Sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu hadits pada masa Nabi dan Sahabat ikhrom
Fokus : Bagaimana perkembangan ilmu hadits pada Nabi dan pada masa Sahabat? Bentuk ilmu hadits pada masa Nabi dan Masa Sahabat? Bagaimana Wilayah ilmu hadits pada masa Nabi itu? Bagaimana pula wilayah kajian ilmu hadits pada masa SAhabat?
Ilmu hadits pada Nabi SAW Pengkajian sanad dan matan? Bidang Sanad : Sikap Rasul SAW dalam menyampaikan hadits (guru terhadap murid) al-muksyirun fi riwayat al-hadits Proses lahirnya hadits Media penyampaian hadits Cara mengenali hadits (Tidak semua yang berasal dari Rasul itu dikategorikan sebagai hadits!) Terdapat perintah : Sahabat yang hadir harus menyampaikan ‘pesan’ (hadits) pada orang yang tidak hadir. Bidang Matan : Bagaimana Rasul SAW menyeleksi ‘kalimat’ (matan); setiap kalimat penuh makna Kehati-hatian Rasul SAW dalam menyampaikan matan; pelan dan diulang tiga kali.
Orang Yang Hadir wajib Sampaikan hadits pada orang yang tidak hadir: أن النبي صلى الله عليه وسلم كلما أمر بأمر أو نهى عن شيء أنه يجمع جميع الصحابة ويخبرهم. بل يخبر ثم يبلغ الحاضر الغائب. فكان النهي مما غاب عن جابر، ولم يسمعه من النبي صلى الله عليه وسلم، فظل على الأصل وهو الإباحة حتى علم عن طريق عمر أنها حرام فقال بتحريمها. - (ت) عبد الله بن مغفل - رضي الله عنه - :قال : سمعتُ رسولَ الله -صلى الله عليه وسلم- يقول : « لِيُبَلِّغ الحاضرُ الغائبَ ، اللهَ اللهَ في أصحابي، لا تَتَّخِذُوهُم غَرَضا بعدي، فمن أحبَّهم فَبحبِّي أحبَّهم ، ومَنْ أبغضَهم فببغضي أبغضهم ، ومن آذاهم فقد آذاني، ومن آذاني، فقد آذى الله، ومن آذى الله ، فيوشك أن يأخذه ، ومن يأخذه الله فيوشك أَن لا يُفْلِتَه». أخرجه الترمذي. ولم يذكر : « لِيُبلّغ الحاضر الغائب » ، وانتهى حديثه عند قوله : « فيوشك أن يأخذه».
Ilmu hadits pada Masa Sahabat Ilmu kritik sanad pada masa Sahabat Abu Bakar saksi Umar bin Khottob Utsman bin Affan Sumpah Ali bin Abi Tholib Ilmu kritik matan pada masa Sahabat Kritik Aisyah -- kritik matan dimulai Ilmu metodologi pemahaman Hadits metode ijma’; metode analog (qiyas).
هذا نموذج تطبيق ”تشهيد“ علىرواية حديث حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُصَيْفَةَ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا فِي مَجْلِسٍ مِنْ مَجَالِسِ الْأَنْصَارِ فَجَاءَ أَبُو مُوسَى فَزِعًا فَقُلْنَا لَهُ مَا أَفْزَعَكَ قَالَ أَمَرَنِي عُمَرُ أَنْ آتِيَهُ فَأَتَيْتُهُ فَاسْتَأْذَنْتُ ثَلَاثًا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي فَرَجَعْتُ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَنِي قُلْتُ قَدْ جِئْتُ فَاسْتَأْذَنْتُ ثَلَاثًا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَأْذَنَ أَحَدُكُمْ ثَلَاثًا فَلَمْ يُؤْذَنْ لَهُ فَلْيَرْجِعْ قَالَ لَتَأْتِيَنَّ عَلَى هَذَا بِالْبَيِّنَةِ فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ لَا يَقُومُ مَعَكَ إِلَّا أَصْغَرُ الْقَوْمِ قَالَ فَقَامَ أَبُو سَعِيدٍ مَعَهُ فَشَهِدَ لَهُ
