PEMBENIHAN : SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SIDANG KOMPREHENSIF CHAERUL NURUL FAJRIN
Advertisements

Kegiatan Akuakultur (Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran)
ISEMINASI BUATAN PADA KELINCI FKH - UNAIR.
Ilmu Produksi Aneka Ternak
KULTUR ZOOPLANKTON Woro Hastuti S Prodi S-1 Budidaya Perairan
KULTUR Chaetoceros sp SECARA MASSAL DI UNIT PEMBENIHAN UDANG BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO TAUFIK HERMAWAN P Dosen Pembimbing : Dr. Ir.
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN NILA
PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN
PRATIWI DINDA MUTIANUGRAH
TUJUH HARI PERTAMA SANGAT MENENTUKAN KEUNTUNGAN PETERNAK BROILER
PERTUMBUHAN & PENENTUAN UMUR IKAN Oleh: DR. Windarti, MSc.
GANGGUAN BIRAHI OLEH Wurlina Meles DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER
KARENA FAKTOR HORMONAL
Pendahuluan Aklimatisasi dan domestikasi Sumber Induk
Wellcome to Biologi.
PERKEMBANG BIAKAN HEWAN
EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
JARINGAN MAKANAN DI DALAM KOLAM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Toni Kuswoyo Satker PBIAT Janti – Klaten BPBIAT Muntilan
PEMBENIHAN IKAN LELE.
Tahapan pada budidaya ikan 2
Tentang Saya Nama : Eko Widayanto Nugroho, S.Pi Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983 Kantor : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes Jl. Yos Sudarso.
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.
BIOLOGI PERAIRAN Gilang Nurhadiansah Elisah Fiyanih Cyntia Kurniawati Hana Junita S M. Yogi Andhika
Oleh : Huwilda Hindrika Jaka Ramananda Fitri Nava Kasat Tri Hartati Uyun Matondang Edy Kurniawan Marbun Tiurma Yulita Sihombing.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
HOLOTHUROIDEA & CRONIDAE
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU Morinda cirtifolia L
Pembenihan Ikan Lele (Clarias gariepenus)
PEMBENIHAN IKAN LELE DUMBO
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
بســم الله الرحـمن الرحـيم
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
PENETASAN TELUR.
Tata Laksakna Pengawinan
BUDIDAYA IKAN SIDAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PAD DAERAH MELALUI DIKLAT JARAK JAUH DI SEKOLAH UNAGI Anguilla sp.
BIOLOGI PERIKANAN ORGAN REPRODUKSI IKAN.
Alat Reproduksi Manusia
RUAYA Forcep Rio Indaryanto
proses pembentukan zigot/individu
Tahapan pada budidaya ikan
OLEH : BP4K KABUPATEN GRESIK
F E K U N D I T A S Forcep Rio Indaryanto
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
بســم الله الرحـمن الرحـيم
FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR.
Nama : Andre J Ifnia Asrilia M. Jaelani M Ryan Ilham Yulia.S
“HORMON REPRODUKSI”.
Ryski wahyuni agung Dian utari
STIMULASI HORMON REPRODUKSI THD SPERMATOGENESIS IKAN
Sistem Reproduksi Pria
SELAMAT DATANG DI BRIEFING ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK ULAT SUTRA
JENIS PENYAKIT A. PENYAKIT INFEKTIF B. PENYAKIT NON INFEKTIF Jamur Bakteri Virus Genetik Pakan Kualitas air Teknik Budidaya.
SHRIMP BRUST STOCK AND CARE IN HATCHERY
Acanthocephala Akanthos duri dan Kephale  kepala
BUDIDAYA IKAN NILEM DI KOLAM
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
LAPORAN KERJA PRAKTEK Juni 2016.
Teknik Pembenihan Ikan Patin
PEMBENIHAN IKAN NILA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU UJUNG BATEE 2009 Disampaikan pada.
Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd.
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PENETASAN TELUR IKAN HIAS MAS KOKI.
Peningkatan fertilitas dan daya tetas pada pembibitan ayam hubungan kualitas telur dan performans DOC sri sudaryati.
Oleh Yana Suryana. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas.
STRUKTUR SPERMATOZOA DARI KELOMPOK 2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK Halimah Tusya ‘Diah(04) I Gede Agus Ananda Putra(05) I Gusti Lanang Janu Tantipala(06)
Persiapan kolam Ikan Gurami Persiapan kolam Ikan Gurami Disusun oleh: Kang Sudik.
 Ciri Kelamin Primer Contoh : Testes dan Ovari.  Ciri Kelamin Sekunder 1. Dikromatisme 2. Dimorfisme  Tujuan : 1. Memudahkan Pengenalan Jenis Kelamin.
TEKNIK PEMBENIHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA- JAWA TENGAH DIAN VITASARI NIT
Transcript presentasi:

