 2 Implementabilitas Skala Kegiatan Bertahap dan Manageable scale (Continual Improvement) 3 Sustainabilitas Dukungan Stakeholder Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Berkaitan dengan mandat dan misi Kementerian Lingkungan Hidup
V. Rencana Aksi Penguatan Adipura Penguatan Governance Penerapan Prinsip Continual Improvement
Penghargaan Adipura oleh Penguatan Governance Penghargaan Adipura oleh Presiden RI Menteri Lingkungan Hidup Publikasi Publik Dewan Pertimbangan Review Dewan Pertimbangan Perwakilan dari Berbagai Stakeholder Tim Teknis (Penilai) Peer Review Tim Teknis Perwakilan dari Berbagai Unit Kerja Tim Pemantau Peer Review Tim Pemantau Perwakilan berbagai Unit Kerja dan Stakeholder
1. Bobot Pengukuran Kinerja a. Adipura No Aspek Bobot Penilaian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Kecil Sedang Besar Metro Besar Metro 1 Pencapaian Kinerja 75% 80% 85% 90% 2 Manajemen Kinerja 25% 20% 20% 15% 15% 10% 10%
Bobot Pengukuran Kinerja b. Adipura Kencana (Beyond Compliance) No Aspek Bobot Penilaian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Kecil Sedang Besar Metro Besar Metro 1 Pencapaian Kinerja 75% 80% 85% 90% 2 Manajemen Kinerja 25% 20% 20% 15% 15% 10% 10%
2. Cutting point untuk penerima Adipura No Kategori Kota Cutting Point Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Kecil 74 75 76 77 2 Sedang 3 Besar 72 73 4 Metropolitan
3. Cutting point untuk penerima Adipura Kencana No Kategori Kota Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Kecil 74 75 76 77 2 Sedang 3 Besar 72 73 4 Metropolitan Catatan: Pernah menerima Adipura Kencana Tahun sebelumnya atau Kota Sedang dan Kecil sampai dengan ranking 5 Kota Besar dan Metropolitan sampai dengn ranking 3
V. Prosedur Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dilakukan terhadap masing-masing aspek dengan menggunakan sistem pembobotan Pembobotan dilakukan berdasarkan kesepakatan oleh Dewan Pertimbangan atas usulan dari Tim Teknis, dengan pertimbangan faktor-faktor sebagai berikut: Skala Kota Kondisi Geografis Kota Kondisi APBD Kabupaten/Kota Penentuan Peringkat kinerja Kota dilakukan berdasarkan nilai total aspek capaian kinerja dan manajemen kinerja Penentuan Penerimaan penghargaan Adipura ditentukan berdasarkan “cutting point” yang telah ditentukan oleh Dewan Pertimbangan Adipura setelah mendapatkan masukan dari Tim Teknis