Ini hadits lengkap dengan sanad yang berisi tentang kritik Aisyah r Ini hadits lengkap dengan sanad yang berisi tentang kritik Aisyah r.a terhadap matan hadits: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ تُوُفِّيَتْ ابْنَةٌ لِعُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ بِمَكَّةَ قَالَ فَجِئْنَا لِنَشْهَدَهَا قَالَ فَحَضَرَهَا ابْنُ عُمَرَ وَابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ وَإِنِّي لَجَالِسٌ بَيْنَهُمَا قَالَ جَلَسْتُ إِلَى أَحَدِهِمَا ثُمَّ جَاءَ الْآخَرُ فَجَلَسَ إِلَى جَنْبِي فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لِعَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ وَهُوَ مُوَاجِهُهُ أَلَا تَنْهَى عَنْ الْبُكَاءِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَيِّتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَدْ كَانَ عُمَرُ يَقُولُ بَعْضَ ذَلِكَ ثُمَّ حَدَّثَ فَقَالَ صَدَرْتُ مَعَ عُمَرَ مِنْ مَكَّةَ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالْبَيْدَاءِ إِذَا هُوَ بِرَكْبٍ تَحْتَ ظِلِّ شَجَرَةٍ فَقَالَ اذْهَبْ فَانْظُرْ مَنْ هَؤُلَاءِ الرَّكْبُ فَنَظَرْتُ فَإِذَا هُوَ صُهَيْبٌ قَالَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ ادْعُهُ لِي قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى صُهَيْبٍ فَقُلْتُ ارْتَحِلْ فَالْحَقْ أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ فَلَمَّا أَنْ أُصِيبَ عُمَرُ دَخَلَ صُهَيْبٌ يَبْكِي يَقُولُ وَا أَخَاهْ وَا صَاحِبَاهْ فَقَالَ عُمَرُ يَا صُهَيْبُ أَتَبْكِي عَلَيَّ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبَعْضِ بُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَلَمَّا مَاتَ عُمَرُ ذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ فَقَالَتْ يَرْحَمُ اللَّهُ عُمَرَ لَا وَاللَّهِ مَا حَدَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يُعَذِّبُ الْمُؤْمِنَ بِبُكَاءِ أَحَدٍ وَلَكِنْ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَزِيدُ الْكَافِرَ عَذَابًا بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ قَالَ وَقَالَتْ عَائِشَةُ حَسْبُكُمْ الْقُرْآنُ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى قَالَ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ عِنْدَ ذَلِكَ وَاللَّهُ أَضْحَكَ وَأَبْكَى قَالَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ فَوَاللَّهِ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ مِنْ شَيْءٍ و حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ عَمْرٌو عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ كُنَّا فِي جَنَازَةِ أُمِّ أَبَانَ بِنْتِ عُثْمَانَ وَسَاقَ الْحَدِيثَ وَلَمْ يَنُصَّ رَفْعَ الْحَدِيثِ عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا نَصَّهُ أَيُّوبُ وَابْنُ جُرَيْجٍ وَحَدِيثُهُمَا أَتَمُّ مِنْ حَدِيثِ عَمْرٍو
KESIMPULAN ILMU HADITS pada Nabi masih berbentuk perilaku-perilaku Nabi SAW dalam kegiatan proses lahirnya hadits. Demikian pula, ILMU HADITS pada Sahabat juga masih berbentuk perilaku-perilaku para sahabat dalam kegiatan penyampaian hadits Rasul SAW. Oleh karena itu, ILMU HADITS pada kedua masa ini disebut ILMU HADITS AMALY (Ilmu hadits dalam bentuk perilaku)
Sejarah Perkembangan Ilmu Hadits Pada Masa Tabiin ikhrom Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
Melacak pokok-pokok ilmu hadits yang telah ada pada masa sebelumnya: Dua pokok kajian : Melacak pokok-pokok ilmu hadits yang telah ada pada masa sebelumnya: Melacak perkembangan IH di lihat dari segi periodisasi. Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
Bag 1 : 4 ranah kajian ilmu hadits: Perkembangan kajian sanad Perkembangan kajian matan Perkembangan ilmu metodologi pemahaman hadits Perkembangan ilmu kesejarahan Ilmu asbabul wurud Ilmu sejarah matan (ilmu tarikh al-matan). Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