PEMBENIHAN : SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH YANG SIAP DITEBAR DI KOLAM, KERAMBA ATAU DI RESTOCKING KEMBALI KE PERAIRAN ALAM PEMBENIHAN TERDRI ATAS : PEMIJAHAN ALAMI PEMIJAHAN SEMI BUATAN PEMIJAHAN BUATAN KEGIATAN DALAM PEMBENIHAN TERDIRI ATAS : PRA PEMIJAHAN PEMIJAHAN PASCA PEMIJAHAN

PRA PEMIJAHAN : PEATANGAN GONAD TUJUAN : MENDAPATKAN INDUK YANG MATANG GONAD SIAP UNTUK DISUNTIK (CALON BIBIT) DENGAN KUALITAS YANG TERJAMIN FAKTOR YANG BERPERAN : PAKAN (MAKANAN YANG COCOK DI ALAM BAIK JENIS MAUPUN JUMLAHNYA) PERAN PAKAN : PROSES PEMBENTUKAN SEL TELUR (VITELOGENESIS) PROSES PEMBENTUKAN SEL SPERMA (SPERMATOGENESIS)

CIRI-CIRI INDUK MATANG GONAD : BETINA : PERUT MEMBESAR DENGAN PERMUKAAN LICIN, LUBANG GENITAL MEMBULAT DAN BERWARNA MERAH JANTAN : LUBANG GENITAL MEMANJANG, MERUNCING KE ARAH CAUDAL, UJUNG MEMERAH BERPERAN ALAT BANTU MENGELUARKAN SPERMATOZOA PADA SAAT PEMIJAHAN

KELEMAHAN TEKNIK HIPOFISASI : PEMIJAHAN BUATAN SEJARAH : HIPOFISASI : TEKNIK MERANGSANG INDUK IKAN MATANG GONAD UNTUK MENGELUARKAN TELUR/SEMEN DENGAN SUNTIKAN EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA, DIKENAL OLEH HOUSSEY (1931) DAN DI INDONESIA MULAI BERKEMBANG TAHUN 1956 (IKAN MAS) KELEMAHAN TEKNIK HIPOFISASI : MEMATIKAN IKAN DONOR, TIDAK ADA STANDARISASI, TIDAK DIKETAHUI HORMON YANG BERPERAN, PENYAKIT MUDAH MENULAR

HORMON SINTESIS : 1. ANTITESTOTERON, 2 HORMON SINTESIS : 1. ANTITESTOTERON, 2. GONADOTROPIN RELEASING HORMON (Gn-RH), 3. DOPAMIN ANTAGONIS, 4. GONADOTROPIN (Gn), 5. STEROID DAN 6. PROSTAGLANDIN PENYUNTIKAN : 1. PENYUNTIKAN SECARA INTRAMUSKULAR, 2. KEMIRINGAN JARUM SUNTIK 45 o C, 3. PENYUNTIKAN DUA KALI DENGAN SELANG WAKTU 6 JAM DOSIS PENYUNTIKAN : HORMON OVAPRIM UNTUK IKAN BAUNG BETINA 0,9 ml/KG BOBOT TUBUH HORMON OVAPRIM UNTUK IKAN BAUNG JANTAN 0,5 ml/KG BOBOT TUBUH PENYUNTIKAN PERTAMA DAN KEDUA DILAKUKAN ½ DOSIS DARI YANG TELAH DITETAPKAN

PENGURUTAN : * PENGURUTAN UNTUK MENDAPATKAN TELUR DARI IKAN BETINA DAN SEMEN DARI IKAN JANTAN DILAKUKAN 6 JAM SETELAH SUNTIKAN KEDUA * BILA BELUM TERJADI OVULASI PENGURUTAN BERIKUTNYA DILAKUKAN SETIAP 1 JAM SEKALI FERTILISASI : PENGENCERAN SEMEN 100 KALI (1 ml SEMEN + 99 ml LARUTAN Na Cl FISIOLOGIS 0,65 %) TAMBAHKAN 2 ml LARUTAN PEMBUAHAN (4 gram Na Cl + 3 gram UREA/LITER AKUABIDES) TELUR DITEBAR KE AKUARIUM YANG TELAH DILENGKAPI DENGAN AERASI UNTUK MASA INKUBASI TELUR YANG BAIK SELAMA INKUBASI AKAN MENGALAMI PERKEMBANGAN (EMBRIOGENESIS) DAN MENETAS SELAMA LEBIH KURANG 24 JAM NILAI FERTILITAS IKAN BAUNG DAPAT MENCAPAI 70 – 80 % NILAI DAYA TETAS DARI JUMLAH TELUR DIINKUBASI MENCAPAI 70 – 80 %