Bag 2 : Perkembangan IH di lihat dari segi periodisasi Masa Perintisan Pelopor : Imam Al-Syafi’I Munculkan ilmu metodologi pemahaman hadits ilmu mukhtalifil hadits. Ditemukan dalam : Kitab al-Um Ciri-Ciri utama IH pada masa ini : Mengapa masa ini disebut masa perintisan? Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
Masa Kelahiran, dan Penamaan Tokoh : Imam al-Ramahurmudzi (265 – 360 H) Ditemukan pada : Kitab al-Muhaddits al-fashil bain al-Rawiy wa al-waiy Ciri-ciri utama ? Kritik Sanad : Kritik Matan : Kajian Sejarah : Asbab al-wurud Kajian Metodologi Pemahaman Hadits : Ilmu Mukhtalifil Hadits, Nasah mansukh Masa Penamaan : Tokoh : al-Hakim Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah al-Naisaburi (W. 405 H) Ditemukan pada : Kitab Ma’rifatu Ulumil Hadits Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
Masa Perkembangan, Kejayaan, dan Kemunduran Tokoh : Abu Nuaim Ahmad Ahmad Ibn Abdullah al-Isfahany (W. 430 H) Hasil Karya : al-Mustakhrij Pemikiran IH : Kritik Sanad, kritik matan, kajian sejarah, dan kajian metodologi pemahaman hadits. Masa Kejayaan Tokoh : Abu Bakar Ahmad Ibn Aly Ibn Sabit al-Baghdady (392 – 463 H) Hasil Karya : al-Kifayah fi Qawaniny al-Riwayah Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
Masa Kebangkitan IH Tokoh-tokoh : Tokoh : Jamaluddin al-Qasyimy Karya : Qawaid al-Tahdits min Funun musthalahatul Hadits (Prinsip-prinsip periwayatan hadits dari bidang-bidang ilmu musthalahat al-Hadits) Pemikiran IH : Kritik Sanad : Kritik Matan : Kajian Sejarah : Asbab al-wurud Kajian Metodologi Pemahaman Hadits : Ilmu Mukhtalifil Hadits, Nasah mansukh Tokoh : Mustofa al-Shiba’i Karya : Al-Sunnah Wa Makanatuha fi al-Tasyri’ al-Islamy Pemikiran IH : Tokoh : Abu Zahw Karya : Al-Hadits wa al-Muhadditsun (Hadits dan para periwayatnya) Tokoh : Dr. Syaikh Muhammad al-Simahi Karya : Al-Manhaj al-Hadits fi Ulum al-Hadits (Metodologi periwayatan hadits dalam ilmu-ilmu hadits) Friday, April 07, 2017 MK Ulumul Hadits - 2010
MK Ulumul Hadits - 2010 Friday, April 07, 2017 Kesimpulan : Ilmu hadits pada masa tabiin secara perlahan tapi pasti mengalami perkembangan setahap demi setahap hingga mencapai kejayaan. Ilmu hadits pada masa tabiin telah menjelma sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri (Disebut sebagai ILMU HADITS NADHARY – Ilmu hadits secara teoritik). Ilmu hadits pada masa tersebut telah mengkaji hampir seluruh wilayah kajian yang dibutuhkan. Bila dalam ilmu hadits ditemukan tiga pilar pokok obyek kajian, yakni, aspek sanad, matan, dan rawi, aspek sejarah, dan aspek metodologi pemahaman hadits, maka pada masa ini sudah ditemukan bukti-bukti, bahwa ketiga pilar utama IH tersebut telah dikembangkan.
Kesimpulan UMUM Ilmu hadits (Historis) dibagi dua: Ilmu hadits Amaly: Ilmu hadits dalam bentuk perilaku-perilaku para Sahabat dalam merespon Hadits Nabi. Di bidang kajian sanad Abu Bakar dan Umar bin Khottob menggunakan “Saksi”, dan Utsman dan Ali menggunakan “Sumpah” sebagai syarat diterima atau ditolaknya suatu Hadits. Sementara di bidang matan, Aisyah : orang pertama yang mengkritik matan Hadits. Ilmu hadits Nadhory: Ilmu hadits yang sudah berbentuk “disiplin ilmu –sebagaimana telah dibahas pada pertemuan pertama”. Wilayah kajiannya tidak hanya Aspek Sanad, dan matan saja, tetapi sudah menyangkut Aspek Kesejarahan, dan Aspek Metodologi Pemahaman teks Hadits.