PASCA PEMIJAHAN/PEMBESARAN LARVA PEMBERIAN PAKAN : PASCA PEMIJAHAN/PEMBESARAN LARVA PEMBERIAN PAKAN : * LARVA IKAN BAUNG MULAI DIBERI PAKAN SETELAH BERUMUR 3 HARI (KUNING TELUR HABIS) * PADA HARI KEEMPAT LARVA DIBERI PAKAN NAUPLII ARTEMIA SAMPAI BERUMUR 8 HARI * PADA HARI KE SEMBILAN SAMPAI HARI KE 15 LARVA DIBERI PAKAN CACING MERAH (Tubifex sp) * PADA HARI KE 16 SAMPAI HARI KE 20 PAKAN CACING MERAH (Tubifex sp) DAPAT DICAMPUR DENGAN PELLET HALUS (PELLET UDANG) * PADA HARI KE 21 SAMPAI HARI KE 30 LARVA DAPAT DIBERI PAKAN PELLET HALUS (PELLET UDANG) * UMUR 30 HARI BENIH IKAN BAUNG TELAH BERUKURAN PANJANG LEBIH KURANG 5 cm DAN BERAT LEBIH KURANG 0,8 gram, SIAP DITEBAR/DIJUAL

PEMBERSIHAN WADAH SELAMA PEMELIHARAAN LARVA WADAH DIBERSIHAN DARI SISA-SISA MAKANAN YANG TIDAK TERMAKAN DENGAN CARA PENYIPONAN AGAR KUALITAS AIR TERKONTROL KEADAAN KUALITAS AIR SUHU : 28 – 30 o C, O2 TERLARUT : 5,76 – 6,40 ppm, C02 BEBAS : ≤ 12 ppm, AMONIAK : < 0,038 ppm, Ph : 6,6 – 8,5 dan salinitas : 0 – 3 permil

PENANGANAN BENIH IKAN KEBERHASILAN USAHA BUDIDAYA DITENTUKAN OLEH KUALITAS BENIH YANG DITEBAR @ SYARAT – SYARAT BENIH YANG BAIK # TUMBUH CEPAT # SUKA MAKAN PAKAN YANG ADA # DAPAT MENYESUAIKAN DIRI # UMUR MUDA @ CIRI-CIRI BENIH SAKIT # SISIK BANYAK LEPAS # MENGGESERKAN BADAN PADA ALAT PENGANGKUTAN # SIRIP EKOR DAN PERUT TIDAK BERKEMBANG BAIK @ CARA PENGANGKUTAN BENIH : # DENGAN MENGGUNAKAN KERANJANG (KERAMBA) # DENGAN MENGGUNAKAN KALENG (DRUM PLASTIK) # DENGAN MENGGUNAKAN KANTONG PLASTIK

PADAT TEBAR TERGANTUNG PADA JENIS DAN UKURAN IKAN PENYIMPANAN BENIH/PEMBEROKAN # BEROK GANTUNG : KERANJANG BAMBU DITENGGELAMKAN DALAM AIR # BEROK GOLER : KOLAM DASARNYA KRIKIL MIRING KE ARAH PENGELUARAN PADAT TEBAR PADAT TEBAR TERGANTUNG PADA JENIS DAN UKURAN IKAN CONTOH : JENIS IKAN UKURAN PADAT TEBAR ( cm) (EKOR/M2) MAS 3 – 4 5 – 10 5 – 8 3 – 5 TAMBAKAN 3 – 5 4 – 6 NILA 3 – 5 4 – 6 5 – 8 2 – 3 TAWES 3 – 5 5 5 – 8 4 GURAMI 3 – 5 4 – 5 5 – 8 2 – 3

Lingkungan Hormonal DASAR PENGGUNAAN HORMON DALAM PEMBENIHAN Temperatur Penyinaran Siklus bulan Musim Substrat Salinitas Kualitas air Feromon Aspek sosial Sistem Saraf Pusat Antisterogen Dopamin antagonis Hipotalamus Hormon pelepas Gonadotropin (GnRH) GnRH dan GnRH Analog Pituitari Gonadotropin (GtH) Ovarium Ekstrak Pituitari Preparat GtH Hormon Thyroid Proses Akhir Vitelogenesis Pematangan tahap Akhir (GVBD) Progestogen Kostikosteroid Hidrasi Prostaglandin Katekolamin Ovulasi Tingkah laku pemijahan Oviposisi DASAR PENGGUNAAN HORMON DALAM PEMBENIHAN

Gambar Ikan sedang di-urut /striping Gambar : PENGGUNAAN KOMBINASI OVAPRIM DAN PGF2α PADA IKAN BAUNG Gambar Hormon & Suntik Gambar Ikan sedang di-urut /striping Gambar Ikan Jantan & Betina Gambar Mengaduk Telur dg Bulu Ayam

Gambar : PENGAMBILAN ORGAN REPRODUKSI IKAN

Gambar : PENYUNTIKAN INDUK IKAN KAPIEK